VOTTOM ONESHOOT πŸ”ž

By Calliam03

529K 9.7K 840

Berisi kumpulan 1 shoot Taehyung with random seme ! [πŸ”ž18+ or Nc21πŸ”ž] BotTae !!! Boy x boy ! Homophobic ? Go... More

Tutor (KookV)
Masa Remaja (NamV)
Friend or Boyfriend ?
Car (YoonV)
Practice Room (HopeV)
Brother
House (JinV)
Sepupu
Nerd Kim
Friend With Luv
Baby Lion🦁
BITCHπŸ’§
Gym!
Hidden Scene
Don't Leave Me..

Mafia & Assassin

17.4K 615 46
By Calliam03

KookV!
.

.

.

NC 21+
.

.

.

Enjoyed!

Ini sudah lewat tengah malam, untuk manusia biasa yg umumnya tidur atau istirahat dari aktivitas seharian yg melelahkan. Tetapi lain dengan JJK Club yg semakin larut malah semakin ramai dikunjungi oleh orang-orang yg menyukai gemerlap malam.

Club ini adalah Club terbesar di Korea Selatan dan masuk jajaran 3 Club malam terbaik di dunia. Club ini tidak tersentuh pihak hukum atau lebih tepatnya kebal akan hukum.

Mengusik Club ini sama saja mencari mati!

Pemilik Club ini adalah orang yg sangat berkuasa sekaligus kejam dan ditakuti oleh banyak orang. Jika masyarakat luas mengenalnya sebagai pengusaha sukses lain halnya dengan parah pembunuh, polisi dan aparat wewenang lainnya.

Jeon Jungkook merupakan mafia yg ditakuti oleh banyak negara. Ia membunuh tanpa ampun tidak pandang bulu, tidak suka dibantah dan kesenangan nya diganggu.

Cara memimpin nya bengis, kejam, tegas dan tidak mengenal kata maaf. Satu kesalahan yg dibuat anak buahnya maka saat itu juga akan dieksekusi. Sungguh manusia berdarah dingin tanpa simpati.

Sifatnya memang sangat mengerikan tapi tidak adil karena ia memiliki paras yg luar biasa tampan dengan gigi kelincinya yg menyembul dan kekayaan yg sangat melimpah.

Banyak sekali yeoja yg dengan suka rela membuka lebar kaki mereka untuk bisa tidur dengan namja tampan bersifat kejam itu, yg itu dimanfaatkannya sebaik mungkin oleh Jungkook untuk memuaskan nafsunya yg setara dengan binatang buas.

Seperti saat ini Jungkook ditemani 20 yeoja yg sudah tidak berpakaian alias bugil. Salah satunya yg berambut pirang sedang menaik turunkan tubuhnya sendiri di kejantanan super besar milik Jungkook,

"Akkhhh..sshhh tuan"

Jungkook hanya memandang datar yeoja itu. Ini yeoja yg kedelapan belas tapi sialnya Jungkook belum mendapatkan klimaksnya. Mungkin karena milik mereka sudah tidak kencang lagi karena itulah dirinya tidak terpuaskan.

"Ck membosankan!" desis Jungkook menatap tajam kesemua yeoja didalam ruangan itu termasuk yg memuaskan Jungkook saat ini tapi tidak berhasil.

Jungkook melangkah keluar dari ruangan itu setelah merapikan resleting celana nya. Ia memang saat bercinta selalu berpakaian utuh tanpa melepas pakaiannya sama sekali. Jungkook hanya membuka resleting celananya dan para jalang² itu yg bekerja memuaskannya. Serta tidak ada kontak fisik seperti berciuman atau menyentuh tubuh lainnya.

"Selanjutnya kita mau kemana?" tanya Jungkook pada tangan kanannya,

Namjoon menoleh menatap Jungkook dengan seringaian,"Ada 10 penghianat yg harus kita urus karena mereka sudah berani menjual informasi kita kepada pihak lawan. Aku yg turun tangan sendiri atau kau ikut juga?" tanyanya pada Jungkook

Jungkook menyeringai "Biar aku saja. Aku bosan dan ingin 'bermain' dengan mereka"

Namjoon mencibir dalam hati karena boss nya ini kembali ke mode iblisnya. Sebenarnya Namjoon ini 2 thn lebih tua dari Jungkook namun ia tetap menghormatinya karena Jungkook sudah membuat kehidupannya menjadi lebih baik meskipun harus membunuh setiap detiknya.

