You Are Mine (Yizhan) Tamat d...

By oniezhan1421

173K 14.4K 1.7K

Peringatan 21+ Bermula dari Wang Yibo, CEO kaya yang ingin melakukan balas dendam kepada Xiao Zhan, karena te... More

PENGENALAN TOKOH
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20

BAB 10

10.1K 807 110
By oniezhan1421

----- You are Mine -----

***

Flashback On,

"Apa maksudmu Ge?" Zhan terkejut dengan ucapan Yang Yang.

“Kita berpacaran sudah cukup lama, Zhanzhan, mengapa kita tidak bisa berhubungan intim?" protes Yang Yang.

“Karena aku tidak mau berhubungan seks sebelum menikah, Ge. Tolong mengerti aku," terang Zhan.

“Aku sudah lelah menunggu Zhan, aku sangat menginginkanmu." Yang Yang tiba-tiba merengkuh tubuh Zhan dan menciumnya dengan paksa.

“Mmmphh ...!!" Zhan berusaha melepaskan diri, tapi pelukan Yang Yang sangat kuat karena tubuh besarnya.

Duk

“Awww!!" Akhirnya Yang Yang melepas pelukannya, karena Zhan menendang kakinya.

“Kenapa kau seperti ini, Ge? Apa sepasang kekasih harus selalu berhubungan intim?!" Zhan menangis karena merasa kecewa dengan perbuatan Yang Yang.

“Zhan, ma-maaf, aku benar-benar menginginkanmu. Aku sudah tidak bisa menahannya, Zhan," ungkap Yang Yang.

"Aku kecewa padamu Ge." Zhan memutar tubuhnya kemudian beranjak pergi meninggalkan Yang Yang yang merana mendamba Zhan.
“Zhanzhan ...” bisik Yang Yang.

.

Keesokan harinya ....

"Aku harus minta maaf, aku harap Yang Yang Ge mau memaafkanku," bisik Zhan, yang berdiri di depan pintu apartemen Yang Yang. Zhan memasukan pasword apartemen, kemudian membuka pintunya.

Zhan tahu paswordnya karena pasword itu adalah tanggal ulang tahun Zhan.

Saat masuk ke dalam Zhan terkejut melihat ada sepasang sepatu wanita yang tergeletak berserakan dengan sepatu Yang Yang. Tubuh Zhan seketika membeku. “Tidak ... tidak mungkin," bisik Zhan.

Zhan mencoba masuk ke dalam apartemen.

Sayup-sayup dia mendengar suara rintihan di ruang kamar milik Yang Yang.
Zhan meremas dadanya yang berdetak sangat kencang.

Gluk

Zhan menelan ludah susah payah, kemudian dia melangkah lagi untuk mendekati kamar Yang Yang.

Aahh ... ahh, Ge ... yess ... aah enak sekali, Ge, lebih ... ken ... cang ... aahh ...yeaaah

Terdengar suara erangan dan jeritan nikmat seorang wanita di dalam kamar Yang Yang.

Diam!! Tutup mulutmu!! Hahhh ... aahh ...."

Zhan menghentikan langkahnya lagi, badanya terasa panas dingin. Dia  sangat mengenali suara itu. Kemudian dia melangkahkan kakinya lagi.

"Stop, jangan ke sana Zhan!" perintah Zhan dalam hati. Tetapi kakinya tidak mau menurut, Zhan semakin mendekati kamar Yang Yang.

Deg Deg Deg

Suara debaran jantungnya semakin kencang sampai memekakkan telinga. Saat dirinya sudah berdiri di depan kamar Yang Yang yang ternyata pintunya terbuka, tiba-tiba seperti ada kilat menyambarnya.

Dadanya terasa sesak saat melihat pemandangan di depan matanya.
Zhan melihat dua tubuh telanjang bulat yang saling melekat dengan keringat membasahi tubuh keduanya. Mereka bercinta dan berciuman panas di depan mata Zhan.

"Aahh ... lebih kencang Ge .. ahhh ... aaahh ... yaaah aaahh ... aahhh!!" jerit wanita itu dengan suara binalnya.
Bisa Zhan lihat, mereka sangat menikmati pergumulan itu, kuku jari wanita itu menancap di punggung kekasihnya. Erangan demi erangan semakin keras beriringan dengan hujaman keras dari Yang Yang.

