Swastika Front (Naruto)

By callplanet4

3.4K 314 67

Pengabdian di pihak yang salah namun harus dilakukan demi negara dan masa depan rakyat Jerman di tengah kepun... More

1
2
4
5

3

517 56 12
By callplanet4

Selamat membaca

Pluk

"Rias, kenapa kamu berlarian sambil
menangis?" Tepukan bahu serta Suara jantan nan sangat familiar seketika berhasil Bikin Rias terkejut. Ia segera berdiri dan menatap Naruto yang ternyata masih ada di sini
dengan wajah watados dan polosnya yang menyebalkan.

Greb

"Hiks Narutoo bodoohh!! Huhuhu
hiks."

"Stt ada apa?" Tanya Naruto
memeluknya balik dengan penuh
kasih sayang.

"Hiks pokoknya bodoh-bodoh!!!" Dengus Rias sambil memukul sekuat tenaga dada bidang Naruto.

Si empu cuma terkekeh sambil dilihatin tetangga yang merasa terhibur. Naruto menutupi wajah Ayu Rias biar tidak makin malu dilihatin "hehe kamu pasti mengira aku pergi ya?" Goda Naruto.

"Enggak! Kamu cuma salah paham!" Ujar Rias menggeliat menahan malu, gelagatnya kadang menjiwit pinggang Naruto maupun menginjak kecil kakinya.

"Haha okay sayang. Jangan berisik, diliatin orang lho ini," goda Naruto lagi.

"Aaa Naruuu.. jahaaat!" Respon Rias makin ngambek.

Pasukan yang dikirim ternyata sedang pergi untuk perang di Medan Prancis, ternyata invasi sekutu hampir merambat masuk ke wilayah nasional Jerman. Tujuh ratusribu pasukan berusaha mati-matian mempertahankan lajunya. Nampak kekuatan udara musuh sangat berperan besar mengopongi kekuatan darat cadangan Jerman.

Suasanan Pagi dengan iringan terbitnya Fajar. Nampak Naruto sudah bersiap ke markas untuk menemui crewnya yang menunggu. Terlihat Rias memberikan bekal makanan kesukaan Naruto yang padahal dia tidak pernah sekalipun memberikan bekal "tumben.." komen Naruto memasang wajah aneh.

"Aku tidak ingin kamu sakit karna makanan tidak sehat Naruto. Mangkanya aku buatin makanan untukmu," gumam Rias malu-malu kucing.

"Kamu perhatian sekali. Aku akan menghabiskannya di sana."

Rias mengangguk dan harus tersenyum geli ketika Naruto menggoda dengan senyuman jahilnya yang menular "baiklah. Jika tidak ada yang disampaikan, aku pamit dulu."

"Tunggu Naruto... ehmm aku minta maaf tentang sikap kasar ku yang semalam, aku tidak seharusnya seperti itu pada suamiku" cicit Rias memelas manis.

Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum lembut  lalu mencium bibir merahnya secara singkat "jangan dipikirkan."

Sekarang pipinya yang merona, Hatinya berdebar dan Rias tidak bisa berkata sepatah apapun selain melihat suaminya menginjak kaki menjauh dari Rumah mereka.

Markas divisi Panzer cadangan

"Komandan!"

Seorang remaja 18 tahun dari sekolah pemuda Hitler, ia memiliki rambut coklat dan sangat disiplin. Tangannya memberikan hormat ke Naruto yang sudah sampai setelah menempuh perjalanan satu jam.

"Eren Yeager. Di mana yang lain?" Tanya Naruto.

"Mereka sedang sarapan! Saya sudah menemukan tank kita yang siap untuk bertempur!"

"Bagus," angguk Naruto berjalan yang dibuntuti Eren dari belakang.

Obito duduk dengan santainya, melihat langit cerah sambil menyemburkan asap rokok usai sarapan. Pria itu seketika berdiri setelah Naruto datang, tidak lupa anak remaja pirang berlari mendekat usai melegakan tenggorokan yang mengganjal seusai sarapan juga.

