IM ACANDRA

By dayani_08

88 12 0

Acandra Leura smith Yang hidupnya dipenuhi dengan kepalsuan, kesedihan, kekecewaan, keegoisan, amarah, denda... More

part 1

part 2

19 6 0
By dayani_08

***

Deg

Leura melihat dengan tatapan kosong ke arah ruang tamu. Disana, diruang tamu orang tuanya datang.

"sayang udah pulang" tanya oma basa basi, Leura terdiam dengan tatapan kosong.

Oma yang paham akan situasi langsung menghampiri Leura dan menarik tangannya  pelan dan menyuruhnya duduh di sebelahnya. Vina melontarkan senyum kecil kepada Leura seolah mengatan semua akan baik baik saja.

Leura yang mengerti tatapan sang oma, langsung menatap kembali sang oma seolah berka apa itu benar?

Oma menganggukkan kepala meyakinkan kembali sambil membelai rambut hulus Leura yang sepunggung.

detik demi detik berganti menjadi menit, sekian menitpun berlalu. bahkan Leura tidak menyadari ketika ada yang bertanya.

Karena Sadari tadi dia hanya diam tanpa mendengarkan mereka berbicara dan menatap lantai dengan tatapan kosong, bahkan ketika mamanya bertanya tidak ada tanggapan darinya hingga sebuah tepukan di bahunya mengalihkan perhatian Leura.

Leura menoleh ke oma sambil menaikan sebelah alis menatap oma seolah mengatakan apa?

Oma menghela nafas berat ketika menyadari cucunya sadaritadi tidak mendengarkan mereka berbicara .

"tadi mama kamu nanya, Kenapa baru pulang? bukannya sekolah udah selesai 4 jam yang lalu" ulang oma atas pertanyaan yang tadi ditannyakan anaknya carla, ibu Leura.

"iya sayang kenapa baru pulang?" tanya mama.

Leura melihat mamanya sekilas lalu menatap kedepan "mall" jawab Leura singkat.

sebenarnya tadi ketika mereka belanja  di mall mereka terlalu asik berbelanja hingga lupa waktu, ah ralat sebenarnya hanya caramel yang sangat antusias berbelanja sedangkan Leura  dan kevin hanya mengekori caramel dari belakang.

karna Leura dan Kevin tidak begitu suka berbelanja mereka lebih suka dihadapkan dengan para musuh atau strategi perang untuk mengalahkan musuh musuh mereka yang telah berani berurusan atau menyinggung TARTAROS.

"lain kali kalo pulang telat kasih kabar dulu biyar mama sama papa nggak khawatir" ucap vano papa Leura.

Leura menatap papanya lalu tertawa hambar "benarlah kalian khawatir? kurasa tidak" jawab Leura dengan nada meremehkan.

"Aca" panggil mama dengan lirih ketika Leura menatap mereka dengan tatapan dingin.

Leura menatap mamanya sekilas lalu beranjak dari tempat duduknya ketika hendak pergi opa manehan lengannya.

"makan  dulu  tadi oma dan mamamu sudah masak" perintah Samuel.

"iya sayang makan duluyuk tadi mama udah buat makanan kesukaan kamu loh" sahut carla antusias.

"udah kenyang" jawab Leura tanpa melihat mereka, ketika hendak pergi samuel menahan lengannya lagi.

Leura menghela nafas lelah "apa lagi?" tanyanya malas.

Samuel menghela nafas berat "setelah selesai mandi dan ganti baju temui opa diruang kerja."

"Hmmm.." Leura hanya bergumam sebagai jawaban. Lalu beranjak pergi dari ruang kuarga di sudah sangat muak dan lelah dia ingin segera mandi dan istirahat.

Vina menatap sendu kearah cucunya yang kian menjauh. Andai saja kejadian itu tidak pernah terjadi mungkin semua akan baik baik saja.

Tapi, apa yang bisa dia lakukan ketika semua itu telah terjadi, ingin menentang takdir dan mengulang waktu itu tidak mungkin bukan.

Samuel menghela nafas lalu beranjak dari ruang tamu.

"kalian makanlah dulu, ada yang harus ku kerjakan" setelah itu samuel pergi meninggalkan ruang keluarga.