Zhan mengenali siapa wanita yang sedang bercinta dengan kekasihnya itu. Ya, dia adalah Cheng Xiao, sahabat karib Zhan sendiri. Kepala Zhan terasa berat, pikirannya kosong, tubuh Zhan lemas.

“Mengapa ...?" bisik Zhan pelan.

Air mata menetes tetapi Zhan tidak mempedulikannya. "Apakah begini rasanya sakit hati karena dikhianati?"

Mereka masih bercinta tanpa tahu keberadaan Zhan yang berdiri di depan pintu kamar. “Bodohnya aku mencintai pria straight. Aku seharusnya sadar diri."

Zhan berbalik pergi meninggalkan mereka yang masih bergumul panas di dalam kamar.

Flashback Off,
.

"Bunny!" teriak Yibo, dia merengkuh tubuh Zhan yang pingsan.

Pria yang menabrak Zhan tadi melangkah mendekat karena khawatir, "Tuan, teman anda tidak apa-ap-" Langkahnya terhenti ketika mengenali wajah pria yang pingsan itu. Tubuhnya seperti disambar petir. Wajah kekasih hatinya yang selalu menghantuinya, wajah kekasih yang masih dicintainya, wajah seseorang yang selama ini dia cari-cari, sekarang berada di depan matanya.

"Zhanzhan ... ?" bisik pria itu, ya pria itu adalah Yang Yang, mantan kekasih Zhan.

Yibo terkejut saat pria yang menabrak bunny-nya tadi memanggil nama Zhan dengan Zhanzhan.

"Siapa kau!" tanya keduanya.

Yibo tiba-tiba ingin menghabisi orang di depan matanya ini.
Siapa pria ini, mengapa dia mengenal bunnyku?" batin Yibo.

Yibo tidak menjawab pertanyaan pria itu. Dia segera mengangkat tubuh Zhan dan membawanya ke mobil.

"Tunggu, siapa kau! Kau mau membawa Zhanzhanku ke mana?!" seru Yang Yang sambil mengejar Yibo.

Yibo seketika berhenti melangkah. “Kau bilang apa?!” tanya Yibo menahan emosi, namun gagal. "Siapa Zhanzhanmu?!" bentak Yibo.
"Kau siapanya bunny-ku?!" Yibo benar-benar marah.

“Aku ... aku adalah mantan kekasih Zhanzhan," jawab Yang Yang pelan.
"Lalu apa maksudmu dengan menyebut Zhanzhan, bunnymu?" tanya Yang Yang balik. Dan Yang Yang tidak suka panggilan itu.

Yibo melangkah mendekati Yang Yang, “Xiao Zhan adalah kekasihku," tegas Yibo. “Jadi Jangan pernah lagi memanggil bunnyku dengan Zhanzhan." desis Yibo kemudian dia berbalik pergi meninggalkan Yang Yang yang berdiri mematung karena syok mendengar ucapan Yibo.

"Ke-kekasih? Zhanzhan sudah punya kekasih?" bisik Yang Yang sedih.
“tidak ... tidak mungkin ... "

Yang Yang tidak mau percaya dengan apa yang dia dengar barusan dari Yibo. Dia berniat mengejar Yibo, tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya.

Yang Yang menoleh ke belakang, melihat
siapa yang menahan tanganya. Yang Yang melihat Cheng Xiao, tunangannya. “Lepaskan tanganku!” geram Yang Yang.

"Kau mau pergi ke mana? Aku melihatmu Yang Yang Ge. Aku tidak percaya, apa kau masih mencintai Xiao Zhan?!!" teriak Cheng Xiao.

Yang Yang melepas paksa pegangan tangan Cheng Xiao.
"Bukan urusanmu!"

Yang Yang beranjak meninggalkan Cheng Xiao dan hendak mengejar Zhan dan Yibo, tetapi tangannya kembali ditarik Cheng Xiao.

"INI JUGA URUSANKU, KARENA KAU ADALAH TUNANGANKU!!! JAD! AKU BERHAK TAHU, YANG YANG GE!!" teriak Cheng Xiao.

Yang Yang mencengkeram tangan Cheng Xiao dan merematnya hingga Cheng Xiao merintih kesakitan.

