A fanfiction
_
@Princesnyadobby
!!!mature content🔞
_
_
Silahkan tinggalkan jejak
**
*
"Dam,kau dengar aku tidak?"
"Ya aku dengar"
"Jadi?"
"Apanya?"
Doyoung memutar bola matanya malas, dia dengan kesal menjewer telinga sang teman.
"Ku bilang,aku menemukan seekor kucing dijalan,mau ku bawa pulang tapi apartementku dilarang membawa hewan"
"Yaa ku pikir kau hanya perlu membuangnya"
"Ku tampeleng kau yah,kucingnya lucu aku bahkan tidak rela meninggalkannya tadi
Yedam menghela nafasnya,temannya yang satu ini akal nya memang minim sekali.
"Doy, kau hanya perlu menyembunyikan kucing itu tanpa terlihat sedikit pun"
"Oh ide bagus,menurutmu dimana aku harus menyembunyikannya?"
"Dikolormu kayaknya bisa"
Doyoung mendengus kesal,ia lalu mencubit pipi yedam keras sampau sang empu mengadu kesakitan.
"Woi sakit bego"
"Bikin kesal aja"
"Akalmu saja yang memang cuman sebesar upil"
"Apa tadi?"
"Nggak,ditas aja oke? Setidaknya barang itu sedikit berguna daripada kau tenteng-tenteng nggak jelas"
"Ohh bagus juga"
.
.
.
Doyoung mengendap-ngedap dikoridor, matanya bergerak kesana-kemari dengan tubuh yang terus berjalan tas yang ia tenteng dengan ringan ia bekap sedikit.
Ia hampir bernafas lega saat pintu apartementnya sudah terlihat.
"Doyoung"
"Anj!!"doyoung menoleh panik matanya melotot saat menemukan tetangga apartement sekaligus hyung yang ia sudah anggap ada dibelakangnya tiba-tiba
"Jaehyuk hyung?!"
Jaehyuk mengernyitkan dahinya bingung,tubuhnya bergerak lebih dekat kearah doyoung yang terlihat gugup
"Kau terlihat pucat" doyoung menelan ludahnya susah payah
"Benarkha? Padahal dobby baik-baik saja" jaehyuk mengangguk,ia dengan lembut mengusap dahi doyoung yang berkeringat.
"Jangan lupa makan" doyoung mengangguk kaku,matanya menatap jaehyuk yang terus menatapnya.
"H--hyung,dobby mau masuk dulu"
Ia bergerak gelisah,takut kalau saja kucing yang didalam tasnya mengeong bisa mampus dia.
"Ya"
pipi gembul itu dielus wajah jaehyuk mendekat ingin merasakan bibir merah merona milik doyoung yang sudah lama ia impikan sedangkan doyoung ia tak bisa bergerak.
Bibir itu semakin mendekat hampir saja bersentuhan kalau saja...
Meong~
Doyoung melotot,ia buru-buru menjauh dari jaehyuk yang kebingungan.
"Hyung dobby masuk dulu selamat malam"
Dan sekali hembusan nafas pemuda itu sudah menghilang dari pintu apartement meninggalkan jaehyuk yang tersenyum masam.
Sedangkan dibalik pintu doyoung hampir memekik saking kagetnya tadi,ia dengan cepat membuka resleting tasnya dan mengeluarkan anak kucing berwarna hitam dari sana.
"He he he kiyowo" doyoung terkekeh, mencium-cium bulu kucing itu yang hanya terdiam.
"Oh ya ku beri nama kau siapa yah?"
Selagi berfikir ia mengendong kucing itu masuk kedalam kamar, meletakannnya diranjang dengan ia yang memperhatikan kucing barunya.
"Haruto? Baguskan? Kek naruto hehehe" ia mengelus lembut kucinh itu
Meong~
"Oh kau suka nama itu?" Kucing itu hanya mengeong dengan wajah yang terus mendusel ditangan doyoung.
"Sabar yah ruto,dobby mandi dulu lalu ruto makan" doyoung masuk kedalam kamar mandi dengan handuk yang melingkar dipundaknya.
Setelah makan malam berakhir doyoung langsung membawa haruto kembali kekamar,rencananya ia akan tidur bersama dengan sang kucing.
"Besok kalau dobby kesekolah ruto jangan nakal yah?"
Haruto hanya menatap polos doyoung yang hanya mengoceh tidak jelas dan berakhir ia yang ketiduran karena kebanyakan bicara.
.
.
.
Mata doyoung terbuka dengan beratnya saat ia rasa ada yang mengelitiki tubuhnya,ia melirik kesamping sekedar melihat jam yang tertera pada dinding.
12:50
Ini bahkan belum dini hari.
Matanya yang belum fokus menatap seseorang yang berada diatasnya dengan ekor yang menjuntai.
Tunggu ekor?!!
Doyoung melotot,tubuhnya membeku saat mata legam itu menatapnya.
"Si--siapa kau?" Doyoung hampir kehabisan nafas saat lagi-lagi matanya menemukan pemuda itu tidak memakai sehelai benangpun.
"Haruto" mendengar itu,sontak kepalanya mencari keberadaan kucing barunya.
Kucingnya tidak ada dan ia hanya mendapati pemuda jadi-jadian berada diapartementnya.
Jangan-jangan pemuda itu adalah kucingnya?!
"Ha--haruto?" Haruto mengangguk membuat telinga kucingnya bergerak lucu.
Haruto bergerak maju,mendusel hidung mancungnya dipipi gembul sang pemilik,lidahnya bergerak liar menjilat seluruh kulit doyoung.
