MY COUSIN MY HUSBAND

By Momi_milky

40.8K 6.4K 766

SAYA BERJANJI AKAN MEMFOLLOW AKUN INI! Hayoloh... udah janji! *** Ini bukan ki... More

πŸ€PrologπŸ€
CASTπŸ“’
1.kejadian di toilet
2.Bunda marah
3.Debat
4.Sekolah baru
5.Teman Baru+Kelas Baru
6.Dimas & Lusi
7.Bisik-bisik
8.Di labrak kakel
9.Keributan
10.Jack Christian Bernando
11.Tidur di kelas
12.Perihal Nasi goreng
13.Menginap
14.Hari Minggu
15.Gita ngambek
16.Pertandingan basket
17.Dinner
18.Jadian???
19.Jemputan di pagi hari
20.Yoga vs Jack
21.Taman
22.Bad mood!
23.Salting
24.UKS
25.Parkiran
27.Lusi sakit
28.Tercyduk
30.Permintaan
31.Mall
32.Jenguk
33.Bermain catur
34.Drama pagi
35.Apotek
36.Truth or Dare
37.Rahasia Lusi
38.Mencari tahu
39.Kesedihan Avi
40.Tantangan
41.Gaduh
42.Perintah
43.Praktek sepak bola
44.Pecah
45.Pulang ke tanah air
46.Gantungan kunci
47.Jennie
48.Rencana
49.Drees
50.Perjodohan
51.Rooftop
52.Menegur
53.Supermarket
54.Yanti & Aca
55.Keputusan
56.Mimpi buruk
57.Kesepakatan
58.I love you baby girl
59.Ojek online
60.WEDDING
61.Bukan malam pertama
62.Family
63.Gak dikasih jatah
64.Hadiah pemberian Arga
65.Rumah baru
66.Memeluk
67.Kecurigaan
68.Terungkap
69.Pemakaman
70. Pilihan terbaik
71.Mengakhiri
72.Ikhlas
73.Sembilan Remaja
74.Gelap
75.Kecewa
76.Balkon kamar
78.Maskeran
79.Putus
80.Acara
81.Bali
82. Sepak bola
83.Ciuman pertama
84.Melepas
85.Amanda
86.Penjelasan
87.Alat Pendeteksi
88.Misi #1
89.Misi #2
90.Berbaikan
91.Momen santai
92.Cerita tidur
93.Luka
94.Demam
95.HARI KELULUSAN
96.Siapa dia??
97.Rumah sakit
98.Satu-satunya
99.Bebas
100.Dapur kantor
101.Janji
102.Pesta ulang tahun
103.Curahan isi hati
104.Ungkapan dua isi hati
105.Penelfon misterius
106.Cucu?
107.T-rex
108.Sebuah clue
109.Avi demam
110.Percikan masalah

29.Kaos tangan

267 56 0
By Momi_milky

Happy reading 🥶

-Ruang BK

Setelah kejadian tercyduk di belakang sekolah yang harus membuat Yoga, Avi, Dika, dan Gilang, di bawa ke ruang BK dan berurusan dengan Butut. Avi yang sebenarnya tidak tau menahu tentang apa yang terjadi harus ikut terseret masuk ke ruangan yang sebelumnya belum pernah ia masuki karena sebuah kasus.

"Bagus ya, kalian sudah berani merokok di area sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung." omel Butut sambil mempermainkan rotan berukuran besar di tangannya.

"Sudah bolos! Nge-rokok lagi! Apa kalian gak malu dengan tingkah kalian ini? Kalian sudah kelas dua belas. Dan tidak lama lagi kalian akan lulus. Sebagai kakak kelas seharusnya memberikan contoh untuk adik-adik kelas kalian."

"Kasus kalian sudah banyak sekali. Apa kalian tidak pernah kapok?"

"Gak lah, bu, buat masalah itu enak. Ye gak?" ujar Gilang pada sahabatnya.

"Gilang! Kamu juga satu. Selalu saja membantah ucapan guru-guru. Punya sopan santun tidak kamu?"

"Yaelah Bu, kan tadi ibu nanya, makanya saya jawab. Kata ibu saya dirumah yang lagi makan ketoprak begini... ehem 'kalo ada yang nanya itu harus di jawab. Kalo gak di jawab gak sopan namanya' gitu Bu," seru Gilang menirukan gaya bicara ibunya.