"Aku tidak pernah menyetujui pertunangan ini, dan aku tidak pernah mencintaimu sedikitpun. Jadi kau jangan pernah membuntutiku terus. Dan ya aku masih mencintai Zhanzhan sampai saat ini,” tegas Yang Yang dengan napas menderu menahan emosi.

"Kau keterlaluan Yang Yang Ge, setelah memiliki tubuhku kau mau meninggalkanku?!!” teriak Cheng Xiao histeris.

“Tutup mulutmu, apa kau tidak malu dilihat orang-orang, huh!!!” bentak Yang Yang. Mereka bertengkar di pinggir jalan di depan sebuah toko, tentu saja banyak orang yang melihat pertengkaran mereka.

Yang Yang berbalik pergi meninggalkan Cheng Xiao sendirian.

"Kau tidak bisa melakukan ini padaku Yang Yang Ge, " desis Cheng Xiao,

"Kau melukai perasaanku Ge, dan jangan salahkan aku kalau Zhanzhan mu yang akan menerima akibatnya Ge." desis Cheng Xiao.

"Xiao Zhan, kau selalu saja menggangguku, dasar orang miskin tak tau diri. Kau akan menyesal karena telah merebut Yang Yang ku, Xiao Zhan. Aku akan menghancurkanmu."

.
.

Di apartemen Zhan,

Ting tong Ting tong...

Yibo menekan bel apartemen Zhan sambil menggendong Zhan yang masih tak sadarkan diri.

“Iya sebentar!" Terdengar Lusi berseru dari dalam.

Ceklek..

"Ya siap-Zhan Ge?!!" pekik Lusi, dia terkejut melihat Zhan Ge nya ada di dalam gendongan Yibo.

Yibo langsung melangkah masuk ke dalam apartemen Zhan.
"Di mana kamarnya?” tanya Yibo.

"Sebelah sini Ge," Lusi segera menunjukan letak kamar Zhan Ge nya.

.

"Sebenarnya Zhan Ge kenapa, Ge? tanya Lusi panik.

Yibo membaringkan tubuh Zhan di tempat tidur, lalu menyelimutinya dengan selimut. Yibo memandangi wajah bunnynya cukup lama.

“Lusi ... tadi kami bertemu dengan seorang pria. Pria itu tak sengaja menabrak Zhan," jelas Yibo sambil melamun.

"Zhan ge ditabrak? Siapa? Siapa orang yang menabrak Zhan Ge?!"

“Lusi, apa kau tahu seseorang yang memanggil Zhan dengan panggilan Zhanzhan?”

Yibo menahan napas saat melihat wajah Lusi yang berubah pucat.

"No ... ti-tidak mungkin ... tidak mungkin ... ini tidak mungkin, dia tidak boleh menemukan Zhan Ge," Lusi meracau tidak jelas.

Dada Yibo seperti ada yang memukul dengan keras, “Jadi benar ucapan pria itu, kalau dia mantan kekasih bunnyku," bisik Yibo dalam hati. Dan Yibo masih ingat wajah Zhan saat mendengar suara orang itu.

Mata Yibo memerah, "Zhan adalah milikku, tidak ada seorangpun yang boleh merebutnya dariku," desis Yibo.

Lusi kaget mendengar perkataan Yibo, “A-apa maksudmu, Ge?”

Yibo memandang Lusi, "Ceritakan semua tentang pria itu padaku Lusi, tanpa terkecuali,” tekan Yibo.

Lusi menelan ludahnya, dia takut melihat mata Yibo yang semakin memerah. Akhirnya Lusi pun menceritakan semuanya, dari awal sampai cerita mereka kabur dari kota kelahirannya.

"Kau bilang apa?! Pria itu selingkuh dengan sahabat Zhan?!!" Amarah Yibo meledak-ledak saat mendengar cerita Lusi. Apalagi mendengar saat Zhan melihat mereka bercinta. Yibo rasanya ingin sekali menghajar bajingan itu.

"lya Ge, Zhan Ge sangat terpukul setelah pulang dari aprtemen Yang Yang Ge. Hanya karena tidak mau berhubungan seks, Yang Yang Ge mengkhianati cinta Zhan Ge," jelas Lusi sedih.