"Istirahat di tempat," perintah Naruto.

Semua menurut termasuk Obito. Mereka melihat komandan mereka sedang menyaksikan tank kelas berat yang bercat tropis, mata biru Naruto tidak berhenti membaca informasi tentang tank Tiger 2. Dia harus tahu titik kelemahan biar bisa diantisipasi.

"Baiklah. Kita sudah mendapatkan peran masing-masing, beberapa menit kita akan melakukan latihan bersama. Aku harap kalian bisa menyesuaikan diri."

"Komandan Naruto. Saya sebenarnya agak kesulitan kalau harus menjadi pengisi meriam," ujar anak pirang ragu.

"Armin Arlert.. Kau tidak perlu khawatir, kita sama-sama latihan di sini. Jadi kuatkan tekadmu, itu yang terpenting," balas Naruto serius.

"Siap komandan!"

"Baiklah kita pergi sekarang juga."

"Jangan lupa pegangan anak-anak haha," canda Obito mulai menyalakan mesin

Gleg

Gleg

Breeggg breeeeg bushhh

Duar!

Duar!

Duar!

Latihan yang bergilir dengan banyak tank. Naruto tidak perlu meragukan skill menyetir Obito yang memiliki banyak pengalaman tempur. Kini ia lebih fokus ke Eren dan Armin sebab mereka yang paling berperan.

Tembakan besar terus terdengar nyaring, Naruto dengan tegas mengajari mereka sambil berkomunikasi Radio dengan peserta lain.

"Reload Armin!" Teriak Eren.

"Huh bentar! ini cukup berat," umpatnya tidak tahan terus menggotong peluru setiap 7 detik sekali.

"Kau akan terbiasa setelah ini Armin. Di Medan perang, kita tidak boleh berhenti menyerang selama musuh masih terlihat di depan," ujar Naruto.

"Siap Komandan!" Teriak Armin dengan wajah penuh peluh.

"Tembak!"

"Ini dia," Eren menginjak pelatuk sampai peluru mengenai sasaran dengan sangat tepat dengan jarak 1 km jauhnya.

"Target baru, arah jam 3!" Instruksi Naruto.

Dengan cepat Eren memutar turret Tiger 2 ke kanan, ia dengan sigap melihat papan target bergerak dengan jarak 500 meter "peluru masuk!" Teriak Armint.

"Fire!"

Blaarr!!

"Bagaimana komandan?" Tanya Eren.

"Kurang tepat. Kita bisa hancur jika kau menembak bagian trek bukan besi depan!"

"Aku mengerti!" Eren kembali meneropong dan menaikkan moncong sedikit ke atas.

"Sudah siap Armint?"

Clek

Klengg

"Sudah terisi komandan!" Tegasnya setelah memasukkan peluru.

Tuuut

kreg kreg

Turret besar itu perlahan mengikuti gerak gerik target. Saat waktu bersamaan Naruto memberikan instruksi "Fire!"

Blarr!

Bushhh

"Lumayan," gumam Obito sambil melihat ke luar dari pintu atas.

"Tepat sasaran... Kerja bagus semuanya," puji Naruto.

Kedua anak itu akhirnya senang usai terlepas dari latihan yang berat, terutama Armin yang sudah tepar sambil nyender di tumpukan peluru.

"Jadi apa yang kita lakukan selanjutnya Naruto?" Tanya Obito.

"Kita sudah selesai. Waktunya kembali ke markas," balas Naruto

"Akhirnya. Setidaknya aku bisa istirahat dari tank lamban ini."

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Naruto.

"Ini lebih buruk. Lebih baik aku mengendarai Phanter," dengus Obito yang merasa sangat penat karna setir tank yang berat.

Naruto tersenyum kecil "aku lebih suka melihat mu capek dengan setir itu dari pada kita semua mati."

