QUEEN SECRET [END] || TAHAP R...

By tasa61765

288K 22.3K 5.9K

Tentang seseorang yang sedang ingin membalaskan dendamnya di masa kelam. Tapi, karena suatu alasan, dan fakta... More

1
2
3
4
5
•6•
•7•
•8•
•9•
•10•
•11•
•12•
•13•
•14•
•15•
•16•
•17•
•18•
•19•
•20•
•21•
•22•
•23•
•24•
•25•
•26•
•27•
•28•
•29•
•30•
•31•
•32•
•33•
•34•
•35•
•36•
•37•
•38•
•39•
•40•
•41•
•42•
•43•
•44•
•45•
•46•
•47•
•48•
Part 49
50
51
52
54
55
56
57. Ending
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2 (Akhir)
Info pengumuman
Sequel Queen-Alvi launching
AZALIYA ANATASHA (CERITA BARU)
Novel Ling Zhi Xiang

53

2.6K 170 16
By tasa61765

"sebenarnya apa." ucap Queen menyela pembicaraan Alvian.

"ih denger dulu, jangan di potong." kesal Alvian.

"Haha iye deh. Aku apa?" tanya Queen kembali.

"Kamu udah pernah cari asal usul kamu?" tanya Alvian.

Queen mengerutkan dahinya. Ia tidak mengerti apa yang di maksud oleh Alvian. Asal usul? Bukannya Queen berasal dari keluarga Wiliam.

"Asal usul?" tanya Queen bingung.

"Iya, asal usul kamu, dari keluarga mana dan bagaimana?" ucap Alvi.

Disini Ana ganti nama panggilan Alvian dengan Alvi saja. Supaya lebih santai dan gak tegang-tegang amat, gak kayak readers yang menunggu jawaban calon pacar. Maapkan hamba-Nya ini ya fren.

"Langsung ke intinya saja, Alvi. Queen gak ngerti apa yang kamu maksud ini." ucap Queen.

Dia merasa kali ini, otak nya agak nge-blank.

"Baiklah, tapi sebelumnya... Sebentar aku telpon Andri dulu." Queen menganggukkan kepalanya saja pertanda mengerti.

"Halo bos.." ucap Andri.

"Iya, bisa kamu ke lantai atas, ruangan rapat, dan bawakan sebuah maps yang bernama tag huruf "AQ" ya." ucap Alvi.

"Otw."

Setelah itu, Alvi pun memutuskan panggilan sebelah pihak.

"Aku ke sini punya 2 tujuan, em ralat 3 sih." ucap Alvi yang kembali menatap Queen.

"The to point aja deh, aku penasaran anjir." ucap Queen dengan memelan ucapannya di akhir. Bukan akhirat ya.

Puk

"Mulutnya jangan begitu. Nanti bengkak mau?" goda Alvi.

Queen yang mendengar kata "bengkak" menutup mulutnya dengan cepat. Dia cukup tau dengan Alvi. Apa yang di ucapkan tidak pernah main-main.

"Yang per..."

Tok tok tok

"Bos!!"

Tok tok tok

"I'm here."

"Help me!!"

Ceklek

Nampak lah wajah tanpa dosa milik Andri. Dia menyengir kayak kuda, ketika mengetahui perubahan wajah bosnya itu.

"Ini bos. Jangan marah ya hehe." ucap Andri sambil memberikan sebuah maps yang bewarna biru muda.

Plak

"Aduh!!, Bos kok di pukul sih. Gak like ah." ucap Andri yang kesal, sambil mengusap kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Makanya jangan suka ngejek, kebiasaan. Gaji kamu saya potong" ucap Alvi.

"Lah, bos kok..."

Bam!!

Alvi menutup pintu didepan wajahnya Andri. Ya, karena Andri berada di pas lantai penghubung luar dan dalam, bisa dikata di depannya pintu hihi.

"Bos kok tega banget si sama saya. Gak like ah." ucap Andri yang berdiri di depan pintu itu dengan tangan yang masih menggedor-gedor pintu itu.

Sedangkan didalam, dengan wajah tanpa dosanya, Alvi duduk di samping Queen.

"Kam..."

Duk Duk duk.

"BERISIK, ANDRI!!!!" teriak Alvi.

Setelah teriakan Alvi, terdengar suara langkah kaki yang berlari dan suara tertawaan seseorang. Siapa pelakunya kalau bukan si Andri.

"Jangan teriak-teriak Alvi." peringat Queen.

Beginilah Queen, aslinya dia itu lemah lembut gak kayak di luar, ganas kayak singa berbulu.

"Iya sayang."

"Nih."

Alvi memberikan maps yang bewarna biru muda kepada Queen, yang dibawa oleh Andri lucknut tadi.

"Apa ini?" tanya Queen sambil mengambil maps dari Alvi.

"Buka aja. Disitu semua sudah jelas." ucap Alvi, tanpa sadar dia mengepalkan tangannya.

Queen pun menurut, dia membuka lembar tiap lembaran, sampai pada lembaran terakhir.

Deg

Jantung Queen rasanya ingin keluar dari tempatnya, dia sangat-sangat terkejut bukan main. Ternyata dia tau alasan papa, em pantaskah orang itu di sebut dengan panggilan 'papa'.

Queen tidak bisa lagi mengontrol keterjutan akan dirinya. Dia memang tahu mencari seseorang, tapi untuk dirinya? Asal usulnya? Dia tidak pernah berpikir sekalipun.