Berawal dari Jungkook yg tak sengaja melihat Namjoon menghabisi 30 preman sendirian dengan tangan kosong. Jungkook tertarik dan akhirnya menjadikan Namjoon sebagai tangan kanannya. Saat itu Jungkook berumur 20 thn dan itu sudah 6 thn yg lalu.

-oOo-

Saat ini mobil Jungkook sudah sampai disebuah gudang tua tak terpakai dipinggiran kota Seoul. Gudang itu lumayan luas dan terlihat pantas untuk menghukum para penghianat.

Jungkook dan Namjoon memasuki gudang itu yg sudah terisi 10 namja dengan keadaan telanjang bulat dan kedua tangan mereka diikat rantai.

Para namja penghianat itu terkejut saat Jungkook dan Namjoon datang. Dalam hati mereka mengumpat takut,

Jika mereka bisa memilih lebih baik Namjoon yg mengeksekusi dengan menembak mati mereka dan itu tidak lama. Lain halnya dengan Jungkook yg bermain² dahulu dengan menyiksa mereka hingga mereka mati secara perlahan-lahan. Itu sangat menyakitkan.

"Sudah siap bermain denganku?" ujar Jungkook dengan suara datar sedingin es. Auranya sangat kuat dan mendominasi.

"Shit!" batin para namja itu.

"Diam bararti iya. Sepertinya malam ini aku akan menghabiskan waktuku dengan kalian semua hingga matahari terbit." ujar Jungkook dan 10 namja itu langsung mengeluarkan keringat dingin karena ucapan itu.

"Let's play!" Jungkook mengenakan sarung tangan kulitnya dan mengambil besi panas.

Target pertama Jungkook memberontak tapi tangannya langsung dipatahkan oleh Jungkook,

"Akkhhh sakitt.."

Jungkook menggeram kesal "Sudah kukatakan jangan melawan kalau tidak ingin lebih parah!"

"T-tolong jangan s-siksa kami t-tuan..maafkan kami"

Jungkook berdecih menatap sinis targetnya itu "Tidak semudah itu! Kalian sudah bermain dengan orang yg salah,"

Jungkook mengarahkan besi panas itu ke punggung targetnya,

"AKKHHHHH..!"

Jungkook hanya tertawa kesenangan saat mendengar jeritan korbannya itu dan semakin menjadi gila dengan menekan besi itu agar semakin dalam menempel dipunggung korban.

Selesai bermain dengan besi panas, Jungkook mengambil cambukan dan langsung menyambuk dada dan punggung korban. Tak puas dengan itu, ia pun memotong jari² tangan dan kaki korban lalu dibiarkan berserakan.

Sembilan namja lainnya memucat dan berkeringat dingin melihat itu sedangkan Namjoon hanya menghela nafas melihat boss nya yg saat ini menjelma menjadi iblis yg kejam.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sedangkan disebuah apartemen mewah terlihat sosok manis yg masih betah di alam mimpinya padahal jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi tapi tidak ada tanda² sosok indah itu bangun dari tidurnya.

Sosok cantik yg lain dengan tidak elitnya masuk kekamar namja manis yg masih tertidur itu,

"Tae bangun!"

"BANGUN ATAU AKU SIRAM AIR SEEMBER?!"

Sosok manis bernama Taehyung atau Kim Taehyung itu langsung bangun gelagapan dengan muka bantal nya dan merengut kesal,

"Jin hyung berisik! Masih pagi hyung,"

"Kau lupa kalau kita disuruh berkumpul di markas?!"

Seokjin mendengus melihat cara Taehyung berpakaian,

"Kau sedang ingin menggoda siapa Kim?!"

Pasalnya Taehyung memakai kemeja putih kebesaran tanpa celana dengan kancing yg hampir terbuka semuanya, menampilkan bahu dan paha yg mulus. Sungguh sexy.

