BLUEBERRY

By itsfebbyfx

5.6K 602 851

Blueberry suka yupi dan boneka kelinci. Blueberry gak bisa ikat tali sepatu sendiri. Blueberry cengeng. Blueb... More

BLUEBERRY
PART 01. 💙
PART 02. 💙

PART. 03💙

1.2K 176 338
By itsfebbyfx

Follow IG: Febby_indahsari

_______🐇______

Ini hari kedua Blueberry masuk sekolah, ia harap Liana tak mengincarnya lagi. "Kak Cerry, aku berangkat sama kakak lagi ya?" ujar Blueberry.

"Berangkat sendiri aja gue bawa motor," balas Cerry cuek.

"Tapi kak-"

Cerry menatap tajam ke arah Blueberry. "Ngga usah manja bisa? Gue muak tau gak!" cetus Cerry.

Blueberry terdiam lalu mengangguk. "Maaf," ucapnya. Padahal, niatnya Blueberry mau sambil bercerita tentang kejadian kemarin pada Cerry.

"Blueberry berangkat sama supir aja, bentar ya bibi panggil dulu pak supirnya," ucap Bi Rina penuh pengertian.

"Belajar mandiri, muak gue punya adek bego kaya Lo!" setelah mengatakan itu Cerry langsung berangkat ke sekolah.

Blueberry memegang dadanya dengan mata berkaca-kaca, rasanya sangat sakit ketika kata-kata itu keluar dari mulut kakaknya. "Blue ngga akan nyusahin kak Cerry lagi." Gumamnya.

Setelah sampai di sekolah Blueberry di suguhkan dengan pemandangan yang tak enak. Di kelasnya ada Liana dan teman-temannya yang sedang menunggu Blueberry masuk. Blueberry mengepalkan tangannya karena gugup, ia menunduk sambil memberanikan diri memasuki kelas.

"Hai," sapa Liana dengan seringai.

Blueberry tak menggubrisnya, ia segera menghampiri mejanya. Tapi, saat mau duduk Erika malah menarik bangku sampai akhirnya Blueberry terjatuh ke lantai. Teman-teman Liana menyoraki Blueberry sambil tertawa, lalu tangan Liana terulur untuk mendorong Blueberry.

"Kak Liana mau apa?" tanya Blueberry. Pagi ini kelas masih sepi, hanya ada beberapa orang di kelasnya.

"Kan gue bilang, cewek bego kaya Lo itu asyik jadi sasaran pembullyan!" Jawab Liana sambil tertawa.

"Blue! Lawan aja mereka, jangan takut!" ujar Uca yang menampakkan diri di hadapan Blueberry.

"Blue takut." Batin Blueberry.

Liana menoyor kening Blueberry dengan kasar. "Heh tolol, jangan diem aja dong! Mending Lo jadi babu gue, oke?" ujar Liana.

Blueberry menggeleng. "Blue ngga mau!" pekiknya.

"Kenapa?" tanya Liana sambil menjambak rambut Blueberry.

"Blue, lawan! Apa aku aja yang ambil alih tubuh kamu?" ujar Uca kesal.

Blueberry menepis tangan Liana dengan keras. "Jangan ganggu Blue terus!" ucapnya.

Liana terkejut dengan rahang yang mengeras. Selang beberapa detik ia langsung mendorong Blueberry sampai tersungkur lalu menginjak-injak tubuh Blueberry tanpa rasa bersalah. "Bangsat!" hardik Liana.

Teman Liana ikut menginjak-injak tubuh Blueberry. Pagi ini benar-benar pagi yang menyeramkan, Blueberry tak membayangkan hal seperti ini malah terjadi pada dirinya. Teman sekelas Blueberry menjerit lalu berlari keluar, mereka tak berani membantu Blueberry lepas dari Liana.

"Blue!" Panggil Uca, hantu Belanda itu bingung harus berbuat apa karena tak ada satupun yang bisa di sentuh olehnya.

Blueberry melindungi kepalanya agar tak terkena tendangan Liana. "Sakit!" rintihnya, tapi tak ada satupun yang berhenti.

Liana naik ke tubuh Blueberry lalu menghajarnya tanpa rasa ampun. "Haha... liat, dia lemah banget!" hardiknya.

Blueberry menangis, tenaganya tak cukup untuk melawan Liana. "Uhuk-uhuk!" Darah segar keluar dari hidung dan mulut Blueberry.

"Cepet panggil guru!" ujar teman sekelasnya.

"Li, cukup woy!" tegur Erika.

Uca yang merasa cemas tanpa berpikir panjang merasuki tubuh Erika untuk menolong Blueberry. Ia menarik Liana lalu mendorongnya sampai cewek itu terhantam tembok. "Blue kamu gapapa?" tanya Erika yang sebenarnya adalah Uca.

Pandangan Blueberry mulai tak jelas, dadanya terasa sesak dan sulit bernafas.

