Please Love Me!! [END]

By bbelllaaa_

17.2K 2.1K 224

Lalisa suka. Lalisa jatuh cinta. Ia bertekad akan mendapatkan cinta dari kakak tingkatnya - Jungkook - dalam... More

- Day 1 -
- Day 2 -
- Day 3 -
- Day 5 -
- Day 6,7,8 -
- Last Day -

- Day 4 -

1.6K 268 25
By bbelllaaa_

Melihat Jungkook duduk sendirian di taman kampus, Lisa menghampiri pria itu. “Haii kak Jungkook!!” Sapanya kelewat semangat.

Jungkook sedikit terperanjat kaget, gadis itu selalu datang tiba-tiba dan selalu ada dimana pun ia berada, entah itu sengaja atau tidak sengaja.

“Mau ngapain? Jangan ganggu aku!”

“Loh? Kan, Lisa gak ganggu kakak, Lisa itu suka dan sayang sama kakak. Makanya Lisa deketin kakak.”

“Punya rasa malu dikit napa jadi cewek?” Lisa tersenyum kecut. Ikut mendudukan dirinya di bangku dekat Jungkook.

“Ya gimana ya kak. Lisa kan sukaaa banget sama kakak. Rasa malu Lisa tu kek udah putus gitu lho.” Jungkook memutar bola matanya malas.

“Terserah kamu aja.” Bangkit dari duduknya hendak pergi meninggalkan gadis itu. Tapi Lisa menahanya.

“Kak, bisa anterin aku pulang lagi gak nanti?”

“Gak bisa. Emang aku supir kamu?”

“Gak gitu kak. Tapi—"

“Gak mau. Enak aja. Dahlah, aku mau pergi. Jangan ikutin aku.” Tegas pria itu.

Lisa mempoutkan bibirnya, menurut tidak mengikuti pria itu atau Jungkook akan benar-benar marah padanya.

“Kenapa susah banget sih dapetin kak Jungkook. Aku kira kemaren itu dia udah mulai suka sama aku, tapi nyatanya gak!?” Lisa frustasi, hendak menangis tapi air matanya tidak keluar sedikit pun.

“Shit!”

“Oho, sejak kapan Sasa ku sudah bisa mengumpat?!” Lisa menyengir tanpa dosa.

“Hehe, belajar sendiri kak Tae.” Pria tersenyum, berjalan dari belakang kursi lalu mendudukan diri di samping Lisa.

“Ngapain sendirian disini?”

“Tadi ada kak Jungkook.” Tae mengangguk sendu.

“Hm, gitu ya.”

“Iya kak. Oh ya kak. Aku ada kelas siang ini. Aku ke kelas dulu ya kak. Byeee.” Taehyung mengangguk, melambaikan tangannya pada Lisa yang semakin jauh darinya.




























__🌼__

































“Kak. Kakak lagi belajar?”

“Kak, aku lagi—"

“Syutt Lisa. Ini lagi di perpus bukan hutan.” Lisa mengangguk, menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Melihat itu, Jungkook menggeleng kepala tidak percaya akan tingkah gadis itu. “Lebih baik kamu cari buku yang bisa kau baca. Jangan ganggu aku. Aku sedang banyak tugas.”

“Jadi kalo tugas kakak udah gak ada, Lisa boleh dong gangguin kakak.”

“Ya nggak gitu konsepnya Lisa sinting.” Lisa mencebikkan bibirnya.

“Ih kok kakak ngatain Lisa sinting sih, kan Lisa cuman berpendapat.”

“Terserah Lisa terserah!!” Jungkook frustasi, ia tidak sanggup lagi tehadap sikap gadis itu yang begitu menggangu ketenangannya.

Setiap hari, dan setiap ada kesempatan, gadis itu selalu mendatanginya, mengatakan suka dan cinta padanya. Jungkook tidak tahu, ia sudah pernah mengatakan dengan mutlak jika ia tidak suka gadis itu.

