Bagaimana Jika...

By KEVINZCR

18.5K 1.3K 1.6K

2020, Mew - Gulf adalah jodoh. 2019, Gulf tidak mengenal Mew. Mew 2020, berada di masa lalu di tahun 2019. Ta... More

Dua Dimensi Waktu
Demi Penggemar
Dihukum
Terjatuh ke Masa Lalu
Bertemu
Gulf Tanpa Mew
Tidak Mudah
Harapan
(Pesan dari penulis)
Tak Akan Meninggalkan Mu
Merelakan (2)
(Pesan dari penulis)
3 Will Be Free
Tolong...
(Pesan dari penulis)
Seorang Penggemar
Awal Kenal
Sahabat
Psikopat
Secret Of Gulf
Angst
Gulf Tanpa Mew (2)
Berdua
Tergoda
Thanos
Secret of Max / Merelakan (3)
Dua Wajah Gulf
Pria Manis
Siapa Pria Itu?
Save Me(w)!
Let Me Go!
Hurts
Pergi
CERITA PENDEK MEWGULF
Kontes
Kontes (2)
Kontes (3)
Kontes (4)
Kontes (5)
Kontes (6)
Kontes (8)
Kontes (9)
(Pesan dari penulis)
(Pesan dari penulis)

Kontes (7)

168 20 118
By KEVINZCR

Pastikan sudah membaca Bab sebelumnya 💖

Selamat membaca 💖

*****

Selama dua hari, Mew, Gulf, Zommarie, dan teman-teman dari Yayasan Suppasit, berada di desa Mae Kerb untuk memberi bantuan kepada anak-anak terlantar di desa itu. Kini saatnya mereka pamit kepada anak-anak itu dan pergi meninggalkan desa tersebut.

Gulf : "P'Mew, kalau kita pergi meninggalkan anak-anak di desa ini, lalu siapa yang akan mengurus mereka?"

Mew tersenyum. "Tenang, Gulf. Banyak relawan dari pihak lain yang sering berkunjung ke desa ini dan mengurus mereka, meski cuma sementara. Jadi, kita bisa pulang."

Gulf merasa lega. "Syukurlah kalau begitu."

Sama seperti saat mereka berangkat ke desa itu. Kini, mereka kembali naik truk untuk menuju Chiang Mai, sebelum akhirnya kembali ke Bangkok.

Btw, author mau bilang makasih sama pembaca RedRose012318 yang udah ngingetin tentang adegan didalam Bab sebelumnya.

Mew, Gulf, dan yang lainnya duduk di bagian belakang truk (dump truck). Gulf menggenggam tangan Mew yang duduk disampingnya, sambil memandangi wajah Mew.

Gulf : "P'Mew, semalam kamu menerima ciumanku. Tapi kamu belum menjawab pernyataan cintaku..."

"...jadi gimana? P'Mew menerima cintaku?"

Mew juga menyukai Gulf, tapi Mew ragu. Apakah Gulf jujur saat bilang sudah putus dengan Bright?

Gulf mengerti keraguan yang dirasakan Mew. "Baiklah, P'Mew. Aku tidak akan memaksamu untuk menjawab sekarang. Mungkin P'Mew butuh waktu untuk berpikir?"

Mew : "Benar, Gulf. Aku butuh waktu. Bukannya aku nggak percaya kalo kamu udah putus sama Bright. Tapi entah kenapa, aku merasa belum yakin."

Gulf : "Gapapa, P'Mew. Jangan buru-buru memutuskan. Aku akan selalu menunggu jawabanmu."

Mew balas menggenggam erat tangan Gulf. "Terima kasih, Gulf."

Dua jam kemudian, sampailah mereka di Chiang Mai. Setelah turun dari truk, mereka terbagi kedalam beberapa mobil, lalu kembali menuju Bangkok. Seperti kemarin, Mew yang mengendarai, Gulf duduk disampingnya, Zommarie dan dua teman lainnya duduk dibelakang.

Mew hanya diam dan fokus menyetir. Gulf juga diam sambil memandangi jalanan didepannya. Terlihat kaca mobil mulai basah karena rintik-rintik hujan yang menetes.

Zommarie : "Diluar hujan ya? Hawanya jadi makin dingin."

"Dingin-dingin gini enaknya ngapain ya?" gurau seorang teman yang duduk disamping Marie.

