Loveable Ties (TAMAT)

By Daiiiiii__

777K 61.6K 1.7K

(REPOST-JUDUL SEBELUMNYA ISTRI SETTINGAN) Dijodohkan dalam keadaan terikat hubungan dengan seseorang membuat... More

Prolog
01 | Kontrak
02 | Sepakat
03 | Tunangan
04 | Otw Akad
05 | Luka Batin
06 | Sah!
07 | Bulan Madu
08 | Unmood
09 | Karma is Real
10 | Selamat
11 | Admin Manager
12 | Keasinan
13 | Panas
14 | Makan Siang
15 | Sekali Saja
16 | Minta Maaf
17 | Terkejut
18 | Tiba-tiba Buntu
19 | Budak Cinta
20 | Terkunci
21 | Sang Penggoda
22 | Bimbang
23 | Pop it Amara
24 | Skandal
25 | Amarah
26 | Saran Theana
27 | Merajuk
28 | Takut
29 | Selembar Foto
30 | Tak Menyerah
31 | Ambil Hati
32 | Terungkap
33 | Kesempatan
34 | Make a Wish
35 | Pelukan
36 | Cantik
37 | Putar Waktu
38 | Mengaku
39 | Hukuman Nikmat
40 | His Jealous
41 | Tidak Peka
42 | Kekesalan
43 | Kencan
44 | Bersalah
45 | Kembali Patah
46 | Duo Jail
47 | Penganggu Kecil
48 | Tamu tak Diundang
49 | Serius
50 | Ganteng Doang
51 | Siapa Sebenarnya?
52 | Baik-Baik Saja
53 | Mengalah
54 | Perbuatan Keji
55 | Merona
56 | Butuh Usaha
57 | Pandangan Iri
58 | Sebuah Pesan
59 | Terburu-buru
60 | Tak Biasanya
61 | Licik
62 | Menunggu
63 | Pregnant
64 | True Love
65 | Tenang
66 | Berkorban
67 | Sulit
69 | Kenangan
70 | Sempurna

68 | Memohon

8.5K 568 17
By Daiiiiii__

"Ini alamatnya lengkap dengan nomor unit apartemenya."

Fuad mengambil kertas yang berisi data Arbella Lafasati, perempuan yang sedang mengandung janin papanya. Tidak sulit mendapatkan segala informasi tentang Bella, apalagi perempuan itu bisa dibilang cukup mempunyai nama di dunia model. Prestasi yang didapatkannya sewaktu mengikuti Miss Indonesia pun terbilang cukup baik, hanya saja kemarin saat terkena skandal dengan Brata---pemilik BeeStar---tempatnya menjadi model, banyak netizen mulai menyerangnya. Bukan hanya media online, berita Bella pernah masuk acara gosip di TV-TV.

Walau beritanya sudah menghilang. Namun, jejak digital tak akan bisa dihapus. Memang bukan hanya nama Bella yang menjadi teman kencan Brata, ada beberapa nama model yang masih dalam naungan agensi yang sama.

"Setelah saya ikuti seminggu ini, dia selalu bersama asistennya bernama Tiana. Jadi kalau Bapak mau bertemu dengan Bella, harus lewat Tiana. Yang saya dengar sejak Bella hamil, dia semakin susah ditemui karena ada Tiana di depannya. Asistennya itu benar-benar selalu memasang badan menjaga Bella."

Fuad menganggukkan kepalanya. "Thanks, Bro. Infonya, lo banyak bantu banget."

Dikta mengangguk. "Itu gunanya teman, Bro. Ya udah gue balik ya, bini gue udah nunggu di rumah."

Fuad tersenyum tipis seraya mengangguk, setelah Dikta pulang, dia kembali menatap kertas di tangannya. Lalu melirik jam di dinding atas sebelah foto mendiang ibunya, dia tak mau membuang waktu. Maka bergegas berdiri untuk ke apartemen Bella, dia harus bertemu segera dengan perempuan.

Katakanlah Fuad bodoh, rela mengorbankan masa depannya hanya karena bertanggung jawab pada kandungan perempuan yang dihamili papanya.

Tentunya dia punya alasannya, bagaimana mungkin kejadian itu terulang lagi? Bagaimana bisa nasib ibunya dulu tertimpa pada Bella?

Tidak, Fuad tak akan membiarkan Bella berakhir seperti ibu dan perempuan-perempuan yang sudah menjadi korban sang papa. Dan juga dia tak akan membiarkan anak yang dikandung Bella akan berakhir sama seperti nasibnya.

Fuad lahir sebagai anak haram, karena papanya tidak pernah menikahi ibunya. Menanggung kesalahan yang dilakukan kedua orangtuanya di masa lalu tidaklah mudah, ejekan serta hinaan yang diterimanya selalu menghantuinya. Dikucilkan dan di pandang sebelah mata oleh tetangga sudah menjadi makanan sehari-harinya.