DEG

"Aku tidak berbeda jauh dari bajingan itu, dan malah lebih parah. Aku sudah memperkosa Zhan dengan paksa malah sampai berkali-kali,” batin yibo sambil melamun. "Tapi aku tidak pernah menyesalinya, karena aku benar-benar ingin Zhan menjadi kekasihku," tegas Yibo dalam hati.

"Ngh ... " Zhan membuka matanya.

"Ge kau sudah sadar?!" Lusi langsung menghampiri Ge Ge nya. Yibo pun ikut mendekat dan duduk di sebelah Zhan.

"Kenapa kau di sini?" tanya Zhan bingung.

"Yibo Ge yang membawamu pulang dalam keadaan pingsan, Ge." Lusi menjelaskan.

Zhan akhirnya mengingat kejadian sebelum dia pingsan. Tubuh Zhan bergetar mengingat orang yang menabraknya tadi.

"Lusi, bisakah kau meninggalkan kami berdua sebentar?” pinta Yibo.

“Tentu saja, Ge." Lusi segera beranjak pergi keluar dari kamar.
.

Setelah Lusi keluar, tinggalah mereka berdua yang masih diam membisu.

“Pulanglah, Wangyi. Dilraba pasti khawatir," ucap Zhan pelan.
Saat ini Zhan malas berbicara dengan siapapun.

"Aku tadi berbicara dengan mantan kekasihmu," kata Yibo tanpa basa-basi.

Wajah Zhan kembali memucat saat mendengar ucapan Yibo.

Yibo menatap Zhan dengan hati miris, “Apa kau masih mencintai bajingan itu?" tanya Yibo dengan suara berat.

"Apa maksudmu, kenapa kau-" Zhan menghentikan ucapannya, “Lusi memberitahumu?" tanya Zhan tidak percaya.

"Aku yang memintanya bercerita kepadaku," jawab Yibo.

"Apa urusuanmu Wang Yibo. Ini tidak ada hubungannya denganmu, jadi tolong jangan ikut campur!" bentak Zhan.

“Aku berhak tahu karena kau adalah milikku!!” balas Yibo kencang.

“Siapa yang milikmu, aku tidak pernah memiliki hubungan dengan siapapun termasuk kau, sekarang kau keluar dari apartemen ku Tuan Wang!!"

Yibo marah dengan ucapan Zhan, "Setelah kita melakukan hubungan badan, kau bilang kita tidak memiliki hubungan apa-apa? Apa kau pikir aku sedang main-main bunny?" geram Yibo.

Zhan memandang Yibo tajam,
"Lupakan kejadian kemarin, anggap tidak pernah terjadi apa apa. Anggap kau tidak pernah bertemu denganku, dan aku akan berbuat hal yang sama Wangyi. Jangan pernah kau mengusik hidupku lagi. Kalau kau ingin mencari kesenangan, kau bisa mencari wanita di luar sana, tapi jangan menggangguku lagi Wang Yibo!!" teriak Zhan histeris.

Yibo segera merengkuh tubuh Zhan ke dalam pelukannya.

“Lepaskan aku!!! Lepaaaasss!!" jerit Zhan.

Yibo tidak mau melepaskan pelukannya, dan malah mempererat pelukannya.

Lusi yang mendengar jeritan Ge ge nya langsung masuk ke dalam kamar dan kaget melihat Yibo yang sedang memeluk dan mencium Ge ge nya.

Lusi kembali menutup pintu, "A-ap-apa yang barusan kulihat tadi?" Lusi bengong.
.

“Mmmnn .... Zhan memukul dada dan menjambak rambut Yibo, agar Yibo melepaskan ciumannya. Tetapi Yibo tidak menggubris perlawanan Zhan kepadanya, Yibo tidak ingin menghentikan ciumannya.

Akhirnya Zhan hanya bisa pasrah menghadapi ciuman Yibo.

Yibo yang menyadari itu, merubah ciumannya menjadi lumatan, “Buka mulutmu, bunny," suara Yibo terdengar parau.

Zhan membuka mulutnya dan lidah Yibo melesak masuk ke dalam mulut Zhan.

Zhan membalas ciuman Yibo dengan lidahnya yang juga masuk ke dalam mulut Yibo.

Yibo membeku sesaat karena terkejut. Dia tidak menyangka kalau bunny-nya akan membalas ciumannya. Balasan ciuman Zhan semakin membuat Yibo menggila.