"Pftttt!" Yoga dan Dika menahan tawa mati-matian di belakang.

"Awhhh!" tiba-tiba saja Yoga meringis karena cubitan pada perutnya.

"Kenapa lo?"

Yoga menatap Avi yang tersenyum manis padanya. Bukan senyum manis tapi senyum mengerikan bagi Yoga. "G-gapapa,"

Butut mengehela napas, ia harus sabar menghadapi ketiga trio dekil ini. Lalu atensi-nya beralih ke Avi yang terus menunduk. "Kamu Aviva kan?"

Saat namanya disebut Avi mendongak dan menatap dengan takut-takut. "Iya Bu,"

"Kamu kenapa bisa bergabung dengan mereka?"

Avi melirik Yoga, Dika, juga Gilang yang sama halnya menunggu jawaban dari pertanyaan tersebut. "A-anu Bu, itu... Saya telat. Terus saya lihat mereka lagi nge-rokok di belakang sekolah." ujarnya menjelaskan.

Bu Tuti mengangguk paham. "Baiklah, ibu akan memberikan hukuman mati buat kalian."

"HUKUMAN MATI??!!!" kaget mereka serempak.

Ctak

Rotan itu mendarat di meja menimbulkan suara keras yang siapapun mendengarnya bergidik ngeri. "Diam!"

"Ibu hanya bercanda." Keempatnya menghembuskan napas lega.

"Alhamdulillah, tak kira ibu algojo tadi."

"Apa kamu bilang?!" Butut emosi.

"Eh! Bukan apa-apa Bu,"

"Sudah! Ibu akan berikan hukuman buat kalian. Yaitu mencabut rumput di samping gudang belakang."

Whattt?!!

Tentu mereka terkejut. Siapa yang tidak kenal dengan gudang yang berada di belakang sekolah. Area situ terkenal karena kesannya yang angker dan kotor. Bahkan rumput-rumput liar tumbuh di sekitar gudang itu.

"Yang bener Bu? Itukan angker Bu," ucap Dika.

"Terus? Kalo angker kenapa?"

"Ya, gimana ya Bu, entar kalo kita kesurupan massal gimana? Mending di suruh bersihin toilet deh Bu," timpal Gilang.

"Bener Bu, Lagian di sana kotor banget. Mana bisa bersih kalo cuman kita berempat mah,"

"Gada penolakan. Kalian aja gak takut sama guru, berarti gak takut juga dong, sama setan."

"T-tapi Bu-"

Ctak

"Terima atau ibu akan bikin surat untuk orang tua kalian."

"Cepu amat sih!" cibir Yoga.

"Kamu ngomong apa!"

"Gak deng, ibu cantik." puji Yoga pada guru berbadan besar itu.

Butut membuang muka ke samping. Perlu kalian ketahui bahwa guru itu tengah salting. Ingat umur Bu!

"Salting tuh," bisik Dika pada Yoga.

"Biarin, biar hukuman kita diringanin," balas Yoga.

Gilang menaikkan jempolnya. "Cuakepp!"

"Yasudah, sana kerjain hukuman kalian. Nanti ibu bakal periksa."

"Iya Bu!"

Mereka melangkah pergi meninggalkan ruangan BK dan menuju ke gudang tempat di mana akan menjalani hukumannya.

***
"Awhh... Shhh... gila! Tangan gue gatel-gatel anjirr!" adu Gilang seraya menggaruk tangannya.

"Ni, rumput ada racunnya kali ya!"

Dika ikut menyaut, "Tangan gue aja udah merah-merah gini,

"Anjing! Gue digigit semut!" pekik Gilang sambil berlari menghindari semut merah yang menggigit kakinya.

"Ya, digigit lah! Masa di cium, yang ada bibir lo dower."

Avi terkekeh sembari geleng-geleng kepala dengan tingkah kedua cowok itu. Sampai akhirnya ia baru sadar kalo Yoga tidak ada. Kemana cowok itu?

"Lang! Yoga mana?" tanya Avi pada Gilang.

"Lah? Bukannya tuh dugong bareng sama kita tadi?" ucap laki-laki itu heran.

"Lah, mana aing tau, aing kan cogan." imbuh Dika.

