- Setelah satu minggu .
Dihamparan bukit yang luas dimana beberapa orang berkumpul dengan pakaian Armor lengkap dengan perisai, pedang dan panah. Dibelakang kelompok itu ribuan pasukan prajurit bersenjata lengkap siap mematuhi perintah.
Suasana cukup mencekap dan siap untuk menumpahkan darah musuh.
Sementara itu disebrang desa yang tenang dan damai, sederhana dengan aktivitas yang biasa mereka lakukan tanpa menyadari akan adanya serangan.
Riyuu melihat desa itu begitu damai bahkan tidak ada tanda akan menyerangan.
Saat ini ada yang tidak maksud akal baginya, dia curiga namun hanya bisa diam karena tidak akan ada yang mendengarkannya bahkan jika berkata yang sebenarnya. Riyuu hanya berpikir mereka merencanakan sesuatu yang berbahaya. Terlebih mereka sengaja memisahkan dirinya dengan Kanae dan Tenma.
Meski begitu Riyuu masih bisa berkomunikasi dengan Kanae melalu telepati.
Penyerbuan itu begitu sepihak. Tanpa pandang bulu tentara dan kesatria kerajaan menyerang desa yang damai.
Menghancurkan rumah , membakar , membunuh penduduk desa yang bahkan tidak melawan.
Riyuu melihat hal itu tidak benar . Dia tidak bisa membiarkan mereka melukai orang yang tidak bersalah.
Dia melihat Tenma dengan kejam membunuh manusia binatang itu tanpa pandang bulu terlebih dia melihatnya seperti kerasukan.
Tenma yang dia kenal takut akan luka dan darah. Dia hanya melihat temannya yang berlumuran darah dan tertawa. Tawa yang menakutkan
"hahahaha matilah matilah kalian maklum kotor , monster menjijikan . Pengikut Raja iblis."
Kanae yang melihat tidak percaya wajahnya pucat.
Mereka menyerang dan membantai orang orang di desa.
" Tenma hentikan.!!"
Riyuu menghalangi Tenma yang ingin membunuh pria beast yang melindungi anak-anak.
" Apa yang terjadi padamu sadar lah...!"
" Minggir pecundang!, aku harus membunuh pengikut Raja iblis."
" Kau,..?!"
Riyuu melihat putri bersama dengan kesatria berada di belakang dengan wajah jahat mereka.
" Aku tahu ini akan seperti ini" marah menatap putri itu.
Meski Riyuu berusaha menghentikannya Tenma mengunakan sihir api menyerang pria di belakang Riyuu dan membakarnya.
Riyuu terkejut dengan sihir suci yang di pelajarinya dia memadamkan api sihir itu dan mengunakan penyembuh pada pria rubah itu.
Riyuu menghalangi pandangan mereka dengan perisai suci.
" Bagaimana mana mungkin sihir suci?!.."kejut sang Putri. " Serang pahlawan itu berhianat dia membela pengikut Raja iblis. Dia menyembunyikan monster itu."teriaknya.
" Ayah.. ayah..." Teriak anak anak bersamaan dengan tangis. " Ayah... Ayaaah"
" Apa kau . Bagaimana bisa sihir penyembuh ku tidak bekerja?!"
" Hah.. ha.. kami beast . " Ucap pria rubah
Boom.. dooom
Bersamaan dengan serangan sihir para prajurit dan sihir api Tenma.
" Sial."
Umpatan Riyuu menahan segala serangan.
" Pahlawan terpanggil. Maukah kau em!.. melindungi anak-anak. Kerajaan Hareds . Putri dari kerajaan Hareds menginginkan peliharaan Anak rubah putih . Aku tidak bisa bertahan. Em !"
" Ayah.. ayah... " Tangis kedua anak itu.
" Paman aku bisa menyembuhkan mu"
" Penyembuh suci tidak berguna bagi kami para beast ." Desah berat pria rubah.
" Tidak ahk..?!"
Booom duaaar
Serang kuat Sihir petir Tenma membuat perisai Riyuu melemah
" Aku tidak akan bisa bertahan lama. "
Menatap anak-anak dan pria rubah yang entah bagaimana telah tiada.
-"kanae ..."
_" hah.. Riyuu?"
-" Gunakan sihir cahaya mu. Kanae apa kau paham , hanya kau yang bisa melindungi Tenma. Dia mungkin saat ini dikendalikan sepenuhnya oleh putri jalang itu. Kanae kau dengar. Aku akan kembali menyelamatkan kalian. "
_" em.. hiks.. " angguk kanae yang sejak tadi hanya bisa membeku di samping kesatria pengawal.
Duaaar.
Serangan keras menghancurkan perisai dan dalam detik berikutnya melemparkan Riyuu bersama anak-anak dalam dekapannya menuju tebing jurang. Di bawahnya terdapat air mengalir deras berbatu yang curam dan tajam
" Akh!.. ekh... Kau.. Tenma sialan. Aku akan membalasmu dengan tinjuku. Ini sakit.."
" Bunuh pahlawan penghianat itu. " Teriak Putri.
" Jalang sialan aku akan kembali balas dendam bahkan dengan roh ku sekalipun. Tunggu saja" teriak Riyuu. Penuh luka
Dan bersama dengan sihir cahaya milik kanae yang seperti mensucikan sekitarnya. Riyuu memanfaatkan itu dengan terjun bersama kedua anak rubah putih yang diinginkan putri.
