The Stepmother (Tamat-Cerita...

By ryanimuhammad

197K 22.5K 1.1K

Cerita lengkap di KBMapp dan Karyakarsa .... Selain berusaha menjadi ibu tiri yang baik, Ariana diharuskan me... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25

11

7.6K 980 29
By ryanimuhammad

Hari yang dilewati masih sama. Anak-anak yang tidak menyukainya dan suami yang tidak peduli. Ariana sudah membuka diri, sejak menerima lamaran artinya suka duka akan dijalaninya bersama keluarga itu. Mereka adalah bagian terbaru dalam babak hidupnya.

Saira sudah berangkat. Namun tidak ada yang berubah. Keadaan di rumah masih sama. Ibu mertuanya tidak ingin Ariana terlalu capek dengan pekerjaan rumah dan anak-anak. Karena kepeduliannya, ditambah dua pembantu baru di rumah itu. Seorang wanita muda sebagai pengasuh Uki dan Mona dan seorang lagi untuk membantu bi Tinah di dapur. Hanindya ingin Ariana fokus pada Ardi dan mengurus diri.

"Enggak usah ngatur-ngatur! Suka-suka aku  makan apa." Uki membentak Fitri-- pengasuhnya. 

Sebagaimana sikapnya pada Ariana dan bi Tinah begitu juga pada kedua pembantu baru. Mereka tidak ada sopan-sopannya. 

Karena Fitri lulusan SMA terbaik jadi seperti kata ibu mertuanya, jadi Ariana tidak lagi ikut campur pada pendidikan mereka. Ariana mendukung, karena jika terlalu menonjol anak-anak akan menyerangnya.

Tidak hanya di rumah, Fitri juga ikut ke sekolah menjaga mereka. Semua pekerjaannya sesuai dengan gaji yang diberikan. Karena tingkat cucunya yang tidak bisa dibiarkan begitu saja makanya Hanindya mengirimkan pengasuh.

"Tidak usah Khawatir. Anak-anak sudah ada yang urus, santai di sini." 

Ariana baru tiba di rumah ibu mertuanya. Karena Ardi ada urusan, makanya mereka datang sore hari. 

Ardi memperhatikan ibunya yang begitu baik memperlakukan Ariana. Padahal jika mau menantu lebih dari pada seorang Ariana bisa dibawakannya.

"Kamu tidak mau main ke perusahaan?"

Kali ini Ardi sedikit awas.

"Untuk apa Bu? Aku lebih betah di rumah." karena Ariana tidak suka keluar rumah kecuali ada kepentingan.

"Enggak bisa gitu. Sesekali ikut Ardi, lihat suamimu kerja."

Ariana tersenyum. "Kapan-kapan."

"Ajak ya Ardi. Kenalkan istrimu ke karyawan. Lumayan kan, mana tahu dapat teman."

Ardi mengangguk. 

Obrolan ibunya mulai merambat tentang perusahaan. Ardi tahu maksud ibunya adalah ingin membuat Ariana tertarik. 

"Banyak yang bisa dilihat di sana, kalau tidak mau tahu ya sampai kapanpun enggak bakalan tahu."

Apa yang perlu diketahui Ariana? Dia lebih cocok berdiam di rumah.

"Kamu lulusan terbaik, bagus kalau mau belajar tentang perusahaan. Dengan senang hati Ardi akan mengajarkanmu."

"Tapi aku lebih senang dia di rumah Bu."

"Seperti almarhumah bunda Jun?"

Ardi diam. Selama hidup almarhumah istrinya memilih menjadi ibu rumah tangga. Walaupun ada perbedaan kalau Ariana adalah istri yang dipilih maka bunda Jun wanita pilihannya.

"Tidak mau tahu apapun, padahal punya bakat. Ujungnya apa? Menyesal ketika dia sakit, karena tidak mempergunakan ilmunya."

Ariana tidak ikut campur. Rumah tangga Ardi dulu, ia tahu sedikit. Setiap orang memiliki masa lalu masing-masing, kecewa atau rela tergantung dari cara mereka berjuang.

******

Aku menunggumu, ❤

Notice pesan yang masuk ke ponsel Ardi dibaca Ariana ketika dia membuka mukena selepas sholat isya. 

Ardi memiliki wanita lain adalah hak lelaki itu.  Saat Ardi keluar dari kamar mandi, Ardi mengambil ponselnya, ia tidak sadar Ariana memperhatikannya.

Senyum-senyum sendiri layaknya orang jatuh cinta, Ardi membawa ponselnya ke tempat tidur. Tidak sengaja tangannya menyentuh bahu Ariana dan bingung melihat Ariana terkejut.

Kembali pada ponselnya, Ardi mengabaikan Ariana. Saat wanita itu keluar dari kamar, Ardi tidak memperhatikannya.

