between me, you and him

By putripraida

15.4K 627 20

ketika harus hidup 1 atap dengan pasangan sahabat karena kesalahpahaman tak jelas 22 July s/d 5 November 2021 More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30

23

336 18 1
By putripraida

"Kenapa?, tumben ngajak ketemu berdua" ucap Tasya kepada Dwi sembari duduk di kursi.

"Ada yang mau gw omongin sama lo" ucap Dwi.

"Ada apa?" tanya Tasya, ia meminum kopi yang telah di pesan Dwi.

"Galih gak mau ceraikan lo kan?" tanya Dwi.

Tasya mengangguk.

"Ya udah lo yang ceraikan dia" ucap Dwi.

"Maksud lo gw yang jadi penggugat" ucap Tasya.

"Iya, lo ajukan gugatan cerai tanpa sepengetahuan Galih" ucap Dwi.

"Kak Galih bakal marah kalo kaya gitu caranya, terus dia juga gak akan mau tanda tangan surat cerai nya nanti" ucap Tasya.

"Mau atau gak perceraian itu pasti terjadi" balas Dwi.

"Lo yakin?" tanya Tasya.

Dwi mengangguk.

"Bantu gw Sya, gw sayang banget sama Galih dan gw gak mau kehilangan dia lebih lama lagi, ayo kita kembali ke keadaan awal lagi" ucap Dwi.

Tasya kembali menengguk kopi nya.

"Gw usahain" ucap Tasya.

"Ini cara satu-satunya buat lo lepas dari Galih juga kan" ucap Dwi.

"Gw cari waktu buat cari berkas yang di butuhin dulu ya" ucap Tasya.

"Okay, gw tunggu kabar nya" balas Dwi.

"Iya" ucap Tasya.

"Gw mau tanya sama lo Sya" ucap Dwi.

"Kenapa?" tanya Tasya.

"Lo gak punya perasaan apapun kan sama galih?" tanya Dwi.

"Gak ada, gw udah anggap dia kakak" jawab Tasya, meski dalam hati dirinya merasa tidak tahu itu jawaban yang benar atau bohong.

"Syukurlah" balas Dwi.

"Lo tenang aja Wi, gw gak akan ngerusak pertemanan kita cuma gara-gara cowok" ucap Tasya tersenyum.

"Gw percaya" balas Dwi.

Tasya tersenyum.

Dwi mulai memakan makanan nya yang sedari tadi ia diamkan.

"Tapi kalo seandainya lo mulai suka sama Galih bilang ya" ucap Dwi.

"Kenapa?, lo bakal putusin pertemanan kita?" tanya Tasya.

"Enggak, gw udah memplanning itu semua dalam otak gw, kalo  itu beneran terjadi gw bakal ikhlas" ucap Dwi.

"Apa maksud lo ngomong kaya gitu" ucap Tasya.

Dwi menggenggam tangan Tasya.

"Gw sayang sama lo, gw juga sayang sama Galih, gw mau dia, tapi bukan berarti gw rela pertemanan kita rusak cuma karena ini, itu cuma plan terburuk sya, mangkanya sekarang gw minta sama lo ajuin gugatan sendiri" ucap Dwi.

"Iya gw paham" ucap Tasya.

"Gimana lo sama Alfian?" tanya Dwi membahas hal lain.

"Gitu-gitu aja" jawab Tasya.

"Dia belum ngelamar lo?" tanya Dwi lagi.

"Gw masih istri orang" balas Tasya.

"Tapi kan dia udah tau" ucap Dwi.

"Setelah gw resmi sendiri nanti, gw akan serius sama alfan" ucap Tasya.

"Bener?" tanya Dwi.

"Iya" jawab Tasya tersenyum.

"Gw ikut seneng dengernya, seenggaknya nanti lo udah gak sendiri" ucap Dwi.

"Makasih ya Wi, lo bener-bener temen gw paling baik" ucap Tasya.

"Sama-sama Tasya, lo juga temen gw paling baik" balas Dwi tersenyum.


¥¥¥¥¥¥¥¥
"Kenapa lo?" ngelamun mulu" ucap Galih saat melihat Tasya terdiam di ruang tv.

"Gapapa" jawab Tasya.

"Gak bisa bohong lo sama gw" ucap Galih.

"Gapapa kak, masalah tulisan doang" ucap Tasya.

Galih duduk di samping Tasya lalu mengecup pipi wanita itu.

"Ya udah sini cerita" ucap Galih.

"Lo gak bakal paham" ucap Tasya.

"Seenggaknya lo bisa cerita" balas Galih.

"Gw mau sendiri dulu boleh gak?" tanya Tasya.

"Berat banget ya?" tanya Galih balik.

Tasya diam.

"Tapi gw gak mau ninggalin lo" ucap Galih lagi.

"Please kak" ucap Tasya.

Galih tidak menanggapi, tiba-tiba dirinya memeluk Tasya dari samping.

"Janji gw bakal diem tapi izinin gw ada di samping lo sambil meluk lo kaya gini" ucap Galih.

tasya masih diam, ia membiarkan Galih memeluk nya, dirinya juga menyadarkan kepala nya pada tubuh Galih, pria di samping nya ini memang selalu membuatnya tenang.

