ACCIDENT

By rosebelles

128K 15.1K 2.8K

[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil ya... More

1 : Kejadian
2 : Gelisah
3 : Ancaman
4 : Keciduk
5 : Sakit
6 : Mual
7 : Tokcer
8 : Rencana
9 : Pernikahan
10 : Pengantin Baru
11 : Di Rumah
12 : Siapa nih?
13 : Wah Pelakor
14 : Ngidam
15 : Aneh
16 : Cemburu
17 : Gairah Bumil
18 : Ganti Rugi
19 : Senam
20 : Baby shower
21 : Tendangan Super
22 : Overthinking
23 : Lahiran
24 : Mami Papi
25 : SuperMan
26 : Liburan
28 : Pisah
29 : Move On
30 : Bonus Chapter : Real Life

27 : Istri Muda

3.3K 408 200
By rosebelles

Memang benar kalau orang-orang pada bilang bahwa cinta pertama anak perempuan itu adalah Ayahnya sendiri.

Rose sudah merasakannya sendiri dan juga melihat secara langsung.

Ryu sangat mencintai Jeffrey. Bahkan kelewat mencintai Papinya itu.

Sepertinya Ryu lebih pantas disebut sebagai Istri Mudanya Jeffrey dari pada anaknya.

Kemana pun Jeffrey berkeliaran dirumah selalu diikutinya. Kalau tidak diperbolehkan Jeffrey untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi, mungkin anak itu sudah ikut masuk juga menontoni Papinya di dalam sana.

Kelakuan Ryu itu terkadang membuat Rose merasa cemburu, karena perhatian Jeffrey sekarang terbagi antara dirinya dan anaknya.

"Ryu, sini makan dulu" ajak Rose pada anaknya yang masih setia berdiri di depan pintu kamar mandi, menunggui Papinya yang sedang buang air kecil.

"Ryu tunggu Papi Mi" jawab Ryu sambil menggelengkan kepalanya menolak ajakan Rose.

Rose yang melihat itu hanya mendengus pelan, lengket banget nih anak sama Suaminya.

"PIII UDAH BELUM? Ryu tungguin loh ini" teriak anak TK itu dengan nyaring.

"Sebentarrr sayang" balas Jeffrey dari dalam ikut berteriak.

"Oke, Ryu tungguin ya Pi"

Rose yang malas melihat kelakuan antara anak dan Suaminya itu memilih pergi kebawah duluan.

☁️☁️☁️

"Sayang, kamu udah bayar uang sekolah Ryu kan tadi?" tanya Jeffrey pada Rose yang sedang makan dihadapannya.

"Udah kok. Lupa sih tadi, tapi pas dijalan langsung ingat jadinya putar balik lagi hehe"

"Untung aja ya uangnya belum kamu pakai belanja" ucap Jeffrey yang menertawai kebiasaan Rose yang pelupa. Ia mencubit hidung Istrinya itu dengan gemas.

"Piii" panggil Ryu yang duduk disebelah Jeffrey sambil menarik-narik kaos Papinya itu agar menoleh kepadanya.

"Hmm, kenapa sayang?"

Ryu menatap Jeffrey dengan mata yang berbinar, "Ryu mau juga hidungnya digituin sama Papi kayak Mami tadi" Pinta anak itu dengan wajah berharap.

"E-eh ngapain kamu minta gitu?" tanya Rose bingung.

Ryu tidak menjawab, hanya menggeleng malu-malu, "Ayokk Piii"

Huh, dasar gak mau dikalah ini anak satu, batin Rose.

"Iya-iya sayanggg" Jeffrey menjepit hidung anaknya itu dengan gemas, tapi karena Ryu masih kecil dan hidungnya masih mungil, belum terlihat mancung seperti milik kedua orangtuanya jadi ia langsung merasa sesak karena susah bernafas.

"Uhuk uhuk Papii sakitt" Ryu terbatuk karena ia tadi berusaha bernafas dengan mulutnya, bahkan hidungnya mulai memerah.

Rose yang melihat itu hanya menertawai anaknya, "Aneh-aneh aja sih kamu Ryu"

"Maaf sayang, maafin Papi. Kekencangan ya tadi, Ryu gak papa kan?" Jeffrey menangkup kedua pipi Ryu untuk memeriksa keadaannya itu dan mengusap hidungnya lembut.

Ryu yang diperlakukan seperti itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dirinya sudah tidak apa-apa. Anak itu tersenyum dengan lebar menatap wajah Papinya yang dekat berada dihadapannya.

Merasa puas setelah mendapat perhatian penuh dari sang Papi.

"Papi mau Ryu suapin nda?"

"Gak usah sayang, Papi bisa sendiri kok" jawab Jeffrey pada anaknya itu.

"Tapi ntar Papi capek kalau makan sendiri, Ryu suapin aja ya" ucap Ryu yang masih berkeinginan menyuapi Papinya.

"Nyendokin makan ke mulut kan gak berat Ryu, masa begitu aja buat Papi capek sih" jawab Rose yang heran dengan kelakuan anaknya.