Marie : "Enaknya pelukan, lah! Apalagi kalo sama pacar. Iya gak, Mew?"

Mew : "Apaan sih?"

Marie : "Kamu udah jadian, belum, sama Gulf? Udahlah jadian aja! Biar kalo hujan gini ada yang ngangetin!"

"CIEEE!!!" sorak Marie dan dua teman disampingnya yang menggoda Mew dan Gulf.

Gulf hanya tersenyum mendengar candaan Marie dan dua temannya itu. Berharap candaan itu bisa membuka hati Mew untuk menerima cintanya.

*****

Mobil yang dikendarai Mew telah sampai di Bangkok. Usai mengantar Marie dan dua temannya pulang, kini giliran Mew mengantar Gulf ke rumahnya.

Hujan masih mengguyur saat mobil Mew sampai di garasi rumah Gulf. Didalam mobil itu, Gulf menengok kearah Mew dan tersenyum. "P'Mew, terima kasih telah mengantarku pulang. Aku seneng banget bisa ikut dalam kegiatan sosial yang kalian lakukan kemarin."

Mew : "Aku yang seharusnya berterima kasih karena kau telah membantu yayasan milikku."

Gulf : "Oiya, P'Mew. Diluar hujan, mampirlah dulu dan beristirahat dirumahku."

Mew : "Enggak usah. Aku mau pulang aja. Lain waktu kita ketemu lagi, na?"

Akhirnya, Gulf turun dari mobil Mew, lalu Mew mengendarai mobilnya keluar dari area rumah mewah milik Gulf. Sebenarnya, Mew mau banget diajak mampir ke rumah mewah Gulf, orang yang Mew sukai, tapi Mew sungkan.

Baru beberapa meter dari pagar rumah Gulf, tiba-tiba mobil Mew mogok. Mew heran, ia berusaha menyalakan kembali mesin mobil, sayangnya tidak bisa. "Seingatku, aku udah isi bensin. Kenapa mogok, sih?! Sial!"

Dari teras rumah, Gulf bisa melihat mobil Mew tak jauh dari pagar rumahnya. Gulf mengambil payung, dan dibawah guyuran hujan, Gulf menghampiri mobil Mew. 

Suatu kebetulan yang bikin Gulf senang. Karena mobil Mew mogok, mobil itu sementara diparkir di garasi rumah Gulf. Sedangkan Mew, mau gak mau jadi mampir ke rumah mewah Gulf.

Kini, Gulf sedang mandi air hangat. Membersihkan tubuhnya usai kemarin perjalanan jauh bersama Mew dan teman-teman dari yayasannya. Selesai mandi, Gulf keluar mengenakan handuk yang hanya menutupi perut hingga lutut. Rambut, wajah, dan tubuh indah Gulf masih basah dan segar.

Gulf menghampiri Mew yang duduk beristirahat di sofa. "P'Mew, kau boleh mandi disini. Pasti tubuhmu gerah dan kecapekan, kan?"

Mew menahan nafsu melihat Gulf yang baru selesai mandi, dengan tubuh bagian atasnya yang terbuka. "Oo... oke, Gulf. Aa... aku... mandi dulu," ujar Mew sambil berdiri dan menuju kamar mandi.

Saat Mew hendak melangkah, tiba-tiba Gulf memegang lengannya. Gulf mendekati Mew dan memandangi kerah kemeja yang dikenakan Mew. Dari jarak dekat, Mew bisa menghirup wangi sabun mahal dari tubuh Gulf. Mew berusaha menahan nafsunya.

Tangan Gulf membuka kancing paling atas di kemeja Mew. "Aku bantu bukain baju."

Mew bergerak mundur dan memegang kerah kemejanya. "Ng... nggak usah, Gulf. Aku bisa sendiri."

Gulf maju sangat dekat dengan wajah Mew. "Kenapa? Aku cuma mau bantu," ujar Gulf. Ia juga nafsu, tapi bingung harus berbuat apa. Gulf hanya bisa menyandarkan kepalanya di bahu Mew. "Aku menyukaimu."

Mew : "Ya. Aku tau."

Kedua tangan Gulf memeluk tubuh Mew dengan lembut. "Terimalah cintaku, P'Mew."