Namun, jika ditanya apa Lisa boleh pergi darinya, makanya jawaban Jungkook dengan tegas mengatakan, tidak. Tapi juga, jika ada orang bertanya, apa Lisa harus tetap tinggal di sisinya, Jungkook juga akan menjawab, tidak.

Jungkook bimbang, ia tidak membenci Lisa, ia hanya kesal akan sikap gadis itu yang menyebalkan membuatnya naik darah dan marah-marah.

“Jadi, boleh Lisa gigit tangan kak Jungkook?” Pintanya semakin ngawur.

Jungkook tertawa bak joker yang tersakiti, gadis didepannya sekarang memang meminta Jungkook telan bulat-bulat.

“Lisa, boleh kakak telan kamu sekarang?” Lisa sontak menyilangkan kedua tangan di depan dada.

“Jangan kak. Lisa masih mau liat wajah kakak yang tampanya gak manusiawi.”

Jungkook menatap Lisa tertekan, hampir gila menghadapi gadis itu yang selalu bisa menjawab ucapanya. “Terserah kamu aja deh, Li. Stres aku lama-lama. Tugas banyak, nambah kamu lagi yang kaya gak ada kerjaan ganggu hidup orang. Tertekan jiwa raga aku!” Jungkook bangkit dari duduknya.

“Kakak mau kemana?”

“Keneraka!”

“Loh? Lisa ikut.”

“Ck, kalo kenerakan itu jangan ikut dodol. Disana panas.”

“Yaudah, dihati kakak aja kalo gitu, kan adem tuh pasti. Atau di pelukan kakak aja. Lisa pasti terlindungi.” Pipi Jungkook memanas, niat hati hendak menceramahi Lisa malah dibuat mengsalting begini.

Menutupi kesalah-tingkahanya, Jungkook membuang buka, menarik segala macam barang yang dibawanya keperpustakaan ini untuk segera dibawa keluar pergi dari gadis itu.

Namun sebelum benar-benar pergi, Jungkook memperingati gadis itu terlebih dahulu.

“Jangan ikut. Awas aja kalo iku!” Peringat Jungkook yang sebenarnya lebih kearah mengancam.

Lisa yang batu seperti kata Jungkook ketika mendeskripsikan gadis itu, Lisa malah mengikuti Jungkook keluar dari perpustakaan.

“Kak, Lisa ikut dong. Masa Lisa ditinggal gitu aja.”

“Bodo amat!”

“Ih kakak kok jadi nyebelin gini sih?”

“Bodo amat Lisa. Aku gak kenal dan gak tahu!” Lisa menghentakan kakinya, karena tidak seimbang sekejap tubuh mungilnya terjerambat sampai keningnya mencium lantai dengan sempurna.

Jungkook menoleh ketika mendengar ada suara terjatuh, dan benar saja. Gadis itu terjatuh dengan tidak estetik nya. Alih-alih membantu Lisa, Jungkook malah menertawakan gadis itu terlebih dahulu, disusul ceramah andalannya.

“Hahaha. Hm tuh kan. Enak jatuh nyium lantai!?” Dengan sebelah tangan yang membantu gadis itu berdiri. Sedangkan tangan yang lain memegang buku dan barang-barangnya tadi.

“Bukannya di cup cup, malah diketawain.”

“Ululu, cup-cup anak dajal. Sakit ya jatoh hahaha.” Jungkook sangat berbahagia melihat Lisa terjatuh seperti tadi. Ia menyimpulkan kejadian hari ini adalah karma untuk Lisa yang terus menggangu ketenanganya selama ini.

“Ck, terserah. Lisa ngambek!”

“Lebih bagus. Silahkan nyonya tukang ambek dipersilahkan ambil maju jalan pergi dari hadapan saya.” Lisa semakin kesal, wajahnya masam bukan main. Sudah kepalanya mencium lantai, tambah lagi pria ini yang seperti tidak beradab malah mengejek dan menyuruhnya pergi.