Taehyung berdecak "Aku ini namja hyung!" lalu bergegas menuju ke kamar mandi.

Seokjin terkekeh lalu bergumam "Memang benar kau namja, tapi lebih cantik daripada yeoja diluar sana" lalu merapikan tempat tidur adiknya itu yg seperti kapal pecah.

-oOo-

"Baguslah kita semua berkumpul disini,"

Jimin, Yoongi, Seokjin, Hoseok dan Taehyung berkumpul di markas rahasia mereka.

Yaa, mereka adalah pembunuh bayaran yg pekerjaan nya masih ilegal di Kota Seoul. Semua korban mereka dibuang kelaut untuk meninggalkan jejak. Dan Taehyung, namja manis dan imut berumur 22 tahun ini adalah yg termuda serta paling polos diantara mereka.

Tapi jangan terkecoh dengan wajah yg manis serta tubuh yg ramping itu karna saat ia memegang pistol dan pisau seketika dirinya berubah menjadi iblis yg kejam dan sadis saat membunuh orang.

"Kau Taehyung-" tunjuk Hoseok

"-harus mengintai Jeon Jungkook mafia kejam itu" lanjutnya.

Semua terkejut terutama Taehyung,

"KAU GILA HYUNG! AKU TIDAK MAU!" bentak Taehyung kesal.

"Tugas ini tidak sulit Tae! Cukup cari tau tentang Jeon Jungkook dan curi data-datanya," jelas Hoseok

"lagi pula yg lain sudah dapat tugas masing-masing" lanjutnya.

Taehyung menghela nafas kasar "Tapi hyung, mencuri data-data dari mafia berhati kejam persis psycho seperti itu sangat berbahaya. Dan apa tadi? Kau bilang tidak sulit? Nyawaku hilang duluan hyung!"

"Ayolah Tae. Kau belum tahu jika belum mencoba. Perlahan-lahan saja dan tunggu kabar dariku kapan tugasnya akan dimulai. Kami semua menjagamu dari jauh karna kami juga tidak akan membiarkanmu menjadi korban begitu saja." jelas Hoseok.

"Tapi hyu--"

"Tidak usah membantah. Keputusanku mutlak Tae!" potong Hoseok setelah itu pergi meninggalkan ruangan.

Taehyung menghela nafas, kepalanya mulai pening. Kali ini tugasnya sangat berbahaya dan dia harus menangani sendirian.

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Mau tidak mau kau harus menuruti perintah Hoseok hyung" Jimin mendekati Taehyung dan merangkul pinggang ramping itu.

"Aku bisa apa Jim selain menuruti perintahnya. Dan bisakah kau melepas tanganmu dari pinggangku? Mau kutembak?!" Taehyung menepis tangan Jimin

"Wow wow santai sayang, anak manis ga boleh galak." Jimin berusaha menggoda Taehyung walaupun sebenarnya sedikit takut karna mood Taehyung sedang buruk.

Taehyung mendengus kasar lalu pergi meninggalkan ruangan dengan membanting pintu dengan kasar. Sedangkan Seokjin dan Yoongi menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Jimin yg seperti itu.

"Sepertinya kau tidak akan berani mengungkapkan perasaanmu pada Taehyung," celetuk Seokjin yg diangguki oleh Yoongi.

"Kau sebenarnya pihak atas atau bawah? Tidak gentle." ejek Yoongi

"Diamlah kalian berdua!" Jimin menatap tajam keduanya. Telinganya panas mendengar ejekan Seokjin dan Yoongi.

"Lebih baik kau menyerah saja Jim. Taehyung terlalu polos untuk otakmu yg byuntae" ucap Yoongi dengan santai tanpa rasa bersalah yg itu membuat Jimim semakin kesal dan meninggalkan ruangan.

🔪Mafia & Assassin🔫

Tiba lah saatnya Taehyung melaksanakan tugasnya itu, tentunya dengan setengah hati. Well, sebenarnya ia tidak ingin berurusan dengan mafia kejam bernama Jeon Jungkook itu, namun ia juga tidak bisa membantah Hoseok karna Hoseok ketua organisasi mereka.