Belum lagi sebuah kenyataan menamparnya kuat saat mengetahui ibunya bukan meninggal karena sakit tetapi karena bunuh diri, ibu yang melahirkan tidak tahan dengan segala hinaan yang diterimanya memilih mengakhiri hidupnya tanpa memikirkannya yang saat itu masih kecil. Beruntung adik ibunya---Anwar---merawatnya dan membesarkannya dengan kasih sayang.

Fuad sekarang masih di dalam mobil menatap lekat gedung apartemen mewah di depannya, masuk tanpa akses jelas bukan pilihan baik. Apalagi sistem keamanan di gedung berlantai tiga puluh ini sangatlah ketat, lihat saja ada empat satpam yang berjaga. Dua di pos keamanan dan dua lagi di lobi apartemen.

"Gue sebaiknya cari waktu hubungin Tiana aja," gumam Fuad, baru saja dia akan memasukkan gigi, matanya menangkap dua orang satpam membopong tubuh ibu hamil ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan lobi. Pandangannya menajam ketika menyadari sosok perempuan yang sedang panik itu adalah Tiana, dia tersentak, berarti ibu hamil itu sudah pasti Bella.

Mobil itu lewat di depannya, Fuad segera menyalakan mesin lalu mengikuti mobil itu dari belakang.

***

Syafala Citra.

Nama yang disematkan Tiana untuk bayi mungil di dalam gendongan, setelah hampir dua jam berjuang. Dia akhirnya bisa bernapas lega, baik ibu dan bayinya selamat. Mengayunkan badannya, Tiana tersenyum kecil melihat Fala menggeliat kecil. Namun, tiba-tiba saja bayi mungil itu menangis keras membuatnya kelimpungan.

Suster yang menemaninya tersenyum kecil lalu mengambil Fala dalam gendongan Tiana. "Sepertinya baby Fala haus, Bu. Kita kasih susu formula saja dulu, kasihan baby-nya."

Tiana mengangguk setuju, apa pun yang terbaik bagi Bella dan Fala dia akan lakukan.

Bella belum bisa memberikan ASI dikarenakan saat ini tubuhnya penuh dengan alat, Tiana pun sempat panik sebab dokter mengatakan jika darah tinggi Bella sempat naik. Tetapi semuanya kembali normal meski harus dibantu memakai alat yang menempel pada tubuhnya.

Mau tak mau Tiana terpaksa mengizinkan Fala minum susu formula untuk sementara sampai alat di tubuh Bella dilepas.

Tiana kembali ke kamar inap Bella, ingin melihat kondisi sahabatnya. Langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok yang tengah berdiri di depan pintu kamar inap Bella, dengan langkah tergesa-gesa Tiana mendekati sosok itu yang ternyata Fuad, lelaki yang katanya anak dari Hartanto.

Tiana menyentak tangan Fuad saat akan membuka knop pintu. "Mau apa lo ke sini?" tanyanya ketus.

Fuad menoleh, menatap santai Tiana yang sedang menahan amarahnya. "Gue sudah bilang gue mau ketemu Bella untuk bertanggung jawab, gue mau menika---" Ucapannya terpotong ketika Tiana menariknya kasar, membawanya ke ujung koridor dekat toilet karena di sana terbilang sepi.

"Gue kan udah bilang, lo nggak boleh nampakkan batang hidung lo pada Bella sebelum lo bawa si berengsek itu ke sini!"

"Papa lagi di China saat ini, dan baru pulang minggu depan. Lagian gue melakukan ini hanya ingin melindungi Bella, Papa memberikan gue waktu sampai bulan depan untuk membawa Bella pergi dari sini sebelum Papa nekat melakukan yang bisa membahayakan Bella dan bayinya."

"Apa maksud lo?"

Fuad menatap sekeliling koridor lalu kembali menurunkan pandangannya pada Tiana. "Papa punya rencana untuk membunuh bayi Bella, makanya gue ingin menikahi Bella untuk melindunginya dan bayinya agar Papa berhenti melanjutkan rencananya. Tapi Papa ngajuin satu syarat, gus harus membawa Bella dan bayinya pergi jauh."

"Berengsek!" Tiana mengumpat kesal. "Hartanto bangsat!"

Fuad akan membuka mulutnya sebelum sebuah suster yang tadi menamani Tiana di ruang bayi datang dengan wajah panik.

"Ibu Tiana," panggilnya.

"Ya?" Tiana dan Fuad kompak menoleh.

"Ehm, itu, Bu. Ada yang mencari Ibu." Kening Tiana berkerut bingung, pasalnya sekarang dirinya berada di rumah sakit. Dan tak ada satu temannya yang tahu jika dia berada di sini, jadi siapa yang mencarinya.

"Siapa, Sus?"

"Polisi, Bu."

Tubuh Tiana menegang, Fuad pun menyadarinya.