Selesai berbalas pesan dan mata terasa perih barulah laki-laki itu sadar jika Ariana tidak ada di tempat tidur. Alih-alih penasaran ke mana perginya wanita itu Ardi memilih tidur. Dia ingin mimpi indah tentang pertemuan besok dengan kekasih hatinya.

Jam dua pagi Ariana masuk ke kamar. Hampir empat jam ia duduk di ruang keluarga mertuanya sendirian bergelut dengan pikirannya. Mengambil bantal dan selimut, Ariana tidur di bawah. Lebih aman dan hatinya merasa lebih baik.

Jarum jam menunjukkan angkat lima saat Ardi bangun. Ia tidak menemukan Ariana di sampingnya, apakah wanita itu sudah bangun?

Saat akan turun dari ranjang, Ardi melihat Ariana tidur di bawah beralaskan ambal.

Sempat bingung kenapa wanita itu tidur di bawah, tapi Ardi tidak memusingkannya dan masuk ke kamar mandi.

Sadar Ardi bangun, Ariana keluar dari kamar membawa mukenanya. Ia akan sholat subuh di bawah. Pikirannya masih rumit, tapi Ariana sudah membuat satu keputusan. Ia hanya perlu menjaga hatinya baik-baik saja.

"Mau ke mana kamu?"

"Ada urusan mendadak. Aku akan makan si--"

"Batalkan."

Ardi menggaruk pangkal hidungnya. Tadi malam ia sudah membatalkan, hari ini alasan apa lagi yang akan diberikan lelaki itu?

"Kita sarapan, setelah itu ada tempat yang akan kita kunjungi."

Ariana mendengar ibu mertua menegur suaminya, tapi ia tidak peduli. Ketika Ardi mendekat ke meja makan, wanita itu sudah duduk di sana siap menikmati sarapan pagi bersama ibu mertua juga suaminya.

"Jauh-jauh hari Ibu sudah menegaskan sabtu sampai minggu kosongkan jadwalmu. Tidak peduli penting atau tidak."

Ardi tidak bisa membuat alasan karena ibu lebih tahu detail perusahaan ketimbang dirinya.

Getar ponsel di saku celana tidak berhenti hingga Ardi selesai sarapan. Ia tidak bisa mengangkatnya karena ibu sedang berbicara.

"Ibu memberikan villa itu kepada Ariana sebagai kado pernikahan."

"Villa di Bandung?"

"Eum," jawab Hanindya tanpa melihat putranya, karena maniknya fokus pada sang menantu. "Sabtu depan kamu akan belajar menyetir. Istri CEO harus bisa melakukan apapun."

Apakah tidak berlebihan?

"Tidak ada yang tahu kehebatan bakat seseorang kalau tidak diuji."

"Ariana ingin fokus pada anak-anak, Bu." Ardi keberatan pada keputusan yang dibuat oleh ibunya. Sudah jelas, ke mana maksud ibunya.

"Dia bisa melakukannya. Istri yang pintar akan berdiri di samping suami, bukan mengekor di belakang."

Tatapan Hanindya masih pada menantunya. "Kamu bisa melakukannya? Bukan untuk Ibu, ini untukmu sendiri."

Ariana gundah. Kenapa ibu mertua terlalu baik padanya?

"Baik."

Dan Ariana tidak ingin melihat tatapan tajam suaminya. Ia hanya melakukan apa yang diinginkan Hanindya sebagai bentuk terimakasihnya.

Sebuah villa, apakah itu awal masa depan? Entahlah. Ariana hanya perlu menerima dan mensyukuri keadaan hari ini.

******

Karena terlalu lelah dengan pekerjaan, Ardi baru membicarakan keputusan ibunya sehari setelah mereka pulang dari rumah ibu. Seperti biasa, laki-laki itu baru tiba di rumah jam sepuluh malam. Di saat penghuni rumah sudah istirahat.

Namun malam ini ada yang aneh, setelah menunggu satu jam Ariana yang disangka sedang berada di luar tak kunjung masuk. Keluar dari kamarnya Ardi mencari Ariana ke dapur, namun tidak ada. Ke mana wanita itu malam-malam? 

Kakinya melangkah ke kamar yang pernah ditempati oleh wanita itu sebelum pindah ke kamarnya. Pintu dikunci, Ardi mengetuknya.

"Ada apa?"

Tidak langsung menjawab. Ardi mendorong pintu kamar untuk memastikan dugannya. Dan benar, Ariana kembali menempati kamar ini.

"Kenapa pindah?"

"Dari awal, kamar ini yang kutempati. Dan, aku merasa nyaman." melihat Ardi diam, Ariana berbicara lagi. "Maaf tidak memberitahu terlebih dahulu. Aku pikir tidak penting." wanita itu mengucap selamat malam sebagai pemberitahuan jika ia ingin beristirahat.

"Pikirkan lagi tentang keputusan Ibu."

Ariana akan menutup pintu kamarnya. "Aku sudah memikirkannya. Makanya aku keluar dari kamar Mas."

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
979K 91.3K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1M 154K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...