Taehyung berada di JJK Club yg tentunya club milik Jungkook. Ia memakai celana jeans hitam dan kaos hitam polos dilengkapi dengan jaket denim serta rambutnya yg sudah panjang seleher dibiarkan sedikit berantakan tapi tetap menambah kemanisannya. Taehyung memesan jus jeruk karna ia peminum yg payah, sekali minum saja sudah mabuk dan menjadi idiot.

"Tae," seseorang menepuk pundaknya yg itu membuat Taehyung menoleh,

"Jim kau kenapa disini?"

Jimin duduk disamping Taehyung,"Menemanimu"

Taehyung menaikkan alisnya heran "Bukannya ini tugasku? Kau juga punya tugas sendiri kan?"

Jimin menggeleng "Sudahlah diam saja. Lagi pula kau pasti butuh teman mengobrol disini" ucap Jimin santai selesai itu memesan segelas vodka.

Taehyung mengangguk saja dan membiarkan Jimin menemaninya. Tidak ada ruginya Jimin menemaninya disini.

Setengah jam kemudian datang segerombolan namja berbadan kekar yg dipimpin oleh satu namja berparas sangat tampan serta disampingnya ada namja tidak kalah tampan yg terlihat sekali bahwa itu orang penting sang boss.

"Jim apa benar dia orangnya?" tanya Taehyung ragu,

Jimin mengernyit melihat tatapan Taehyung yg seperti terpesona dengan paras tampan mafia kejam itu.

"Iya dia orangnya. Kau jangan terkecoh dengan wajahnya!" celetuk Jimin setelah itu meminum vodka nya.

"Kurasa dia tidak cocok menjadi mafia. Lihat, wajahnya tampan dan badannya sexy" ujar Taehyung polos

"Sudah kubilang jangan terkecoh dengan penampilan nya!" Jimin mejitak keras kepala Taehyung

"Akkhh sakit bodoh!"

"Maaf sayang" Jimin mengelus-elus kepala Taehyung

Taehyung mendengus "Sekali lagi kau bilang sayang, kutembak saat ini!" hilang sudah mood Taehyung karna Jimin.

Tiba-tiba terasa getaran di saku celana Jimin yg ternyata ada panggilan dari Hoseok

"Halo hyung, ada apa?"

"Kau dimana bodoh?! Lupa dengan tugasmu?!"

Jimin meringis mendengar bentakan Hoseok dari sebrang sana "Mianhae hyung aku sekarang bersama Taehyung."

"Kenapa kau bersamanya? Biarkan dia menyelesaikan tugasnya sendiri dan kau, aku tahu kau modus mendekati Taehyung, benar kan?!"

Jimin menggeleng "T-tidak hyung. Siapa bilang?"

"Sudahlah tidak usah bohong. Sekarang kau ke markas atau kau akan menyesal nanti! CEPAT!"

"Iya hyung iya astaga"

*pip!

Jimin menghela nafas kasar dan bersiap untuk pergi

"Tae aku pergi dulu nee? Hoseok hyung menelfon ku katanya ada sesuatu yg penting"

Taehyung mengangguk lalu mengibaskan tangannya tanpa menatap Jimin "Sana pergilah"

Jimin menggerutu melihat Taehyung yg seakan mengusirnya. Akhirnya ia benar² pergi dan sudah tak terlihat lagi batang hidungnya.

Pandangan Taehyung masih kearah Jungkook yg sedang duduk santai dikerumuni yeoja2 jalang yg itu membuat Taehyung jijik sebenarnya. Sungguh semua yeoja itu tidak tahu malu dan benar² jalang.

"Oppa.." salah satu Yeoja berambut pendek dan mempunyai tubuh seperti model mengelus dada Jungkook hingga sampai di area privasinya lalu yeoja itu meremas pelan kejantanan Jungkook yg masih terbalut celana.

"Bermalamlah denganku oppa.."

Jungkook berdecih "Jika kau bisa membuatnya bangun, aku akan tidur denganmu hingga matahari terbit"

"Akan ku puaskan oppa malam ini.." yeoja itu membuka resleting celana Jungkook dan seketika kejantanan Jungkook menyembul keluar menampar pelan pipi yeoja itu. Segerahlah ia melahap kejantanan Jungkook tanpa rasa malu dan mengabaikan setiap hinaan dari pengunjung lain.

