Ajun melenguh pelan saat mendengar suara alaram dari ponselnya. Dengan mata yang masih terpejam, tangannya bergerak mencari keberadaan ponselnya di atas nakas. Dia mengernyit saat tidak kunjung mendapatkan benda pipi itu. Dengan teramat berat hati, ia membuka matanya perlahan. Dia terlihat mematung beberapa detik. Seakan merasa ada sesuatu yang janggal dengan dirinya sendiri. Rasanya, begitu dingin di sini.
Ajun menunduk secara perlahan, keningnya mengernyit saat tidak melihat baju di badan sedikit melar itu. Tanpa berfikir panjang, dia menyibak selimutnya dan BOOM! Tangannya segera membawa kembali selimut tebal itu.
Lagi. Ajun mematung.
Kepalanya diberondong pertanyaan.
Kenapa dia naked? Sejak kapan dia pulang? Perasaan, kemarin malam mereka masih bermain di cafe bersama-KIRAN!
Bapak Dosen kita baru ingat kalau dia sudah punya isteri! Ajun langsung menoleh ke samping, di sana terlihat Kiran yang masih terlelap dengan selimut yang membungkus seluruh tubuhnya. Dan tentu saja Kiran juga terlihat naked!
Sebenarnya, apa yang terjadi kemarin malam?!
Ajun menyentuh pipi Kiran, mencoba untuk membangunkan gadisnya. "Sayang, bangun!"
Suara serak Ajun Sukes membuat tidur Kiran terganggu. Gadis itu susah payah membuka kedua matanya, dia menatap polos suaminya.
"Apa, Pak?"
Ajun mengerjap cepat.
"Kamu-juga gak inget?"
Kiran mengernyit heran.
"Inget apa, Pak?"
Kesadaran tiba-tiba datang pada Kiran. Gadis itu melotot saat melihat dibalik selimutnya. Ia, naked! Cepat-cepat Kiran mempertebal selimut itu, bahkan menarik selimut Ajun. Tentu saja Ajun tidak biarkan diambil jika tidak maka-
"Jangan ditarik! Saya juga-"
"AAAAAAAAA!!!"
Ajun menutup telinganya sekilas.
"Kenapa teriak?"
Kiran menutup mulutnya tidak percaya.
"Kita udah-gitu?"