"Tank Tiger 2 yang terbaik senior, aku yakin rongsokan Soviet tidak bisa menembusnya," tambah Eren percaya diri.

"Hei bocah, Kau tau apa tentang front timur? haha, tanyalah sama komandan mu itu," balas Obito sangat terhibur.

"Pelajaran tambahan, jangan biarkan tank bermonuver ingin membelakangi kita," senyum Naruto menepuk bahu Eren.

"Siap mengerti! Saya tidak akan membiarkan tank manapun melakukannya komandan," tegas Eren sangat bersemangat.

Di suatu tempat yang jauh ke barat atau bisa disebut Prancis. Cuaca yang mendung dan Medan rumput yang luas terlihat divisi baja elit SS sedang kewalahan melawan 4 tank Sherman sekaligus. Terlihat satu tank Tiger yang superior di front barat ingin dilumpuhkan dengan strategi monuver untuk menembak samping atau belakang yang memiliki lapisan baja yang tidak sekeras bagian depan.

Taktik tersebut memang membutuhkan keberanian mental, 2-3 tank bisa jadi korban demi melumpuhkan 1 kucing andalan Jerman. Tapi Seorang kapten yang berpengalaman dan ditakuti tidak perlu mengorbankan satupun anak buahnya.

"Fire!" Tank Tiger pertama kali menembak.

Blar!

Cuiingg!

"Shit!" Dengus tentara AS sebagai mesin Gunner cukup tertegun.

"Meleset!" Teriakan dari percakapan kacau radio untuk grub Tank As.

"Smoke Shell!"

"Ready!?"

Ckling

"Let's fucking Shooting!" Teriak loader

"Fire!"

Duarr!

Klontang! Buum!

Sebuah peluru Sherman yang cukup akurat mengenai tank Tiger hingga tidak bisa melihat apa-apa karena asap yang sangat lebat.

"Menyebar! Menyebar!" Teriak salah satu tank terdepan yang menandai sebagai pemimpin.

"Copy that!"

"Roger!" Ketiga tank tersebut melaju begitu gesit menghindari moncong mematikan Tiger.

"Lass sie nicht neben uns!" Tank Tiger tidak bisa berbuat banyak. Gigi mundur terpasang dengan laju yang lamban, tidak lama kemudian 2 peluru melesat kilat hingga melubangi 2 sisi tank Tiger dengan mudah bersama kebingungan selama bertempur.

Bluarrr!!

"Yeaahhhh!"

"Mati kau Nazi bangsat!"

Keegh

Krengk

Usai tank berhenti berjalan. Diantara mereka, nampak seorang pria tegas dengan rambut pirang lurus muncul dibalik pintu atas turret dengan senyuman kecil. Ia memiliki nama lengkap Erwin Smith sebagai kapten dari 3 tank anak buahnya, di masa lalu dia punya 6 tank untuk dipimpin. Tapi karna pertempuran yang sengit membuat dia gagal melindungi setengah dari mereka.

"Infantri merapat!" Teriak Erwin kepada prajurit yang sedang sembunyi tiarap.

"Go! Go! Go!"

Mereka berlarian untuk berlindung di belakang tank. Di radius 500 m jauhnya, pasukan SS tengah mengintai dari jauh, bersembunyi di balik tumpukan pasir dan parit.

"Tank Tiger kita hancur!" Teriak pengintai.

"Ayo! Persiapkan diri kalian, Ancaman sudah makin dekat! Kau! Hubungi divisi Artileri!"

"Baik laksanakan!" Ujar pemandu Radio.

Seorang tentara mulai menghitung jarak dan koordinat target, informasi yang sudah selesai akan disalurkan ke divisi pendukung yang jauh dari zona perang.

Artileri yang cukup besar sudah siap menerima perintah. Penggali informasi sudah mendapatkan koordinat, sang komandan dari serdadu Artileri mulai bersiap melancarkan serangan kejutan.