Taehyung jijik melihat itu. Setidaknya kalau ingin berhubungan intim cari ruangan tertutup jangan ditempat umum seperti ini, itulah batin simanis.

"Dasar menjijikkan.." gumam Taehyung setelah itu meminum jus jeruknya tanpa menoleh kearah adegan memalukan itu.

"Hei. Kau sendirian?" tanya seorang pria yg tiba-tiba duduk disamping Taehyung dan memesan minuman juga.

Taehyung menaikkan alisnya heran,"Kau siapa?"

Pria tampan berparas bule itu tersenyum kemudian menyodorkan tangan kanannya untuk mengajak Taehyung bersalaman "I'm William James Spencer. Panggil saja aku Willy"

"Kim Taehyung." balas Taehyung tidak berminat. Sungguh ia tidak ingin berada disini, tetapi jika pulang ia akan dimarahi Hoseok.

Pria bernama William itu mengangguk dengan senyuman yg tidak luntur dari wajahnya, lebih tepatnya memberikan tatapan memuja pada Taehyung. Ia menggeser badannya untuk duduk lebih dekat dengan Taehyung yg itu membuat simanis risih.

"Mau bersenang-senang denganku? Wajahmu manis sekali" ujar William yg matanya menelusuri penampilan Taehyung dari atas hingga bawah.

"Aku masih waras untuk itu. Lagi pula aku namja bukan yeoja! Hentikan tatapan menggelikanmu itu." ucap Taehyung menatap tajam William.

William terkekeh dan terlihat tidak takut sama sekali dengan tatapan tajam Taehyung,"Tidak masalah manis. Aku menyukai yeoja maupun namja, apalagi namja manis dan imut sepertimu.." lalu tangan kanannya seenaknya mengelus paha Taehyung dengan sensual yg langsung ditepis oleh si empu.

"Kau jangan macam-macam padaku bule brengsek! Mau kutembak?!!!" bentak Taehyung langsung berdiri dan menarik kra kemeja William,

Pria bule itu tidak takut dan malah menarik pinggang Taehyung dan memeluknya dengan erat serta menahan kedua tangan Taehyung supaya tidak memberontak

"Ck lepaskan aku bule gila! Brengsek!!!"

William tertawa pelan dan menggeleng "Tidak akan manis, sebelum aku menyewa kamar untuk bermalam denganmu" setelah menjilat dan mengulum daun telinga simanis.

Taehyung merinding geli dan jijik merasakan lidah William mengenai daun telinganya. Itu area sensitifnya.

"Hei ada apa ini?!" pria tampan dan sexy yg didampingi beberapa bodyguard mendatangi keduanya

Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook, pemilik JJK Club ini. Beberapa detik lalu ia sempat mendengar suara bentakan dan matanya tak sengaja melihat Taehyung yg dipeluk oleh pria bule itu. Maka dari itu Jungkook mengabaikan semua yeoja jalang itu dan memilih menghampiri keduanya.

"Siapa yg berani membuat keributan di Club ku ini?!!!" Jungkook menatap tajam Taehyung dan William,

Taehyung terkejut karena bisa melihat Jungkook dari jarak sedekat ini. Jujur saja ia mengagumi ketampanan mafia kejam bergigi kelinci itu. Auranya mengerikan dan begitu mendominasi.

William menatap sinis Jungkook. Sepertinya ia tidak tahu kalau Jungkook mafia kejam dan sadis.

"Who are you huh?! Bastard!" maki William pada Jungkook, yg dibalas senyuman remeh oleh si empu

Tanpa aba-aba Jungkook langsung menarik tangan kiri William dan mematahkan nya yg itu membuatnya ambruk kelantai seketika. Taehyung sangat terkejut melihat itu. Bodyguard Jungkook langsung membereskan pria bule itu.