Yibo menjilat dan mengecap tengkuk seksi milik Zhan. “Aku akan melakukannya dengan cepat bunny, kau punya lotion?” tanya Yibo dengan suara gemetar menahan nafsunya.

Zhan menggelengkan kepalanya.

Yibo tahu mengapa dan mengangguk.
Yibo memasukan tanganya ke dalam kaos Zhan, dia memelintir puting Zhan yang sudah mengeras.

"Mmnnghh~" lenguh Zhan.

“Ssshh, jangan bersuara bunny. Lusi ada di luar," bisik Yibo terkekeh. Dia sangat senang menggoda bunny-nya. Yibo segera menurunkan celana Zhan. Yibo membaringkan Zhan kembali dengan posisi masih membelakanginya. Kemudian dia membuka resleting celananya dan menurunkannya sampai ke paha.

Karena tidak ada lotion, akhirnya Yibo menggunakan ludahnya.
Kemudia memasukan jarinya perlahan ke dalam hole Zhan.

“Mmmnn~" erang Zhan sambil menggigit bantal supaya tidak berteriak karena merasa sakit saat jari Yibo masuk ke dalam holenya.

Dua tiga jari sudah Yibo masukan ke dalam hole Zhan. Dirasa sudah cukup, dia mengeluarkan jarinya dari dalam lubang anal Zhan. Setelah itu dia memposisikan penisnya di depan hole Zhan. Yibo merengkuh tubuh Zhan dari belakang, dia menjilat dan menggigit telinga Zhan. Kemudian Yibo mendorong penisnya masuk perlahan ke dalam hole Zhan.

Sleeb

"Nnghhhh!" Zhan meremat seprainya dengan erat, giginya masih menggigit bantal.

Yibo sudah tidak tahan lagi akhirnya mempercepat gerakan pinggulnya.

Slab slab slab...

Yibo yang ingin mengerang pun akhirnya mengginggit pundak Zhan.

Zhan berjengit kesakitan karena pundaknya digigit, Zhan memberontak dan melotot ke arah Yibo.

“Maaf aku juga tidak bisa menahan eranganku bunny, jadi aku menggigitmu," ucap Yibo nyengir.

Akhirnya Yibo membalik tubuh Zhan hingga posisinya saat ini telentang berhadapan dengannya, kemudian dia memasukan lagi penisnya ke dalam hole Zhan. Yibo melumat mulut Zhan supaya erangan mereka tidak terdengar keluar.

Yibo mempercepat hentakannya, "Mnngghh ... nnghh ... mmnnn," erang Zhan di dalam mulut Yibo.

Clop clop clop ...

Suara tamparan kulit bertemu kulit dan suara becek terdengar di telinga mereka, semakin membuat Yibo menggila, dia menghujam hole Zhan lebih dalam lagi.

“Hah hah hah mmnhh.. " Yibo sudah tidak tahan, dia memeluk tubuh Zhan erat dan mengangkat pinggang Zhan sedikit ke atas. Yibo menghentakkan pinggulnya lebih keras dan kencang.

“Aahhhkkh...nngggggghh!!“ Suara erangan keras lolos dari mulut Zhan, dan segera Yibo melumat mulut Zhan.

"Mmnnng ... nnggh ... ngggh ... " Zhan sudah tidak tahan "Aku mau keluar Wangyi hah hah hah..." Napas Zhan menderu tubuhnya terhentak-hentak kencang sambil menggeliat. Dan tanpa sadar holenya menjepit erat penis Yibo.

"Aaahhgggghh ..." Tanpa aba-aba erangan
keras meluncur dari mulut Yibo karena keenakan.

Zhan yang mendengar suara itu langsung mengeluarkan cairannya, begitu juga dengan Yibo.

"Hah hah hah hah..." Mereka mengatur napas yang menderu setelah melakukan pergumulan panas. Setelah itu mereka membersihkan diri.

Yibo masih menindih tubuh Zhan, lantas mengecup keningnya, “Katakan kalau kau adalah milikku bunny, jadilah kekasihku," ucap Yibo sambil membelai rambut Zhan.

