Arcane [Bajifuyu]

Od mimimu_kun

22K 3.8K 625

[Tamat] Seorang remaja SMP yang bisa melihat apa yang tidak mampu orang lain lihat. Menemukan seseorang yang... Více

Bisa lihat?
Perkenalan.
Perbedaan.
Sebuah nama.
Keluarga Mitsuya 1.
Keluarga Mitsuya 2.
Undangan.
Perasaan berharga 1.
Kekaguman dalam diam.
Perasaan berharga 2.
Perasaan berharga 3.
Tidak lagi sendiri.
Kembalinya.
Festival musim panas.
Menyimpan perasaan.
Toko barang antik 1.
Toko barang antik 2.
Rasa gundah.
Terjebak situasi.
Utusan dewa ?
Pesan.
Rahasia.
Kehancuran.
Rasa takut.
Kerinduan.
Ungkapan perasaan. (18+)
Hadiah Terindah. (End)
Yusuke & Gin (Extra chap 1)
Hubungan papa & anak (Extra chap 2)
Pengumuman

Chifuyu... ? (18+)

1.4K 131 38
Od mimimu_kun

Butiran-butiran keringat perlahan mencucur membasahi dahi pria bersurai panjang, alis tebal itu mengernyit, napasnya memburu dalam tidur. Bibirnya tak henti-henti menyebut satu nama yang tidak asing di dengar.

"Chifuyu"

Merasa ada yang memanggil, sang pemilik nama bangun dari tidur melihat si pelaku. Sadar orang yang di sebelahnya tengah bermimpi buruk, Chifuyu mengubah posisi menjadi duduk, kemudian menguncang pelan tubuh Baji.

"Baji-san, Baji-san"

Suara lembutnya berhasil membangunkan Baji dari tidur, pemuda itu ikut duduk di sebelah Chifuyu sembari mengusap wajah hingga surainya kasar.

"Mimpi buruk ?" tanya Chifuyu seraya mengusap punggung Baji memberikan ketenangan pada pria di sampingnya.

"Maaf membangunkanmu. Aku tidak apa, ini sudah biasa"

Mimpi buruk sudah menjadi rutinitas tiap hari Baji ketika ia tidur, malam yang tak pernah tenang semenjak 10 tahun lalu. Pemuda itu melirik Chifuyu lalu tersenyum tipis, memberitahu bahwa dirinya baik-baik saja.

"Sudah biasa ? Itu sama sekali tidak baik namanya" ia menjeda kalimatnya, kemudian melanjutkan.

"Masih berusaha merahasiakan sesuatu dariku ?" Chifuyu melipat tangannya di atas lutut kemudian menyandarkan kepalanya disana, manik biru itu menatap si manik kuning lekat.

Baji menghela napas "Setelah insiden di sekte, aku selalu bermimpi buruk. Kejadian masa lalu masih terputar jelas dalam ingatanku. Hanya itu" seakan memahami isi kepala Chifuyu, si pemuda bergigi taring menjelaskan isi mimpinya.

"Aku baik-baik saja" ia menggenggam telapak tangan yang lebih besar, menyakinkan pemuda di hadapannya bahwa dirinya baik-baik saja.

"Aku mengerti, mungkin mulai dari sekarang aku sudah bisa tidur nyenyak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang perlu ku takutkan lagi. Karena seseorang yang ku suka-"

Dret dret dret

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, benda persegi panjang yang ada di meja berbunyi, panggilan masuk tertera di layar ponsel. Baji meminta izin pada Chifuyu untuk keluar lalu mengangkat telfonnya saat ia berada di balkon.

"Sudah bertemu ? Apa semua berjalan dengan baik ?" tanya seseorang dari sebrang sana.

"Sudah, bahkan lebih baik dari yang ku kira. Chifuyu tidak marah" Baji tersenyum tipis, dirinya begitu takut sebelum bertemu dengan Chifuyu, takut Chifuyu akan kecewa karena 10 tahun meninggalkannya tanpa kabar.

"Apa ku bilang, tidak mungkin Chifuyu dendam. Dia sangat tergila-gila padamu" orang itu berucap yakin.

"Shinichiro-kun" nada bicara yang lebih muda terdengar memperingati.

"Hahahaha, maaf maaf. Kalau begitu nikmati hari kalian, jika sudah sah traktir aku"

Telpon di tutup sepihak, pria yang lebih tua di sana benar-benar melakukan sesuatu seenaknya jidatnya. Tapi di sisi lain, Shinichiro telah melakukan banyak hal untuk dirinya dan Chifuyu. Baji tersenyum mengingat rencana-rencana mereka yang telah di siapkan sebelum bertemu Chifuyu, ia terlalu gugup hingga Shinichiro kewalahan memberinya saran. Padahal nyatanya tak seburuk yang Baji pikirkan, satu-satunya tugas yang tersisa adalah menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati.

Chifuyu hanya memperhatikan Baji dari dalam kamar, ia sangat penasaran siapa yang menelpon Baji pagi-pagi begini. Apalagi bibir itu tersenyum setelah telponnya dimatikan, pemandangan yang menjengkelkan.

"Siapa itu, pacarnya ?"