"T-tuan apa yg k-kau lakukan..?" tanya Taehyung dengan terbata

Jungkook menatap lekat mata Taehyung. Seumur hidupnya ia belum pernah melihat namja semanis dan seimut namja didepan nya ini. Penampilannya casual tetapi elegan dan tubuhnya juga ramping.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jungkook

Taehyung mengangguk gugup "Terima kasih tuan. Sepertinya aku harus pulang, permisi."

Saat berjalan bahu Taehyung tak sengaja menyenggol bahu Jungkook,

Deg..

Deg..

Deg..

Jungkook merasakan perasaan aneh dalam dirinya. Tubuhnya memanas. Baru kali ini ia merasakan gairah sebesar ini.

"Tunggu," Jungkook memegang tangan Taehyung yg dibalas tatapan bingung oleh simanis

"Boleh aku tahu siapa namamu?" tanya Jungkook menatap intens Taehyung,

Taehyung Gugup tetapi berusaha terlihat tenang "Maaf tuan, kurasa kau tidak perlu tahu namaku. Permisi." kemudian berlalu pergi kearah pintu keluar.

"Shit!" maki Jungkook masih menatap kearah Taehyung yg bahkan sudah tidak terlihat lagi karna mobilnya sudah pergi dari club itu.

"Namjoon hyung!" Jungkook berteriak memanggil Namjoon

"Ada apa?"

"Cari tahu tentang pemuda manis tadi, akan kubuat dia menjadi milikku selamanya!"

Namjoon melotot mendengarnya "Tapi kau.."

"Cepatlah! Tidak perduli dia namja atau yeoja, yg pasti dia akan mendesah dibawah ku!" ujar Jungkook penuh penekanan setelah itu pergi keruangan pribadinya meninggalkan Namjoon dan beberapa bodyguard nya.

"Boss ku benar-benar gila.." gumam Namjoon.

"Kau tidak bisa lari dariku manis."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini entah mengapa cuaca nya sedikit panas yg itu membuat Taehyung malas keluar bahkan ia hanya berdiam diri di kamar apartemen nya. Ia hanya berguling-guling diatas kasur. Hari ini kebetulan ia libur karena belum diberi tugas oleh Hoseok, tapi kenapa ia malah bosan berdiam diri seperti ini.

"Tae," Seokjin masuk kekamar Taehyung

"Ada apa hyung?"

"Aku ingin kesupermarket membeli beberapa makanan dan cemilan untuk persediaan selama seminggu. Kau mau ikut atau disini?"

Seokjin dan Taehyung itu tinggal bersama di apatermen, karena mereka adalah sepupu.

"Aku disini saja hyung, malas. Cuaca nya sedikit panas."

Seokjin mengangguk "Yasudah hyung pergi dulu."

Saat Seokjin melangkah keluar kamar, Taehyung menahannya

"Ada apa?"

"Aku titip ice krim ya hehe"

Seokjin mendengus "Kau umur berapa huh?!"

Taehyung merengut kesal "Ayolah hyung ice krim boleh dimakan semua kalangan"

"Yasudah iya aku belikan"

Taehyung berbinar "Yey. Rasa stroberi ya hyung"

Seokjin mengangguk setelah itu sadar dan menatap penampilan Taehyung dari atas hinggah bawah,

"Kau tidak bisa memakai pakaian yg sedikit NORMAL?!" Seokjin menekan kata 'normal' dikalimat terakhir,

Pasalnya Taehyung jika didalam apartemen selalu memakai pakaian yg menggoda kaum seme. Seperti saat ini, ia hanya memakai Kaos hitam polos kebesaran dan celana dalam saja. Itu memperlihatkan paha serta betisnya yg indah dan mulus untuk ukuran namja. Untung Seokjin uke, kalau seme bisa dipastikan Taehyung ia terkam sekarang juga, tidak perduli mereka sepupu atau bukan.

Raut wajah Taehyung kembali masam,"Cuaca nya panas, aku tidak mungkin memakai jaket hyung."

Seokjin mendengus "Terserah. Kau tidak ingin pesan apapun lagi selain ice krim?""

Taehyung menggeleng "Tidak, itu saja hyung. Cepatlah kembali"

Seokjin mengangguk setelah itu berlalu keluar meninggalkan Taehyung sendirian.


