between me, you and him

By putripraida

14.8K 618 20

ketika harus hidup 1 atap dengan pasangan sahabat karena kesalahpahaman tak jelas 22 July s/d 5 November 2021 More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30

27

285 17 0
By putripraida

Dwi sudah pulang 1 jam yang lalu, Galih juga telah membersihkan meja makan, Tasya sangat bersyukur pertemanan mereka kembali seperti semula, walau tidak dengan keadaan.

"Minum nih" ucap Galih sembari memberikan segelas air putih dan vitamin yang di resepkan oleh dokter.

Tasya pun menerima nya.

"Makasih" ucap Tasya, lalu ia meminum vitamin tersebut.

Setelah Tasya meminum nya Galih mengambil alih gelas di tangan Tasya kemudian melangkah menuju wastafel dan menyuci gelas itu disana.

"Kakak denger pembicaraan gw sama Dwi tadi?" tanya Tasya.

"Gak, pembicaraan apa emang?" tanya Galih balik.

Tasya tak percaya, jarak antara meja makan dan dapur itu dekat, jadi tak mungkin Galih tidak mendengar.

Setelah mencuci gelas Galih duduk di samping Tasya.

"Kasih gw waktu ya" ucap Tasya tiba-tiba.

"Waktu buat?" Tanya Galih.

"Tentang nerima ini semua" ucap Tasya.

"Tidur, udah malem" ucap Galih, dirinya tidak menggubris ucap Tasya, pria itu berjalan menuju kamar.

Tasya berdiri lalu mengikuti Galih dari belakang.

"Kak, semua itu butuh proses" ucap Tasya sembari berjalan.

"Hm terserah" balas Galih.

"Masa iya kakak gak kasih gw waktu" ucap Tasya.

"Bisa gak usah di bahas" pinta Galih.

"Tapi kak" elak Tasya.

"Jangan keseringan ngelawan suami" ucap Galih.

"Gw gak maksud ngelawan" ucap Tasya.

"Turutin mau gw" ucap Galih.

Tasya langsung diam.

Sampai di kamar Galih langsung berbaring, sementara Tasya duduk di atas tempat tidur dan mengambil ponsel di atas laci samping tempat tidur.

Galih melihat Tasya sibuk dengan gawai, wanita itu memang tidak pernah berubah, dari dulu Tasya benar-benar tipe orang yang tidak peka.

"Deadline lo hari ini belum kelar?" tanya Galih.

"Sedikit lagi" jawab Tasya.

"Gw kasih waktu 30 menit terus taroh hp nya" ucap Galih.

"Iya" balas Tasya, dirinya tak ingin banyak membantah.

Galih tidak merespon, ia memejamkan mata tapi tidak tidur, dirinya, menunggu Tasya, sementara Tasya telah menyelesaikan tugasnya sebelum30 menit, setelah selesai ia pun menaruh ponselnya di atas laci dan ikut berbaring di sisi Galih.

Merasa Tasya sudah berbaring di sisinya, Galih langsung menghadap ke arah istrinya kemudian memeluknya dari samping.

Tasya membalas pelukan tersebut kemudian menyadarkan kepalanya di dada Galih.

Galih mencium aroma tubuh Tasya, aroma istrinya ini memang selalu membangkitkan gairah nya.

Tanpa bicara Galih mendidih tubuh Tasya kemudian memangut bibirnya, Tasya membalas ciuman itu, seketika mereka pun bercumbu liar, beberapa saat kemudian Galih mulai menanggalkan pakaian nya lalu dirinya juga menanggalkan pakaian Tasya.

Galih mencumbu seluruh bagian tubuh Tasya, ia juga bermain di inti Tasya dengan mulutnya, beberapa saat kemudian begitu banyak cairan keluar dari inti istrinya itu dan Galih menelan nya.

Selesai membuat Tasya orgasme, Galih mendudukkan Tasya kemudian ia meminta Tasya memuaskan nya.

Setelah puas, Galih menjauh, Tasya pun terbatuk, begitu batuknya sudah reda Galih kembali mencium bibir Tasya, ia menggigit kecil bibir itu dan mengisap lidah Tasya seperti coklat, dirinya juga membuat kissmark di leher dan dada Tasya

Saat puas Galih berhenti kemudian mengecup kening Tasya lalu Tasya mengalungkan kedua tangan nya di leher Galih kemudian ia juga membuat kissmark di leher suaminya itu.

"Lo mau di atas?" tanya Galih.

Tasya menggeleng.

"Nanti aja" jawab Tasya.

"Masih sanggup kan?" tanya Galih lagi.

"Masih, berapa lama pun, bebas aja" ucap Tasya.

"Bener?" tanya Galih.

Tasya mengangguk, mereka pun melanjutkan malam panas tersebut hingga menjelang pagi.

¥¥¥
Malam ini Galih mengajak Tasya jalan-jalan, Galih membawa Tasya ke tempat makan pinggir jalan, tempat makan itu rekomendasi dari Tasya sendiri.

