QUEEN SECRET [END] || TAHAP R...

By tasa61765

288K 22.3K 5.9K

Tentang seseorang yang sedang ingin membalaskan dendamnya di masa kelam. Tapi, karena suatu alasan, dan fakta... More

1
2
3
4
5
•6•
•7•
•8•
•9•
•10•
•11•
•12•
•13•
•14•
•15•
•16•
•17•
•18•
•19•
•20•
•21•
•22•
•23•
•24•
•25•
•26•
•27•
•28•
•29•
•30•
•31•
•32•
•33•
•34•
•35•
•36•
•37•
•38•
•39•
•40•
•41•
•42•
•43•
•44•
•45•
•46•
•47•
•48•
Part 49
50
51
52
53
54
55
56
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2 (Akhir)
Info pengumuman
Sequel Queen-Alvi launching
AZALIYA ANATASHA (CERITA BARU)
Novel Ling Zhi Xiang

57. Ending

4.8K 192 22
By tasa61765

"mom." panggil Queen pas sudah sampai.

"Queen..."

Adisha langsung memeluk Queen, dia menangis.

"Sayang hiks-hiks, maafkan mommy." ucap Adisha, dia merasa bersalah dulu.

"Iya mom, gak papa kok, yang penting semua sudah jelas." ucap Queen sambil membalas pelukan mommynya itu.

Adisha mengangguk.

2 jam kemudian.

Lampu operasi pun padam. Semua harap cemas untuk mendengar kabar selanjutnya.

Ceklek.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Aditya.

"Alhamdulillah, pasien sekarang sudah baik-baik saja. Beruntung tembakan itu mengenai rusuknya saja. Tidak sampai ke jantung. Bisa dikatakan meleset." jelas dokter itu.

Mereka semua menghembuskan napas lega.

"Syukurlah, apa kita bisa menjenguknya dok?" tanya Adisha.

"Bisa, tapi untuk sekarang, hanya bisa 2 orang saja. Karena pasien masih belum siuman karena dalam pengaruh obat tidur."

"Saya permisi, pak buk."

Mereka semua menganggukkkan kepalanya.

"Sayang." panggil Adisha kepada Queen.

"Ya, mom?" tanya Queen.

Adisha terdiam cukup lama, Queen yang tau gerak-gerik mommynya pun akhirnya membuka suara.

"Mommy sama daddy saja yang masuk, Queen sama yang lain ada sedikit urusan, sampaikan salam ku kepada kakak ya."

"Hati-hati Queen!!!" ucap mereka semua.

Queen menganggukkan kepalanya kemudian bergegas menuju ke luar rumah sakit, diikuti para temannya.

Sesampainya di dalam mobil.

"Queen, kamu mau kemana? Kenapa terburu-buru?" tanya Alvi.

"Markas."

Alvi yang melihat Queen yang dingin pun diam, dan tidak membuka suara. Karena dia tahu, Queen-nya sekarang sedikit berbeda dari dulu. Ya, seperti sekarang.

Queen menelpon seseorang dari HP nya.

"Bawa target sekarang. Ketempat biasa."

Tut.

"Kamu kenapa sih??" tanya Alvi.

"Hufttt kamu bisa gak sih jangan tanya dulu, aku marah loh ini." ucap Queen dengan wajah santai, tidak seperti tadi.

"Ya sudah sini, jangan marah-marah lagi. Bentar lagi kamu puas kok." ucap Alvi bersmirk sambil mengusap kepala Queen.

"Good boy." ucap Queen.

Dia pun merebahkan kepalanya di pangkuan Alvi, sedangkan Alvi dengan tangan sebelah menyetir sebelahnya mengusap kepala gadisnya.

Beberapa saat kemudian mobil mereka pun sampai di markas VBW. Semua anggota VBW, BW, BR hanya duduk di halaman belakang markas VBW.

"Kalian semua, bersenang-senanglah." ucap Queen tersenyum kepada rekannya.

Mungkin, sudah saatnya dia membuka lembaran baru hidupnya. Setelah membasmi bakteri yang satu itu.

"Al, kamu ikut aku ya, kita akan bersenang-senang juga." ucap Queen tersenyum. Senyum yang manis. Senyum yang menawan.

