Seventeen School

By bucinnyasebong

9.9K 845 50

[SLOW UPDATE] tempat dimana kisah mereka dimulai. Cinta dan persahabatan. "yang aku rindukan dari menginap d... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

13

359 31 3
By bucinnyasebong

Vote juseyo~

Seventeen School
*
*
*
💎

"astaga kalian harusnya lebih hati-hati" omel Nayeon. Kini anggota geng Twice dan Mark sedang berada di taman belakang sekolah yang sepi.

"maaf eonnie, aku tidak menyangka Jun di mall juga bersama teman dancenya. Setahuku mereka ada jadwal latihan" ucap Momo

"siapa yang memotret kalian? Jun?" tanya Dahyun

"bukan. Haechan teman sekelas Hansol yang melakukannya" jawab Mark

"yasudah lebih baik kita segera memberi pelajaran untuknya. Kau Mark, kumpulkan geng brandalmu dan hajar saja Haechan itu" usul Jihyo.

Sesuai rencana, keesokan harinya Jun mendapat kabar jika Haechan dikeroyok oleh kakak kelas.

"hyung!!" teriak Chenle membuka pintu ruang dance kasar

"ada apa Chen? Tarik nafas dulu" ucap Hao

Chenle menetralkan nafasnya. "itu.. Haechan dikeroyok gengnya Lucas di gudang dan sekarang ia di UKS"

"mwo?? Ayo kesana" Soonyoung, Jun, Hao dan Chan berlari menuju UKS yang sudah terdapat Hansol.

"astaga apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jun

"tadi aku diminta guru Choi mengantar buku ke perpustakaan tapi dijalan aku dihadang oleh Lucas sunbae dan dibawa ke gudang lalu mereka semua memukuliku" ucap Haechan menjelaskan sambil menangis.

"ck Lucas itu anak buahnya Mark. Sudah pasti itu suruhannya" ucap Soonyoung yakin

"lalu ini kakimu kenapa diperban?" panik Hao

"Jeno sunbae menginjak pergelangan kakiku, dia bilang agar aku tidak bisa menari" ucap Haechan sendu.

"sialan! Seenaknya saja mencelakai orang lain. Kau sudah melaporkannya pada guru?" geram Chan

"saat mereka memukuliku, guru Min lewat dan menghentikan mereka lalu membawaku kesini"

"yasudah kau istirahat saja Haechan-ah, biar aku dan Jun ke ruang guru. Chan, Hao dan Hansol tolong jaga Haechan" pinta Soonyoung.

Sesampainya di ruang guru, Soonyoung masuk sebagai ketua yang bertanggung jawab pada Haechan karena ia akan mengikuti lomba.

"jadi Mark kau sudah menyuruh Lucas dan lainnya untuk mengeroyok Haechan di gudang?" tanya guru Min selaku guru konseling.

Mark hanya menundukkan kepalanya takut.

"kau tahu kan kau ini ketua osis? Harusnya kau memberikan contoh yang baik pada murid disini bukan malah membuat onar" omel guru Min

"karena bukti sudah kuat dan semua mengarah padamu, saya selaku pembimbing kesiswaan akan mencopot jabatanmu di osis" ucap guru Lee

Mark terkejut dengan keputusan guru Lee yang akan mencopot jabatan tertinggi di sekolahnya. Ia menyesal telah mengikuti saran geng Twice untuk menghajar Haechan menggunakan anak buahnya.

"dan kalian Lucas dan kawananmu akan saya skors selama seminggu" final guru Min.

"Soonyoung sebaiknya kau cari pengganti Haechan untuk perlombaan dance karna saya lihat kakinya tidak bisa digerakkan" lanjutnya.

"baik sseam"

Soonyoung dan Jun keluar ruang guru menuju UKS. "kau saja yang gantikan Haechan Soon" usul Jun

"tapi waktunya tinggal 3 hari lagi Jun"

"kau sudah sering melihat kami latihan dan kau juga sudah biasa mengcover dance dari Seventeen jadi apa masalahnya?"

"kita akan diskusikan dengan yang lainnya"

🐱

Hari senin adalah hari yang menyebalkan bagi sebagian murid di kelas 12-1 karena selain liburannya yang telah usai, mereka juga harus melakukan olahraga di siang yang terik.

"kenapa harus basket? Aku kan paling malas olahraga yang berat" keluh Jeonghan

"seluruh olahraga juga kau malas Han" kekeh Taeyang salah teman sekalasnya.

"hehe kau tau itu" ucap Jeonghan memamerkan gigi ratanya.