Sedangkan di kamar Leura, Leura berbaring di ranjang Queen size sambil menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong terdengar helaan nafas yang kian semakin memberat.

ketika baru beberapa saat  memejamkan mata terdengar deretan pintu yang dibuka pelan seketika Leura kembali terjaga lalu menoleh kearah pintu.

"apa lagi oma" ucap Leura sambil memijit pelipisnya pelan ketika melihat oma berdiri di dekat pintu.

"kenapa sikapmu seperti itu di bawah tadi" tanya vina langsung menanyakan tujuan awalnya menemui sang cucuk.

"jika tujuan oma kesini hanya untuk membahas hal itu, sebaiknya oma keluar." jawabnya  sambil memalingkan wajah kearah lain.

"karna aku lelah jadi biyarkan aku istirahat, oke." sambungnya.

Bukanya keluar dari kamar vina malah semakin mendekat, lalu duduk di sisi ranjang.

"setidaknya hargailah mereka karena telah meluangkan waktunya untuk menemuimu" ucap vina sambil dielusnya rambut sang cucuk yang kini telah berbaring dengan pahanya sebagai bantal.

"kau tau, bahkan ibumu tadi dengan semanangat membantu oma memasak bahkan ketika dia baru saja sampai dari bandara" Tutur vina memberi pengertian.

"jadi turun dan makanlah walau hanya sedikit" sambungnya lagi.

Setelah sekian lama hening melingkupi keduanya kini Leura menatap sang oma dan menyahut. "apa aku pernah menyuruhnya meluangkan waktu untuk ku?"

"apa aku yang menyuruhnya datang kesini?"

"dan apakah aku nenyuruhnya membantu oma memasak?" tannya Leura beruntun. Vina terdiam.

"tidak bukan? Jadi untuk apa mereka repot repot melakukan hal tidak berguna seperti itu" sambungnya lagi.

"dengar mereka kesini untuk menemuimu, mereka ingin nelihat apakah putrinya baik baik saja disini atau tidak" vina mencoba menjelaskan agar Leura tidak berlarut dalam kebencianya.

" Dengar oma, sadari ku kecil aku telah terbiasa hidup tanpa mereka. jadi akan lebih baik jika tetap seperti itu" tutur Leura sambil memalingkan wajah kearah lain enggan menatap sang oma.

"mau sampeai kapan, kau terus seperti ini?"

"mau sampai kapan kau memusuhi mereka?" oma bertanya kembli.

" Sayang cobalah untuk memahami mengapa mereka melakukan hal itu, jagan terlalu berlarut dalam lukamu, oma hanya tidak ingin kau menyesal di lain hari nanti."

Seketika kehening terjadi, setelah beberapa saat  berlalu barulah terdengar suara yang terdengar di kamar itu.

Leura menghela nafas berat  "oma, aku lelah dan ingin istirahat, sebaiknya oma keluar dan biarkan aku istirahat oke." ucap Leura sambil bangun dari ranjang lalu berlalu pergi.

Ketika Leura akan masuk kamar mandi terdengar suara vina yang membuat langkah Leura terhenti.

"sayang!cobalah..."sebelum vina selesai berbicara Leura sudah lebih dulu memotongnya.

"kumohon, pergilah oma biarkan aku sendiri" ucap Leura tanpa membalikkan badan lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Vina menghela nafas kasar lalu pergi dari kamar cucunya, dia tau Leura butuh waktu sendiri, karana itulah dia pergi dari kamarnya jika dia tetap disana sudah dipastikan cucu kesayangannya pasti akan marah dan dia tidak ingin itu terjadi.

Selang beberapa menit kepergian vina, Leura keluar dari kamar mandi lalu menuju walk in closet . Leura memang berbeda dari wanita lain yang bisa menghabiskan 1 jam lebih hanya untuk mandi tapi untuk Leura, mandi terlalu lama hanya akan membuang buang waktu saja karna itulah dia tidak suka mandi lama.

Tetapi pengecualian saat dia selesai membantai para tikus tikus pengganggu. tolong digaris bawai itu.

Setelah selesai berpakaian Leura merebahkan dirinya di ranjang, Leura menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong.

Leura terus mendengar suara oma beberapa menit yang lalu.