"Erika! Lo ngapain sih?" tanya Liana marah. Erika mendekat lalu menampar Liana cukup keras, setelah itu tubuhnya tumbang karena Uca telah keluar.

"BERHENTI?" teriak guru yang baru saja datang.

"Blueberry pak," ujar salah satu teman sekelasnya.

"Astaghfirullah," ucap guru tersebut saat melihat keadaan Blueberry yang babak belur.

"Tolong, tolong bawa ke UKS dulu," ujar pak guru pada siswa cowok yang baru datang. Mereka segera mengangkat tubuh Blueberry.

"Blue, Blue Lo kenapa?" ujar Kayla yang baru sampai di kelas.

"LIANA! APA-APAAN KAMU INI! SEKARANG IKUT SAYA KE KANTOR." ucap pak guru.

Setelah sampai di UKS Blueberry langsung di tangani oleh anak PMR. "Bu, bawa ke rumah sakit aja nafasnya ngga teratur," ujar Dea, salah satu anggota PMR.

Bu Ayu segera membawa Blueberry ke rumah sakit, Kayla yang baru sampai pun akhirnya memutuskan untuk ikut. "Bu, ini kenapa sih?" tanya Kayla saat di perjalanan.

"Saya juga ngga tau," jawab Bu Ayu, guru fisika.

"Duh, Blue bertahan ya," ucap Kayla panik.

"Kamu punya nomor keluarganya ngga?" tanya Bu Ayu.

"Ngga Bu, saya baru kenal kemarin sama Blueberry," jawab Kayla.

"Yaudah, nanti kita cek di handphone Blueberry." ucap Bu Ayu.

Setelah sampai di rumah sakit Blueberry langsung di tangani oleh Dokter. Di sisi lain Kayla dan Bu Ayu sibuk mengecek ponsel Blueberry untuk mencari kontak orang tuanya. Beruntung Blueberry tidak memberi kata sandi pada ponselnya.

"Nah, ini ada Bu nomor orang tuanya," ujar Kayla sambil memberikan ponsel Blueberry pada Bu Ayu.

"Oke ibu coba telpon dulu ya," ucap Bu Ayu. Kayla mengangguk lalu melirik ke arah ruangan Blueberry, berharap teman barunya baik-baik saja.

"Hallo, selama siang. Apa benar ini ibunya Blueberry?" tanya Bu Ayu pada orang yang di telponnya.

"Hallo, ini siapa ya?" tanya Balik Laura. Bu Ayu segera menjelaskan yang diketahuinya pada Luara, ibunya Blueberry.

"Oke saya pulang sekarang!" Ucap Laura yang panik mendengar kabar buruk dari guru di sekolah anaknya. Keberadaan Laura yang sedang di luar kota memakan waktu lama untuk segera sampai di Jakarta, ia menghubungi Cerry untuk melihat keadaan Blueberry.

"Udah Bu? Gimana?" tanya Kayla.

"Ibunya di luar kota, tapi sekarang dalam perjalanan pulang," Jawab Bu Ayu.

Kayla menghela nafas lalu duduk di bangku sambil menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Blueberry.

Beberapa jam kemudian Cerry datang dengan wajah penuh amarah. Ia menghampiri Kayla lalu menanyakan keadaan Blueberry. "Mana Blueberry?" tanya Cerry.

"Masih di tangani dokter kak," jawab Kayla takut, ternyata benar yang dikatakan Blueberry bahwa Cerry itu galak.

"Anda gurunya?" tanya Cerry. Bu Ayu pun mengangguk.

"Jadi guru kok ngga becus?" hardik Cerry yang sedang emosi.

"Maaf, kejadian ini diluar kendali kita," balas Bu Ayu.

Muka Cerry memerah menahan marah, ia menjerit sambil menjambak rambutnya sendiri. "Blueberry itu lemah! Ah Shit!" gerutu Cerry lalu menghantam dinding dengan tangannya.


"Sabar kak," ujar Kayla memberanikan diri.

"Lo temennya? Kenapa ngga bantu dia hah?" tanya Cerry dengan suara keras.

"Kayla baru datang tadi, jadi ngga tau apa-apa," jawabnya.

"Bangsat!" bentak Cerry.

"Ini rumah sakit, tolong jangan berisik. Kita tunggu aja kabar baik dari dokter," ujar Bu Ayu.

"Bacot Lo!" cetus Cerry. Setelah itu ia melihat Blueberry yang sedang di tangani lewat kaca. "Blue," gumam Cerry. Secuek apapun dirinya pada Blueberry, jauh di lubuk hatinya ia sangat peduli pada adiknya. Kata-kata kasar yang sering terlontar dari mulutnya hanya sekedar sindiran agar Blueberry belajar mandiri.

Cerry mengepalkan tangannya. "Tenang aja Blue, gue bakal balas dendam ke orang itu," monolog Cerry.

Drttt...

Leo
Cek Instagram, video adek Lo kesebar.