"baiklah anak-anak, hari ini penilaian akan diambil dari permaninan 3 on 3. Seam akan menyebutkan nama pemainnya. Pertama Jhonny, Teil dan Jeonghan melawan Seungcheol, Jin dan Ren"

"ah kenapa aku harus di permainan yang pertama" keluh Jeonghan

"tenang saja Hanie, di timmu ada Jhonny anak basket" semangat Jisoo

"iya tapi tim lawan ada Seungcheol dan Jin, dua manusia paling bagus di tim basket" ketus Jeonghan, Jisoo hanya terkikik melihat sahabatnya merengek

Permainan dimulai, Jeonghan sudah diberitahu bahwa tugasnya menjaga di dekat ring karena Jeonghan termasuk tinggi jadi bisa menghalangi lawan. Ia berusaha tidak mengecewakan timnya. Sudah 10 menit permainan dan skor terus saling mengejar.

"Cheol tangkap" teriak Jin melempar bola ke arah Seungcheol yang berada dekat ring. Namun naas lemparan bola Jin meleset dan mengenai kepala Jeonghan hingga ia terjatuh.

"aakhh"

"Hanie!" teriak Seungcheol menghampiri Jeonghan yang hampir terjatuh jika ia tidak segera menangkap tubuh Jeonghan.

"Hanie bagun Han" panik Seungcheol

"segera bawa ke UKS Cheol" perintah Kim sseam

Seungcheol menggendong Jeonghan dan berlari menuju UKS. Dokter jaga segera memeriksa keadaan Jeonghan.

"ia pingsan karena benturannya cukup kencang, tapi jangan khawatir sebentar lagi akan sadar" ucap dokter Ho pada Seungcheol, Jun dan Jisoo yang menemani Jeonghan.

"baik terimakasih seam"

"Jisoo, Jun sebaiknya kalian kembali ke lapangan. Kalian belum diambil nilainya, biar aku yang menjaga Jeonghan" ucap Seungcheol

"baiklah, aku titip Hanie. Setelah pengambilan nilai aku akan kesini lagi" ucap Jisoo meninggalkan UKS diikuti Jun

Selang 10 menit, Jeonghan membuka matanya. Ia melihat sekitar dan ke arah tangannya yang digenggam. Itu Seungcheol, ia tertidur dengan posisi menggenggam tangan Jeonghan erat seolah takut kehilangan.

"Cheol" lirih Jeonghan

"Hanie, kau sudah bangun? Apa pusing?" tanya Seungcheol yang terbangun

"ya, sedikit. Kau yang membawaku ke UKS?"

"iya Han. Maafkan Jin ia tidak sengaja melempar bola kearahmu. Bola itu seharusnya dioper padaku tapi malah mengenaimu"

"tak apa, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah menolongku. Jisoo mana?"

"Jisoo sedang mengambil nilai, nanti ia akan kesini lagi"

"baiklah"

"kau tidur lagi saja, nanti aku bangunkan saat jam istirahat"

"kau juga kembalilah ke lapangan, aku baik-baik saja"

"tidak mau. Aku mau menjagamu disini Han"

Jeonghan jadi teringat sifat Seungcheol yang menurutnya manis ini. Ia selalu ingin didekat Jeonghan jika sedang sakit begitu juga sebaliknya.

"terserah kau saja. Tapi bisakah kau melepaskan tanganku? Aku mulai pegal"

Seungcheol baru sadar jika ia masih menggenggam tangan Jeonghan lalu melepaskannya dan berakhir canggung. Sedangkan Jeonghan memejamkan matanya kembali berpura-pura tidur agar detak jantungnya kembali normal.

Tak lama kemudian pintu UKS terbuka dan terlihat Jisoo serta para sahabat yang berlarian menuju ranjang Jeonghan.

"Hanie hyung kau tak apa? Apa sakit? Pusing? Perlu ke rumah sakit?" ucap Seungkwan memborong pertanyaan.

"aku tidak apa Boo" kekeh Jeonghan

Seungcheol yang sedari tadi diam memperhatikanpun merasa tak enak. "sebaiknya aku pergi, cepat sembuh Han"

"astaga aku baru sadar ada dia. Apa dia yang membawamu kesini hyung?"

"ya, kau tahu Seungcheol begitu panik saat Jeonghan terkena bola" adu Jisoo

"hmm sepertinya dia masih ada rasa padamu hyung" celetuk Wonwoo

"kalian ini bicara apa? Itu biasa saja, mungkin jika orang lain yang kena dia juga akan melakukan hal yang sama" ucap Jeonghan malu

"eyy hyung lihatlah wajahmu merona" goda Hao membuat para sahabat tertawa melihat wajah Jeonghan

Sedangkan Seungcheol pergi menuju kantin menyusul para sahabatnya.

"kau dari UKS? Lama sekali" keluh Jun

"iya aku harus memastikan Jeonghan ada yang menjaga"

"hm sepertinya ada nostalgia" goda Mingyu

"siapa yang nostalgia?" sebuah suara berasal tak jauh dari meja Seungcheol dkk.

