KITA YANG TAK SAMA

Bởi marthaleoch

34.4K 3.2K 1.1K

"Kamu sadar ga sih? Kita tuh ga sama! Dan ga akan berada di posisi yang sama lagi untuk melangkah ke masa dep... Xem Thêm

INTRODUCE
O N E
T W O
T H R E E
F O U R
F I V E
OH HI!
S I X
S E V E N
E I G H T
N I N E
T E N
E L E V E N
T W E L V E
T H I R T E E N
F O U R T E E N
F I F T E E N
S I X T E E N
E I G H T E E N
N I N E T E E N
T W E N T Y
T W E N T Y O N E
T W E N T Y T W O

S E V E N T E E N

664 58 88
Bởi marthaleoch

"Yeayyyyy!! Papa udah pulang!" teriak Ryo menyambut Brian yang baru saja pulang kerja

Brian yang melihat Ryo seperti itu pun tersenyum senang dan seketika rasa lelahnya pun seakan lenyap tak bersisa. Ryo memang adalah sebuah charger untuk semangat dan kehidupan Brian saat ini.

"Ryo udah makan?"

"Belum pa"

"Mama ga masak. Tadi rencana jam enam mama mau ajak Ryo pergi makan diluar kalau kamu belum pulang juga" jelas Bu Vina

"Yaudah kalau gitu kita makan diluar aja sekarang" ide Brian

"Boleh" sahut Bu Vina

"Ryo mau makan apa?" tanya Brian lembut sambil mengelus rambut putranya

"Makan ikan bakal!" seru Ryo

"Oke, let's go!" seru Brian sambil mengelus rambut putranya itu

"Mama ganti baju dulu ya"

"Iya. Ma ajak suster Nova aja sekalian makan di luar" kata Brian

Bu Vina pun menganggukkan kepalanya seraya berjalan ke arah kamar untuk mengganti baju. Sementara itu Brian pun menggendong Ryo berjalan menuju ke dalam mobil.

"Tunggu di mobil aja ya" ucap Brian pada Ryo yang hanya dibalas anggukan oleh anak manis itu

Beberapa menit berlalu, akhirnya Bu Vina dan suster Nova pun telah siap. Tanpa mengulur waktu lagi, Brian segera melajukan mobilnya menuju ke restaurant seafood favorite nya saat masih bersama dengan....... Shane.

Shane again, Shane again. Sama nih kaya Shane kalau pergi kemana-mana yang diingat kenangannya sama Brian. Balikan lagi aja ga nih? Kayanya dua-duanya susah move on 😆😛

"Lyo lapel!" gerutunya sambil memegangi perut mungil miliknya

"Sabar, itu sebentar lagi sampai. Ini macet sedikit doang kok" bujuk Brian

Enam menit berlalu setelah terjebak kemacetan, akhirnya mereka sampai di restaurant yang cukup besar itu. Ryo yang sudah merasa kelaparan pun segera turun dari mobil dan berlari kecil menuju ke dalam restaurant dan tentu dibuntuti oleh suster Nova yang terus menjaganya.

"Kamu pernah ke sini Brian?"

"Sering"

"Kapan? Perasaan mama ga pernah di ajak makan disini" tanya Bu Vina sambil memicingkan matanya

"Dulu"

"Ahhhh, i know. Mama ngerti maksud kamu" ucap Bu Vina dengan nada jahil

"Maksud mama?" tanya Brian sambil mengkerutkan jidatnya

"Ini tempat makan yang biasa kamu datangin sama Shane kan? Karena ga mungkin sama Vas, karena Vas kan alergi seafood " jelasnya

Brian pun menjadi kikuk setelah mendengar jawaban ibunya. Benar, dia tidak pernah mengajak Vas makan disini karena Vas alergi dengan seafood. Tapi Shane, adalah orang yang hobby makan seafood, terutama cumi-cumi.

"Masuk ma" ajak Brian yang mengalihkan ucapan ibunya

Mereka berjalan masuk ke dalam restaurant dan memesan beberapa menu untuk disantap.

"Baik pesanannya sudah semuanya, mohon ditunggu" ucap seorang pelayan yang setelah itu berlalu pergi

"Papa" panggil Ryo

"Hemm" sahut Brian sambil mengarahkan wajahnya ke Ryo

"Tadi Lyo lagi lihat ikan, telus disana ada mama" kata Ryo sambil menunjuk ke arah aquarium yang berisi ikan di ujung dekat meja cashier.

"Mama?" tanya Brian heran

Ryo hanya menganggukan kepalanya. Ucapan Ryo barusan seketika membuat Brian dan ibunya kebingungan.