"Papi kan baru pulang kerja Mi, jadi Ryu suapin aja" ngotot Ryu yang sudah mengarahkan sendok makanan ke depan mulut Jeffrey.

"Papi aaaa" Ryu membuka mulutnya lebar agar Jeffrey juga melakukan hal yang sama.

Rose yang menyaksikan kemesraan didepannya itu hanya memutar bola mata malas.

Ck, dasar bucin.

☁️☁️☁️

"Pinternya anak Mami" ucap Rose pada Ryu yang sudah selesai memakai kaos kaki dan sepatunya sendiri.

"Hehe, Ryu anak Papi juga Mi" Ryu tersenyum memamerkan gigi susunya yang rapi.

Dikit-dikit pasti bawa-bawa Papinya, emang dasar nih anak.

"Udah siap sayang?" Jeffrey datang menghampiri anak dan Istrinya yang berada di teras rumah, ia baru selesai memanaskan mobil.

"Sudah Papii" jawab Ryu dengan semangat.

"Yaudah kita pergi sekarang yuk, keburu macet ntar jalanan"

"Ryu pergi sekolah ya Mi, bye-bye" pamit Ryu yang mengecup pipi kanan kiri Rose.

"Hati-hati ya sayang, jangan nakal loh"

"Siap Mamiii" teriak Ryu yang sudah berjalan keluar pagar, menaiki mobil Papinya yang pintu penumpangnya sudah dibukakan khusus untuk sang Putri.

"Aku berangkat ya sayang, kalau kamu mau pergi kabarin aku jangan lupa, i love you" Jeffrey mencium dahi Rose, yang selalu menjadi rutinitasnya setiap berpamitan.

Baru Jeffrey ingin melangkah, Rose sudah menahan lengannya.

"Hmm?" Jeffrey kembali menoleh menatap sang Istri.

"Cium dulu, tadi pas bangun tidur belum" pinta Rose.

Jeffrey spontan menampilkan wajah sumringah.

"Yuk sini" ajak Jeffrey pada Rose untuk masuk kedalam rumah sebentar, takut ada yang melihat kalau di teras nanti.

Jeffrey mencium Rose dengan lembut, yang langsung mendapatkan balasan serupa dari sang Istri.

Jeffrey mengecup berkali-kali bibir Rose kemudian melumat bibir atas dan bawahnya bergantian.

Rose membuka mulutnya agar lidah Jeffrey bisa masuk kedalam bertemu dengan miliknya.

Belum saja lidah mereka bergulat satu sama lain, sudah ada suara teriakan yang menghentikan kegiatan mereka.

"PAPI CEPAT, NANTI MACET"

"TUNGGU SEBENTAR SAYANG"

Jeffrey baru ingin mendekatkan wajahnya lagi dengan Rose‐‐-

"PAPI AYOK" teriak Ryu lagi lebih kencang.

"PAPIII"

"PAPI DIMANA"

Pengganggu kecil mereka mulai beraksi.

Rose dan Jeffrey menghembuskan nafasnya dengan pasrah.

Bisa-bisa mereka ditegur tetangga karena pagi-pagi begini Ryu sudah berteriak-teriak seperti dihutan.

"Yaudah aku pergi dulu ya, ntar malam kita lanjut" goda Jeffrey dengan genit.

☁️☁️☁️

"Papi temanin Ryu disini kan?" Tanya Ryu yang sudah bersiap untuk tidur.

"Iya sayang, janji langsung tidur ya kalau Papi bacain dongeng"

Ryu menganggukkan kepalanya dan sudah pada posisi tidurnya memeluk guling kecil kesayangannya.

"Once upon a time~~~"

Jeffrey membacakan buku dongeng itu hingga setengah ceritanya, karena Ryu sudah berhasil tertidur dengan nyenyak. Kemudian ia mengecup kepala anaknya itu dan segera bangkit untuk kembali ke kamarnya.


Cklek

Jeffrey masuk ke dalam kamar, ada Rose yang duduk di depan meja rias, baru selesai skincarean memakai baju dinasnya.

piwwit

Jeffrey bersiul menggoda Rose yang terlihat seksi dengan bajunya yang kurang bahan itu.

"Udah selesai temenin tidur Istri mudanya?" dengus Rose yang membalikkan tubuhnya menghadap Jeffrey.

"Udah tidur nyenyak dia, jadi aman" jawab Jeffrey mengedipkan sebelah matanya.

"Sekarang waktunya tidurin Istriku yang ini" Jeffrey langsung menggendong Rose untuk dibawa ke atas kasur.

"Mau gaya apa kita sayang?" Tanya Jeffrey pada Rose yang sudah berbaring dibawahnya.

Rose tidak menjawab, ia langsung mencium bibir terbuka Jeffrey, menyerang bibir itu hingga membuat sang pemilik melenguh.

Jeffrey membalas ciuman itu lebih liar dibanding sang Istri. Kemampuannya telah berkembang dari waktu ke waktu. Ia sudah banyak belajar cara-cara berciuman yang baik. Tentu saja dengan Rose sebagai guru privatnya.

"Mphhh... sayanghh"

Jeffrey menurunkan ciumannya ke leher Rose, menandai kulit mulus Istrinya dengan tanda merah.

