Jangan lupa vote&komentar yaa~
Hargai orang itu gak rugi kok ☺
Selamat membaca bagi yang baca ❤
°°°°°
"Aku hanya bisa tersenyum pahit melihat takdir bermain, lucu sekali hidup ini"
-ZEUS-
Hampa.
Itu yang di rasakan Zeus sekarang. Pria itu terdiam menatap kosong kearah gundukan tanah. Bahkan air matanya tak kunjung keluar karena hatinya sudah mati rasa.
Zeus mengusap batu nisan bertulis nama 'Leandro' disana, kakaknya--ralat kakak angkatnya itu dipaksa untuk kembali pulang kepada Penciptanya karena sebuah hal.
Kejadian 2 bulan yang lalu membuat dunia Zeus seakan direbut oleh takdir, perasaan bahagia sudah tidak ada lagi di kamusnya.
"Terima kasih, Leandro. Gue bakal dateng lagi besok,"
°°°°
Zeus memarkirkan sepeda hitamnya, Ia membenarkan letak kacamata yang sedikit melorot sambil menyelipkan baju seragam kedalam celananya.
Hari ini merupakan hari pertama Ia menjadi murid SMA Dihantara. Ia berjalan lurus di koridor yang terlihat ramai dengan murid-murid yang sedang berkumpul entah melakukan apa.
"Gue suruh lo kerjain PR gue kenapa lo gak kerjain!!"
"Maaf kak aku kurang ngerti. Aku kan kelas 10," ucap siswi yang sedang menjadi korban.
"Ngelawan gue lo?!"
"Ampun kak." ucap siswi itu memohon.
Zeus yang berusaha tidak peduli akhirnya berbalik kemudian menerobos kerumunan orang, "Berhenti sebelum gue panggil guru." ancam Zeus tiba-tiba.
Seluruh pasang mata menatapnya heran.
"Lo siapa?" tanya Flo galak.
"Pahlawan baru lo?!" sahut Elisa yang di ketahui ketua dari kelompok itu karena dirinya paling cetar di antara mereka.
"Murid baru,"
Sementara murid-murid disana berbisik-bisik dan menatap Zeus dari atas sampai bawah dengan pandangan remeh.
"Gila murid baru aja udah berani banget sama geng Elisa."
"Di jamin gak tenang itu hidupnya."
"Kalau gitu nasibnya gimana ya nanti."
Kira-kira begitulah bisikan murid-murid yang masih bisa terdengar di telinga Zeus, Elisa mendekatinya kemudian menyentuh pundak Zeus.
"Sayang banget ya hidup lo nyari gara-gara sama gue, gue Elisa ketua kelompok 'biang onar' disini dan jangan beraninya lo sok jadi pahlawan!" ucap Elisa sambil mendorong kepala Zeus.
"Murid baru aja belagu!" ucap Kartika
"Disekolah tempat orang belajar bukan nge-bully." ucap Zeus yang masih mempertahankan pendapatnya.
"Tau apa lo?" sahut Hera tertawa sinis.
Zeus sempat memperhatikan cewek ini sejak tadi, Gadis bernama Hera itu tampak polos dari teman-temannya yang bermake up tebal.
"Hajar Her!!" seru Kartika disampingnya.
Hera mendorong bahu Zeus dengan kencang dan belum juga Ia melanjutkan aksinya namun Bu Dara selaku guru BK sudah datang.
"KALIAN SEMUA KENAPA DISINI?!! MASUK!!" Ibu Dara berteriak sambil berkacak pinggang membuat segerombolan murid-murid langsung berlarian ke kelas.
"Lo lagi beruntung!" desis Hera tajam kemudian gadis itu menyusul teman-temannya yang sudah pergi duluan.
Zeus tersenyum miring, tiba-tiba sebuah tangan merangkulnya membuat Zeus terkejut.
"Gue suka gaya lo!" ucap seorang siswa di sebelahnya. "Panggil gue Hugo, pencinta drakor, K-pop dan cowok ganteng."
Jika kalian menganggap Hugo itu normal namun ternyata sebaliknya, lelaki itu terkenal agak feminin di antara laki-laki normal lainnya.
"Lo.. "
"Pokoknya lo keren!!"
Zeus tersenyum singkat menanggapinya, Ia pikir disekolah ini anaknya rata-rata sombong semua dan pemilih dalam berteman ternyata ada yang ramah juga.
"Ayo gue tunjukin ruang kepala sekolah,"
***
"Nama Saya Dazeus Dirgenta, pindahan dari SMA Buana salam kenal," ucap Zeus memperkenalkan diri namun matanya menangkap sepasang mata tajam yang menatapnya.
"Cewek tadi? Gue sekelas sama mereka?" batinnya.
"Oke kamu duduk dimana aja yang kosong ya," ucap Pak Arif selaku Wali kelas XI IPA 2 dan Guru kimia.
"Iya pak," Zeus berjalan ke arah bangku paling pojok dekat jendela.
Orang di depan mejanya memutar tubuhnya dan ternyata itu adalah Hugo, siswa yang telah berkenalan dengannya tadi pagi.