Mulut itu menggerutu kecil, lebih baik dia pulang saja dari pada harus panas melihat Baji tersenyum tidak jelas setelah mengangkat telpon. Kakinya melangkah turun dari tempat tidur menuju kamar mandi, setelah membasuh muka ia berniat angkat kaki dari apartemen Baji. Biarkan saja pria di sana senyum-senyum sendiri tanpa tau Chifuyu pergi dari dari apartemennya, toh dirinya juga bukan siapa-siapa Baji.

"Kenapa aku kesal ?"

Si surai hitam pendek menghidupkan keran wastafel lalu membasuh wajahnya beberapa kali dengan penuh rasa kesal. Tiba-tiba pergerakannya terhenti saat menyadari ada sesuatu yang aneh pada pakaiannya. Bukannya waktu datang kemari Chifuyu menggunakan pakaian yang cukup formal ? Kenapa sekarang malah tergantikan dengan piyama biru dongker yang bahkan kebesaran di tubuhnya ?

Beberapa detik otaknya berusaha mencerna kejadian tadi malam, Chifuyu sama sekali tidak ingat. Dia mabuk berat hingga membuatnya kehilangan kendali.

"Apa yang kulakukan tadi malam ? Ini piyama Baji-san"

Pipi berisi itu merona menyadari si pemilik pakaian sebenarnya, aroma ciri khas Baji dapat Chifuyu cium dengan jelas. Seketika jantungnya berdegup kencang, ia meremat baju itu dan menghirup aroma Baji yang tertinggal. Perasaannya begitu senang karena di beri kesempatan memakai pakaian orang yang dia sukai. Saking senangnya, sesuatu di bawah ikut berdiri karena terbawa suasana.

"Sial, aku tegang hanya karena piyama" matanya melirik ke bawah, merasakan sesuatu yang tak nyaman berasal dari arah selatan.

Rasanya benar-benar tidak nyaman, Chifuyu melirik ke segala arah kamar mandi, mencari tempat yang bagus untuk melepaskan hasratnya. Pantatnya ia daratkan di kloset, menurunkan celana itu hingga sepaha, begitu juga dengan celana dalamnya. Ujung bajunya ia gigit agar dapat melihat adik kecil yang minta untuk di manjakan.

Perlahan tangan itu mulai memanjakan penisnya sendiri, erangan-erangan kecil keluar dari bibir itu. Sesekali ia mengusap putingnya, namun Chifuyu merasa tidak puas akan gairah yang di dapat. Dia membuka seluruh celana hingga jenjang kaki putihnya dapat terlihat dengan jelas. Salah satu kakinya ia naikan ke atas kloset, meraba satu-satunya lubang di bawah sana dan memasukkan satu jari kedalam. Chifuyu mendesah nikmat, matanya terpejam menikmati gesekan dari tangannya sendiri dan sentuhan di lubangnya.

"Ahh Bajihh-sanhh..." suara laknatnya memanggil nama Baji, Chifuyu benar-benar sudah kehilangan kewarasan.

Beralih pada Baji yang masuk ke dalam kamar, namun tidak menemukan pria kecilnya. Ia melirik ke kanan dan ke kiri, mata tajamnya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka, Baji ingat tidak pernah membiarkan pintu itu terbuka sebelumnya. Saat dirinya semakin mendekat ke kamar mandi untuk menutup pintu, samar-samar telinganya menangkap sebuah suara. Apa dia tidak salah dengar ? Tidak, Baji tidak mungkin salah, dia yakin itu suara desahan. Desahan yang terus menyebut namanya.

"Baji-sanhh ahh" suaranya semakin jelas terdengar.

Iris kuningnya melebar saat melihat pemandangan yang ia temui di dalam kamar mandi. Suara itu berasal dari mulut Chifuyu, dia sedang melakukan sesuatu pada penis dan lubangnya. Begitu seksi dan menakjubkan, Baji tidak menyangka Chifuyu akan melakukan hal menggairahkan di kamar mandinya. Seketika pikiran pria itu menjadi kosong, terlalu fokus melihat kejadian langka di depannya.

Tampaknya Chifuyu tidak menyadari keberadaan Baji yang ternganga menonton dirinya, ia begitu larut dalam dunia kenikmatan.

"Chifuyu... ?"

Panggilan Baji mengembalikan kewarasan Chifuyu, ia langsung berhenti dari aktivitasnya. Wajah itu sangat merah, malu, tentu malu di pergoki orang yang kau jadikan bahan fantasimu.

"Aa... Baji-san, a-aku bisa jelaskan" ucapnya terbata panik, ia berdiri lalu mendekati Baji.

"A-aku... s-sebenarnya aku..." tatapan Baji mendadak dingin, Chifuyu jadi tidak tau harus berkata apa.

"Sebenarnya kau apa ?"

"Sebenarnya..."

Siapapun tolong Chifuyu, dia tidak tau cara menghadapi Baji sekarang, dirinya begitu malu karena tertangkap basah. Bahkan sebatas untuk menatap mata Baji saja tidak mampu, mata itu begitu dingin.