"Jangan dirobek baju aku!" tegur Rose melihat Suaminya itu ingin bersiap membelah bajunya.

"Kamu bangun dulu biar gampang dibukanya"

Dengan tidak sabaran Jeffrey membantu Rose untuk membuka seluruh pakaian yang menempel ditubuhnya. Jeffrey juga ikut menelanjangi tubuhnya sendiri. Melempar semua pakaian mereka ke sembarang arah hingga berserakan dilantai kamar.

"Shh.. aku kangen banget sama kamu" ucap Jeffrey yang mulai menyentuh Rose diberbagai titik sensitifnya.

Brak

"Sayang, suara apa itu?" tanya Rose yang terkejut. Ia menahan pergerakan tangan Jeffrey.

"Suara tikus kali, udah ah lanjutin sayanggg~~" ajak Jeffrey yang ingin segera melanjutkan aktivitas mereka.

Baru Jeffrey ingin bergerak, ada suara teriakan anaknya yang sedang menangis kencang didepan pintu kamar.

"HUAA PAPIIII"

"PAPII DIMANAA HIKS"

"MAMI, PAPINYA RYU MANA"

Buru-buru Rose dan Jeffrey memisahkan diri mereka satu sama lain.

Untung saja pintu kamar mereka terkunci, bisa bahaya kalau Ryu langsung main masuk kedalam, nanti anak itu malah mau juga diperlakukan seperti Maminya.

Jeffrey segera bangkit untuk keluar kamar menemui anaknya itu. Takut terjadi sesuatu padanya.

"PAPI!!!" teriak Rose menghentikan Jeffrey yang sudah memutar kunci pintu.

"Kenapa Mi?" tanya Jeffrey menoleh kearah Rose yang sudah duduk diatas kasur menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Pake dulu ih celananya, aku gak rela ya kalau Istri muda kamu sampai ngeliat itu pistol" Jeffrey melihat kearah bawah dirinya, yang ternyata masih polosan.

"PAPI KOK TINGGALIN RYU HIKS"

Dengan gerakan cepat Jeffrey memasang celananya yang ada dilantai.

"Iya sayang, sebentar yaaa"

"Papi jahat hiks, Ryu ditinggalin" Ryu langsung memeluk kaki Jeffrey saat pintu kamar dibuka.

"Maaf ya sayang, Papi tadi pijatin Mami dulu"

"Mami sakit?" tanya Ryu melirik Rose yang badannya terbungkus selimut.

"E-eh iya sayang" jawab Rose kikuk. Merasa aneh bohong didepan anak kecil.

"Mau Ryu yang pijat Mi?"

"Kamu gak bisa sayang, yang bisa pijat Mami itu cuma Papi" Jeffrey langsung menjawab pertanyaan Ryu.

Soalnya Papi kamu itu ngasih Mami pijat plus plus, batin Rose mengiyakan omongan Jeffrey.

"Mami istirahat ya" Ryu mendekat kearah Rose untuk mengecup pipinya dan menyuruh Maminya itu agar tiduran di kasur.

"Ryu bawa Papi ke kamar boleh kan Mi? Ryu mau tidurnya ditemanin Papi" pinta Ryu dengan wajah puppy eyesnya.

Jeffrey juga melihat kearah Rose, seperti bertelepati kepada Istrinya.
"Bolehin ya sayang please, kasihan si Ryu"

Rose yang memahami maksud dari telepati Jeffrey itu hanya bisa mendengus pasrah. Kepalanya mengangguk singkat tanda mengiyakan permintaan kedua orang dihadapannya itu.

"Yeay, terima kasih Mami cantik. Ayok Pi kita ke kamar" Ryu menarik tangan Jeffrey dengan antusias.

Setelah dua orang itu pergi, Rose segera melempari bantalnya dengan kesal.

Lagi-lagi dirinya kalah dengan kehadiran Istri Muda Jeffrey.

Emang paling gak enak kalau ditinggal pas lagi sange-sangenya.




Pada punya twitter ga besties? Aku ada rencana mau buat privatter mereka dibali sebagai special chapternya, t-tapi baru rencana si ehe
Dan kalo privatter tentu saja ada passwordnya hahaha😈

Udah pada siap belom chapter depan end???

btw kalian kalau disuruh pilih Jaehyun atau Rosé pilih siapa nih?


Ramein dong, udah mau end nih:(


-Bel

Continue Reading

You'll Also Like

39.4K 4.6K 14
Hanya sebuah kisah tentang dirinya, sang pemimpin Redentor yang baru bersama keluarga kecilnya. [Bxb] [Some mature content🔞] [Mpreg] [Sequel or seas...
1M 63.2K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
133K 15.6K 40
Menikah dengan dokter? Oh Sehun menepuk jidatnya. Sebagai anggota Boy Grub ternama, ia selalu dikelilingi oleh idol cantik. Apalagi posisinya sebaga...
6.1K 573 28
Kisah antara boygroup senior dan junior yang terjalin kisah asmara namun terhalang akan kehidupan idol mereka. Akankah Suho dan Sinb bisa mempertahan...