Tasya bingung, apakah dirinya mampu melakukan permintaan Dwi, sungguh Tasya tak ingin lagi mengecewakan Galih untuk yang ke sekian kali, suaminya itu selalu bersikap manis padanya, memperlakukan nya dengan sangat baik namun di sisi lain Dwi adalah teman baiknya yang tidak mungkin ia kecewakan.

Tasya menatap Galih yang sedang terdiam sembari terus mengusap kepalanya.

"Kak" panggil Tasya pelan.

Galih menoleh.

"kenapa cantik?, Lemas banget lo" tanya Galih.

"Gapapa, cuma mau manggil aja" jawab Tasya.

Galih tersenyum.

"Manis banget sih istri cantik gw?" tanya Galih.

Tasya hanya tersenyum mendengar nya.

"Beneran cuma lagi mikirin soal tulisan, kok kayanya berat banget" ucap Galih.

"Pikiran gw lo kak" ucap Tasya dalam hati.

"Iya, cuma soal tulisan kok" ucap Tasya sembari tersenyum.

Galih diam.

"Mau bikin kopi?" tanya Tasya lagi.

"Gak, udah lo sini aja" jawab Galih.

"Gw lagi dilema kak" ucap Tasya tiba-tiba, dirinya ingin sedikit jujur kepada suaminya itu

"Dilema soal apa?" tanya Galih.

"Antara memilih dua pilihan yang sama-sama gw suka" jawab Tasya.

"Lo gak bisa milih dua-duanya gitu?" tanya Galih.

"Gak dan sekarang gw bingung harus gimana" ucap Tasya.

"Jadi beneran harus salah satu?" tanya Galih lagi.

"Iya" ucap Tasya.

"Mungkin gw gak bisa bantu, tapi menurut gw ikutin kata hati lo aja" ucap Galih.

"Tetep gak bisa, gw masih bingung" ucap Tasya.

"Tapi gw yakin lo bisa, lihat sebab akibat dari pilihan lo, kalo itu baik buat lo ya itu yang lo pilih" ucap Galih.

"Ini antara ego sama kebahagiaan orang kak" ucap Tasya.

"Katanya cuma soal tulisan" ucap Galih.

"Maksud gw, gw lagi bingung memilih antara naskah gw sendiri atau gabungan naskah gw sama orang lain" ucap Tasya berbohong.

"Oh gitu, susah ya masalah lo, emang agak bikin bingung kalo begitu" ucap Galih.

Tasya mengangguk.

"Pilih yang bikin lo tenang dan gak jadi sumber masalah buat ke depan nya" ucap Galih.

"Gw gak tau kak" ucap Tasya.

"Gak harus sekarang cantik, pikirin baik-baik, ambil keputusan saat lo tenang" ucap Galih.

"Gitu ya kak" ucap Tasya.

"Itu menurut gw" balas Galih.

"Ya udah nanti gw pikirin baik-baik dan coba ikutin kata hati" ucap Tasya.

"Semoga cepet selesai masalah nya" ucap Galih.

"Amiinn" ucap Tasya.

Tiba-tiba Galih mengecup kening Tasya, istrinya itu terkejut, dirinya langsung menatap Galih.

"Tumben" ucap Tasya.

Galih hanya tersenyum tipis sembari mengecup kening Tasya lagi, pada akhirnya Tasya juga ikut tersenyum.

"Makasih kak, seenggaknya sekarang gw lebih tenang, tau aja cara bikin gw tenang" ucap Tasya.

"Tau dong, gw kan suami lo" balas Galih.

Tanpa Galih duga Tasya pun mengecup kening Galih dengan lembut.

"Biar satu sama" ucap Tasya.

Senyum pria dewasa itu tak pudar, ia semakin memeluk Tasya dengan erat.

"Jangan tinggalin gw ya" bisik Galih tiba-tiba.

Mendengar itu detak jantung Tasya langsung berdebar kencang.

"Cantik, lo denger gw kan?" tanya Tasya.

"Iya kak" ucap Tasya.

"Bener ya, janji" ucap Galih.

Tasya hanya mengangguk pelan, dirinya tidak berani bersuara, ia takut membuat Galih kecewa.

Continue Reading

You'll Also Like

3K 316 11
Lily Thompson, a shy nerd, in love with her brother's best friend. But when she walks in on him and her best friend making out, it's over. No more lo...
2.5K 272 13
'𝘔𝘶𝘴𝘵 𝘣𝘦 𝘤𝘭𝘦𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘵, 𝘊𝘩𝘳𝘪𝘴𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯, 𝘯𝘰 𝘴𝘩𝘢𝘥𝘺 𝘱𝘢𝘴𝘵, 𝘨𝘰𝘰𝘥 𝘧𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺, 𝘤𝘰𝘭𝘭𝘦𝘨𝘦 𝘥𝘦𝘨𝘳𝘦𝘦(𝘱𝘳𝘦𝘧𝘦�...
2.2M 63.8K 101
When Valerie Adams gets to know that she is betrothed to the youngest billionaire in New York, just to save her father's dying company, it is two nig...
10.7M 201K 83
Ever since playgroup Olivia and Daniel have been inseparable. Best friends since..well forever. However after a drunken night things change between...