Suara cipratan air menggema di ruang lembab ini. Seorang bertelanjang tengah memejamkan mata nya menikmati guyuran air hangat dari atas. Mematikan shower dan mengambil bathrobe lalu memakainya. Berjalan ke arah lemari untuk mengambil set pakaian. Pandangan nya terfokus pada sebuah bingkai usang berisi foto dua orang anak Adam yang berpose senang.
Kedua sudut bibir nya terangkat. Kenangan menyakitkan itu mulai muncul dalam benak nya. Ia rindu pada orang itu. Seorang yang pernah mampir ke dalam hatinya. Ah,sudah tertanam di hatinya. Namun sebuah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi begitu saja meninggalkan dirinya yang terpuruk.
"Aku merindukan mu ddeonu ya"
Menidurkan tubuh tegap nya ke ranjang lalu mulai masuk ke dalam mimpi. Ah,bahkan hampir setiap hari mimpinya selalu mengenai orang itu.
Sunghoon merindukan ddeonu nya. Senyuman bak matahari yang menghangatkan seluruh hidup nya. Wajah cantik yang selalu ingin dipandang. Tingkah nya yang menggemaskan yang membuat siapa saja ingin membawa nya pergi. Sikap lembut nya bak ibu. Ah,ddeonu sudah seperti Dewi baginya.
Namun baru sekejap menepati mimpinya bayang bayang sunoo muncul dengan lancang nya di dalam benak nya. Sunghoon terbangun dengan tatapan dingin nya. Dia benci sunoo. Benci saat pemuda itu merenggut semua popularitas nya. Merenggut semua yang dia miliki. Sunghoon membenci nya, Sangat.
Tapi, wajah menjengkelkan itu mirip dengan ddeonu nya, Sangat mirip, Mungkin ddeonu versi dewasa?. Ah,tapi tetap saja ia sangat membenci nya.
"Akhh sial sial!!"
Sunghoon menjambak rambut nya dengan kencang. Berusaha agar bayangan sunoo segera hilang dari pikirannya. Nafas nya sedikit terengah-engah. Wajah nya memerah padam dengan aura hitam menyelimuti nya. Sial sekali pikirnya.
"Tapi kenapa dia sangat manis"
Mobil hitam mewah itu berhenti di sebuah rumah yang sama sekali tidak ada penerangan. Apakah pemilik rumah ini belum pulang?. Sial, Rasa khawatir nya meningkat tinggi. Mencoba menghubungi orang itu. Namun lagi lagi tidak terjawab.
"Kau dimana sih!?"
Mata elang itu perlahan terbuka. Sebuah wajah cantik lah yang pertama ia lihat. Wajah itu datar, Sangat datar. Tangan nya terulur untuk menyentuh wajah mulus itu namun langsung dicekal.
"Aku panggilkan dokter sebentar"
Dia tidak bisa berbuat apa pun selain menurut. Pria ber jas putih itu mulai masuk dan memeriksa nya. Tersenyum lega dan memberitahu bahwa dirinya baik baik saja dan langsung meninggalkan ruang ber cat putih itu meninggalkan dirinya bersama dengan pria manis yang tengah menatap nya tanpa ekspresi.
"S-sunoo ya"
"Besok kau sudah boleh pulang, Aku sudah mengurus administrasi nya, Ah aku minta maaf sebesar besar nya, Kejadian itu tidak disengaja, Istirahat lah Aku pamit dulu"
Senyuman hangat terpari di wajah tegas nya mendengar ocehan yang keluar dari bibir pemuda manis itu namun sedetik kemudian luntur sudah senyum nya saat pemuda manis itu pamit pergi. Dia tidak mau, Dia masih ingin melihat wajah manis itu dan melepas rindu.
"Sunoo ya jangan pergi!"