Ternyata keluarga William begitu rapi menyimpan data riwayat Queen yang sebenarnya.

Bagaimana tidak terkejut. Di dalam maps yang di pegang oleh Queen, disini tertulis bahwa Queen adalah anak asli dari keluarga Pradipta.

Rasanya sangat mustahil, dia sangat tidak percaya bahwa itu benar. Dia anak yang di angkat oleh keluarga Pradipta pun bersyukur.

Queen menggelengkan kepalanya pelan tanda tidak mempercayai fakta ini.

"Gak, gak mungkin..." lirih Queen, matanya berkaca-kaca.

"Gak mungkin.."

"Kamu sudah tahu kan, bahwa orang tua kandung mu, em bukan, tapi orang yang mencuri mu itu adalah orang yang selama ini kamu sayangi dalam diam." ucap Alvi, memang santai kata-katanya, tapi membuat sesak jika yang merasa.

Terutama Queen, dia tidak pernah menyangka, pantas saja dulu papanya, em dia tidak pantas disebut kata 'papa' tidak menyukainya, jadi dia hanya bahan pelampiasan balas dendam.

Tes

Air mata Queen berjatuhan, ingin rasanya dia menangis, tapi dia tidak ingin di kasihi. Ia mengdahkan kepala menatap ke atas, dia mencoba menahan isakannya untuk tidak menangis.

Alvi yang melihat pun merasa sakit, karena dia telah menyakiti orang yang dia sayangi.

Dia merasa bersalah, tapi ini untuk kebaikan Queen juga, fikirnya.

"Keluarkan semuanya sayang, jangan di pendam." ucap Alvi.

Benar saja, Queen menangis meraung-raung, bukan tangisan bahagia, itu tangisan pilu.

Alvi dengan cepat menarik Queen dan membawa ke dalam pelukannya. Dia memeluk Queen dengan erat, dan mengusap kepala Queen yang di taruh di dalam ceruk lehernya itu. Memberikan Queen waktu untuk menerima satu kenyataan yang menyakitkan ini.

OoO

Tringg!!!!!! Tring!!!

"Bang angkat telpon." ucap Zira, nyonya di keluarga Wiliam, Azira Nandayani Wiliam.

"Iya ma." ucap Ano.

Masih ingat dengan Ano? Sama Ana juga hehe.

"Ma, ini katanya dia pengen bicara sama papa!!!" teriak Ano.

Wiliam Arpaniandra nama papa Ano dan Queen, em bukan lagi Queen. Hanya Ano. Karena Liam tidak pernah menganggap Queen sebagai anaknya.

Liam yang merasa di panggil, langsung mendekati putranya itu.

"Ada apa bang?" tanya Liam.

Dia heran, tidak biasanya ada orang yang meneleponnya sore begini.

"Ini ada telepon untuk papa." ucap Ano seraya memberikan ganggang telepon kepada Liam.

"Halo." ucap Liam.

"Dengan tuan Wiliam Arpaniandra?" tanya seseorang dari dalam telepon.

"Iya benar, ada yang bisa saya bantu?" tanya Liam.

"Begini, AQ company mengundang anda besok siang sekeluarga, di kantor utamanya, bos kami mengajak anda sekeluarga untuk makan siang." Ucap seseorang dari dalam telepon itu.

"Baik, besok saya usahakan datang, terimakasih." Ucap Liam dengan wajah yang berseri-seri.

Tak tahu saja dia, bahwa dibalik ajakan ini ada niat terselubung.

Setelah itu, Liam menutup telepon mereka. Dengan wajah berseri-seri dia mendekati istrinya yang sedang duduk di kursi dan sambil menonton TV.

"Ma." panggilnya.

Zira menoleh, kemudian mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Kenapa pa?" tanya Zira.

Liam memeluk istrinya secara tiba-tiba.

"Akhirnya, akhirnya, kita di undang oleh pemilik perusahaan AQ company secara langsung." Ucap Liam.

"Kapan pa?" tanya Zira.

"Besok siang."

OoO

"Jadi, dia siapa?" tanya Cley. Karena dari tadi semua berkumpul hanya menyisakan keheningan.

"Kenalkan dia Alvian Catherine Dharmawan." ucap Queen.

Semua menganggukkan kepalanya.

Saat ini mereka semua, termasuk Queen dan Alvi, sedang duduk di karpet dekat balkon ruang tamu mereka.

"Kita buat barbeque aja ya?" tanya Alvi.

Mereka semua kembali riuh, bersorak ria.

"Yes!!! Bos traktir yaa" ucap Arga dengan watadosnya itu.

"UUUUUUUUUU!!!!" ucap mereka yang mengejek Arga.

"Kita ke mansion gue ya." ucap Queen dan berjalan ke arah luar diikuti oleh Alvi, kemudian mereka semua pun mengikuti Queen.

*Queen up nih
*Jangan lupa vote dan komen ya

Continue Reading

You'll Also Like

505K 37.9K 44
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
132K 7.1K 65
WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️ ⚠️ FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!! TERDAPAT BEBERAPA KATA KATA KASAR! OKE, AMBIL BAIKNYA TINGGALKA...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 72.7K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
20.1K 1.8K 11
Y/n ialah gadis berumur 15 tahun. Ia memiliki kuasa yang begitu luar biasa tapi pada suatu ketika kejadian 10 tahun itu masih terus menghantuinya, ma...