Mew terbawa suasana romantis yang Gulf ciptakan. "Ya. Aku menerima cintamu, Gulf."

Pelukan Gulf semakin hangat. "Benarkah?" Gulf tersenyum sangat manis. "Terima kasih."

Masih memeluk tubuh Mew dengan hangat, Gulf mencium leher Mew dengan lembut, yang membuat Mew keenakan. Kedua tangan Mew reflek mengusap-usap punggung Gulf yang berkulit halus. Bibir Gulf bergerak, dari leher Mew bergeser ke telinga pria itu dan menciumnya. Bibir Gulf bergeser lagi hingga ke pipi Mew. Perlakuan Gulf itu membuat Mew mendesah dan tidak tahan.

Gulf menciumi pipi Mew dengan lembut. Kemudian, Gulf menatap mata Mew. "P'Mew, boleh aku cium bibirmu?"

Tanpa menjawab, Mew lebih dulu menciumi bibir Gulf yang manis dan sangat lembut. Lidah Mew pun masuk kedalam mulut Gulf. Bagi Gulf, lidah Mew terasa lezat dan hangat.

Selesai berciuman, Mew tiba-tiba bergerak mundur. Wajah Mew memerah. "Gulf, ini terlalu cepat."

Gulf tersenyum, lalu maju kearah Mew. "Maaf, P'Mew. Kalau kau merasa ini terlalu cepat..."

"...tapi kalau cuma memeluk, boleh kan?" tanya Gulf sambil memeluk Mew dengan hangat.

Mew tidak tahan lagi. Tiba-tiba Mew mendorong Gulf hingga tubuh Gulf jatuh diatas ranjang. Mew langsung menimpa tubuh Gulf dan menciumi bibirnya. Lalu, Mew membuka kemeja dan celana yang ia kenakan. Gulf tersenyum, dan pasrah saat Mew menarik handuk yang Gulf kenakan, hingga handuk itu terlempar dan tubuh Gulf tanpa sehelai benangpun.

Diatas tubuh Gulf, Mew juga sudah tidak mengenakan apa-apa. Tubuh Mew bergerak sesuai nafsunya, enggak mikir lagi kalau mereka belum ada sehari pacaran. Mew menciumi tubuh indah Gulf, mulai dari leher, dada, perut, hingga turun ke bagian p€nis Gulf dan memasukkan kedalam mulutnya.

Setelah diemut oleh Mew cukup lama, Gulf mendesah kenikmatan saat p€n1snya menyemprotkan cairan putih kearah pipi dan dada Mew. Kemudian, Mew mengangkat kedua kaki Gulf hingga diatas bahunya, lalu Mew memasukkan p€nisnya kedalam b0kong Gulf.

Mew menyodok-nyodokkan p€nisnya kedalam b0kong Gulf hingga cukup lama. Saat Mew hampir mengeluarkan cairan, Mew teringat sesuatu. "Gulf... kita... lupa pakai kondom!"

Gulf masih keenakan. "Nggak pakai juga nggak apa-apa, P'Mew. Sekali ini aja..."

"No, it's not good," ujar Mew sambil mencabut p€nisnya dan menuju kamar mandi.

Gulf : "P'Mew, kok udahan?"

Mew : "Aku mau keluarin di kamar mandi."

Gulf : "Ngapain? Keluarin di badanku aja."

Mew : "Jorok ah."

Gulf : "Gapapa. Aku suka kok."

Mew tersenyum, lalu mengocok p€nisnya diatas perut Gulf. Lalu, Gulf menikmati saat sperma Mew yang hangat menetes diatas perutnya.

*****

Di tempat lain.

Di sebuah pantai yang indah, Bright masih menikmati liburan bersama mama nya. Dengan background pantai yang indah itu, Bright berpose dan mama nya yang memotret dengan kamera ponsel.

Kemudian, Bright mendekati mamanya dan melihat hasil foto. "Wah fotoku keren, ma! Bakal aku upload ke IG!"

Mama Bright tersenyum. "Anak mama memang selalu keren."

Bright : "Ma, by the way... mama seneng gak aku ajak liburan ke pantai seindah ini?"

"Mama seneng banget, Bright. Terima kasih banyak, ya."

Bright : "Siapa dulu dong anak mama. Bright alias Mas Terang! Calon suami dari anak orang kaya, yaitu Gulf. Mama bangga, kan sama aku?"

