Confusion

By TheMSTKSR

2.8K 174 2

[Serie de la familia Alterio # 1] "Trust is a key," Semua akan indah jika ada kepercayaan. #MSTKSR More

Part .1
Part .2
Part .3
Part .4
Part .5
Part .6
Part .7
Part .8
Part .9
Part .10
Part .11
Part .12
Part .13
Part .14
Part .15
Part .16
Part .17
Part .18
Part .19
Part .20
Part .21
Part .22
Part .23
Part .24
Part .25
Special Part .26
Part .27
Part .29
Part .30
Part .31
Part .32
Part .33
Part .34
Part .35
Part .36
Part .37
Part .38
Part .39
Part .40

Part .28

30 2 0
By TheMSTKSR

Layar televisi sedang menampilkan gambar Leon dengan Roseanne saat ini, isu selebriti itu menyebar luas kan berita pada orang orang yang tentu tertarik melihatnya, Leon... Apa pernah ia ada dalam skandal bersama wanita?

"Sekarang apa son?" Tanya Thomas pada Leon.

"Sekarang... Kalian berbelanja lah, aku akan mengirim beberapa media ke sana, lalu mereka akan menanyakan perihal foto tersebut, bagaimana tanggapan dad juga mom, jawablah seperti ini 'saya tidak akan pernah menyetujui hubungan mereka berdua, gadis licik itu membuat anak ku memperebutkan ahli warisnya' kira kira seperti itu dad."

*****

"-buat anak ku memperebutkan ahli warisnya. Lantas, bagaimana kelanjutannya? Ikuti terus acara ini," banyak acara tv yang membicarakan tentang Leon juga Roseanne saat ini, 'perbincangan panas' begitu cara mereka menyebutnya.

"Uuuu lihatlah... Aku menjadi bahan makian, keren sekali..." Sarkas Roseanne.

"Kau telah mengatakannya untuk kesekian kali Rose." gusar Leon.

"Huh,"

"Sssttt lebih baik besok kau ikut aku menjemput Lornz," ucap Leon tiba-tiba.

"Siapa lagi Lornz..." Kepala Roseanne serasa ingin pecah sekarang, Lornz itu siapa?

"Tebak,"

"Pacar mu?! Tunangan?! Anak? No... Mantan istri mu kan?!" Lihatlah hanya ada dugaan negatif dalam benaknya.

"Bodoh! Apa hanya hal seperti itu yang ada di pikiran mu?!" Geram sekali rasanya.

*****

"Leon, siapa itu Lornz?" Roseanne mulai memelas, karena sejak semalam Leon justru mendiamkannya.

"Apa kau tidak bisa diam?" Ketus Leon. Kalian tau? Roseanne seketika membatu lalu duduk dengan tenang di kursinya.

"Boleh aku menyalakan lagu?" Cicit Roseanne yang hanya dibalas dehaman oleh Leon.

Alunan lagu bergenre jazz memenuhi seisi mobil, senandung yang di ciptakan oleh Tessa menciptakan vibe tersendiri bagi Leon.

Mobil yang dikendarai oleh Leon berhenti tepat di belakang truk besar.

Leon turun terlebih dahulu di ikuti oleh Roseanne, Roseanne yang masih berdiri di samping mobil melihat dengan jelas Leon yang berbicara dengan seorang pria.

Lalu pria itu membuka bagian belakang truk dan dengan terkejut Roseanne melihat harimau besar yang berada di dalam kandang sedang tertidur.

Lemas? Tentu.

Leon menyadarkan Roseanne dari keterkejutannya dengan meminta wanita itu mendekat, 'apa ia gila? ' batin Roseanne namun tetap menuruti Leon.

Lornz yang sedang tertidur seketika terbangun saat dengan jelas mencium wangi tubuh seorang Leon.

Ia mengaum dengan keras sembari menggelengkan kepalanya, lalu kakinya yang besar memukul mukul pintu kandang meminta dibuka.

Leon menghampiri Roseanne berniat mengajak wanita itu untuk menemui Lornz.

"Tidak mau!" Tekan wanita itu.

"Kenapa? Dia menggemaskan, ayo."

"Dia predator Leon!" Roseanne geram rasanya ingin mencabik wajah tampan itu.