“Kalo gak suka sama Lisa tuh bilang kak. Jangan ngasih harapan palsu buat Lisa.”

“Dih ni anak? Kenapa lagi?” Jungkook mengecehek suhu tubuh Lisa dengan menempelkan telapak tanganya pada kening juga leher Lisa. “Gak panas? Fix otaknya geser.” Jungkook menurunkan wajahnya sejajar dengan wajah Lisa. “Yang suka sama kamu tuh siapa? Bocah gini tuh harusnya belajar, bukanya suka-sukaan sama orang!” Sentil Jungkook pada dahi gadis itu.

“Aduh!” Ringis Lisa.

“Tuhkan, disentil dikit aja udah sakit, gimana nanti kalo kakak masuk—stop gak usah minta kelanjutannya!”

“Ini beneran sakit lho kak. Tadi abis jatoh!” Jungkook tanpa aba-aba menyibak poni Lisa. “Aduh poni Lisa, mahal nih kak.”

Jungkook berdecak. “Biru. Makanya kalo jalan tuh hati-hati.” Omel Jungkook lagi.

“Gimana mau hati-hati. Kakaknya aja gak mau nuntun langkah Lisa supaya gak jatoh!!”

“Apa hubungan babyyy Lisa.”

“What? Baby?” Seper-sekon Jungkook membuang muka kesamping dan kemana saja menghindari bertatapan dengan Lisa. Malu ia salah sebut yang mengundang asumsi lain dari Lisa. “Cieeee cie, kakak udah suka sama aku ya?! Oh my God. Gak nyangka. Akhirnya, kak Jungkook suk—"

“Gak. Tadi cuman salah nyebut!!”

“Tapi Lisa gak percaya. Lisa tahunya kakak udah suka sama Lisa dan punya nama panggilan buat Lisa, yaitu baby!!” Wajah Jungkook tambah merah sampai ketelinga.

“Terserah!” Lisa tersenyum.

“Yaudah, nih cium kening Lisa. biar sembuh.”

“Gak. Apa-apaan sih! Nambah dosa tahu gak cium-cium orang!”

“Hehe. Lisa cuman becanda kok kak. Dari kemaren kakak tuh serius aja bawaannya. Yaudah, Lisa duluan ya kak, mau obatin kening Lisa dulu.” Baru satu langkah Lisa putar balik, Jungkook malah menarik tangan gadis itu menghadap kembali padanya.

Cup!!

Secepat itu, bibirnya menempel pada kening Lisa tepat dimana luka gadis itu berada. “Kamu salah becanda sama aku!!” Lisa membeku ditempat, terdiam hendak meleyot tapi tidak bisa.

Jungkook tersenyum miring. Membenarkan poni Lisa yang tadi disibaknya untuk mencium kening gadis itu yang terluka. Lalu menarik tangan Lisa menuju UKS.



























__🌼__





























Di UKS. Lisa hanya diam memperhatikan Jungkook yang telaten mengobati keningnya. Dipakaikan salep pereda nyeri secara pelan dan lembut. Lisa tersenyum, sedetik pipinya kembali memerah mengingat bagaimana bibir tipis pria itu menyentuh keningnya.

“Kak?”

“Hm.”

“Kakak udah suka sama aku kan?”

“Gak!” Lisa mengerucutkan bibirnya.

“Kalo gak?! Kenapa perduli sama Lisa.” Jungkook menghentikan kegiatannya karena memang sudah selesai. Menatap Lisa lekat dengan punggung yang bersandar pada kursi yang ditariknya berhadapan dengan Lisa yang duduk di kasur kecil UKS.

“Kasian aja sama kamu!” Lisa semakin mengerucutkan bibirnya. Namun secepat itu pula ia kembali tersenyum cerah pada Jungkook.

“Gak apa-apa kakak cuma kasian sama aku. Ntar juga bucin kan sama Lisa?”

