Enthrall (Oneshots of Vkook)...

By sceralanest

13.2K 541 75

A bunch of VKook oneshots (Top!Tae Bott!Kook with GenderSwitch Jungkook) written in Bahasa. Full of NSFW. Rea... More

Hi, please read it first.
Long Awaited Night (2)
Guests
mau nanya jan kacangin aku 😠🤓
Temen Tapi....
Temen Tapi... (2)
Beauteous (1)
Beauteous (2)
Beauteous (3)
Beauteous (4)

Long Awaited Night (1)

1.9K 80 0
By sceralanest


Tags: Vkook (GS Jungkook), NSFW, vulgar words, porn local words.

Read at your own risk.

________________________________________________________

Malam itu, Jungkook sudah bersiap untuk tidur. Sudah mengganti pakaiannya dengan gaun tidur berbahan satin, tanpa mengenakan pakaian dalam sama sekali. Ia memang terbiasa seperti itu. Ingin membebaskan buah dadanya yang besar itu setelah seharian terperangkap di dalam bra, katanya.

Dengan segera, Jungkook melangkah menuju ranjangnya. Melepaskan ikatan rambut, membuat rambut panjangnya yang lembut itu teruntai dengan indah. Hanya mau tidur saja, Jungkook terlihat sangat cantik. Padahal, ia sudah menghapus make upnya sejak sore tadi. Yah, pantas saja Jungkook mendapat julukan primadona di kampus.

Jungkook hendak mematikan lampu yang ada di samping tempat tidurnya hingga suara bel apartemennya terdengar. Siapa sih yang berkunjung malam-malam begini?

Sebenarnya, Jungkook ingin mengabaikannya saja karena ia sudah benar-benar ingin tidur. Namun, suara bel itu tidak mau berhenti. Maka, dengan terpaksa, ia bangkit dari kasurnya. Mengambil selendang yang tergeletak di kursi dan menyampirkan ke tubuhnya, guna menutupi dadanya. Ia melangkahkan kali dengan malas, membuka pintu apartemennya.

"Ih, Taehyung! Ngapain?"

"Hehe, udah mau tidur ya?" Ternyata Taehyung yang datang malam-malam begini. Teman dekatnya di kampus sekaligus tetangga apartemennya itu memang tidak tahu diri. Mau apa dia berkunjung ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam begini?

"Menurut lo aja!" Jungkook merengut kesal. Namun, biarpun begitu, ia tetap membiarkan Taehyung masuk.

"Maaf ya cantik, hehe." Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang ramping Jungkook sambil membawanya duduk di sofa. Taehyung itu sudah sering ke apartemen Jungkook, ia benar-benar sudah hafal dengan segala sudut ruang di apartemen tersebut. Begitupun sebaliknya.

"Mau ngapain sih?"tanya Jungkook ketika mereka berdua sudah di sofa. Ia menyenderkan kepalanya ke bahu Taehyung, mendusal manja.

"Gue nggak bisa tidur, sayang. Padahal ngantuk dari tadi." Taehyung semakin merengkuh tubuh Jungkook. Diusapnya rambut Jungkook, membuat wanita itu semakin nyaman dalam pelukannya.

"Eum? Trus...?"

"Ya kayak biasa..."

"Mau dibikinin susu?" Jungkook menawarkan, padahal dirinya masih bermalas-malasan di dekapan Taehyung.

"Mau dong." Tanpa basa basi, Taehyung mengiyakan. Ia memang sering bermanjaan dan meminta hal-hal kecil seperti ini pada Jungkook.

"Hmmm..." Jungkook hanya bergumam. Sejujurnya, ia merasa semakin mengantuk karena Taehyung terus memberikan afeksi seperti mengelus rambut, punggung, ataupun bahunya yang terekspos karena ia mengenakan gaun tidur tanpa lengan.

Tangan Taehyung mulai turun ke pantat Jungkook dan merabanya. "Lo nggak pakai celana dalem ya?"

"Iya, ngapa?" Yang ditanya tidak menjawab, hanya terus mengelus pantat Jungkook. Mereka sudah biasa seperti ini. Mata Jungkook hampir tertutup sempurna hingga Taehyung menghentikan tangannya.

"Ih Taehyung! Kok berhenti sih?" Sang wanita mendongak. Wajahnya merengut sebal, membuat Taehyung terkekeh.

"Bikinin susu dulu baru tidur, sayang. Katanya mau ngasih susu."