Mama Bright tersenyum dan mengangguk.

Di pantai yang sama, tak disangka Joss Wayar juga berada disana dan baru selesai berselancar. Tubuhnya basah oleh air laut dan ia membawa papan selancarnya. Tanpa sengaja, Joss melihat Bright.

Joss menghampiri Bright dan menyapanya. "Hai, Bright!"

Bright dan mamanya menengok kearah Joss. Bright teringat saat terakhir kali bertemu Joss. Mereka hampir berkelahi karena Joss tidak terima, posisinya sebagai calon suami Gulf, digantikan oleh Bright. Hanya karena Gulf lebih menyukai wajah Bright ketimbang Joss.

Bright terdiam, khawatir kalau Joss ngajak berantem lagi. Tapi, Joss bersikap tenang. "Jangan khawatir, Bright. Aku sudah melupakan kejadian kemarin. Kita baikan, yuk."

Bright lega. Ia dan Joss lalu bersalaman. Joss juga dengan sopan memberi salam kepada mama Bright.

Tidak lama kemudian, Bright duduk terpisah dengan mamanya dan hanya ngobrol berdua dengan Joss.

Joss : "Jujur, aku masih kecewa. Aku sebagai pemenang kontes yang diadakan Gulf, seharusnya aku yang jadi calon suaminya. Sesuai peraturan kontes yang Gulf buat sendiri..."

"...tapi mau gimana lagi. Bright, meski kau hanya juara dua, tapi Gulf lebih menyukaimu. Aku cuma bisa pasrah, karena itu keinginan Gulf."

Bright : "Sudahlah, bro. Aku yakin, kamu akan dapet jodoh yang lebih baik dari Gulf."

Joss mengangguk. "By the way, setelah aku berlibur, aku berencana menemui mu sepulangnya ke Bangkok. Karena aku mau ngomong sesuatu ke kamu. Eh, nggak nyangka malah ketemu disini."

Bright : "Emangnya mau ngomongin apa?"

Joss : "Gulf selingkuh!"

Bright terdiam sejenak. Lalu tertawa untuk menutupi perasaannya yang campur aduk. "Hahahahaha! Candaan mu nggak lucu, Joss! Atau kau masih cemburu karena Gulf memilihku?! Kau ngajak berantem lagi?!"

"Terserah kalau nggak percaya. Tapi aku punya bukti," ujar Joss sambil mengeluarkan ponsel dari tas nya. Dari ponsel itu, Joss menunjukkan foto-foto kedekatan Gulf dengan Mew.
.
.

Kilas balik.

Gulf pertama kali bertemu Mew saat Mew dan teman-temannya dari yayasan, sedang membaginya bansos kepada para tunawisma. Saat itu Gulf melabrak Mew karena telah melakukan demo untuk memprotes acara kontes yang Gulf adakan.

Di jalanan yang sama, mobil yang dikendarai Joss kebetulan lewat. Joss yang melihat hal itu pun curiga kalau Gulf pedekate sama Mew. Karena penasaran, kemudian Joss menyewa detektif untuk mencari bukti kedekatan Gulf dengan Mew.

Semua bukti kedekatan mereka telah difoto oleh si detektif. Bahkan detektif itu menyamar sebagai anggota Yayasan Suppasit, dan memotret saat Gulf dan Mew melakukan kegiatan sosial bersama. Hingga saat Gulf dan Mew tidur satu tenda saat berada di desa Mae Kerb, detektif itu memotret saat Gulf mencium bibir Mew didalam tenda itu.

Terakhir, foto saat Mew masuk kedalam rumah Gulf. Setelah baca beberapa paragraf diatas, kalian tau kan Mew ngapain berduaan didalam rumah Gulf? 😍

Bright melihat semua foto itu. Mata Bright berkaca-kaca menahan sedih, kecewa, dan amarah. "Brengsek! Lelaki sialan mana yang berani merebut Gulf calon suamiku?!"

Joss menenangkan Bright. "Sabar, Bright..."

"...lalu, kita harus kasih pelajaran apa untuk Gulf dan lelaki sialan itu?"



(Bersambung)

Continue Reading

You'll Also Like

218K 20.3K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
328K 35.4K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
752K 75.5K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
665K 32.1K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...