Alvi menganggukkan kepalanya. Kemudian tersenyum. Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam markas, bagian bawah. Bisa dikatakan ruang tanah.

Di ruang tamu, dekat tangga ada sebuah pintu bewarna hitam gelap dengan berlogo bunga mawar berwarna merah.

Ceklek.

Bau amis menyeruak masuk ke dalam penciuman Queen dan Alvi. Mereka berdua menelusuri jalan menuju ruangan inti. Yaitu tempat para bakteri yang suka bermain-main.

Dari kejauhan telah tampak, 2 orang paruh baya, seperti pasangan suami istri, tengah diikat di kursi, dengan mata yang di tutup pakai kain.

Jangan lupakan dengan, baju yang sudah sobek-sobekan dan badan yang sedikit berisi beberapa luka yang seperti baru saja di buat.

"Apa kabar tuan dan nyonya Wiliam??"

Ya, target terakhir mereka adalah orang-orang Wiliam. Semua masalah bersumber dari keluarga Wiliam.

Kenapa bisa? Karena Queen dan Andri sudah mencari seluk beluknya sampai ke akar-akarnya. Semua bukti mengarah ke Wiliam.

"Brengsek!!! Lepaskan saya!!!!" teriak Wili.

Sedangkan istrinya si Wili terisak karena ketakutan dan kesakitan.

"Oh no no no, tidak semudah itu. Leader Black Blood." Ucap Queen dengan akhiran bisikan.

Damn!!!

"Bagaimana dia bisa tahu?" gumam Wili. Tentu saja gumaman itu terdengar jelas oleh Alvi dan Queen.

"Sayang, kamu ambil yang mana?" tanya Queen. Dia tidak mengindahkan omongan Wili tadi.

"Terserah kamu aja sayang." ucap Alvi.

Kemudian Alvi pun membuka penutup mata Wili dan istrinya.

Deg.

"Anka...." Lirih mereka berdua.

"I'm not Anka. But, Anya Queensha Pradipta." tekan Queen pada namanya.

"Jadi kamu sudah tahu??" tanya Wili.

Sret

"Akhh!!" teriak istrinya. Mengagetkan Wili. Kemudian Wili menatap Queen dengan tatapan memelas.

"Queen tolong maafin kami. Kami mengaku salah." ucap Wili.

"Nyawa dibalas nyawa." tekan Queen sambil menatap tajam Wili.

Sret

Sret

Sret

Sret

"Sssstttt to--long le--paskan aku." lirih istrinya.

"Sayang, jangan buru-buru lah, Tuan Wiliam, saya akan maafkan Anda, tapi apakah Anda serius meminta maaf???" tanya Queen.

Karena bagaimanapun, dulu mereka telah merawat Queen, walaupun Wili tidak pernah menganggapnya ada.

"Iya, kita minta maaf, please kita gak akan pernah mengulanginya." ucap istrinya yang memohon kepada Queen.

Istrinya, awalnya tidak mengetahui apa-apa, tapi setelah Wili menjelaskan semuanya barulah dia tahu.

Awalnya dia sempat shock mendengar kata suaminya itu. Tapi apa mau di kata semua sudah terlanjur. Nasi telah menjadi bubur.

"Damai?" ucap Queen menyodorkan tangannya.

"Damai." ucap Wili sambil tersenyum.

"Alvi. Lepaskan." titah Queen.

Alvi menurut, dia melepas pasangan suami istri itu. Awalnya Alvi juga kaget. Dengan mudahnya Queen memaafkan seseorang tanpa mengetahui apakah ada niat terselubungnya. Padahal Queen sudah mencari titik temu Wiliam, ternyata sudah lama dia menyesal akan perbuatannya itu.

Wili dan istrinya pun memeluk Queen. Dengan mulut yang dari tadi mengucapkan terimakasih.

"Karena kita semua sudah baikan, kita mansion Pradipta ya." ajak Queen.

Wili dan istrinya menundukkan kepalanya. Mereka takut Pradipta akan menendangnya keluar.

Queen yang mengetahui apa yang di pikiran Wili pun membuka suara.