"Hmm, pak, bu. Maaf mungkin maksudnya Ryo, tadi Ryo lihat orang lain yang wajahnya mirip sama mamanya" jelas suster Nova yang disambut dengan anggukan kepala Brian

"Nanti Lyo mau beldoa lagi sama Tuhan. Bial Lyo bisa makan disini sama papa sama mama sama oma juga dan encus juga ikut" ucapnya polos

Hati Brian dan ibunya serta suster Nova bergetar saat mendengar ucapan anak kecil itu. Perasaan sesak kembali memenuhi relung hati mereka, setiap kali melihat wajah dan ucapan polos Ryo.

"Ryo, kita ke taman yuk. Ada ayunan disana" ajak suster Nova

Ryo pun menyambut ajakan suster Nova dengan girangnya dan suster Nova pun segera membawa Ryo ke sana.

"Brian" panggil mamanya yang langsung di respon dengan tatapan dari Brian

"Hari sabtu nanti anterin mama yuk"

"Kemana?"

"Rumah mamanya Vas, mama udah lama banget ga ketemu sama mertua kamu. Habis itu kita ke makam Vierney" jawab Bu Vina

"Bisa kan?" sambungnya lagi

"Bisa" jawab Brian singkat sambil menganggukan kepalanya

"Permisi... Ikan bakar, tumis kangkung, cumi goreng tepung, udang bakar madu dan empat nasi putih ya. Makanannya yang belum keluar tinggal soup seafood special nya ya, sama minuman juga. Mohon ditunggu sebentar lagi"

"Oke, terimakasih ya mba" ucap Brian

Makanan sudah siap, Brian pun melambaikan tangannya untuk memanggil anaknya itu untuk makan terlebih dahulu.

"Cuci tangan dulu ya" perintah Brian yang langsung dilaksanakan oleh Ryo dengan bantuan suster Nova

"Lyo mau ikan bakal!"

"Iya sini piringnya. Nih oma ambilin ya" ucap Bu Vina sambil tersenyum melihat tingkah gemas cucunya

"Permisi... Soup seafood special, dua es jeruk murni dan dua air mineral. Pesanan sudah lengkap semua ya. Selamat menikmati"

"Wahhh!!! Soup!" girang Ryo

"Wangiiii!!!!"

"Ryo mau?" tanya Brian

"Mau pa!"

"Benar-benar anak mama Vas kamu ya. Suka banget sama segala jenis soup- soup an" ucap Bu Vina

Brian tersenyum kecil melihat putranya seperti itu, walaupun di dalam hatinya kembali terenyuh saat melihat kemiripan Vas dengan Ryo. Ryo benar-benar duplikat kamu Vas.

"Makan yang banyak ya" pesan Brian

Mereka berempat pun makan dengan sangat lahapnya, hingga tak terasa semua makanan yang dipesan pun habis tak bersisa.

"Enak ga makanannya?" goda Bu Vina pada Ryo

"Enak oma!" jawab Ryo dengan nada yang menggemaskan

"Nanti Lyo mau makan disini lagi ya pa!"

"Iya, nanti kapan-kapan kita kesini lagi ya" janji Brian pada Ryo dengan senyum yang mengembang karena melihat anaknya yang senang seperti itu.

"Pulang yuk" ajak Bu Vina setelah mereka semua selesai menghabiskan makanannya

"Aku bayar dulu, mama tunggu aja di depan"

"Oke, mama sama Ryo di depan ya"

Brian pun melangkahkan kakinya menuju cashier, namun langkahnya dihentikan karena pandangannya terarah ke seorang wanita yang sedang bediri di depan air mancur restaurant itu.

"Agnella?" gumam Brian

Ternyata wanita yang Brian sebut namanya itu pun juga menyadari kehadiran Brian dan segera berlari ke arah Brian.

"Brian?!!!" pekiknya

"Oh my God! It's been a long time!"

"Hai, Nel" sapa Brian dengan senyumnya

"Brian, you look so different now! Banyak perubahan dari diri kamu kelihatannya" seru perempuan yang bernama Agnella itu

"Gimana kabar kamu Brian?"

"I'm good" jawab Brian

"Kamu kesini sama siapa? Mana Ryo?"

"Sama mama dan Ryo" jawabnya

"Mama?!!" teriak Ryo saat melihat Brian dan Agnella diujung sana

"Mamaaaaaa!!!!"

Ryo pun berlari ke arah Agnella dan masih tetap meneriakkan kata "mama", hingga akhirnya dia pun memeluk tubuh Agnella dengan erat. Brian, Bu Vina dan Suster Nova yang melihat itu hanya bisa terdiam membatu.