"sampai kapan kau terus seperti ini."

"sampai kapan kau akan memusuhi mereka."

kata kata itu selalu berdengung di telinganya bagaikan bisikan setan yang tidak mau berhenti.

Sebenarnya Bukan hal mudah untuk melupakan semua yang telah terjadi, luka yang telah mereka torehkan luka itu sudah terlanjur dalam dan membekas di hatinya.

Hari diman dia sadar dan mengerti alasan kenapa dia tinggal bersama sang kakek, tidak lagi di bacakan dongeng sebelum tidur dan menikmati sarapan bersama yang dibuatkan mamanya lagi, tidak ada lagi sosok seorang kakak yang akan melindunginya ketika dia ditindas, tidak ada lagi sosok seorang ayah yang selalu menyemangatinya dan yang selalu mendukungnya, tidak lagi menikmati  libur akhir pekan bersama.

Sudah. Sudah tidak ada lagi semua hal itu, dan Dia sudah cukup tebiasa hidup tanpa mereka. Bahkan tidak pernah lagi bertanya kapan dia pulang? Kenapa dia sekolah disini? Kapan mama dan papa menjemputya pulang? Semua pertanyaan bodoh itu telah terjawab 6 tahun lalu. Awalnya dia berpikir bahwa dia disuruh tinggal bersama kakeknya agar dia bisa hidup mandiri dan tidak lagi menjadi anak manja.

Tapi semua itu telah dipatahkan oleh kenyataan dan keadan. dulu ketika dia masih duduk di bangku kelas empat belmont school, dia masih beranggapan demikian dan terus berusaha menjadi seperti apa yang orangtuannya mau. tidak lagi meminta diantar jemut sang nenek untuk pergi ke sekolah bahkan juga menjadi kebanggaan di sekolahnya.

hari dimana ketika pengambilan nilai akhir kelas dia masih tetap beranggapan seperti itu. dia mengerti bahwa mamanya tidak bisa datang karna kakaknya sakit dan tidak bisa menepati janjinya yang dibuat satu minggu sebelumnya untuk menemaninya mengambil rapot dan melihatnya tampil membacakan puisi diatas podium.

Bahkan ketika hari itu dia diejek oleh teman temanya karena dikatai pembohong dan telah dibuang oleh orangtuanya yang tidak menyayanginya, dia masih menipu dirinnya sendiri dan meyakinkan dirinya bahwa orang tuanya menyayanginya dan akan menjemputya pulang untuk tinggal bersama. ya hari itu akan tiba, dia terus memegang harapan kosong itu.

Tepi dia menyadari tepat setelah kejadian naas itu.

Kenapa dia ada disini?

Tidak ada yang menyayanginya.

bahkan orang tuanya membuang dan mencampakkannya.

Untuk siapa dia mencapai semua ini?

Untuk orangtuanya?

Atau untuk sekolah dan teman temannya?

Tidak. Tidak ada yang harus dibuat bangga atas pencapaianya. sampai kapan dia harus menipu dirinya sendiri bahwa dia memang telah dibuang dan dicampakkan oleh orangtuanya.

Jadi kenapa tidak menerima saja kebenaran itu.?

Tepat setelah kejadian naas itu, semua berubah.

Tidak ada lagi sosok acandra yang ceria dan ramah kepada semua orang.

Tidak ada lagi acandra sipemilik senyum yang manis dan suka menolong.

Sudah Tidak ada lagi sosok acandra yang seperti itu karena acandra yang dulu telah mati dan Sekarang hanya ada sosok seorang leura.

Leura yang selalu menatap tajam dan dingin kesemua orang.

Hanya ada leura yang bersikap dingin dan suka menipulatif.

Leura yang memiliki banyak intrik untuk mengelabui musuh.
Hanya ada leura yang seperti itu.

Setelah leura berubah dan menerima semua kebenaran itu, dan bahkan sudah mulai menjalankan kehidupannya yang baru kini tiba tiba mereka datang dan denfan lancangnya  membuat sang oma membahas kembali kejadian itu, Sungguh memuakan.

***

🕊🕊

Jangan lupa vote and comment guys!!

Bantu suport yaa:)


Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 81.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
290K 26.7K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
588K 27.8K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.1M 45.4K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...