Cerry segera membuka aplikasi Instagramnya. Leo men-tag nya di salah satu akun yang memposting video pembullyan Blueberry. Cerry memutar video itu, melihat adiknya di pukuli membuat rasa dendam di hatinya bertambah besar. "Anjing!" hardik Cerry. Tanpa berpikir panjang ia langsung pergi mencari orang bernama Liana tersebut. "Gue titip Blue dulu," ucapnya pada Kayla.

Cerry mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. "Abis Lo Liana!" geramnya.

Tak butuh waktu lama Cerry telah sampai di sekolah Blueberry. "Mana Liana?" tanya Cerry pada orang-orang yang di sedang berkumpul di depan kelas.

"Gue tanya mana yang namanya Liana?" ujar Cerry sekali lagi.

"Di kantor, Lo siapa sih?" balas salah satu dari mereka.

Cerry langsung mencari kantor, setelah sampai ia mendobrak pintunya dengan keras. "Lo Liana?" tanya Cerry pada gadis berambut pendek.

Liana hanya mengangkat satu halisnya sambil bersedekap.

Cerry melirik name tag setelah itu segera menarik rambut Liana dan menyeretnya keluar. Tak peduli dengan posisinya sebagai anak dari sekolah lain.

"Lepas anjing!" hardik Liana.

Cerry melepaskan Liana setelah itu menendangnya dengan keras. Cerry menatap orang-orang yang menontonnya lalu berteriak. "BERANI LO SEMUA PISAHIN GUE SAMA NI ANJING? ABIS LO!" ujar Cerry.

"Woy, bangsat! Maksud Lo apa?" tanya Liana tak terima.

Cerry membuang muka karena muak melihat wajah Liana. "Puas Lo bikin Blueberry sampai sekarat?" tanya Cerry.

Liana berdecih sambil tertawa. "Oh, Lo kakaknya?" tanya Liana.

Cerry berdecak lalu menghantam wajah Liana sampai hidung gadis itu berdarah.

"Ah, sialan Lo!" ucap Liana sambil mengusap darah di hidungnya.

Kedua remaja itu saling bertatapan dengan sengit.

"Adek Lo itu cupu banget, sasaran empuk jadi bahan bullying!" ucap Liana tanpa berpikir panjang.

Cerry menendang Liana lagi, gadis itu terbatuk sambil memegangi perutnya. Cerry mendekat lalu mencekik Liana dengan erat. "Mati aja Lo anjing!" pekik Cerry.

Liana mendorong Cerry sampai terlepas, ia membalas Cerry dengan pukulannya. "Gila ya Lo?" ujar Liana sambil memegang hidungnya karena darah terus mengalir.

Salah satu guru menghampiri mereka berdua. "Kenapa ribut-ribut disini hah?" tanya guru itu dengan mata melotot tajam.

Cerry menatap balik guru tua itu dengan sengit. "Siapa kepala sekolahnya?" tanya Cerry.

Guru itu menghela nafas. "Saya," jawabnya.

Cerry menghampiri kepala sekolah. "Ga becus Lo ngurus sekolah!" hardik Cerry yang sudah kelepasan karena emosi.

"Ini anak sekolah mana sih, malah nyari ribut?" ujar kepala sekolah.

"Dia kakaknya Blueberry pak, yang masuk rumah sakit tadi," timpal salah satu siswi.

"Ini sekolah bakal di cap buruk, liat aja nanti!" ancam Cerry setelah itu mengambil batu dan menghampiri Liana.

Liana mundur karena takut Cerry melemparnya dengan batu itu. "Perbuatan Lo itu ngga pantes kalau ngga ada balasannya!" ucap Cerry.

"Berani Lo nyentuh gue, abis Lo!" ancam Liana yang terus mundur.

Cerry berlari lalu melempar batu itu tepat di kaki Liana. Setelah Liana terjatuh Cerry mengambil lagi batunya lalu menghantam kaki Liana dengan batu itu berkali-kali. "Mati Lo!" Pekik Cerry, emosinya meluap ketika teringat apa yang terjadi pada adiknya. Sedangkan Liana menjerit kesakitan.

"Hei pisahkan itu sudah keterlaluan!" ujar kepala sekolah panik.

Seseorang menahan tangan Cerry. "Udah puas kan? Ayo cabut!" ucap Leo yang baru datang. Cerry melempar batu itu ke sembarang arah lalu berlari bersama Leo keluar sekolah.

"Blue, maaf." Batin Cerry.















Yeay update 💙

Semoga suka ya sama part ini, santai dulu nanti makin seru kok😍

Jangan lupa di vote dulu bby

Spam next yuk, sebanyak-banyaknya 🔥

Continue Reading

You'll Also Like

388K 11.1K 53
what happened when the biggest mafia in the world hid his real identity and married an innocent, sweet girl?
630K 7.7K 31
The bad boy's life changes when he suddenly becomes the teacher's baby...
993K 52.4K 33
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
16.8M 648K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...