QUEEN SECRET [END] || TAHAP R...

By tasa61765

283K 22.3K 5.9K

Tentang seseorang yang sedang ingin membalaskan dendamnya di masa kelam. Tapi, karena suatu alasan, dan fakta... More

1
2
3
4
5
•6•
•7•
•8•
•9•
•10•
•11•
•12•
•13•
•14•
•15•
•16•
•17•
•18•
•19•
•20•
•21•
•22•
•23•
•24•
•25•
•26•
•27•
•28•
•29•
•30•
•31•
•32•
•33•
•34•
•35•
•36•
•37•
•38•
•39•
•40•
•41•
•42•
•43•
•44•
•45•
•46•
•47•
•48•
Part 49
51
52
53
54
55
56
57. Ending
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2 (Akhir)
Info pengumuman
Sequel Queen-Alvi launching
AZALIYA ANATASHA (CERITA BARU)

50

2.6K 174 7
By tasa61765

Hari ini, Queen dkk sudah kembali sekolah. Dan hari ini juga akan akan kedatangan seseorang yang sempat dulu hilang tanpa jejak.

Saat ini Queen dan para sahabatnya, di tambah Genta dan Rehan, sedang berada di kantin.

Sedangkan Habil? Tidak usah ditanya lagi, jawabannya pasti sedang bersama Beca.

"Queen, Lo dah putus sama Habil?" tanya Genta.

"Gue juga gak tau, ta." jawab Queen dengan matanya yang menatap lurus ke depan.

"Kenapa gak tau?" tanya Rehan.

Queen hanya diam tidak menjawab, toh baginya tidak penting.

Rehan yang melihat Queen diam tanpa suara pun tidak melanjutkan pertanyaannya.

Saat mereka sedang makan, tiba-tiba ada yang mengebrak meja di susul oleh tamparan seseorang.

Brakk!!

PLAKK!!

"Lo kan yang bully Beca!!" Bentak Habil dengan Beca di dalam pelukan dengan tangisan badaknya itu.

Queen dengan cepat menoleh ke arah lawan jenisnya, dia menatap tajam Habil.

Brakk!!

"Lo apa-apaan sih Bil!!!" teriak Genta, dia muak dengan sahabatnya yang satu ini, dengan gampangnya di bodohi dan di begoin.

"Lo yang apa-apaan!!!" bentak Habil.

"Kita dari tadi sini, dan kenapa bisa gue bully nih orang, hm?" tanya Queen suara yang tenang sambil berdiri mengibas-ngibaskan roknya yang sedikit kena percikan kuah panas.

Habil diam.

"Kenapa diam?" tanya Queen lagi.

"Lo, Lo itu cuma parasit diantara gue sama nih anak, tujuan lo apa ke sini?" tanya Queen seraya menunjuk Beca yang masih sesenggukan palsu di pelukan Habil.

Saat Habil ingin mengeluarkan suaranya, Queen sudah dulu menyela.

"Gue bully lo jam berapa, dimana, kapan?" tanya Queen dengan memegang garpu dengan tatapan tajam ke arah Beca.

Semua orang melihat ke arah mereka, tepatnya menunggu jawaban dari Beca. Mereka semua percaya dengan Queen.

Kenapa? Karena dari dulu hingga sekarang, tidak ada sedikit pun tentang pembullyan di sekolah ini setelah terkuaknya siapa pemilik asli wawasan ini.

"Akk--aku...." ucap Beca terpotong.

"Tidak bisa jawabkan? Hehe udahlah, kalau lo mau ambil tuh anak, jangan kek gini dong, gue tau lo ke sini hanya disuruh oleh orang tuamu yang masih hidup ups salah mengambil harta keluarga Arbano." ucap Queen dengan nada santai.

PLAKK!

Lagi-lagi Habil tanpa berkata, ia menampar orang yang masih menjadi kekasihnya.

"Kita putus!!" setelah mengucapkan itu Habil langsung menarik tangan Beca.

Queen yang mendengarnya pun terkekeh pelan sambil memegang pipinya yang sedikit mengeluarkan darah dari sudut bibirnya itu.

"Gue anggap ini sebagai akhir dari segalanya." Batin Queen kemudian dia menyeringai devil sambil menatap tangannya yang sedikit berdarah karena memegang garpu yang sedikit lancip.

