𝙍𝙀𝙑𝙀𝙉𝙂𝙀 || ʸᵃⁿᵍ ᴶᵘⁿᵍʷ...

By Littlejysaa__

14.8K 2K 965

[Follow sebelum baca ( ◜‿◝ )♡] "𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘪𝘩, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘴�... More

ི༶Proloོg༶ ྀ
༿ི༻1༺༾ྀ
༿ི༻2༺༾ྀ
༿ི༻3༺༾ྀ
༿ི༻4༺༾ྀ
༿ི༻5༺༾ྀ
༿ི༻6༺༾ྀ
༿ི༻7༺༾ྀ
༿ི༻8༺༾ྀ
༿ི༻9༺༾ྀ
༿ི༻10༺༾ྀ
༿ི༻11༺༾ྀ
༿ི༻12༺༾ྀ
༿ི༻13༺༾ྀ
༿ི༻14༺༾ྀ
༿ི༻15༺༾ྀ
༿ི༻16༺༾ྀ
༿ི༻17༺༾ྀ
Bukan update
༿ི༻18༺༾ྀ
༿ི༻20༺༾ྀ
༿ི༻21༺༾ྀ
༿ི༻22༺༾ྀ
༿ི༻22༺༾ྀ
༿ི༻23༺༾ྀ
༿ི༻24༺༾ྀ
info!

༿ི༻19༺༾ྀ

259 55 1
By Littlejysaa__

"Akh ssh." Ringis Jiya yang baru terbangun dari tidurnya eh... Atau mungkin pingsan? Entahlah.

"Aduhh kenapa pusing banget sii, akhh" Gadis itu menekan rasa sakit pada kepalanya.

"Nih minum biar gak pusing," Seseorang yang entah sejak kapan disamping Jiya menyodorkan segelas air putih, gadis itu sedikit terkejut sebelum akhirnya menerima air putih yang diberikan padanya.

"Terimakasih."

"Emm, kamu siapa kalau boleh tau?" Tanya Jiya setelah menyelesaikan minumnya. Gadis disamping nya tersenyum simpul sebelum menjawab pertanyaan Jiya.

"Yiren, Wang Yiren."

"M-mwo? Wang?" Yiren terkekeh kecil melihat reaksi Jiya.

"Wahh suatu kehormatan bisa bertemu keturunan Raja." Ujar Jiya antusias.

"Hahahaha, biasa saja kamu jangan berlebihan." -Yiren

"Tapi beneran loh, seneng banget bisa bertemu seorang Gongju disini." Godanya yang membuat Yiren semakin tertawa lebar.

"Sudah sudah jangan menggodaku."

"Eh iya, ini dimana ya?" Tanya Jiya yang mulai penasaran karena tempatnya yang terlihat asing.

"Sambyeok. Tempat ingatan ingatan masa lalu yang terlupakan."

*Gatau ini aku ngarang ya, jangan dicari di google 😌*

"Hah? M-maksudnya?" Yiren kembali tersenyum lebar melihat reaksi Jiya.

"Susah jelasinnya, pokoknya disini tempat kenangan kenanganmu yang terlupakan, lebih tepatnya ada orang yang sengaja menghilangkan beberapa memori ingatan mu." Jiya masih mencoba memahami perkataan Yiren, gadis itu masih sedikit linglung.

"Ya pokoknya gitu deh, tugas aku disini cuma bantu kamu buat mengingat pecahan pecahan memori kamu yang hilang, tapi secara bertahap gak langsung semuanya."
Jiya sedikit mengerti intinya dan gadis itu hanya iya iya saja.

"Tapi gimana caranya?" Tanya Jiya

"Ada waktunya, kamu tinggal ngurutin aja pecahan pecahan memori yang hilang."

"Okey jadi sekarang ngapain?" Tak menjawab pertanyaan Jiya, Yiren mengambil sebuah benda yang terlihat seperti sapu di dinding dekat tempatnya duduk.

"Kamu balik ke alam sadar mu."

Srakk

Dor Dor Dor

"Hai kita bertemu lagi tuan, kim" ucap orang itu sambil menyeringai.