“Dih, PD nih bocil,” Jungkook bangkit dari kursinya. “Dah, kamu masuk kelas sana. Aku juga mau kekelas.” Lisa mengangguk, ikut bangkit dari duduknya. “Hati-hati jalanya, ntar jatuh lagi!” Imbuh Jungkook lagi memberitahu. Gadis ini selain menyebalkan juga ceroboh.

Lisa tersenyum menggoda pria itu. “Cie yang katanya cuman kasian tapi nyatanya perduli banget Cie," Lisa terkekeh. "Kata nya gak suka?!”

“Bodo amat Lisa. Bodo amat!!” Jungkook berbalik. Menyimpan kursi yang digunakannya tadi kembali ketempatnya.

Lisa melangkah mendekati pria itu. Dengan senyuman manisnya ia memeluk pria itu dari belakang. “Makasih ya kak.” Jantung Jungkook berdegup tidak normal.

Malu jika ketahuan ia berdebar gugup. Jungkook melepaskan pelukan gadis itu. “Lepasin, elah lebay banget nih bocil.”

Lisa menghentakan kakinya. “Lisa tuh udah dewasa kak. Gak bocil lagi!”

“Oh ya??” Ujar Jungkook, merendahkan tubuhnya sejajar dengan wajah Lisa.

Jungkook terkekeh kecil. “Dasar lemah, gitu aja merah.” Ledeknya. Namun siapa sangka pergerakan pria itu selanjutnya malah membawa tubuh gadis kecil yang dianggapnya bocil kedalam pelukannya.

Memang aneh, Jungkook jadi plin-plan karena gadis ini.

“Meluk tuh gini, bukan kaya tadi.” Seru Jungkook memberi edukasi pasal berpelukan kepada gadis kecil dalam pelukannya ini.

"Duh jangan erat-erat kak. Remuk nih tubuh Lisa."

"Biarin, siapa suruh centil."

Lisa tersenyum, membalas pelukan pria itu. “Iya-iya. Jujur aja deh kak?? Kakak suka kan sama Lisa?!" Jungkook melepaskan pelukannya.

“Gak bocilllll. Udah sana kamu hus hus. Masuk kelas, belajar yang bener!” Lisa menggeleng yang jelas semakin banyak membuang waktu mereka untuk masuk kedalam kelas.

“Bilang suka dulu sama Lisa. Baru Lisa masuk ke kelas!!” Jungkook berdecak.

“Gak mau!! Kamu tuh bocil. Aku gak suka sama bocil. Jalan aja jatoh-jatoh.” Gerutu Jungkook diakhir.

“Duh kak, Lisa tuh udah besar. Gak bocil lagi. Kalo kakak gak percaya, kakak bisa..” Lisa menggantungkan ucapannya. Berpikir keras bagaimana cara untuk membuktikan kepada Jungkook kalau ia sudah besar dan tidak montok.

“Bisa?? Bisa gangguin aku kan??”

Lisa mendengus. “Bukan gitu kak.. kakak tunggu aja deh sampai bulan depan. Lisa udah gede banget tuh bulan depan.” Jungkook terkekeh, Lisa benar-benar masih sangat kecil tapi memaksakan diri untuk mencintai orang yang jelas-jelas sudah sangat dewasa darinya.

“Terserah deh cil. Dah ya, aku mau masuk kelas dulu!” Lisa mengangguk.

“Siap. Silahkan calon pacarnya Lisa yang udah dewasa!”

“Dih, bocil emang!” Setelahnya Jungkook benar-benar melangkah menuju kelasnya lebih dulu. Menunggu Lisa, tidak akan ada habisnya.

Sementara Lisa justru menatap sendu punggung pria itu yang sudah tidak terlihat ditelan belokan.

“Semoga aja Lisa bisa dapetin cinta kakak!!” Doanya penuh harap.

•••


Continue Reading

You'll Also Like

211K 32.1K 58
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1M 61.3K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
995K 80.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
406K 7.7K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.