POSSESSIVE

By Jhuliyanti17

726K 13.2K 550

Aldira Kalila biasa dipanggil Dira. Gadis polos, imut, mungil dan juga ceria. Kehidupan nya di kelilingi ora... More

Note
1
3
4
5

2

34K 2.4K 170
By Jhuliyanti17


Happy Reading 🦋


Brak...

"Anjir!"

"Allahuakbar!"

"Astagfirullah!"

"Aaaa Kutek gue!"

"Gincu gue patah, huaaaa!"

"Anak bab*!"

"Aqua aqua!"

"Glen suami Kekey!"

"Sialan!"

"Asu!"

"Meong?"

Berbagai umpatan langsung keluar ketika Glen dengan seenak jidat nya menendang pintu kelas. Glen yang mendengar semua umpatan itu hanya cengengesan tidak jelas. Untung ganteng.

"Gue tau lo orang kaya, tapi jangan buat orang jantungan lah anjir! Mana gue belum nikah." teriak seorang perempuan dengan suara cempreng nya. Glen memutar bola matanya dengan malas.

"Gue ada kabar gembira!" seru Glen

"Alah, paling  gembira buat lo. Kagak buat gue." balas cowok bermata sipit dengan malas yang di setujui satu kelas.

"Gua yakin lo pada tersanjung," ujar Glen lagi tanpa menghiraukan ucapan itu.

"Apaan, lo jangan berbelit belit asu!" cowok bermata sipit tadi berkata dengan nada ngegas.

"Sabar njing!" balas Glen tak kalah ngegas.

"Gua bawa murid baru, cantik banget anjir. Dira, sini masuk." ucap Glen kepada Dira yang masih setia di luar kelas. 

Dira yang dipanggil namanya langsung masuk ke dalam kelas dan langsung berdiri di samping Glen dengan senyuman yang membuat orang terpana.

"Haiii semua! Dira anak baru disini, perkenalkan nama Dira, Dira!" ucap Dira dengan suara imutnya.

"GLEN ITU BOCAH LO PUNGUT DARIMANA WOI?!"  teriak perempuan yang gincunya patah tadi.

"Ihhh, Dira bukan bocah, ish."  Dira cemberut tapi terlihat sangat menggemaskan. Dira kan udah besar bukan bocah lagi. Udah SMA nih.

"Oasu, imut banget anjir,"

"Astaga, lo gemesin banget sih,"

"Sialan, gue langsung jatuh cinta pada pandangan pertama,"

"Dia jodoh gue woi jodoh gue!,"

"Dira sini lo jadi adek gue aja, gue siap kok jadi kakak yang baik buat lo!"

"Apaan, Dira itu calon adek gue!"

"Adek gue!"

"Jodoh gue woi!"

"Meong?"

Berbagai seruan itu membuat Dira bingung, Dira menarik narik kaos Glen yang  kebetulan keluar dari celana nya. Glen pun langsung menunduk dan mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya apa.

"Mereka pada bilang apa sih? Dira gak tau." tanya Dira dengan polos sambil mengerjabkan mata bulat nya.

Glen tepuk jidat, dia lupa bahwa bocel di sampingnya ini sangat polos.

"Woi! Bahasa lo pada dijaga. Nih bocel masih polos, jangan nodai dengan bahasa kotor lo semua!" teriak Glen.

Seketika semua diam.

"Dira sini lo duduk samping gue aja." Kata Andre, cowok bermata sipit tadi.

"Glen, Dira duduk sama dia ya?" tanya Dira. Persis seperti anak yang bertanya kepada ayahnya.

Glen menggelengkan kan kepalanya. "Enggak. Lo duduk di samping Shaka saja. Gue yang duduk sama Andre. Lebih baik lo duduk samping Shaka." tunjuk Glen ke kursi yang diduduki Shaka yang tak lain adalah sahabat Glen. "Kalo lo sama Andre, bisa-bisa lo kagak polos lagi." lanjutnya.

Andre yang mendengar perkataan Glen mengumpat pelan di bangku nya. "Glen adalah teman yang halal di rebus" batin nya.

"Emang dibolehin?" tanya Dira polos.

"Boleh lah, ya gak, Shak?" tanya Glen yang di angguki oleh Shaka.

Dira pun berjalan menuju kursi yang ditunjukkan Glen tadi. Begitu Dira duduk, dia langsung menoleh ke samping lebih tepatnya ke arah Shaka.

Dia menatap Shaka dengan polos. Laki laki yang memiliki tindik hitam di salah satu telinga nya merasa sedang diperhatikan langsung menoleh ke arah Dira.

"Apa?" Tanya Shaka datar.

"Kok Shaka ganteng?" tanya Dira polos.

Shaka yang mendapat pertanyaan polos dari mulut Dira tiba tiba salah tingkah, padahal dia sering mendapat pertanyaan lebih dari itu setiap harinya.

"Ck, kenapa dia imut?" batin Shaka.

"Kok Shaka diam? Shaka sakit gigi ya?" tanya Dira lagi karena pertanyaan nya tadi tidak di jawab Shaka.

"Gak." balas Shaka singkat

Dira yang ingin bertanya lagi terpaksa ditahan karena guru sudah masuk untuk mulai pelajaran.

🦋🦋🦋

Kringg...

Suara bel terdengar tandanya jam istirahat. Waktunya isi tenaga.

"Dira ayo ke kantin bareng gue." ajak seorang gadis yang bisa di bilang cukup cantik ke arah Dira.

"Kantin?" tanya Dira yang diangguki perempuan itu.

"Di kantin ada Yupi sama susu coklat gak?" tanya Dira sambil memiringkan kepalanya. Kebiasaan yang tak bisa dihilangkan ye Dir?.