"A-aku tak percaya ternyata kau busuk Park- Akhh"

"Aku hanya membalaskan dendamku kau tahu"

"APA MAKSUDMU HAHH"

"Aku... MEMBALAS KELAKUAN ORANG TUAMU ITU KIM JEONGIN!!!"

"K-kenapa dengan orang tuaku Jimin-ah"

"Mereka yang membunuh orang tuaku KAU TAU!! Saat aku akan membalas dendamku pada orang tuamu, ternyata mereka sudah mati HAHAHAHA DAN SEKARANG aku akan membalas dendam kepadamu Jongin-shii jadi ucapkan pesan pesan terakhir mu pada istrimu itu" ucapnya dengan menyeringai lebar.

"BAJINGAN!! AKHHHH"

"CHAGIAAA ADWAEEE Hiks... Adwaee" Jennie terduduk lemah menatap tubuh suaminya yang kini sudah tidak bernyawa.

"APPAAAAA" Teriak anak perempuan yang sendari tadi melihat semua kejadian dibalik pintu.

"Jiya!" Seorang anak laki laki ikut menyusul si gadis kecil dengan wajah panik.

"Hiks.... AHJUSSI JAHATTT HIKS..... KENAPA KAU MELUKAI APPA KU HAH, Hiks Appa adwae."

"Hei kau gadis kecil berani sekali membentakku"

"JIYAAAA SUNGHOONN LARI SEKARANG PERGI DARI SINI" Teriak Jennie dengan sekuat tenaganya.

"Tapi Appa-"

"SEKARANG SUNGHOON SEKARANGG!!!"

Sunghoon segera menarik adik perempuannya dan berlari keluar rumah.

"Sitagoo, APPAAAAA hiks..."

"Oppa kita tolongin appa dulu itu kasian berdarah hiks... APPAAAA."

"Ishh kalian ini sudah dibilangin jangan keluar malah keluar dasar adik adik bandell" Dengus anak laki laki yang masih setia mengintip dibalik pintu.

"Chan kamu bantuin kakak ya." Bisiknya. Namja kecil disebelah nya menggangguk kecil dengan mata yang terus menatap tajam tuan Park.

Byurrr

"Hah." Gadis itu langsung membuka matanya lebar dengan nafasnya yang terengah enggah.

Gadis itu mengusap wajahnya yang basah dengan kasar, matanya menyorot tajam kearah namja yang dengan santai berjongkok didepannya.

"Lama!" Hanya satu kata itu berhasil membuat Jiya mendengus pelan.

"Apa? Ngapain juga sih disini." Gadis itu berdiri dan hendak pergi. Namun langkahnya terhenti saat mendengar perkataan Jungwon yang membuat nya penasaran.

..........

"JIYAAAAAA. PARK JIYOUNG!!"

"Lu dimana sih!" Jaemin mengacak acak rambutnya dengan brutal.

"ARRGHHH, sial." Namja itu berlari menyusuri sungai Han dan sesekali memanggil nama gadis yang sanggat lama dia rindukan.

Lakahnya terhenti saat melihat bercak merah yang membentuk telapak kaki dari arah berlawanan dia datang, Namja itu semakin panik saat melihat genangan darah dan hilang nya jejak kaki itu.

"Shitt gue telat. ARGGH SIALAN!"

"Jae, ada apa?" Tanya Taeyong yang baru tiba dan teman temannya yang lain.

"Jiya, Jiya ada di Seoul sekarang." Ucapan Jaemin membuat yang lain terkejut bukan main.

"Bang! Gue dapet info. Ada yang liat Jiya dari rumah Jisung." Seru Yangyang, membuat semua fokus tertuju ke arah nya. "Han Jisung lebih tepatnya."

"Kita kesana sekarang." Jaemin langsung berlari memasuki mobilnya dan langsung tancap gas pergi dari situ. Namja itu kalut saking khawatir nya pada sosok Gadis yang sudah dianggap adiknya sendiri.

........

"Hyung."