Sunoo, dia menghentikan kakinya yang ingin pergi meninggalkan ruangan ini. Menghela nafas dan memejamkan mata nya menahan sesuatu yang menggebu gebu jauh di lubuk hatinya. Sunoo ingin memeluk orang itu namun ingatan masa lalu nya menghantuinya dan menyeret nya agar tidak melakukan hal itu.
"Kita sudah tidak memiliki hubungan lagi Park jeongseong, Kumohon"
Ah, Seperti itu ya?. Seorang dengan nama Park jeongseong atau bisa dipanggil Jay ini menghembuskan nafas. Pemuda manis itu sedang memendam amarah. Dan tidak memiliki hubungan apapun? Sial.
"Sunoo ya..apakah kau tidak merindukanku?"
"Rindu?Setelah semua yang Hyung lakukan kepadaku aku rindu kepadamu?!Dimana akal sehat mu Hyung?Melihat wajah mu saja membuat ku muak"
"Tapi kau yang memulai nya sunoo?!Kau ingin membunuh Hana bukan?!Kau benci Hana karena dia selalu mendapatkan perhatian lebih dariku,itu karena kau sangat membosankan sunoo apakah kau tau itu?!"
"Maka dari itu menjauhlah hyung, Kau memuakkan"
'Sial aku kelepasan'
Jay memukul mulut nya dengan kasar dan menangis marah. Dia kelepasan, Padahal bukan ini yang harusnya dia katakan pada sunoo. Dia bodoh.
Sunoo keluar dari bangunan putih itu dan masuk ke mobil nya dengan tergesa dengan air mata yang merembes deras. Jungwon yang melihat sunoo menangis pun khawatir.
"Yak sunoo ada apa dengan mu?Apakah bajingan itu berbuat sesuatu pada mu?Akan kubalas!"
Sunoo mencekal tangan jungwon yang ingin pergi dan memberi pelajaran pada Jay. Jungwon memeluk sunoo dengan erat dengan pikiran yang terus bertanya tanya.
"Jungwon aku benar benar tidak tau harus berbuat apa lagi"
Ah, Jungwon mengerti pasti bajingan Jay itu membahas tentang Hana Hana itu lagi. Bitch dia benar benar kesal. Sosok Jay adalah seorang yang akan dengan mudah tertipu dengan omong kosong yang keluar dari mulut hama itu. Ah maksudnya Hana.
"Sialan, Seharusnya kita tinggalkan dia saja tadi dan biarkan mati kehabisan darah"
Jungwon menggeram sesekali menepuk nepuk kepala sunoo dengan lembut. Hatinya sakit saat melihat sunoo menangis. Sudah lama sekali semenjak terakhir kali sunoo menangis sendu.
Flashback on
Jay dan sunoo adalah kekasih yang terkenal seantero sekolah. Karena mereka sangat lah serasi. Selama dua tahun menjalani hubungan asmara itu mereka menjalani hubungan itu dengan baik, Sangat jarang mereka berselisih.
Namun hubungan yang harmonis itu retak secara perlahan akibat kehadiran teman masa kecil Jay. Choi Hana, Semenjak Hana hadir di tengah tengah kedua nya Jay menjadi sangat jarang dihubungi dan menjadi lebih cuek kepada sunoo. Sunoo merasa fine fine saja karena ia berfikir bahwa Jay mungkin sangat merindukan Hana yang sudah dipisahkan dengan Jay selama tujuh tahun. Namun kenapa terus berlanjut?.
Dan sepertinya Hana tidak menyukai nya. Terlihat dari cara bicara nya yang 180° beda saat berbicara dengan Jay. Tatapan nya pun sangat sinis pada sunoo. Lama kelamaan sunoo mulai menyadari bahwa Hana memiliki perasaan lebih kepada Jay. Namun Jay tidak menyadari itu.
Suatu hari Hana melihat sunoo dan Jay yang sedang berciuman panas di dalam kamar Jay. Padahal niat awal nya adalah mulai menggoda Jay dan akan menjadikan milik nya. Hana membenci sunoo. Sunoo sudah merebut yang seharusnya dimilik nya.