"Lo mau apa?" tanya Galih.

"Ikut aja, disini semuanya enak" jawab Tasya.

"Gak pengen sesuatu?" tanya Galih lagi.

"Gak sih, anak kita gak rewel" jawab Tasya tersenyum.

Galih ikut tersenyum.

"Ya udah gw pesen dulu" pamit Galih.

Tasya mengangguk, Galih pun mendekati sang penjual.

Hari ini Tasya baru saja menerima gajinya sebagai penulis, namun malah Galih yang mengajaknya makan.

"Tasya" panggil seseorang dari arah belakang.

Tasya pun menoleh dan ia terkejut begitu tahu siapa orang yang memanggil namanya.

"Bang Zikri" ucap Tasya.

"Lo kesini sama siapa?" tanya pria yang Tasya suka itu

Tasya melihat seorang wanita di samping Zikri.

"Sama suami" jawab Tasya pelan, matanya terus memperhatikan istri dari Zikri.

Zikri menganggukkan kepalanya lalu ia duduk di sisi kiri tasya sementara wanita yang bersama Zikri tadi pergi untuk memesan makanan.

"Apa kabar lo?" tanya Zikri basa-basi.

"Alhamdulilah baik, gimana hubungan sama istri?" tanya Tasya balik.

"Alhamdulilah udah beneran baik" jawab zikri.

"Ya udah syukurlah" balas Tasya tersenyum.

"Gimana kandungan lo?" tanya Zikri.

"Alhamdulilah baik" jawab Tasya.

"Lo bahagia Sya?" tanya zikri tiba-tiba.

Tasya terkejut karena Zikri yang bertanya seperti itu kepadanya di depan istrinya sendiri.

"Tentu, kakak lihat sendiri" jawab Tasya tak sepenuhnya berbohong.

Tidak lama Galih datang.

"Sabar lagi di goreng" ucap Galih kemudian ia duduk di sisi kanan Tasya.

Galih tak asing dengan pria yang berada di samping Tasya tersebut.

"Halo, gw Zikri temen Tasya, sekaligus salah satu editor dia" ucap Zikri memperkenalkan diri.

"Gw Galih, suaminya" balas Galih sedikit menegaskan nada suaranya.

Zikri tersenyum, lebih tepatnya senyuman yang di paksakan.

"Selamat atas kehamilan Tasya, gw ikut seneng" ucap Zikri.

"Thank you" balas Galih.

Kemudian wanita yang bersama Zikri tadi datang dan duduk di sisi kiri Zikri.

"Tunggu sebentar sayang" ucap nya.

"Kamu masih inget Tasya gak?" tanya Zikri pada istrinya.

Wanita itu melirik tasya kemudian tersenyum tipis, Tasya membalas senyuman nya, ia hanya bermaksud berusaha ramah.

"Inget, dia salah satu penulis kamu kan?" tanya nya.

"Iya" jawab Zikri.

Sementara Galih sudah terbakar api cemburu, sedari tadi Tasya tidak menatap nya, Galih yakin tasya masih menyimpan perasaan pada laki-laki itu.

"Jangan lupa ada gw di samping lo" bisik Galih kepada Tasya.

Akhirnya Tasya menoleh ke arah Galih.

"Ya gak lah" balas Tasya.

Galih menggenggam tangan Tasya yang berada di atas meja.

"Gw sama bang Zikri udah lumayan lama gak ketemu, jadi ya gitu deh, harap maklum ya" ucap Tasya.

"Lo kangen sama dia?" bisik Galih, ada nada tak suka dalam suaranya.

"Gak usah cemburu kak" ucap Tasya.

"Darimana lo tau gw cemburu?" tanya Galih.

"Kelihatan" jawab tasya.

"Kelihatan darimana?" Tanya Galih.

"Matanya" jawab Tasya.

"Gak usah sok tau" ucap Galih.

"Ya udah deh kalo gak merasa, justru itu bagus" ucap Tasya.

"Jadi itu bagus ya menurut lo" ucap Galih.

Tasya hanya mengangguk.

"Hati lo emang masih bukan buat gw" ucap Galih.

"Maaf kak, tolong kasih gw waktu" ucap Tasya.

Galih tidak menanggapi, tidak lama makanan mereka datang lalu mereka pun makan bersama.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 89.7K 45
**Highest Ranking : #1 in Chicklit** [ A WATTPAD FEATURED STORY ] Mabel Carter traveled half way across the country to attend college and get away...
2M 59.2K 101
When Valerie Adams gets to know that she is betrothed to the youngest billionaire in New York, just to save her father's dying company, it is two nig...
3.8M 122K 75
Olivia Charles is an apprehensive, quiet girl who tries to do everything right. She has low confidence and low self esteem. Getting teased daily by h...
2.8M 115K 62
Sidharth Karthikeya Roy, a dangerous and powerful businessman who is a ruthless CEO of Roy group. He got entangled in an arranged marriage with Megha...