"Banyak." ucap Glen tiba tiba. "Ayo bareng gue dan teman teman gue aja ke kantin ya. Nanti gue beliin Yupi yang banyak buat lo." sambungnya sambil menarik pelan tangan Dira.

Dira yang ditawarkan begitu langsung berdiri cepat. Tawaran yang begitu menggiurkan pemirsa.

"Glen, kan gue yang awal nya ngajak Dira ke kantin." kata perempuan tadi sambil bersedekap dada.

"Bareng aja apa susahnya." ucapan dari seorang laki laki yang mempunyai tindik hitam di kedua telinganya, Algara.

"Bareng lo berempat? Ogah banget." balas perempuan itu malas.

"Gua heran dah sama lo Man, kebanyakan nih cewe di luar sana berlomba lomba ingin bareng kita. Lah elo malah nolak mentah mentah." kata Andre yang setia memakan keripik kentang. Bukan sombong tapi fakta.

Dira yang melihat Andre memakan keripik kentang itu tiba tiba tergiur.

"Andre, Dira minta satu, boleh?" tanya Dira polos dengan suara pelan, seakan akan takut didengar oleh mereka yang sedang berargumen yang Dira tak tau pembahasan apa.

Andre yang melihat tatapan polos Dira langsung mengangguk kan kepalanya.

Ini adalah keadaan langka, jika biasanya Andre tidak akan memberikan keripik kentang nya kepada siapa pun. Walaupun mereka nangis darah, Andre tidak akan memberikan nya. Oke lebay, mana ada nangis darah.

Back to topic...

"Betul kata Andre, kenapa juga lo gak mau bareng kita sih Man?" Glen juga penasaran. Pasalnya ini bukan pertama kalinya perempuan itu menolak saat diajak ke kantin oleh mereka.

"Lo tau sendiri, gue gak suka di deketin kalo ada maunya doang. Mereka yang deketin gue pasti ujung ujung nya minta nomor lo berempat. Atau lebih parah nya malah nyuruh gue buat comblang-in mereka dengan kalian. Dih, ogah banget gue dideketin karena ada mau nya aja." kata perempuan yang dipanggil Man atau lebih tepat nya Amanda itu. Sepupu Shaka.

"Ck. Lupakan itu sekarang ayo ke kantin, gue lapar." Gara sudah bosan melihat percakapan ini.

"Ayo Amanda ke kantin bareng Dira dan mereka, nanti Glen beli kita yupi yang banyak." ujar Dira sambil merentangkan tangan nya membuat lingkaran bulat dengan suara imutnya. Amanda yang tak tahan dengan keimutan Dira langsung mencubit pelan pipi gembul Dira dan mengangguk.

Amanda dan Dira berjalan di depan ke empat laki laki itu. Semua perhatian langsung tertuju ke mereka. Siapa yang tidak mengenal mereka berempat ditambah Amanda. Most wanted sekolah.

Gara adalah anak pemilik sekolah. Sedangkan orang tua Glen, Andre, Shaka dan Amanda adalah Donatur terbesar di sekolah tersebut. Membuat mereka terkenal di seluruh penjuru sekolah. Dan sekarang ditambah satu perempuan mungil dan imut. Membuat mereka yang melihat susah mengalikan tatapan nya. Aldira Kalila.

"Amanda," panggilan itu membuat mereka berenam langsung menoleh ke belakang. Ternyata itu adalah pacar Amanda, Joshua.

"Hai sayang." balas Amanda tersenyum.

"Kamu tumben bareng mereka?" tanya Josh aneh begitu berada dekat mereka.

"Tadinya aku mau ke kantin bareng Dira, tapi mereka gak mau lepas Dira. Ya udah aku ngikut mereka."

Perhatian Josh langsung tertuju ke arah perempuan mungil di samping pacarnya. "Imut banget anjir,"  batin Josh

"Hai, gue Joshua pacar Amanda, lo bisa panggil gua Josh." Josh tersenyum ramah.

"Hai pacar Amanda, nama Dira, Dira!"

Josh terkekeh pelan melihat keimutan Dira.

"Ayo cepat ke kantin, nanti yupi nya habis!" teriak Dira sambil menarik tangan Amanda.

Laki laki yang mereka tinggalkan hanya menggelengkan kepala pelan melihat tingkah Dira yang super aktif itu, padahal dia belum tau dimana letak kantin nya tapi dia begitu semangat.

Lihat, sekarang Dira malah putar balik karena salah masuk ruangan, dia mengira ruangan teater adalah kantin karena Dira melihat banyak orang diluar, mungkin itu kantin pikirnya jadi dia asal masuk saja. Dan ternyata salah, itu adalah anak kelas lain yang kebetulan baru keluar dari ruangan teater. Amanda yang melihat itu langsung  tertawa terbahak bahak. Dira hanya cengengesan sambil menggaruk pipi gembul nya yang tidak gatal.

Josh yang melihat pacarnya tertawa begitu lepas, ikut tersenyum.
Dia bahagia karena akhirnya pacarnya memiliki teman. Karena selama ini Amanda tidak memiliki teman di sekolah.

Selain alasan yang dia lontarkan di kelas tadi, ada satu alasan lain yang membuat Amanda benci dengan namanya teman.

Mungkin itu pengecualian buat Dira, karena melihat dia langsung dekat dengan Dira padahal baru ketemu beberapa jam yang lalu. 

TBC





Continue Reading

You'll Also Like

379K 13.4K 27
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.1M 104K 56
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
386K 658 29
Putri harus melanjutkan kuliahnya di kota, dia memutuskan untuk pergi ke rumah sepupunya. awalnya berjalan baik hingga saat setelah Putri menitipkan...
2.4M 131K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...