"Ih, iya iya bentar!" Jungkook mendengus. Ia segera bangkit dari duduknya. Bagian bawah gaunnya sedikit tersingkap, membuat pantatnya sedikit terlihat. Selendangnya yang tidak ikut terbawa pun membuat tubuh bagian atasnya terekspos. Jungkook sadar kalau putingnya itu tercetak jelas. Namun, masa bodo, ini hanya Taehyung. Ia pun segera berlalu menuju mini kitchennya, meninggalkan Taehyung yang berusaha menahan nafsu. Pemandangan itu hanya beberapa detik, tapi sudah mampu membuat yang di bawah sana mulai bangun.

Butuh waktu sekitar lima menit untuk Jungkook kembali ke sofa dengan membawa segelas susu panas. Ia bukan penikmat susu, lebih menyukai minuman-minuman herbal guna menjaga tubuhnya. Persediaan susu dan kopi di apartemennya itu hanya ia siapkan untuk Taehyung jika kemari.

Jungkook menyodorkan gelas yang berisi susu coklat panas tersebut. Ia langsung kembali duduk di samping Taehyung begitu pria itu menerima susunya. Dipeluknya tubuh Taehyung dengan kedua tangannya, membuat kedua tubuh mereka saling menempel. Taehyung sedang meminum susu, tapi ia juga dapat merasakan 'susu' lainnya sedang menempel di tubuh bagian kanannya.

"Jung, puting lo nyepak tahu,"ujar Taehyung, frontal.

"Iya kan gue udah nggak pakai bra. Lo tahu sendiri gue suka lepas bra kalau tidur!"

"Iya.. Tapi jangan gini kalau ada orang lain. Bahaya."

"Tahu, ini juga karena ada lo doang makanya gue nggak pakai bra lagi. Emang kenapa sih? Horny ya lo?"

"Ya menurut lo aja anjir! Gimana nggak horny kalau jelas-jelas disodorin nenen sama bokong punya lo gini!"

"Oh ya?" Tanpa aba-aba, Jungkook menggesek-gesekkan payudaranya ke tubuh Taehyung dari samping.

"J-jung... Sumpah jangan gini,"pinta Taehyung. Ia benar-benar tidak sanggup. Miliknya sudah berdiri, terlihat dari celananya yang menggembung.

"Kenapa sih? Lo kan udah sering pegang."

"Iya.. Tapi kalau sekarang lo kayak gini, gue nggak yakin cuma pegang doang. J-jung, gue nggak sekuat itu."

"Ya udah, lakuin apa yang lo mau."

"Jung?!"

"Taehyung.. Gue tahu lo sering ngelihatin dada gue, pantat gue, semua tubuh gue. Gue tahu lo sering nyolo sambil bayangin gue, apalagi pas lo habis pegang-pegang nenen sama pantat gue. Gue denger sendiri, lo desahin nama gue setiap kali nyolo."

"Jung..., maaf."

"Nggak, Taehyung. Lo pikir gue nggak suka? Lo pikir gue sering nggak pakai daleman pas ada lo doang, itu karena apa? Lo pikir gue nggak pernah menghindar pas lo mulai pegang-pegang dada sama pantat gue, itu karena apa?"

"Jung..."

"Taehyung, gue bukan jalang. Gue marah kalau ada yang kayak gitu ke gue. Tapi, nggak sama lo. Karena gue suka tiap kali lo sentuh gue, Taehyung. Gue juga pengen lo, Taehyung..."

"Jung.., gue nggak berani apa-apain lo. Lo tahu sendiri kalau lo tuh orang paling berharga buat gue. Gue cuma berani pegang-pegang doang, itupun gue selalu takut nggak bisa nahan diri."

"Taehyung, gue serius. Gue juga mau lo, nggak usah ngelak lagi,"ucap Jungkook yang kemudian membawa tangan Taehyung menuju buah dadanya. Taehyung terkesiap begitu benda bulat nan kenyal itu sudah ada di tangkupan tangannya. "Lo serius nggak mau ini?"

Taehyung menelan ludahnya. Imannya benar-benar diuji saat ini. Sudah ada Jungkook yang selalu ia idam-idamkan selama ini di depannya dengan hanya mengenakan gaun tidur tipis yang membuat puting susunya tercetak jelas. Bagian bawahnya yang tersingkap menampilkan paha mulus Jungkook yang semakin menggodanya. Tangannya pun sudah berada di satu payudara Jungkook. Besar dan bulat, sangat pas di tangan besar Taehyung. Wajah Jungkook semakin terlihat cantik di matanya. Rona merah dan mata sayunya membuat Taehyung tidak mampu menahan birahinya lagi.

"Jung, lo beneran udah siap? Gue juga mau lo, banget. Tapi gue cuma mau kalau lo udah siap. Gue nggak mau maksa."

"Beneran, Taehyung. Gue selalu siap kalau buat lo,"ucap Jungkook, yakin.