OoO

Saat ini mereka semua di taman belakang. Mereka duduk di kursi yang khusus untuk halaman belakang ini.

Suasana hening, Queen sedari tadi tidak membuka suaranya. Ia sangat malas untuk berbicara setelah kejadian tadi.

"Gila, gue gak nyangka sahabat gue mau di begoin gitu."

"Brengsek."

"Bangsat."

"Punya temen kok mau ya di gituin."

"Gila."

"Jir, benci gue lama-lama kek gini."

"Gini nih orang kalo CLBK."

"Bodoamat deh."

Sedangkan Rehan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Genta yang sedari tadi putar jalan ke kanan putar jalan ke kiri.

Jangan lupakan mulutnya yang sedari tadi komat-kamit menyumpah serampahi Habil dan Beca.

"Udah deh, diem."

Rehan pusing melihat sahabatnya itu. Sebenarnya sih dia juga sedikit benci sedikit ya, belum banyak.

"Au ah."

Di bandara internasional Soekarno-Hatta

Keluarlah seorang pria muda terlihat sangat berwibawa dan tegas, sedang keluar dari pesawat. Diikuti oleh 2 orang tua yang sudah paruh baya tapi tidak membuat mereka tua malah terkesan masih cantik, dan anggun, sedangkan yang sebelahnya, pria tampan walau sudah berkepala 5 masih terlihat tegas dan berwibawa tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Di belakang mereka terdapat beberapa puluhan orang yang berbaju hitam jangan lupakan dengan memakai kacamata mereka.

Mereka semua menjadi sorotan media pada masa saat ini, karena jarang sekali orang yang seperti itu.

"Ma, pa, kalian boleh duluan, masuk ke dalam mobil itu." ucap anaknya mempersilahkan orang tuanya terlebih.

Kedua paruh baya itu pun menurut karena mereka juga sangat letih akan perjalanan mereka dari New York-Indo.

Mobil yang di tempati kedua paruh baya itu pun mulai berangkat.

Sang ayah, membuka jendela mobil, ia melambaikan tangannya menandakan, dia duluan.

Sang anak menganggukkan kepalanya, karena dia sedang menunggu anak buahnya mengambil mobil untuknya.

"Bos, mobilnya sudah siap, mari." ucap bodyguard pribadinya yang bernama tag Marco.

Orang yang di panggil bos pun menganggukkan kepalanya, dan berjalan menuju ke arah yang di tunjukan oleh Marco.

"Saya duluan."

Semua orang yang berbaju hitam dengan kacamata hitam yang bertengger manis di atas hidungnya, pun membungkuk hormat.

Karena tuan mereka sudah naik mobil, saatnya mereka pun menaiki mobil mereka.

OoO

"

Anak-anak buka buku paket kalian halaman 68, kerjakan soal 3.2 dan bila bla bla bla..." ucap guru memberitahu siswa yang di ajarnya.

Setelah dari taman belakang, Queen dkk langsung kekelas, mereka berpisah di perbatasan pintu kelas. Ya karena Genta dan Rehan berbeda kelas dengan Queen dkk.

Saat ini kelas mereka sedang pelajaran kimia. Siapa yang suka pelajaran kimia?

"Baiklah, kerjakan dengan benar ya anak-anak, ibu ada rapat sebentar." setelah mengucapkan itu, guru kimia pun keluar dari kelas mereka.

Ceklek

Semua murid menggerutu pelan ada yang sampai berkelahi dengan temannya.

"Tugas mulu."

"Mana soalnya bikin astagfirullah."

"Woy, gue contek punya lu ya."

"Punya gue gak bisa di contek ogeb!!"

"Bukan yang itu, anjir!"

"Terus?"

"Gue bilang wow gitu."

"Kerja sama yuk ges!!!"

"Din gue contek tugas lu ya nanti, Lo kan pinter."

"Din gue juga ya."

"Gue juga din, awas lu ya."

Sedangkan orang yang bernama tag Udin, pun meringis pelan. Gini nih pas susah mendekat pas senang menjauh.

Ya karena Udin termasuk golongan anak pintar apalagi Udin anaknya pendiam jadi mereka mau contek.

