Jangan lupa vomment
•
•
•
Setelah 5 jam berada di gua gelap itu, akhirnya hujan berhenti
Tapi mereka juga tidak tau dimana jalan yang tadi mereka jalani
Ada tiga jalan dan keadaannya sangat gelap, mereka tidak mungkin terpecah lalu mengambil jalan masing masing
"Gue merinding" Ucap hyeongjun diangguki oleh gissele
Cuaca dan suasananya mendukung, entah karena kedinginan atau karena ada hantu
Tapi yang pasti, mereka benar benar harus keluar dari tempat ini
Untungnya walaupun tak ada sinyal, ponsel mereka masih bisa menyalakan senter
Setelah beberapa menit berdiam diri di sana, karina mulai menyipitkan matanya mencoba melihat apa yang ada di dalam tiap jalan
Ia harus bisa menjaga kedua temannya hingga mereka bisa keluar dari sana
Diujung setiap jalan ada cahaya terang yang menandakan adanya cahaya matahari yang menyinari ketiga tempat itu
Setelah berpikir lama, karina menunjuk jalan kiri dimana cahaya sedikit redup
Masuk akal karna sehabis hujan jarang langsung bersinar cerah
Karina berjalan ke jalan kiri di ikuti oleh keduanya-gissele, hyeongjun-dibelakangnya
"Gue takut" Ucap hyeongjun hampir menangis takut
"Ini temen gue emang pada dasarnya kalo ga terlalu pemberani ya sinting" Ucap gissele
"Diem lo pada"
Setelah berjalan cukup jauh, mereka tampaknya terjebak lebih dalam tapi mereka menemukan sebuah rumah tua
Ketiganya menghampiri rumah tua itu lalu berlindung di bawah atapnya
Udaranya sangat dingin dan bulu kuduk mereka berdiri, benar benar seperti film horror
"Lo denger sesuatu ga? " Tanya karina mendapat tatapan dari hyeongjun dan gissele
"Coba denger"
"Kek teriak? " Tanya hyeongjun mendapat anggukan dari karina
▪
Apa salah wonjin? Ia tidak pernah punya masalah dengan siapa pun
"Gue punya salah apa sama lo? "
"Mama lo selingkuh sama papa gue"
"Mangkannya lo sama aja jalangnya sampe hamil, btw sakit ga abis keguguran? "
"Itu yang mama gue rasain" Orang itu menampar pipi wonjin keras
"Tapi gue ga tau apa apa"
"Tetep aja lo ikut ikutan, lo jadi waktu papa gue masih selingkuh sama mama lo"
"Terus sekarang gue jadi ga punya ayah gara gara lo"
"Jadi kita imbang, gue kehilangan ayah, lo kehilangan anak lo"
"Gue udah kabur dari mereka"
"Terus? Mau lo masih sama mereka, lo kabur, lo ngapain tetep aja lo punya hubungan darah"
"Lo harus tau gimana yang dirasain sama mama gue selama ini"
"Min, apa ga bisa di selesaiin baik baik? "
"GA! " Orang itu keluar dari sana sedangkan beberapa orang masuk ke dalam lalu membawanya entah kemana
•
•
•
BRAKKK
Pintu terbuka menampakan allen yang tampak tak sadarkan diri
Hyeongjun menyalakan senter ponselnya lalu masuk ke dalam
"Kak"
Pergelangan tangan dan perut allen di sayat, yang untungnya di pergelangan tangan hanya ada 2 sayatan sedangkan perutnya hampir semuanya tertutup oleh bekas sayatan
Apa allen mencoba melukai dirinya? Tapi kenapa?
Apa mungkin karna ini serim meminta karina untuk mencari allen?
"Kak sadar" Hyeongjun menepuk nepuk pipi allen
Pemuda manis itu kehilangan banyak darah dan tak kunjung sadar
"Kita harus ke rumah sakit"
"Gimana kita mau ke rumah sakit kalo kita aja salah milih jalan? "
"Mungkin karna kita salah jalan mangkannya kita bisa temuin kak allen"
•
•
•
Wonjin meringkuk seperti bayi dengan sekujur tubuhnya yang terasa sakit
Orang orang itu berhasil menaruh benih pada rahim wonjin
Air mata wonjin tidak berhenti mengalir, tangannya terus mencengkram sprei
Wonjin takut, apa minkyu masih mau menerimanya? Jika iya, apa irene dan suho masih mau menerimanya? Bagaimana jika tidak? Bagaimana jika wonjin di buang? Bagaimana jika ia hamil? Siapa yang mau bertanggung jawab? Apakah ia masih mempunyai harapan?