"Ohh Sunghoon-ah, lama tak berjumpa. gimana kabarnya?" Tanya seseorang yang duduk nyaman dikursi kebesarannya.

"Baik hyung." Jawabnya singkat, namja itu mendudukkan diri di sofa dan merenggangkan tubuhnya yang kaku.

"Hahahaha kau masih sama." Namja itu menggeleng geleng kan kepalanya menatap Sunghoon teduh.

"Hyung aku ada kabar- oh Sunghoon? Lama tak berjumpa." Sapa seseorang yang baru masuk kedalam ruangan. Sunghoon hanya menjawab sapaan itu dengan deheman singkat.

"Yakkk Sunghoon-ah jangan cuek cuek, dia itu kembaran mu kalau kau lupa." Tegur Namja yang tertua.

"Ya ya ya, aku tahu."

"Harus kah aku bersikap. Eeyy hallo kembaranku apa kabarmu apa kau tak merindukanku oh kau tambah jelek saja ya hahaha. Ck itu sangat lebay Hyung." Dua orang lainnya tergelak mendengar ucapan Sunghoon yang terdengar menggelikan itu.

"Hahaha tak apa santai saja." Ucap seseorang yang katanya kembaran Sunghoon itu. "Ah ya ini potret Jiya semalam. Ck apa kau yakin akan terus menitipkan pada nya, Hyung?"

"Tunggu tunggu apa maksud kalian ini? Jiya kenapa denganya, dia baik baik saja kan?" Tanya Sunghoon sedikit panik.

"Yak kalian berdua tenang saja, aku akan mengurus semuanya, tak akan ku biarkan adik ku dilukai lagi oleh Jungwon sialan itu! Sudah cukup anak itu sudah tidak bisa di percaya lagi."

"Hey jawablah dulu kalian apakan adik ku heh!" Teriak Sunghoon. Sunghoon menatap kedua kakaknya dengan tangan yang berada di pinggangnya. "Aish kalian ini."

"Sudah sudah ayo kita makan dulu aku akan mengurus nya nanti."

"Kenapa tidak kau urus sekarang saja! Adik ku dalam bahaya!"

"Yak yak yak dia Juga adikku eoh! Ck sudahlah apa kau tidak merindukan bunda hoon? Ayo kita temui dia dulu aku yakin dia akan sangat bahagia bisa bertemu dirimu, ya walau kita belum bisa membawa Jiya juga."

"Hmm."





















To be Continued...

Hai hai hai.

Kira kira siapa yah kakak kakak Jiya yang lain itu? Hmm mari berpikir bersama :>

Kenapa gak ending ending yaa :( rencana ending paling mentok chapter 30-an aja lah 🏃‍♀

Otak saya sudah mumed geng 🐤

Vote and komen kalian tuh bentuk dukungan tersendiri untuk saya, jadi kalian banyakin vote and komen yaaa!!! Wajib saya maksa 😡 hahaha canda seikhlas nya saja, semakin banyak komen semakin sering saya update ☺

Udah deh yaa bay geng.

Oke.

۰۪۫S۪۫۰۰۪۫e۪۫۰۰۪۫e۪۫۰ ۰۪۫y۪۫۰۰۪۫o۪۫۰۰۪۫u۪۫۰

2

5 Oktober 2021✍

Continue Reading

You'll Also Like

32.3K 5.3K 24
Monday ft. Jay "Sekarang lo nyandar aja di bahu gue."
3.1K 423 18
(PG 17+) "𝘤𝘢𝘯 𝘸𝘦 𝘴𝘶𝘳𝘷𝘪𝘷𝘦?" "𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘸𝘩𝘢𝘵?" "𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘰𝘶𝘳 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯𝘴𝘩𝘪𝘱" 𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗷𝘂𝗱𝘂𝗹 "who"
5.8K 707 12
''ada yang masih mau mengganggunya siap-siap kalian berurusan dengan JAY !!!'' Jay yang dikenal suka menganggu siapa pun yang menurutnya menganggu da...
282K 57.4K 44
"pak, saya bimbingㅡ" "kamu mau eskrim? saya beliin dulu ya"