Kenapa gak ke Queen dkk? Jawabannya pasti mereka takutlah, apalagi melihat tatapan tajam Queen dkk, membuat mereka takut dan jangan lupakan bahwa Queen adalah pemilik yayasan sekolah ini.

Hello, dulu kemane kalian yang ngatain Queen, anak beasiswa.

"Kite gimane Queen?" tanya Cley dengan mata yang masih menatap ke arah segerombolan siswa yang sedang membujuk si Udin.

Queen tidak menjawab, ia sibuk dengan dunianya, seperti biasa Queen menelungkupkan wajahnya di kelipatan ke dua lengannya yang di meja.

Ken, dia sibuk menscrol Instagram seseorang. Aduh siapa ya kira-kira?

"Mo kerjain kagak?" tanya Cley lagi.

Queen bangkit. Bukan, bukan karena Cley, tapi dia terbangun akibat handphonenya berbunyi menandakan seseorang menelponnya.

Ia langsung menyalurkan suara telponan lewat earphone miliknya.

"Queen, Beca sudah mulai bertindak malam ini." Ucap seseorang dari dalam telepon.

"Hm, buktinya sudah kumpul semuanya kan?" tanya Queen dengan tubuh yang di sandarkan di kursi seraya memijat pangkal hidungnya.

"Sudah, tapi, mereka mempunyai gengster seperti kita, dan Queen tau gak? Gengster itu musuh bebuyutan kita" terang seseorang dari dalam telepon.

"Baiklah, bagaimana kabar dia?" tanya Queen.

"Aku tidak bisa melacak lokasinya lagi, terakhir kali aku melacaknya, dia di New York."

"Awasi Beca dan kirim beberapa anak buah kita ke tempat LION BLACK." titah Queen dengan menekan kata LION BLACK.

"Baik Queen."

Tut.

"Ada apa Queen?" tanya Ken.

"Beca sudah mulai bertindak malam ini."

"Menyebar obat-obatan?" tanya Cley.

"Hm." ucap Queen.

Kemudian langsung mengambil satu buku dan pulpen, setelah itu dia mencatat soal yang ada di paket dan mengisinya dengan santai dan tenang.

"Kita contek ya." ucap Cley. Sedangkan Queen memutar bola matanya malas, tak urung dia menganggukkan kepalanya.

Tak lama kemudian, butuh beberapa menit saja, Queen sudah selesai mengisi soal yang di kasih gurunya, kemudian memberikan buku yang sudah berisi jawabannya kepada Cley dan Ken.

Sebenarnya mereka sama-sama pintar dan memilik IQ yang tinggi, cuma Ken dan Cley lagi malas katanya. Mau tak mau Queen mengisinya, toh cuma sedikit.

OoO

"Mau kemana kamu Beca?" tanya Bunda Habil, sebenarnya dia sedikit tidak menyukai Beca, tapi karena anaknya yang memaksanya supaya Beca tinggal disini, mau tak mau dia pun menyetujuinya.

"Mau kerumah temen bund." ucap Beca, karena dia ketahuan mengendap-ngendap berjalan menuju ke luar.

"Oh ya udah, jangan lama-lama."

"Iya bund, assalamualaikum." ucap Beca, dan langsung bergegas berjalan keluar.

"Waalaikumsalam."

S
K
I
P

Di sebuah club, terdapat seseorang gadis, eh bukan gadis, ralat wanita, sedang duduk di sebuah meja bar. Dengan pakaian terbuka.

"Ca malam ini ada pelanggan noh." ucap teman Beca, dengan berpakaian terbuka sambil menunjuk pria yang sedang berjalan mendekati mereka.

"Dahhh."

Beca turun dari kursi yang di dudukinya tadi, dengan berjalan pelan mendekati seseorang lelaki yang juga sama dengannya berjalan mendekatinya.

"Sudah siap sayangku?" tanya Beca dengan nada manja, jangan lupakan tangannya yang bergelayut manja.

Lalu mereka pun berjalan ke arah kamar yang sudah tersedia di club itu.

*Maaf fren lama baru up, karena lagi misquin kuota hiks.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 142K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
635K 24.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.8M 128K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
566K 43.6K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...