"Cogan matamu!"

"Wait, wait, wait! Jangan-jangan, Yoga di culik sama penghuni gudang lagi," ucap Dika melantur.

"Gak usah ngadi-ngadi setan!"

"Ehem! Nyari gue ya?"

Tiba-tiba suara Yoga mengalihkan perhatian mereka bertiga yang entah sejak kapan berdiri di antara Gilang, dan juga Dika.

"Woy! Dari mana aja lu?! Orang lagi pada bersih-bersih, lo malah keliaran," decak Gilang.

"Lagi ngobrol bareng mbak kunti mungkin,"

"Relax bro!"

"Bangsat lu!"

Arah pandang Dika jatuh pada tangan Yoga yang dibalut kaos tangan kebun berwarna kuning abu-abu.

Keningnya mengerut. "Lo dapat benda itu dari mana?"

"Sialan! Pantas saja tangan lo gak kenapa-napa, ternyata main curang lu," ujar Gilang tak terima.

"Curang dari mana? Lo pikir kita lagi main?" ucap cowok itu menggantung, kemudian kembali berkata, "

Ini gua dapat di gudang, jadi kalo mau, nyari sono di gudang."

"Ck! Bilang kek dari tadi."

"Ini juga udah gue bilang anjing!"

Dika dan Gilang langsung ngacir ke dalam gudang untuk menghindari amukan Yoga yang sudah tersulut emosi.

"Shhh... gatel banget," ringis Avi menggaruk-garuk tangannya.

Yoga menoleh kearahnya dan melihat Avi tengah kesakitan akibat rumput liar itu. Serbuk dari tanaman dapat menjadi alergen bagi kulit sehingga muncul reaksi alergi menjadi merah dan gatal.

"Eh!" Avi tersentak kaget saat Yoga tiba-tiba saja menarik tangannya.

"Lo ngapain? Lepas, Ga," Avi berontak kecil.

"Diam dulu," titah Yoga.

"Lo mau ngapain sih?!"

Avi menatap Yoga bingung saat cowok itu memasangkan kaos tangan itu di tangan Avi.

"Pake." katanya setelah selesai memasangkan kaos tangan itu.

"Kok di pakein ke gue?" Avi bertanya.

"Pake aja, liat tangan lo udah merah-merah gitu,"

Avi diam. Bukan salting tapi lebih ke canggung dan kesannya aneh, saat Yoga perhatian padanya. Ya, bisa dibilang perhatian.

"Tapi 'kan ini punya lo,"

"Ralat, punya sekolah." koreksi Yoga.

"Terserah, tapi, lo gimana?"

"Gimana apanya?" tanyanya balik.

Avi mendengus sambil memutar bola mata jengah. "Ya, tangan lo gimana?"

"Calm, tangan gua udah kebal,"

"Tap-"

"Udah, peke aja, ribet amat sih!" pungkasnya dengan nada kesal.

Avi menghela napas sejenak, kemudian berkata, "hm, makasih,"

Yoga terlihat mengangguk kemudian melanjutkan aktivitasnya.

***

To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

44.9K 3.2K 53
(Sekuel Alvaro) {ᴾˑᡉᡃ˒ᡉ ᴰᡒⁿ'α΅— αΆœα΅’α΅–ΚΈ α΄ΉΚΈ Λ’α΅—α΅’Κ³ΚΈ} ⚠ Awas Baper ⚠ Tidak ada yang namanya berumah tangga, akan selalu bahagia dan terlihat baik-baik saja, p...
158K 7.3K 81
[SLOW] JANGAN LIHAT COVER. BACA AJA CERITANYA :) NEW COVERRRR!!!! Nayla adalah seorang cewek yang terkenal sangat judes, pendiam dan dingin. Semua or...
1.5M 148K 61
SEASON 2 DARI JUDUL "DILAMAR TIBA-TIBA" Nikah muda? GAK SEGAMPANG ITU! Emang dipikir nikah sama kak Taeyong terima jadinya doang? Terima gaun, janji...
50.5K 2.2K 28
"Kapan si lu gk nyebelin nya?" tanya Keyra "Nanti kalau gua udah jadi suami lu" Jawab Langit Karna memang yang namanya cinta tumbuh tak sengaja.entah...