"Iya benar, dia adalah predator, bisa membunuh banyak manusia setiap tahunnya, walau tubuhnya jauh lebih kecil dari hewan di depannya." Jelas Leon tiba tiba.

"Maksud mu-" Roseanne segera menyadari maksud dari perkataan Leon, tanpa menyadari kalau lelaki itu sudah kembali menuju si 'predator'.

Leon membuka pintu itu lalu masuk dan segera diterjang oleh Lornz, Roseanne? Ia sudah jantungan.

"Kemarilah." Perintah Leon pada Roseanne, tentu dengan keras Roseanne menggeleng.

"Tidak apa apa," setelah beberapa menit, Roseanne masih belum mau mendekat, membuat Leon terpaksa menariknya lalu membuat wanita itu berhadapan langsung dengan Lornz.

Ia berteriak sekencang mungkin lalu memeluk Leon dan bersembunyi dibalik tubuh pria itu.

Tessa semakin histeris ketika harimau putih itu mendekat kearahnya secara perlahan, cengkraman tangannya pada baju yang dipakai Leon semakin mengencang.

Lornz membuat Roseanne terpojok didalam kandang dengan Leon yang tertawa melihat wanita itu ketakutan.

Mata wanita itu terpejam dengan erat sembari merapal kan do'a didalam hatinya dan berserah diri pada Tuhan, jika ia meninggal saat itu juga, maka ia sudah siap, namun akan menghantui kehidupan Leon selamanya. Itulah janjinya.

Tak terduga, Lornz justru mengusap kepalanya pada tubuh Roseanne yang membuat nya semakin histeris, setelah menunggu beberapa menit namun dirinya tak kunjung mati, ia pun membuka matanya dan mendapati Leon yang sedang mengelus lembut kepala Lornz.

"Kau mau mengelusnya? Cobalah." Dengan perlahan, Leon menggenggam tangan Roseanne lalu menuntunnya untuk menyentuh bulu lembut Lornz.

"Lembut sekali," gumam Roseanne tanpa sadar.

*****

Lornz sudah dimasukkan kedalam kandang yang berada di rumah Leon, Leon juga Roseanne pun sudah kembali kerumah itu setelah beberapa hari menginap di kediaman besar Alterio.

"Bagaimana bisa kau memiliki hewan peliharaan seperti itu?" Tanya Roseanne penasaran.

Lalu Leon menjelaskan nya sampai Roseanne benar-benar mengerti.

"Leon, bukankah kau kaya raya? Mengapa tinggal di rumah kecil ini?" Oh tidak, gadis itu memiliki banyak pertanyaan untuk Leon malam ini.

"Oh Rose, harga rumah ini tidak main main."

"Memang berapa?" Lalu Leon mengucapkan sejumlah uang yang memang terdengar tidak mungkin untuk rumah seperti itu.

"Mana mungkin?"

"Kau pernah ke ruang bawah tanah bukan? Ada apa saja di sana?"

"Senjata senjata dengan kode, komputer, juga... Lift."

"Itu yang membuat rumah ini mahal."

"Lalu, apa kau tidak berniat membeli rumah baru yang lebih besar?"

"Untuk apa?"

"Agar lornz bisa main didalam rumah, hehe." Roseanne menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lalu... Kau masih 23 tahun kan? Mom bilang kau baru lulus satu tahun yang lalu, bagaimana bisa kau memiliki rumah ini yang harganya fantastis itu?" Lanjut Roseanne.

"Menurutmu, dengan aku bekerja di perusahaan yang sudah besar sejak dulu selama satu tahun dengan jabatan sebagai seorang CEO tidak membuat ku mampu untuk membeli semua ini?"

"Benar juga,"

"Apa lagi? Kau ingin menanyakan apa lagi? Tanyakan saja."

"Hehe, baiklah... bagaimana tentang keluarga ku? Aku rindu mereka..." Sendunya.

"Kau mau ke sana?" Tanya Leon menawarkan.

"Kemana?"

"Pert, keluarga mu."

"Aku ingin... Tapi aku tidak memiliki uang." Lagi lagi, uang adalah masalahnya.