***

Tiana ditangkap pihak kepolisan terkait tergabungnya dengan jaringan protistusi online yang melibatkan beberapa model dan para anak di bawah umur, barang bukti sudah disita yaitu dua buah ponsel dan bukti transfer sejak tahun 2019.

Berita itu sudah tersebar di media online bahkan media elektronik, banyak wartawan berbondong-bondong memberitakannya. Bahkan sejak semalam agensi tempatnya menjadi asisten dipenuhi wartawan, di kosannya juga, apartemen Bella, bahkan rumah sakit.

Setelah melakukan pemeriksaan 20 jam, akhirnya Tiana ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus protistusi online yang berperan sebagai mucikari dan dua tersangka lainnya yang bertugas menyewa hotel untuk para perempuan yang ingin berkencan dengan klien.

Harga yang dipatok beragam, dari belasan juta sampai ratusan juta. Tergantung dari klien yang memilih perempuan untuk di booking.

"Terungkapnya kasus prostitusi online melibatkan asisten model Bella Lasafati berinisial TA dan kedua rekannya BK dan CN, polisi sudah menetapkan mereka bertiga sebagai tersangka dengan barang bukti berupa dua buah handpone dan transaksi melalui transfer bank yang dikirimkan klien ke rekening TA. Saat ini TA dan kedua rekannya sudah di tahan di Polda Metro Jaya untuk melanjutkan proses hukum dan mengumpulkan barang bukti serta memanggil beberapa saksi."

Keifani dan Darius saling melirik satu sama lainnya, sedangkan mami malah berkomentar.

"Alhamdulillah, akhirnya asisten perempuan itu ditangkap juga. Pasti sebentar lagi perempuan itu akan menyusul karena terlibat."

"Mi," tegur papi. "Nggak boleh nyumpahin orang lain."

Mami menoleh. "Abis Mami masih kesal, Pi. Dia kan sudah...." Kalimatnya terhenti lantas menatap Darius dan Keifani bergantian. "Mami bersyukur bukan dia jadi mantu Mami."

"Mi, udah dong. Toh, itu hanya masa lalu Darius. Sekarang Darius udah bucin banget tuh sama mantu kesayangan Mami, lihat deh, dari tadi sibuk natap Kei terus. Kayak istrinya mau ke mana aja." Papi sengaja mengalihkan perhatian mami agar tidak membahas masa lalu Darius, apalagi kondisi Keifani yang sedang mengandung. Mood ibu hamil kan gampang naik turun, terlalu sensitif. Papi tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Keifani dan bayinya.

Darius dan Keifani sejak tadi diam, hanya memasang senyum. Sampai akhirnya lelaki membuka suara. "Pi, Mi, aku dan Kei naik ke atas dulu ya. Kei harus banyak istirahat."

Setelah melihat anggukan mami dan papi, Darius menuntun Keifani naik ke kamarnya.

"Kamu istirahat sekarang ya." Darius membantu Keifani berbaring di ranjang lalu dia ikut berbaring di sebelah istrinya seraya menepuk pelan punggungnya. "Kamu jangan berpikir terlalu keras, kita fokus aja sama anak kita, hm."

Keifani mendongak. "Tapi, Mas. Mereka----"

"Udah, Sayang. Jangan pikirin mereka lagi ya," potong Darius mengeratkan pelukannya hingga wajah Keifani terbenam di dada bidangnya.

Keifani menikmati detak jantung Darius yang berirama sama detak jantungnya, berusaha keras untuk tidak kepikiran dengan berita tertangkapnya asistennya Bella. Apalagi tadi dia sempat melihat gambar beberapa wartawan di depan sebuah rumah sakit.

Apakah Bella sudah melahirkan? Kalau Keifani ingat-ingat lagi, ini sudah masuk bulan Bella. Berarti perempuan memang sudah melahirkan.

Segera Keifani menjauhkan wajahnya, lalu menaikkan pandangannya menatap sendu Darius.

"Mas, boleh aku ketemu sama Bella," pintanya memohon.

***

BERSAMBUNG

Masalah satu per satu sudah selesai ya, tandanya apa? Yap, bentar lagi TAMAT dong 😁 tinggal dua part lagi sih 😜😅

Sedih ya bakal pisah sama tokoh2 unik dalam cerita ini terutama mami Shalu dan papi Irvin 😭😭

Yang mau baca kisah mami dan papi bisa cuss ke dreame ya, ketik aja Suami Settingan dipencarian 😉

Vote dan komennya ya teman2 🙏

See you next part

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 93.2K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
34.4K 3.5K 23
"Sweter kuning jangan sampe lolos"-,Sehun Warning! - Boys Love - Bahasa suka suka author
237K 21.8K 36
Semua berubah sejak malam itu, Renata harus menanggung semua konsekuensinya. Kenapa? Karena dia sudah mengecewakan semua orang dengan melarikan diri...
3.8M 42.3K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...