"Tu-tunggu"
doyoung mengumpat dalam hati,tidak mungkin kucingnya bisa berubah menjadi pemuda besar,kuat dan tampan.
"Nghh~" bibir keduanya bertemu, doyoung bisa merasakan haruto yang melumat bibirnya dengan bringas.
Tangan kecil itu bergetar memegang pundak haruto yang terlalu liar diatasnya.
Cpak-- saliva terjuntai diantara mereka dengan air liur yang mengalir dileher doyoung
"Doyoung" doyoung merintih kesakitan saat gigi tajam itu mengigit lehernya.
pakaiannya dibuka,ia mendapati haruto yang mengisap dadanya dengan rakus.
"Ahhh~" tangannya menarik rambut haruto yang terus mengisap putingnya.
"Ja--jangan--hhh" tubuh kecil itu bergetar dengan haruto yang tak peduli dan masih asik menikmati dada manis itu.
Doyoung melirik ponselnya,ia berinisiatif untuk menelpon jaehyuk dan meminta tolong.
Tangan itu hampir mendapati ponselnya.
"Akh--" ia mendesah keras saat tau-tau haruto mengisap penisnya.
Doyoung mengelengkan kepalanya sembari mencoba melepaskan hisapan itu dari selangkangannya.
Ia menahan mulutnya agar tidak mendesah terlalu keras.
"Nghhh~" doyoung cum didalam mulut haruto,nafasnya tak beraturan saat mendapat pelepasan pertamanya.
"Mau doyoung" mata haruto berkilat tajam menatap doyoung yang sudah pasrah.
"Ha--haruto--"
"Mau doyoung"
kedua kaki doyoung diangkat membawanya kepundak tegap milik haruto.
"Ja--jangan" doyoung mengeleng tapi justru kecupan yang ia dapatkan dari pemuda aneh itu.
"Milikku"
"AKHHHHH!!"
Ruangan itu dipenuhi dengan suara desahan doyoung juga erangan kenikmatan milik haruto
.
.
.
"Ahhhh~~"
Doyoung lelah tapi haruto tak membiarkan dirinya beristirahat sedikitpun.
Pukul sudah menunjukan jam 06:00 dan doyoung bahkan tidak tidur sedikitpun.
Matanya yang sudah memberat kembali terbuka saat haruto membawa kepangkuannya, membiarkan penis besarnya menancam pada holenya yang sudah benar-benar becek.
"Nghhh udahhh" tubuh kecil itu tersentak-sentak mengikuti tempo sodokan yang dilakukan haruto.
"Udaahhh jangan hisapnhhh" tangan kecil itu menyingkirkan kepala haruto yang akan kembali mengisap putingnya.
Sial,dadanya sudah benar-benar lecet dan haruto bahkan tak kasihan dengannya.
'Dasar kucing jadi-jadian sialan'
Ting--tong
Mata sayu itu menatap haruto panik,tubuhnya yang mati rasa menegang saat seseorang menekan bel apartementnya.
"A--ada orang"
"Hm" haruto mempercepat tempo gerakannya,matanya yang masih segar menatap doyoung yang mendesah tertahan.
Tangan besar itu menyingkirkan tangan yang menahan suaranya.
Dibawanya tubuh itu agar semakin menempel.
"Mendesah" doyoung mendesah ditelinga haruto,tangannya memeluk erat leher sang dominan saat akan kembali klimax.
Ting--tong.
"Panggil namaku"
"Ha-haruto nhhh~" doyoung bersandar dibahu haruto dengan nafas yang terputus-putus.
Perutnya mungkin sudah full menampung cairan milik haruto yang tak habis-habis.
Sreett--
Doyoung menatap haruto bingung karena terus melihat tubuhnya.
"Indah"
Blushh
Wajah doyoung merona.
Iya,Indah karena tubuh kecil itu penuh dengan kissmark dan juga sperma miliknya,wajah sayu dan berkeringat itu membuat haruto tak berhenti untuk mencicipinya.
Doyoung mencoba turun dari pangkuan haruto.
"Jangan pergi" doyoung menatap haruto bingung, tubuh kecil itu diangkat dengan enteng menuju luar kamar.
'Mampus'
Ia benar-benar harus membuang haruto kalau bisa.
Tubuhnya kembali tersentak saat penis besar itu kembali merobos lubangnya,tangannya dengan erat berpegangan dengan pintu apartement yang terus-terusan berbunyi.
Ide gila yang terlintas dipikiran haruto.
"Mendesah" doyoung mengeleng, dia gila kalau mendesah disini.
"Mendesah!"
"Ahhhh~" penis itu menancap dengan dalam didalam lubang doyoung.
Wajah sayu itu menatap pintu yang sudah tak berdenting lagi,bibirnya terus-terusan mendesah memanggil nama haruto.
"Ahh ahhh ahhh" doyoung sudah gila,kalau ada tetangga yang melewati apartementnya ia pasti sudah akan diusir.
"Ter-terlalu dalamnnhhh" doyoung menoleh kearah haruto seakan memohon.
Cuppp--
Haruto memeluk tubuh doyoung erat, ia kembali mempercepat gerakannya.
"Hmnhhh"
Haruto mengecup pipi doyoung yang sudah tertidur lalu membawa pemuda itu masuk kedalam kamar.
Sedangkan diluar sana ada seseorang yang sudah tersenyum miris mendengar desahan doyoung.
END!
Nggak tau kepikiran aja sih buat cerita ginian hehehehe.
Agak panjang nggak sih ini?
Nanti author kedepannya rajin up kalau nggak sibuk