"Tubin kita ke sana,"

"Apa itu tubin?" Bingung wanita itu.

"Empat hari setelah hari ini."

"Wah... Aku mendapat kosa kata baru." Girangnya.

"Jika... Tiga hari setelah hari ini?"

"Tulat."

"Kalau... Dua hari sebelum hari ini?"

"Selumbari."

"Wah... Tubin, tulat, selumbari. Keren keren."

"Apa sesi tanya jawab mu sudah selesai nona?"

"Ya, aku mau tidur sekarang, selamat malam Leon..."

*****

Roseanne... Hilang

Kalian ingat jika Leon mengatakan kalau empat hari dari hari itu ia akan mengajak Roseanne pergi ke Pert untuk menemui keluarga gadis itu?

Baru dua hari setelah mengatakannya Roseanne sudah diculik, dengan yakin Leon mengatakan kalau yang menculik Roseanne adalah Peter.

"Lagi pula bagaimana bisa ia di culik sedangkan kalian pergi bersama?" Bentak ayahnya.

"Classic sekali Dad, mereka menculiknya saat Grey pergi ke kamar mandi." Ucap Leon dengan tenang, namun terlihat jelas kepanikan di wajahnya.

"Lalu, mau bagaimana? Cari sekarang!" Perintah Meiro yang sudah pusing karena justru orang orang bodoh itu memperdebatkan bagaimana Tessa bisa di culik tanpa ada inisiatif untuk mencari.

*****

Dering telfon terdengar memecahkan kesunyian yang di ciptakan oleh beberapa orang yang tengah serius dengan alat elektroniknya masing masing.

Leon menjawab dan menekan speaker agar semuanya bisa mendengar siapa dan apa yang akan di ucapkan si pemecah kesunyian itu.

"500.000.000 atau dia akan mati," ucapnya tiba tiba.

"Sial, apa apaan ini? Tiba tiba mengancam." Geram Xavier pelan.

"Siapa yang akan mati? Dirimu?" Ucap Leon membalas perkataannya.

"Tentu gadis itu, bodoh!" Terdengar sedikit seram, namun...

"Mana apel ku?! Bisa bisanya! Kemarikan!" Yup, itu suara Tessa.

Leon, Xavier, juga Veron seketika menahan tawanya dengan sangat keras, mencoba agar tidak terbahak karena hal itu. Yang lebih lucu adalah, si penculik langsung menutup telfonnya.

"Abal abal." Ucap Veron. Lalu Xavier menghubungi semua keluarga kalau ia sudah dapat titik dimana Roseanne di culik, dan dengan segera Leon melajukan mobilnya ke sana.

*****

"Kalian lama sekali!"

"Kau ingin berganti baju terlebih dahulu atau bagaimana?" Tanya Leon.

"Maksudmu?"

"Kita akan segera menuju Pert, hari ini juga."

"Apa?! Oke oke, aku... Akan berganti baju, tapi aku tidak membawa baju Leon!" Paniknya.

"Silahkan nona Anne." Ucap Veron menyerahkan tas kecil yang didalamnya berisi pakaian Roseanne yang sudah disiapkan oleh Leon.

*****

Roseanne sedang tertidur sekarang, Leon, Veron, dan Xavier yang masih terjaga, terus mencari cari tentang keluarga Amsta.

Tak ingin Roseanne mendengar percakapan mereka barang sedikitpun, mereka berinteraksi melalui handphone.

"Oh Amsta... Kami datang." Itu adalah ucapan penutup yang diucapkan oleh Leon.

#MSTKSR

Continue Reading

You'll Also Like

Hostium (END) By Keila

General Fiction

1.1M 54.8K 47
Reanka adalah gadis pendiam dengan sejuta rahasia, yang hidup di keluarga broken home. Di sekolahnya ia sering ditindas oleh Darion Xaverius. Reanka...
896K 3K 19
Ingin cerita lebih lengkapnya lagi, Silahkan klik Link di profil saya... 🙏🙏😊
423K 15.6K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
337K 13.4K 79
Wangyibo CEO terkenal yang akan tegas dalam peraturan yang di milikinya. Sampai suatu saat ia pun bertemu dengan pria kecil yang bernama Xiaozhan Yan...