"Maaf kyu" Ucap wonjin tulus lalu menutup matanya
Sedangkan orang itu masuk ke sana lalu tersenyum miring dan menghampiri wonjin
Ia yakin pemuda manis itu masih punya banyak tenaga dan ruang kosong di rahimnya, jadi tidak ada salahnya jika ia menaruh beberapa benih lagi di sana
Dan malam itu menjadi malam melelahkan dan menakut bagi wonjin
Erangan dan desahan ada di setiap sudut kamar dengan paksaan
Dalam hatinya wonjin terus meminta maaf pada minkyu
Ia lebih suka bermain bersama minkyu, tidak ada paksaan dan juga minkyu memang benar benar mengerti keadaannya
Jika wonjin ingin melapor, ia pasti akan di cap sebagai pembohong
Karna orang yang saat ini sedang memasukan banyak benih pada rahimnya itu di ketahui sebagai uke
Dan wonjin pun terkejut saat pemuda yang berada 1 tahun di bawahnya itu memiliki sperma
Yang artinya orang itu sebenarnya adalah seme tapi demi membalaskan dendamnya, ia berpura pura menjadi uke dan teman baiknya
•
•
•
Setelah 7 jam mencari jalan keluar, ketiganya-karina, gissele, hyeongjun-berhasil keluar dari gua hutan itu dan membawa allen ke rumah sakit
Untungnya allen bisa mendapat perawatan yang baik dan cepat
"Na, allen dimana? " Serim datang dengan kemeja kerjanya setelah karina menelponnya
"Di dalem tapi ga boleh masuk"
"Tapi allen gapapakan? "
"Gapapa, mangkannya kalo punya bayi penguin tuh dijaga yang bener"
Selama ini karina yang membantu serim untuk menjaga dan menemukan allen
▪
"Sayang gamau bangun? Mam yukk, nanti aku suapin" Taeyoung meletakan kepalanya di pinggir ranjang seongmin
"Bangun dongg, aku bosen"
Ia merindukan bayi kelincinya, dan untuk berapa lama lagi pemuda manis itu akan tertidur?
Apakah akan sampai 1 tahun? Atau mungkin lebih? Atau kurang?
Taeyoung takut tak bisa menjaga perasaannya pada seongmin
Ia bukan tipe orang yang mudah suka pada orang baru, tapi itu bisa saja terjadi
Dan saat itu terjadi, taeyoung tak akan mengingat keberadaan seongmin
•
•
•
"Bagusan pink ato ungu? " Tanya jungmo menunjukan bajunya pada woobin
"Ini" Woobin menunjuk baju berwarna pink pastel
"Ini? "
"Jangan deh, ungu aja" Ucap jungmo mengembalikan baju pinknya kembali ke dalam lemari
Sedangkan woobin menatapnya malas, untungnya jungmo adlaah pacarnya
Setelah melihat kaca sambil memakai baju ungu itu, jungmo kembali melepasnya
"Kenapa? "
"Bagusan warna ijo deh keknya" Ucap jungmo segera mengambil baju hijaunya
"Tapi jelek ihh, item aja kali ya? "
"Terlalu pekat, kalo merah kek darah, kalo oren nanti dikira kospley jadi jeruk"
"Yang ini bagus tapi ga enak dipakenya, pake baju kek gini nanti di kira jadi badut, kalo pake ini keliatan kek anak culun"
"Yang ini aja deh" Jungmo mengambil kembali baju pink yang tadi ia pilih
Woobin menepuk jidatnya, sifat jungmo sudah seperti uke pada umumnya
•
•
•
"Ihh kan yang luka pipiku, kenapa malah ga dibolehin makan es krim? "
"Ga boleh, nanti sakit pas makannya"
"Harus boleh, mau es krim pokoknya" Minhee melipat kedua tangannya di depan dada
"Pancake aja, bentar aku beliin"
"Ga mau, maunya es krim, kalo ga beliin aku ga mau makan apa apa"
"Kok gitu? Mainnya ngancem ihh"
"Mangkannya beliin biar aku ga ngancem lagi" Minhee mendorong tubuh yunsong keluar dari ruang rawatnya
"Beliin yang banana jelly"
"Ga mau, ga boleh, ga usah ngelawan"
"Kalo beliin, nanti boleh cium mini"
"Cium bibir? " Tanya yunseong dengan mata berbinar
"Cium pipi, sekali. Kalo mau dua kali beliin 2"
"Kalo bibir? "
"Beliin es krim cup yang besar"
"Otw sayang, tunggu yaa" Ucap yunseong segera berlari keluar dari ruang rawat minhee
•
•
•
TBC
PYONGGG... AKU GA APDET SATU BULAN HUHU, MAAP AKU LAGI GA JALAN SAMA LAGI NULIS FLAVOUR SAMPE KELUPAAN