"Kau sebenarnya mau ini ?" tangan Baji menyentuh penis yang terbuka di bawah sana, erangan lolos dari bibir sang pemilik.

"Aahh" spontan Chifuyu menutup mulutnya menggunakan kedua tepak tangan, mendongak menatap Baji di atas yang tersenyum licik padanya.

"Kenapa tidak bilang saja hmm ?" tangannya mengurut milik Chifuyu, perlahan namun pasti. Chifuyu jadi mengigit bibir bawahnya agar menahan desahan keluar.

"Kemana suara indahmu ? Sebelumnya kau menyebut namaku ?" bisik Baji sembari mempercepat gerakannya, dua jari Baji telah mengabsen lubang milik lelaki di hadapannya.

Kaki Chifuyu gemetar, ia tidak sanggup berdiri menahan kedua sensasi di bawahnya. Baji begitu lihai dalam permainan, kakinya serasa menjadi jelly, tidak mampu berdiri tegak. Lengan itu dengan kuat meremat bahu Baji sebagai penopang, satu jarinya ia gigit masih berusaha menahan erangan.

"Baji-san... aku... Ahh tidak bisa berdiri, lebih lama shh" dengan susah payah ia menahan desahan, akhirnya Chifuyu mengeluarkan suara karena tidak sanggup menahan diri lebih lama.

Damn, Chifuyu sangat seksi, niat awal ingin mempermainkan Chifuyu sebentar, tapi Baji sudah tidak tahan lagi.

Digendongnya tubuh Chifuyu seperti koala, membawanya kembali ke tempat tidur yang sebelumnya mereka tiduri. Membaringkan tubuh kecil itu lalu menghisap lehernya brutal. Chifuyu masih terus mendesah, sensasi kedua jari Baji tidak main-main menyentuh spotnya.

Satu persatu kancing piyama Chifuyu di tanggalkan, memperlihatkan tubuh mulusnya. Baji berhenti sejenak saat Chifuyu mendesah panjang mengeluarkan cairan putihnya, ia membiarkan pemuda di bawahnya menikmati pelepasan. Dengan cairan sperma di perut mulus Chifuyu, ia melirik Baji sambil menutupi mulutnya menggunakan tangannya karena merasa malu. Chifuyu meraup napas dalam, lega setelah berhasil mengeluarkan cairannya. Rasanya ingin sekali Baji mengambil gambar kemudian menjadikan ekspresi wajah erotis itu sebagai kunci layar.

"Baji-san... Sudah..." rengekkan kecil itu menyadarkan lamunan Baji.

"Bahkan kita belum memulai apapun Chifuyu, ini sama sekali belum selesai"

Baji mengambil sesuatu dari nakas di samping tempat tidur, sebuah kotak kecil di tangannya. Ketika di buka, ada beberapa bungkusan di dalamnya. Baji membuka seluruh pakaiannya, lantas memakai alat kontrasepsi yang sudah dia sediakan khusus untuk mereka berdua. Setelah selesai dengan dirinya, Baji kembali pada Chifuyu di tempat tidur. Tiga jarinya ia masukkan ke dalam lubang Chifuyu, sebagai pemanasan sebelum memasukkan sesuatu yang berukuran lebih besar.

Chifuyu menahan lengan Baji, namun tak di gubris. Tenaganya sudah terkuras karena pelepasan tadi. Sejujurnya Chifuyu tidak suka ini, kenapa Baji menyimpan benda seperti itu di lacinya, apa dia juga menggunakannya pada orang lain ? Rasa kesalnya kembali mengingat kejadian tadi, Chifuyu merasa ini semua tidak benar. Baji pasti sudah memiliki pacar, yang mereka lakukan salah.

"Baji-san hentikan" ujarnya pelan.

"Kita sudah sejauh ini, mustahil menghentikannya" Baji mencium paha Chifuyu, tidak lupa meninggalkan beberapa bekas merah di kulit putih itu.

"Hentikan umhh... Aku tidak suka ini..."

.

.

.

25/10/21
To be continued.

Maaf atas gantungnya adegan, tpi untuk kelanjutannya akan ada di next chap, takut kebanyakan.

Jangan lupa vote dan komen jika menyukai cerita ini. Stay healthy everyone~
Votenya klo bisa jgn di chap ini doang :)

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

38.5K 1.7K 35
RINDOU HAITANI X SANZU HARUCHIYO (VER.TENJIKU) Akashi Sanzu Haruchiyo Omega yang menyukai Haitani Rindou,Sanzu meminta ayahnya untuk dijodohkan denga...
6.7K 315 15
Sebuah kisah seorang cowok Omega yng lugu dan polos lalu bertemu seorang Alpha yng terkenal egois,jahat,dan barbar. Ini hanya cerita fiksi (Karangan)...
8.9K 992 6
"Mikey bodoh, sialan, bajingan" Drakey menendang kesal motor Harley-nya. "Bagaimana bisa aku menyukainya. Oh Draken yang malang!" Draken mengacak ram...
51K 5K 15
Bermula dari sebuah boneka Teddy Bear berwarna cokelat muda manis yang menciptakan sebuah kisah tersendiri yang jauh lebih manis antara kamu dan aku...