Maka, tanpa menunggu lebih lama lagi, Taehyung mendorong tubuh Jungkook perlahan agar berbaring di sofa. "Jangan nyesel ya, Jung. Gue nggak bisa pastiin kapan gue berhenti."

Jungkook tersenyum, menatap Taehyung yang sudah berada di atas tubuhnya. Tangannya mulai mengalung di leher Taehyung, "Claim my pussy as yours. My body is yours, Taehyung. But.., kiss me first."

Dan satu kalimat itu mampu mempertemukan bibir mereka. Keduanya saling menutup mata, menikmati ciuman pertama mereka yang selalu didambakan dari dulu. Lumatan demi lumatan saling mereka berikan satu sama lain. Taehyung mulai memasukkan lidahnya, memperdalam ciuman mereka. Tidak ada yang mau berhenti, kedua bibir mereka sama-sama candu. Sesekali, mereka mengambil nafas sejenak lalu kembali berciuman.

Di sela-sela ciumannya, tangan Taehyung bergerak menurunkan gaun tidur Jungkook hingga sebatas perut. Jungkook melenguh ketika Taehyung mulai memilin puting susunya yang sudah menegang. Ini sensasi baru yang ingin ia rasakan dari dulu, bagaimana tangan Taehyung menyentuh titik sensitifnya secara langsung. Biasanya, Taehyung hanya menyentuh dada Jungkook yang masih terbalut pakaian. Pria itu terlalu takut melihat payudara Jungkook jika tidak ada sehelai benang pun yang menutupinya, karena sudah pasti akan membangunkan nafsunya.

Tidak hanya Taehyung, semua orang sering tergoda. Bahkan, Taehyung sering mendengar para pria yang membicarakan tubuh molek Jungkook, terutama buah dadanya yang nampak besar dan bulat. Hal ini pula yang membuatnya sangat protektif terhadap Jungkook. Selalu menyuruhnya memakai pakaian tertutup dan tebal, kecuali jika hanya berdua dengan dirinya maka Jungkook boleh mengenakan apapun senyamannya. Terkadang, Jungkook hanya memakai tank top dan panties, atau baju tipis tanpa pakaian dalam seperti saat ini. Bahkan, Jungkook pernah hampir telanjang di depan Taehyung kalau saja Taehyung tidak buru-buru mencegahnya yang sudah mulai melepaskan kaitan bra-nya.

Setelah saling bersliat lidah untuk waktu yang cukup lama, kini bibir Taehyung sudah beralih ke leher jenjang Jungkook. Diciuminya leher Jungkook yang putih bersih itu sambil tangannya yang masih terus memainkan puting Jungkook, memilin dan menekannya. Wanita itu terus mendesah, menikmati segala afeksi yang diberikan oleh Taehyung.

"Taeh..ah.. Mau dicium juga.. nenennya..ah.." Jungkook berusaha menyampaikan keinginannya meskipun harus terbata-bata. Pasalnya, mulut Taehyung sudah terlalu lama bermain dengan leher Jungkook, meninggalkan banyak bekas kebiruan di sana. Payudaranya itu juga ingin merasakan hangatnya mulut Taehyung.

"Sabar, sayang. Gue mau nikmatin satu-satu,"ucap Taehyung.

Setelah cukup banyak tanda yang ditinggalkan di leher dan bagian atas dada Jungkook, Taehyung segera menyerbu payudara Jungkook. Diciuminya satu per satu payudara yang sudah sering ia pegang itu. Taehyung tidak menyangka, akhirnya sekarang ia benar-benar dapat menikmati buah dada Jungkook secara langsung. Selama ini ia hanya mampu memegang dan meremasnya di balik pakaian Jungkook. Padahal, Jungkook selalu memberi kesempatan yang menggiurkan untuknya.

"Nenen lo tambah gede ya, Jung"ujar Taehyung sambil meremas dada Jungkook yang sedang fokus menonton film di sampingnya. Keduanya tengah menghabiskan malam Minggu bersama dengan bermanjaan di apartemen Taehyung. Biasanya mereka hanya cuddle sambil bermalas-malasan. Seperti saat itu, mereka hanya menonton film, dengan posisi Jungkook yang berada di dekapan Taehyung.

"Iya deh kayaknya, pantesan bra gue udah nggak muat. Habisnya lo grepe-grepe mulu sih."

"Tapi lo juga suka kan?"

"Hu'um. Suka. Enak. Lo mau lihat ga?"

"Apa?"

"Nenen gue."

"H-hah?" Taehyung membeku mendengar hal itu. Jungkook memang suka membuat jantungnya berhenti berdetak. Hampir saja Jungkook membuka bajunya, tapi Taehyung langsung menahan tangan wanita itu. "Gila, jangan lah!"

"T-tapi kan cuma lo doang, nggak papa kok.."