Hana memiliki ide licik nya dengan cara menuduh sunoo. Berpura pura bahwa sunoo ingin membunuh nya. Padahal sunoo tidak berbuat apapun.
Hana membuat make up luka pada sekitar tubuh nya agar Jay percaya. Dan mengatakan bahwa sunoo mencoba membunuh nya. Jay yang memang sudah bodoh sejak lahir pun percaya dengan itu. Dia menyeret sunoo dan mendorong tubuh lemah sunoo di pekarangan rumah yang berlapis batu kerikil yang membuat tubuh sunoo penuh dengan luka.
Jay menendang nendang tubuh sunoo dengan keras. Sunoo terus dimaki oleh nya. Tendangan terakhir Jay menendang pas di bagian jantung sunoo yang membuat sunoo langsung tidak sadarkan diri. Jay meninggalkan tubuh lemah sunoo begitu saja dan masuk untuk mengecek keadaan Hana. Diam diam Hana tersenyum senang di atas yang menyaksikan Jay yang menyiksa sunoo di bawah. Namun kembali berpura pura saat Jay datang untuk mengecek keadaan nya.
Hana sudah bekerja sama dengan dokter yang akan berpura pura merawat nya. Pada akhirnya Hana mendapatkan Jay. Namun tidak seutuhnya. Karena beberapa bulan setelah kejadian itu sunoo menghilang bak ditelan bumi dan Jay sedikit khawatir akan itu.
Hana dikirim ke luar negeri untuk melanjutkan sekolah nya. Sebenar nya Hana ingin menolak namun itu permintaan kedua orang tua nya. Hana terpaksa pergi. Jay sebenernya juga tidak rela. Lalu Jay mulai mencari keberadaan sunoo.
Dan kecelakaan lah yang mempertemukan nya. Jay senang namun tidak dengan sunoo.
Flashback end
Sunoo bingung saat melihat mobil mewah hitam terparkir di depan rumah nya. Sunoo merasa familiar. Tapi siapa?. Jungwon sebenarnya sangat ingin tau siapa pemilik mobil itu namun ada urusan yang membuat nya terhalang. Setelah mobil jungwon pergi sunoo melangkah masuk ke dalam pekarangan rumah. Namun pandangan nya tertuju pada seorang pria yang tengah tersenyum pada nya di dekat pintu.
"Akhirnya ketemu juga, Kau darimana saja sunoo ya"
"Ah aku baru saja dari rumah sakit"
"Hah?!Rumah sakit?Apa yang sakit?Kenapa kau tidak bisa dihubungi?"
"Bukan saya namun ada masalah sedikit tadi, Ponsel saya mati karena baterai yang habis"
"Haish...baiklah"
Hening, Sunoo membuka pintu untuk menghilangkan rasa canggung itu.
"Apakah anda suka teh?"
Jake, Shim Jake tengah memandang sekitar dengan tatapan kagum nya. Rumah milik sunoo sangat bersih dan tertata rapi. Tidak terlalu banyak barang yang sunoo tempatkan. Diding ber cat putih didominasi abu abu dengan beberapa tanaman yang tertata di pojok rumah.
Senyum nya mengembang saat melihat sunoo yang tengah membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat. Jake terkekeh gemas saat melihat sunoo menggunakan Hoodie berwarna abu abu dengan celana besar nya. Tampak menggemaskan.
"Silahkan diminum Jake shi"
Jake dan sunoo mulai meminum teh itu dengan khidmat. Jake akui rasa teh ini sangat pas di lidah nya. Jake terpaku pada bibir merah sunoo yang menggoda. Canggung mulai menyelimuti kedua nya namun satu lontaran dari bibir Jake membuat sunoo tersedak ludah nya sendiri. Jake mangatakan...
"Saya bangun"
CONTINUED