Cklik cklik

"Fire!" Setiap detik tarikan pelatuk memicu lonjakan peluru ke angkasa, lebih tepatnya mengarah ke pasukan As berada.

Ngiinnng

Ngiinng

Prajurit Amerika dibuat tertegun dengan suara yang nyaring dari langit, salah satu berteriak untuk memperingatkan "Artileri, Tiarap."

"Komando tank tetap melaju ke depan, hubungin pusat untuk mengirim bantuan!" Perintah Erwin.

Blar! Blar! Blar! Blar!

Ledakan Artileri tidak terlalu akurat, hanya beberapa orang As yang mati, sebagian kecil lainnya hanya menderita luka.

"Si korek api sudah di depan kita!" Tunjuk tentara SS.

"Fire!"

Ching!

Bushhh

"Nazi Sialan," umpat driver Sherman deg degan karna peluru hampir mengenai tanknya.

Pertempuran yang sengit dan memakan banyak sekali korban jiwa. Kini perjalanan harus tersendat sejenak, kelompok tank yang Erwin miliki tidak terlalu kuat menahan serangan anti tank dan penghubung parit yang cukup panjang. Beruntung mereka bisa mengcounter serangan tersebut, walaupun ada yang tewas di dalamnya.

Tapi itu belum cukup, mental tentara Jerman SS tidak bisa diremehkan walaupun mengorbankan nyawa sendiri. Mereka percaya bahwa menjadi Sandra sekutu sebuah bentuk penghinaan dan lambat laun mereka akan dihukum mati atas tindak kejahatan perang.

Arrghhh

Deng! Deng! Deng! Deng!

Pasukan yang masih belum pulih dari serangan awal terpaksa menembak prajurit mesin gun milik Jerman. Sekali lagi korban berjatuhan di kedua belah pihak.

Setelah beberapa puluh menit bertahan, pasukan infantri gabungan Inggris dan Kanada sudah muncul, divisi lapis baja di pihak Erwin akhirnya ikut bertambah banyak.

Churchill

Tank dengan desain jaman perang dunia pertama melaju mendahului mereka. Tidak lupa mereka saling menyapa sebagai teman seperjuangan dengan khas mereka dalam meroasting sebagai candaan "takut masuk lubang ha?"

"Diamlah tank kuno," Canda Erwin. Tetapi hatinya menunjukkan rasa kasihan dan menyesal tidak bisa melindungi setiap nyawa.

semua yang masih hidup mengelak lega atas bala bantuan tersebut. Pada akhirnya Jerman lagi-lagi harus dipukul mundur ke dalam pemukiman warga lokal.

Pada saat itu, jendral Jerman terpaksa mengeluarkan perintah kalau divisi tank yang masih dalam latihan akan langsung diterjunkan ke Medan perang yang sesungguhnya.

Bio data dan laporan perang Naruto terlihat jelas di tumpukan kertas meja perundingan keamanan negara. Saatnya si mesin perang front timur keluar dari zona aman.

Terimakasih

Jangan lupa vote demi kinerja Admin 😎

Continue Reading

You'll Also Like

36K 3.6K 34
Dalam kegelapan malam yang sunyi, [Name] mengemban kisah hidup penuh tantangan. Di lorong-lorong sekolah, bayangannya sering menjadi sasaran ejekan d...
1.8K 207 40
"KALIAN BERDUA PERGILAH BANTU YANG LAIN,AKU MASIH BISA MENYERANG 5 ORANG INI SENDIRI" teriak Putri Kirana pada kakaknya putri gralind dan adiknya put...
189K 7.8K 125
Wang Lin adalah anak yang sangat pintar dengan orang tua yang penuh kasih. Meskipun dia dan orang tuanya dijauhi oleh anggota keluarga mereka yang la...
8.7K 1.2K 28
Ketika 9 pemuda tampan yang merupakan para pemilik kekuatan elemen baru saja bertemu dan bersatu untuk mendapatkan Kristal Air yang dimiliki oleh Lea...