"Ryoooo!" pekik Agnella girang saat Ryo memeluk tubuhnya erat

"How are you Ryo? Aunty dulu lihat kamu terakhir masih baby, you was a tiny little beautiful boy dan sekarang sudah sebesar ini" seru Agnella sambil memeluk kembali tubuh Ryo

"Nel, tadi Ryo bilang kalau dia ngelihat mamanya disini. Dan ternyata itu kamu"

"Hahahaha. Semua orang pasti terkecoh, apalagi Ryo"

Terkecoh, ya benar kata Agnella. Siapapun orang yang melihat Agnella pasti mengira bahwa dia adalah Vasheena. Wajah mereka memang terlihat sangat mirip karena mereka bersepupu, walaupun Agnella jauh lebih tua lima tahun dibandingkan dengan Vasheena.

Yang penasaran dengan Agnella, nih aku kasih figure nya ya 😌. Nama lengkapnya Agnella Alechia. Diingat ya ✌️

"Agnel? Oh Tuhan... Sudah lama tante ga jumpa denga kamu! Kamu apa kabar sayang?" seru Bu Vina yang menghampiri Agnella

"Tante!!! Long time no see you. I'm good tante. Tante gimana kabarnya?" tanya Agnella balik

"Tante baik sayang. Oh ya, Agnel sejak kapan ada di Indonesia lagi?"

"Baru kemarin tante" jawab Agnel dengan wajah sumringah

"Bu, ini yang tadi Ryo kira mamanya. Mirip sekali kan bu?" bisik suster Nova

"Ini saudara sepupunya Nov, makanya mereka mirip" jelas Bu Vina sambil terkikik

"Nel, kamu sama siapa kesini?" tanya Brian

"Sendiri. Aku sendiri kesini"

"Mau aku anterin pulang? Kamu tinggal di rumah Vas kan?" tanya Brian kembali

"Tuh kamu tau hahaha. Mau tinggal dimana lagi aku di Jakarta kalau bukan di rumah Vas" seru Agnella

"Yaudah yuk pulang" ajak Brian

"Brian, kamu main ajak pulang Agnel aja! Kamu sudah bayar makanannya belum?"

"Astaga! Aku lupa hahaha. Okelah kalau gitu tunggu sebentar ya" ujar Brian sambil berlalu untuk membayar makanan

"Ryo, ingat ga ini siapa?" tanya Bu Vina pada Ryo yang saat ini sudah berada dalam gendongan Agnella

"Mama" jawab Ryo polos dengan puppy eyes yang membuat siapapun melihatnya akan luluh

"Ini aunty Agnel sayang. Kakaknya mama Vas" jelas Bu Vina dengan sangat hati-hati

Ryo yang mendengar penjelasan omanya pun seketika memandangi wajah Agnella dengan seksama. Agnella yang melihat Ryo seperti itu pun hatinya ikut terenyuh dan memeluk Ryo dengan sangat erat.

"Aunty" panggil Ryo pelan

"Lyo sayang aunty" ucapnya

"Owhhh, how sweet you are... Aunty love you more Ryo" ucap Agnella sambil mecium puncak kepala Ryo yang dibarengi dengan air mata yang tertahan

"Sudah?" tanya Bu Vina pada Brian yang sedang berjalan ke arah mereka berdiri

"Sudah" jawab Brian

"Yaudah yuk kita pulang"

"Ryo sini encus gendong yuk" bujuk suster Nova yang langsung disambut dengan perpindahan badan Ryo dari gendongan Agnella

"Brian" panggil Agnel pelan

"Hem?"

"Shane, gimana kabarnya?" tanya Agnel dengan sangat hati-hati

Brian hanya mampu tersenyum kecut seraya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa dia tidak tau.

"I know how much you loved her since day one" ucapnya lagi

"Ga ada yang ga mungkin Brian"

"Tuhan itu mampu membolak-balikan hati manusia" sambungnya lagi

Brian hanya mampu terdiam mendengar ucapan dari Agnella.

"Kamu dan Ryo berhak bahagia! Ini sudah empat tahun juga semenjak kepergian Vas" kata Agnella menggebu

Bukan tanpa sebab Agnella berbicara seperti itu. Agnella adalah teman diskusi Brian mengenai hubungannya di masa lalu dengan Shane dan juga saksi kunci selain Karine dari semua yang terjadi. Walaupun Agnella adalah sepupu dari Vas, tapi dia sangat tidak suka dengan cara licik Vas yang bisa dibilang merebut Brian dari sisi Shane.

"Brian, Agnel. Ayo cepat, sudah malam loh ini" teriak Bu Vina saat melihat Brian dan Agnel berjalan jauh di belakangnya

Mereka yang mendengar ucapan Bu Vina pun segera berjalan ke tempat parkir mobil.