"Kalian jangan takut. Aku sudah menghubungi keluarga ku untuk berkumpul ke mansion."

"Tapi Beca.... Em maksdnya... Ariya.."

"Kak Iya sudah siuman dan sekarang lagi rawat jalan, jadi dia pulang ke mansion." jelas Queen.

"Kamu hebat sayang." ucap Alvi memeluk Queen dengan erat.

"Baiklah, nyonya Wiliam, lebih baik kita bersihkan lukamu anda." ucap Arga yang sudah masuk kedalam ruangan itu, tanpa di undang.

"Eh!!." kaget mereka semua.

"Hahahahaha!!!!" Disusuli oleh sekumpulan orang yang tertawa di ambang pintu.

Queen tersenyum tipis. Nampaknya dia harus berdamai dengan masa lalu.  Karena jika kita masih belum berdamai dengan masa lalu. Itu akan sangat menyakitkan diri sendiri. Memendam rasa amarah yang sudah lama yang masih belum mereda itu bisa menimbulkan sebuah obsesi untuk menghancurkan orang itu.

"Baiklah, saya duluan, kalian semua nyusul ke mansion Pradipta." ucap Queen berjalan menuju keluar pintu itu.

Mereka semua menganggukkan kepalanya dan berteriak,

"HAVE FUN VINYAAAAAA!!!!"

Mansion Pradipta.

Queen telah sampai ke mansion Pradipta bersama Alvi, diikuti oleh 5 buah mobil di belakangnya, siapa lagi dan tidak bukan jika Wili dan istrinya serta para sahabat mereka.

"Assalamualaikum semua!!!" ucap Queen yang sedikit berteriak.

"Waalaikumsalam!!!! Jangan teriak-teriak sayang." Nasihat Adisha.

"Peace mom."

"Ya sudah ayok duduk."

Mereka semua pun duduk di ruang tamu beralaskan karpet.

"Mom, aku ada bawa sesuatu."

"Apa itu."

"Pa, ma, opa, oma!!!!" teriak Queen.

Muncullah sepasang suami istri dan sepasang kakek nenek.

Wili dan istrinya canggung.

"Mom, dad, Abang, Queen ke sini membawa mereka, karena Queen sudah memaafkan mereka. Dan sekarang Queen mohon kalian juga memaafkan mereka." jelas Queen.

Adisha tersenyum manis, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Kita semua sudah memaafkan kalian. Sekarang kita semua keluarga."

"Yey!!!!!!!"

Mereka semua pun berteriak, begitupun dengan Queen. Wili dan istrinya serta Ano pun tersenyum menatap Queen yang sedang meloncat-loncat.

Mungkin dulu mereka sangat salah karena telah melukai perasaan Queen.

Rumah itu di hiasi dengan suara canda tawa bahagia dari mereka semua. Habil dan bundanya pun hadir. Karena mereka semua telah berdamai dan gengster mereka pun bubar dengan damai.

TAMAT.

~~

Jika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali.

Tahukah kamu apa itu kunci bahagia? Jika ingin hidup bahagia, jangan biarkan masa lalu mengganggu ketenanganmu. Masa lalu buruk hanyalah sebuah kenangan. Masa itu menjadi suatu pelajaran berharga agar bisa menjalani hidup lebih baik.

Berdamai dengan masa lalu itu perlu. Karena itu adalah salah satu kunci untuk bahagia bersama.

~~

YANG MERASA SEDIH KARENA QUEEN SUDAH TAMAT, TAPI ENDINGNYA TIDAK MENYENANGKAN, TENANG KITA AKAN MEMBUAT PART EKSTRA BUAT CERITA QUEEN.

TUNGGU PART SELANJUTNYA YA.

MAACIW❤️

Continue Reading

You'll Also Like

Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 72.7K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
626K 17.4K 49
Cerita sudh end ya guys, buru baca sebelum BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT. Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu...
76.8K 4.1K 44
Dia Kay Nara Adelson Dan Damian Allan Dirgantara
17.7K 1.1K 16
Naruto-kun, Anata wa dare ga sukidesuka? Naruto-kun, siapa yang kamu sukai? Ino - "Aku berbohong kalau aku tidak menyukai Naruto untuk Sakura." Sak...