" Riyuuu? " Kejut Tenma seolah tersadar karena sihir cahaya Kanae. Dan ingatan yang sebelumnya membanjiri pikiran bersama dengan teriakan yang menguncang jiwanya.
"Bagaimana bisa aku.. bagaimana aku. " Paniknya shock.
Berlari ketebing dan melihat Riyuu jatuh kedalam air yang deras menghilang bersama warna darah yang terlihat di air jernih.
"Riyuu... aaaaakh" Teriak kanae shock dan pingsan.
***
Yunna menatap serius saat Riyuu menceritakan semuanya. Dia cukup geram dan ingin mengumpat jika Husky tidak menyadarkan.
Menyerang desa Rubah putih yang dilindungi oleh dewa agung Fernir , Sepertinya kerajaan itu benar-benar masalah.
Dibenak Yunna tidak masalah dia menghancurkan satu kerajaan apa lagi jika kerajaan itu penganut jalang sialan . Sungguh tidak masalah . Tapi dia tidak ingin melakukannya sekarang .
***
Yunna memetik tomat yang matang keranjang anyam penuh dengan tomat besar dan manis asam. Dia tersenyum pada si kembar dan mengusap kepala mereka
"Paman kami kembali!.."
Riyuu berteriak dari sisi seberang. Bersama Eryner yang membawa binatang monster. Seperti mereka berhasil membunuh kelinci beruang dan ukurannya cukup besar.
" Daging... " Senang Care .
Anak itu cukup terbuka dan ceria berbeda dengan Cale yang tenang dan pendiam.
' Yunna aku harus pergi. Sisakan dagingnya untukku'
" Haha. Tidak perlu takut masih ada banyak daging di ruang penyimpananku. Berhati-hatilah"
'aku tahu. Aku pergi.' sekejap Husky menghilang menuju hutan kegelapan.
***
Di hutan kegelapan seseorang mengenakan jubah bertudung menutupi seluruh tubuhnya dengan ransel serta peralatan di belakangnya.
" Sudah lama tidak berjalan ketempat ini. "
Desahnya dan terus berjalan tanpa hambatan meski mata binatang monster mengamatinya dengan ketakutan terlebih sebuah bukit mayat Monster mengunung dibelakangnya.
" Seperti aku mengendur , sudah lah jika bukan karena orang tua sialan itu aku tidak akan mau keluar dari pulau. "
Lalu berjalan meninggalkan gundukan bukit mayat .
***
Istana di melanda kedukaan yang mendalam Raja berdiri di peti mati kosong karena terbunuhnya putra mahkota , bahkan rakyat kerajaan Alrendoie ikut berduka dengan segala hal kegiatan di hentikan selama 3 hari.
Pengumuman kematian pangeran yang lama tertidur selama 3 tahun .
Peti mati itu memang kosong dimata Raja namun dimata orang yang melihatnya dapat terlihat seorang pemuda tampan terbaring pucat tanpa darah. Ilusi itu begitu nyata hingga dapat menipu mata siapapun bahkan seorang pendeta suci agung sekalipun. Yang saat ini berdoa didepan peti.
Anggota kerajaan mengenakan pakaian berkabung hitam hanya Raja dan ketua Gulid yang mengenakan pakaian berkabung putih. Sedangkan para pendeta mengenakan pakaian berkabung kuning keemas sesuai dengan protokol Kuil.
'aku pikir mayatnya akan dimakan monster, rupanya itu berhasil dibawa kembali.' ketus sang pangeran kedua .
Meski di permukaan terlihat tenang . Namun emosinya tidak bisa dia tunjukkan karena itu akan membuat Raja yaitu ayahnya curiga. Ibunya berada di sisi Raja terlihat bersandiwara sedih. Hanya bisa menyeringai tipis. Rencananya akan segera dilakukan. Hanya menunggu waktu menunjuk putra mahkota berikut.
***
Hutan kegelapan Husky menatap gundukan bukit mayat Monster hanya bisa mengeleng karena terlambat.
' aku terlambat, bocah itu sudah pergi. Dia bahkan tidak membereskan mayat itu dan pergi setelah merasakan keberadaan ku.'
Memasukkan bukit mayat Monster kedalam dimensi box . Setelah bukit mayat hilang terserap dalam dimensi box , Husky diam sejenak dan pergi lebih dalam kehutan menuju utara dimana gunung salju abadi dan juga sarang Husky yang sebenarnya.
***
Yunna menatap kelinci beruang dengan kerutan.
Eryner hanya melihatnya, tersenyum dengan kerutan masam Yunna.
"Kurasa aku akan menyimpannya nanti gunakan saja daging yang sudah di olah saja ." Memutuskan apa yang akan di lakukan.
Mengeluarkan daging kelinci beruang,
" Yunna apa kau perlu bantuan?"
" Tentu saja. Bisakah kau mengupas kentang dan buah ini. Apa kau bisa melakukannya "
"Tentu. Kau ingin membuat makan malam apa hari ini."
"Kare dan karage ."
Memotong daging dalam bentuk dadu. Dan dibagi menjadi dua bagian.
"Paman kenapa lemari pendingin dipenuhi makanan dari dunia kita?". Membuka keripik kentang yang dia temukan di lemari pendingin serta soda.
" Itu karena sihir ku. Karena itu lemari pendingin hanya ada makanan dari dunia kita itu akan terisi lagi bahkan jika aku mengeluarkan semuanya. "
" Wow... Sihir sangat luar biasa. "
" Itu merepotkan jika aku tidak biasa mengendalikan sihir itu" geleng Yunna
To be continued