"Kamu di depan aja ya Nel, temanin Brian biar dia ga ngantuk" ucap Bu Vina yang disambut dengan anggukan kepala dari Agnella

Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Bu Terry, mamanya Vas. Keheningan sangat terasa di dalam mobil ini, tidak ada sepatah katapun yang terucap, termasuk dari Ryo yang ternyata sudah terlelap di pangkuan suster Nova. Hingga akhirnya Bu Vina menyadari sesuatu di depan matanya.

"Kayanya mama ga asing deh sama jalanan daerah sini" gumam Bu Vina

"Itu kan rumah Shane!" seru Bu Vina sambil menunjuk ke arah rumah dengan model minimalis di sebelah kiri jalan

"Itu Shane!" pekiknya lagi saat melihat Shane sedang berdiri di depan gerbang rumahnya yang terbuka

Seketika mulut Bu Vina terasa terkunci saat melihat Shane yang ternyata tidak sendiri disana, melainkan dengan seorang laki-laki yang tidak lain adalah Igna dan mereka terlihat sedang bersenda gurau sesaat sebelum laki-laki itu masuk ke dalam mobilnya.

Brian yang melihat ke arah yang ditunjuk ibunya itu pun hanya mampu terdiam dengan wajah yang seolah menekan rasa tidak senang dengan apa yang dilihatnya. Dan tanpa dia sadari kecepatan mobilnya semakin menurun dan laju mobil semakin pelan, hingga akhirnya mobil milik Igna pun keluar dari rumah Shane dan berpapasan dengan mobil Brian.

"Itu siapa?" tanya Bu Vina dengan sangat hati-hati pada Brian

"Igna" jawab Brian dengan nada yang sangat datar dan getir dan disambut dengan tatapan Agnella yang seakan paham dengan isi hati Brian

Bu Vina yang melihat ekspresi Brian seperti itu pun tidak berbicara apapun lagi. Jauh di dalam hatinya juga ada rasa sakit yang menyergap saat melihat Shane, terlebih saat melihat Shane tersenyum. "Kamu anak baik Shane, maafkan tante dan Brian ya". Gumamnya dalam hati.

Dua puluh lima menit berlalu, hingga akhirnya mereka pun tiba di rumah Bu Terry.

"Mau turun dulu Brian? Tante?"

"Ga usah Nel, nanti aja. Hari sabtu nanti aku sama mama juga mau kesini kok sekalian nengokin mama Terry" jawab Brian

"Iya sayang, hari sabtu nanti tante sama Brian kesini. Salam ya buat Bu Terry dan titip pesan kasih tau kalau hari sabtu kita mau main ke sini"

"Okay tante. Nanti aku sampaikan ke aunty Terry"

"Kalau gitu aku masuk dulu ya" pamit Agnella

"Mau peluk cium Ryo dulu boleh ga?! Sebentar aja, please!!" pintanya dengan nada gemas

Brian hanya tertawa mendengar permintaan Agnella

"Jangan ketawa aja! Boleh ga?!" seru Agnella

"Iya boleh" kata Brian masih dengan tawa di wajahnya

Agnella yang mendapat jawaban dari Brian pun segera turun dan membuka pintu belakang mobil agar leluasa memeluk dan mencium pipi malaikat kecil itu.

"Sleep tight little champ, mama loves you so much" ucapnya pelan

Ucapan Agnella barusan mampu membuat mereka yang berada dalam mobil pun mematung tak bersuara. Mama? Gumam Bu Vina dalam hati.

"Bye, tante, Brian. Thanks udah anterin aku sampe rumah" ucapnya seraya melambaikan tangannya

"Iya sayang, sama-sama" balas Bu Vina dengan wajah yang masih kebingungan setelah mendengar ucapan Agnella tadi

Agnella pun masuk ke dalam rumah dan Brian juga segera memacukan mobil untuk pulang. Masih terngiang di telinga Brian ucapan Agnella tadi. Apa tadi itu kamu Vas?

🍒🍒

Nah loh! Siapa tadi yang bicara ke Ryo? Agnella atau Vasheena? 👻👀😝

Kalian semakin gregetan ga nih dengan ceritanya? 😌✌️

Yuk ramein cerita ini dengan comment dan vote. Jangan lupa follow akun ini yaa dan share sebanyak-banyaknya ke teman kalian yang suka baca! 🧚

Up 5K langsung publish next chapter ya 🥰

Diketik dengan 2.179 kata 📝

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

2.5M 240K 65
Bagaimana jika seorang yang terbiasa dengan menyentuh bertemu dengan seseorang yang tak bisa disentuh sama sekali? Keduanya harus bisa bekerjasama de...