Zhan terdiam tidak menjawab, dia menatap wajah Yibo cukup lama.
“Maaf, Wangyi, aku masih belum bisa menerimamu saat ini. Beri aku waktu," jawab Zhan pelan.

Yibo kecewa mendengar jawaban Zhan, tetapi dia tidak mau memaksa bunny-nya. Yibo menggangguk pelan.

“Apa yang akan kau jelaskan nanti kepada Dilraba, Wangyi?" tanya Zhan tiba-tiba.

"Tenang saja, aku bisa mengurus Dilraba," jawab yibo tersenyum.
Dan Lusi, kupikir dia sudah tahu dengan hubungan kita," ucap Yibo terkekeh.

Wajah Zhan seketika memerah karena malu. Zhan kehilangan kendali gara-gara Yibo, sampai membuatnya lupa kalau ada Lusi di apartemen ini. Zhan malu bertemu dengan Lusi nanti.

Yibo mengecup bibir Zhan, "Aku pulang dulu bunny, besok aku akan menjemput kalian untuk pergi ke sekolah." Dengan berat hati Yibo melepas pelukannya.

“Tidak usah Wangyi, aku bisa berangkat sendiri," jawab Zhan keras kepala.

“Aah ayolah bunny, jangan menolak ajakanku terus," protes Yibo dengan wajah menggemaskan.

Zhan geli melihat wajah Yibo, “Baiklah, tapi aku berangkat pagi pukul 06.00 Wangyi." Zhan mengingatkan.

"Ok, aku kesini dan Dilraba pukul 06.00, mmnn... " Tiba-tiba Yibo menghentikan ucapannya.

"Kenapa wangyi?" tanya Zhan.

"Bisakah kau membuatkan aku bekal untuk makan siang?” tanya Yibo tiba-tiba.

Zhan bengong memandang Yibo, “Kenapa? Apa kau tidak bisa beli makanan di luar?" tanya Zhan.

"Yaakhh!! Bukankan kau yang bilang sendiri, jangan boros beli makan di luar!" protes Yibo.

“Tapi bahan makananku tidak cukup buat kita bertiga Wangyi,” jelas Zhan.

Yibo seperti ditampar mendengar ucapan Zhan. Yibo lupa kalau bunnynya sangat sangat miskin, "Kenapa mulut ini tidak bisa diatur!" batin Yibo kesal.

"Baiklah, ayo kita pergi belanja,” ajak Yibo sambil berdiri membetulkan celananya.

Zhan masih bingung, " Apa maksudmu?" Zhan ikut berdiri.

"Kita belanja bahan makanan, kita isi kulkasmu, bunny, aku ingin kau membuatkan aku bekal setiap hari.”

"Yaaakk!! Aku bukan pembantumu Wang Yibo!!" sembur Zhan kesal.

"Siapa bilang kau pembantuku, kau adalah kekasihku," sahut Yibo nyengir.

"Kau-!"

"Ayolah bunny, kita pergi sekarang. Kita akan mengajak Lusi sekalian.
Yibo menarik tangan Zhan dan membawanya keluar kamar.

Saat membuka pintu kamar, Zhan terkejut melihat Lusi sudah di depan pintu dengan wajah memerah.

Tik tik tik ... suara jam.

Mereka bertiga saling menatap dengan diam. “Lu-Lusi ... kenapa kau ada di depan pintu kamarku? Dan kenapa wajahmu memerah, apa kau sakit?" tanya Zhan panik.

Yibo dan Lusi melihat Zhan dengan tidak percaya.

"Bunny sayang, Lusi itu tidak sakit, dia hanya malu karena sudah tertangkap basah menguping saat kita bercinta,” tuduh Yibo yang kenyataannya memang benar.

"Yaaaaaakkkkk!!!! Yiboo ge kau tidak perlu menjelaskannya pada Ge ge ku!!" Lusi memukul lengan Yibo. Lusi benar- benar malu karena tertangkap basah saat mencuri dengar pembicaraan mereka dan perbuatan mereka berdua tadi di dalam kamar.

Apa kabar dengan Zhan? Zhan hanya bisa berdiri mematung. “Ayah ibu, maafkan Zhan, Zhan telah memberi contoh buruk kepada Lusi. "

---- To be continued ----

***

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 202K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
604K 60.8K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
813K 32.9K 65
Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba - tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi...
423K 26.7K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...