"itu pak Jung nostalgia tentang istrinya dulu" bohong Soonyoung pada Nayeon dan para sahabatnya yang menghampiri geng Serenity

"ah begitukah, kukira apa"

"sayang, nanti pulang sekolah kita berkencan ya? Aku baru lihat ternyata brand favoritku mengeluarkan design tas terbaru" ajak Sana bergelayut manja pada Mingyu

"iya kita juga sudah jarang berkencan akhir-akhir ini" ucap Nayeon pada Seungcheol

Jun dan Soonyoung sungguh muak melihat tingkah para wanita itu, mereka berharap para sahabatnya cepat sadar bahwa mereka hanya dimanfaatkan.

"aku dan Jun kembali ke kelas dulu" ucap Soonyoung bangkit dari kursinya

"Soonyoung-ah, kenapa kau menghindariku?" tanya Dahyun

"maaf aku tidak ingin berdekatan dengan wanita psikopat sepertimu"

"Jun.." panggil Momo

"diam. Urus saja selingkuhanmu yang sudah turun tahta itu"

Jun dan Soonyoung berjalan menjauh menuju kelas masing-masing. Sesampainya di kelas Soonyoung menghampiri Jihoon yang duduk sendirian.

"kemana si emo? Kenapa kau sendirian?"

"dia punya nama Soon, dia sedang ke perpustakaan mencari novel"

"maaf maksudku Wonwoo. Kau sudah makan? Minum obat?"

"sudah semua Soon, para sahabatku seperti alarm yang menggangguku" keluh Jihoon

"itu namanya mengingatkan Jihoonie"
"ah ya, nanti malam kau sibuk? Bagaimana jika ke taman bermain?" ajak Soonyoung

"taman bermain? Sepertinya menyenangkan"

Malam harinya Soonyoung menjemput Jihoon dan pergi ke taman bermain yang berada di pusat kota. Mereka terlihat bahagia menaiki berbagai wahana yang tersedia.

"bagaimana jika kita naik skywheel sebelum pulang?" usul Soonyoung

"call"

Soonyoung berhenti di depan membelakangi Jihoon. "ayo naik ke punggungku, kau tidak boleh memforsir kakimu"

"tapi aku berat Soon"

"gwenchana, aku kuat. Aku mantan atlit jika kau lupa"

"baiklah" Jihoon menaiki punggung Soonyoung perlahan dan memeluknya.

"segini kau bilang berat? Bahkan Hoshi saja lebih berat darimu" kekeh Soonyoung

"yak kau terlihat sekali bohongnya. Aku manusia sedangkan Hoshi itu hamster mana bisa disamakan"

Soonyoung tak menjawab omelan Jihoon melainkan hanya tertawa saja membuat Jihoon gemas.

"terima kasih Soon"

"huh? Untuk?"

"sudah menjagaku"

"itu kewajibanku"

Jihoon menenggelamkan kepalanya pada leher Soonyoung karena malu, sedangkan Soonyoung bahagia karena ia dapat meluruskan masalah yang dulu menghancurkan hubungannya dan kembali dekat.

Soonyoung dan Jihoon menaiki skywheel sebagai wahana terakhir sebelum pulang.

"wah daebak ternyata Seoul dari atas sini sangat indah" kagum Jihoon

"indah sekali" gumam Soonyoung

Sadar diperhatikan, Jihoon menatap Soonyoung. "kau mengatakan indah tapi tidak melihat ke arah sana" unjuk Jihoon pada jendela

"kau yang indah, bahkan mengalahkan indahnya kota Seoul"

"mwoya" ucap Jihoon malu

"Jihoonie"

"huh?"

"maukah kau menjalani kembali kisah kita yang sempat tertunda? Aku masih mencintaimu, dari dulu hingga sekarang" ucap Soonyoung meraih kedua tangan Jihoon

"Soon.."

"aku berjanji tidak akan percaya pada orang lain sebelum kau sendiri yang bicara. Dan kuharap kau juga bisa berkata sejujurnya apapun, baik itu hal baik atau hal buruk sekalipun"

Jihoon meneteskan air matanya. Sudah lama ia ingin mendengar hal itu terucap dari bibir Soonyoung langsung.

"aku juga masih mencintaimu Soon"

Soonyoung membawa Jihoon kedalam ciuman lembut penuh kasih sayang, mereka seolah menyalurkan kerinduan yang selama ini hanya dapat dipendam.

"terima kasih sayang"

🐯
Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

298K 8.9K 100
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...
170K 4.5K 39
" She is my wife, stay away from her!" " Keep trying she will remain mine. " " Show me your scars, I want to see how many times you needed...
73.9K 1.7K 32
!Uploads daily! Max starts his first year at college. Everything goes well for him and his friends PJ and Bobby until he meets Bradley Uppercrust the...
394K 11.9K 80
"I'm not afraid to hit a girl," he argued, and you grinned. "I know you aren't," you said, "because you know I can fight back, and you wanna know how...