"Kita ternyata sekelas! Nanti kantin bareng ya,"
Zeus mengangguk singkat.
"Anak-anak hari ini kita ulangan Kimia ya, untuk anak baru kamu bisa susulan sambil nunggu buku paket."
"Baik pak," jawab Zeus.
"Pak kok dadakan sih?" gerutu Dino, Anak yang terkenal mempunyai humor yang tinggi.
"Iya pak undur aja pak," sahut murid lainnya.
"Pak minggu depan aja." sahut Kartika
"DIAM !! YANG JADI GURU ITU SIAPA? KENAPA KALIAN YANG NGATUR?!" teriak Pak Arif emosi.
"Kan kita bayar sekolah Pak," jawab Elisa.
"Kita bayar sekolah berarti kita gaji guru harusnya kita yang atur dong." sahut Hazel--Bendahara nya kelas.
"Hazel!! Saya aduin kamu ke pacar kamu supaya putusin kamu ya!!"
"Ya Allah Pak, udah mantan kali," jawab Hazel yang langsung di soraki oleh murid-murid lain.
"Ngenes ya Zel,"
"Jadi mantan aja udah bangga banget." sinis Elisa.
"Ya iyalah Lis orang yang jadi mantannya Ardes dia doang," sahut Dino.
"Ardes mah susah di dapetin."
"DIAM! POKOKNYA ULANGAN TITIK GAK PAKE MINUS!!" putus Pak Arif tak terbantahkan.
"Koma pak," sahut murid-murid serempak.
"Sekali lagi kalian menyahut, Bapak kasih nilai sikap kalian Z!"
Semua murid menjadi hening ketika soal-soal sudah di bagikan, Hera dengan cepat langsung mencoret-coret jawabannya dengan lancar.
Dari antara mereka berempat, Hera lah yang paling pintar. Maka dari itu dirinya sering di manfaatkan oleh teman-temannya. Contohnya seperti sekarang.
"Her, Hera," bisik Flo memanggil.
Hera menoleh, "Nomor 1,2,3 apa?"
Hera menghela nafas gusar selalu saja seperti ini, "C, D, A" jawab Hera berbisik juga.
"Kalau nomor 5 sampai 10 apa Ra?" sahut Elisa yang ikut-ikutan.
"Pak, ada yang kerja sama." seru Zeus tiba-tiba.
"Siapa Zeus?" tanya Pak Arif.
Zeus menunjuk para kelompok 'biang onar' tersebut, Elisa menatap Zeus terkejut kemudian menggeram. Sepertinya anak itu memang ingin cari mati.
Pak Arif menggebrak meja sementara Murid-murid terpekik kaget kemudian pak Arif menghampiri mereka berempat.
Pria bekumis itu langsung merobek kertas ulangan mereka, Hera tentu saja tidak terima padahal Ia selalu taat jika soal pelajaran.
"KALIAN BEREMPAT IKUT KERUANGAN SAYA!!" bentak Pak Arif.
"KALIAN SEMUA LANJUTKAN ULANGANNYA DENGAN JUJUR! Zeus tolong bantu saya awasi kelas," tegas Pak Arif kemudian keluar kelas.
"Awas lo!" desis Elisa menunjuk Zeus lalu mereka berempat menyusul guru itu.
"GILA ZEUS!! LO ANAK BARU UDAH BERANI BEGITU!!" teriak Dino tak percaya.
"Gue salut sama lo Ze," sahut Hugo, "Tapi lo harus hati-hati mulai sekarang."
***
Tubuh Zeus di hempas kuat ketembok, Zeus meringis kecil lalu sebuah pukulan mendarat di wajahnya sebanyak dua kali.
"LO NYARI MATI SAMA GUE ?! BARU ANAK BARU AJA BANYAK GAYA!!" bentak Gerald, lelaki itu adalah pacar Elisa.
"Sirem Her!!" seru Elisa bossy.
Hera langsung menyiram Zeus dengan botol air hingga pakaian lelaki itu basah kuyub di akhiri melemparkannya botol kosong itu ke wajahnya.
"GARA-GARA LO GUE KENA HUKUM SETAN!" bentak Kartika geram.
"Gue jamin hidup lo gak bakal tenang disekolah ini kalau perlu lo pindah lagi!" cetus Elisa tajam.
"Dasar culun!! Pergi ke laut sana!" sahut Flo sambil menendang kaki Zeus.
Mereka semua meninggalkan Zeus dengan pakaiannya yang sudah mengenaskan, lalu Ia mencari kaca matanya yang entah kemana.
Sebuah tangan terulur memberikan barang yang tadi dicarinya, Zeus memakai kaca matanya lalu menatap orang itu berniat untuk berterima kasih.
"Lo gak pa-pa?"
Zeus menggeleng, "Thanks,"
"Gue Ardes." ucap Ardes tersenyum singkat.
"Zeus,"
Seketika Ardes menyipitkan matanya, "Kayaknya gue kenal sama lo?"
°°°°°
TBC
Gimana cerita ini? Suka gak? Aku serius tanya
Komenn yaaa supaya aku tauu 👉👉
NEXT GAA ?!
Follow IG aku :
@coretan.vira
@viraa.as
See u next part !!