"N-nggak, Jung. Jangan. Nurut, ya."

Taehyung tersenyum mengingat hal itu. Saat itu ia tidak mengerti, Jungkook itu benar-benar polos dan tidak mengira kalau Taehyung sama saja seperti pria lainnya atau memang dia ingin menggodanya. Namun, sekarang ia paham. Keduanya memang sama-sama menginginkan satu sama lain. Taehyung juga yakin kalau ini adalah yang pertama bagi Jungkook, maka ia akan sangat berhati-hati.

"Taehyung..ah..yang kanan juga mau diemut..ah.."ucap Jungkook sembari mengelus rambut Taehyung. Sudah beberapa kali Jungkook memberikan permintaan pada Taehyung, dan pria itu dengan senang hati menurutinya. Tidak apa, selama Jungkooknya merasa nyaman. Dengan perlahan, Taehyung mulai memindahkan mulutnya ke payudara kanan Jungkook. Dijilatnya puting susu Jungkook beberapa kali, membuat wanita itu meliukkan tubuhnya menahan geli. Taehyung pun mulai mengemut buah dada tersebut setelah puas memainkannya dengan lidah. Satu tangan kekarnya memilin puting susu Jungkook sebelah kiri yang sudah sangat menegang. Sementara tangan satunya lagi sudah meremas pantat Jungkook yang sangat mulus. Tubuh Jungkook itu benar-benar menggiurkan, kulitnya pun putih bersih. Tidak heran jika semua orang terpesona padanya. Terlebih, wajahnya itu bagaikan dewi, sangat cantik, hingga siapapun yang melihatnya pasti akan terpana.

Jungkook mendesah kenikmatan menerima perlakuan Taehyung. Ia benar-benar memanjakannya dengan lembut. Mulutnya yang terus menghangatkan payudaranya, tangannya yang terampil memainkan payudara satunya serta pantatnya. Semuanya, ia menyukai semuanya. Ini semua baru permulaan, tapi Jungkook sudah kewalahan.

"Lo udah basah banget, hm?"tanya Taehyung, retoris. Tangannya saja sudah mengelus-elus vagina Jungkook, sudah pasti ia dapat merasakan betapa basahnya Jungkook. "Lo beneran udah siap dimasukin?"

Jungkook mengumpulkan seluruh tenaganya untuk mengangguk dan menjawab. Ia tidak ingin malam ini hanya berakhir dengan permainan tangan Taehyung. Walaupun itu sudah dapat memberikan kenikmatan yang tidak terbatas, tapi ia tetap ingin lebih. Sama seperti Taehyung, ia juga sering membayangkan Taehyung. Membayangkan bagaimana milik pria itu memasukinya. "Iya, Taehyung. Please, mau.."

Taehyung terkekeh melihat Jungkook yang terlihat sangat berantakan. Jungkook yang seperti itu membuatnya semakin tergoda. Gaun tidurnya yang sudah tersingkap menampakkan buah dada serta alat kelaminnya. Kulit putih susunya yang sudah mengeluarkan sedikit keringat. Wajah cantiknya yang sudah terlihat sangat needy. Semuanya membuat Jungkook terlihat semakin indah. Apa yang dilihatnya sekarang jauh lebih indah dari bayangannya selama ini.

"Taehyung.. jangan lihatin doang.."

"Lo cantik banget, sayang. Gue mau nikmatin pemandangan ini dulu."

"T-tapi mau Taehyung sekarang... Mau Taehyung di dalem.. Cepet.."

"Iya, sayang."

"Gue ada kondom kok di laci samping tempat tidur. Gue siapin dari lama buat lo. Tapi kalau nggak pakai kondom juga nggak papa, mau Taehyung."

"Nggak, kita harus pake kondom,"ucap Taehyung yang langsung mengecup bibir Jungkook. "Kita pindah kamar aja ya kalau gitu."

Jungkook mengangguk. Ia mengalungkan tangannya di leher Taehyung begitu pria itu mulai menggendongnya. Dengan lembut, Taehyung melumat bibir manis Jungkook sambil membawanya ke kamar. Jarak antara ruang tengah dan kamar hanya beberapa langkah, tapi Taehyung memperlambat jalannya. Menggendong Jungook dan melumat bibirnya seperti ini adalah yang salah satu yang ia dambakan sejak lama. Ia ingin menikmatinya. Ia ingin menikmati malam ini.

Taehyung dan Jungkook ingin menikmati malam yang telah mereka nantikan sejak lama ini.


--to be continued.

p.s.: I really appreciate your feedback. Thanks for reading my story!

Continue Reading

You'll Also Like

241K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
862K 38.2K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
161K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
67.1K 12.3K 20
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...