🔞⚠️🔞

Sudah 1 jam Seokjin belum juga kembali dan Taehyung masih sendirian dirumah. Ia bosan juga was was sebenarnya. Perasaannya resah entah kenapa. Ingin menelfon Jimin tapi ia ingat kalau Jimin sedang menjalankan tugas dari Hoseok.

"Hyung kenapa kau lama sekali.." gumam Taehyung yg sedang duduk di sofa apartemen nya. Terhitung sudah 10 kali ia menelfon Seokjin tetapi tidak diangkat.

Tok..

Tok..

Tok..

Taehyung merasa tidak enak dengan ketukan dari luar pintu apartemennya itu tapi masih berpikir positif.

"Mungkin itu Jin hyung.." gumamnya lalu berjalan untuk membukakan pintu,

"Masuk saja hyu--"

Taehyung terkejut melihat siapa yg datang ke apartemennya,

"Halo manis kita bertemu lagi" siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.

"Kenapa kau kesini?!"

Karena setahu Taehyung tidak ada yg mengetahui letak apartemennya selain kelompok assassin,

Jungkook tersenyum licik "Aku ingin bertemu Kim Taehyung seorang PEMBUNUH BAYARAN, apa boleh?" lalu masuk tanpa permisi.

Taehyung geram "Aku tidak ingin bertemu denganmu!" lalu menarik Jungkook untuk keluar apartemen tanpa sadar kalau penampilannya membuat Jungkook menelan ludah kasar,

"Sial! Ini menggoda sekali"

Dalam sekejap Jungkook menarik Taehyung untuk masuk dan duduk di sofa,

"Lepaskan aku mafia brengsek!" Taehyung meronta berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jungkook

"Ussttt diamlah manis.." Jungkook membaringkan Taehyung dan mengukungnya di sofa,

"Kumohon lepaskan aku.." Mata Taehyung sudah berkaca-kaca dan siap mengeluarkan airmata,

Jungkook tertawa sinis "Kau kelompok assassin tapi mudah sekali menangis"

Taehyung mendengar itu langsung diam dan menghapus airmatanya sambil menatap kesal pria tampan diatasnya itu.

"Kau lucu dan menggemaskan, Jeon Taehyung."

Taehyung geram "Jangan seenaknya mengganti margaku. Aku tetap Kim Taehyung!"

Jungkook terkekeh "Sebentar lagi akan menjadi nyonya Jeon." lalu mencium bibir Taehyung dengan lembut.

Simanis terkejut, first kiss nya diambil oleh pria brengsek ini. Ia memberontak dan tetap menutup rapat bibirnya.

"Akkhh shit!"

Taehyung berhasil menendang perut Jungkook dan menonjok wajahnya hingga terpental ke lantai.

Merasa Jungkook mulai lengah, Taehyung beranjak bangun dan bersiap kabur,

Tetapi Jungkook lebih gesit dan berhasil mengangkat tubuh Taehyung lalu melemparnya hingga terpental ke sofa.

"Uhuk..uhuk..! L-lepaskan aku" Jungkook menyekik leher Taehyung dengan kedua tangannya. Taehyung tidak bisa memberontak karena tenaga nya kalah kuat dengan Jungkook.

"Kau ingin kabur huh?! Berani melawanku?!!!" bentak Jungkook yg semakin kuat menyekik leher Taehyung,

"Hiks..hiks.. S-sakit uhuk..lepaskan aku" Taehyung merasa sesak dan airmatanya keluar lagi

"J-jungkook k-kumohon..uhuk..lepaskan aku" Taehyung sudah lemas dan tubuhnya berkeringat.

Jungkook menyadari itu, maka ia melepaskan tangannya dari leher Taehyung. Simanis menghirup udara sebanyak-banyaknya karena merasa sesak sekali.

"Hiks hiks..aku tidak ingin melihat wajahmu lagi" Taehyung semakin keras menangis sambil memegangi lehernya yg tadi dicekik oleh Jungkook.

Jungkook hanya diam tidak berkata apapun. Jujur saja ia tadi kelepasan dan tidak bermaksud berbuat kasar pada pemuda manis yg ia cintai itu.

"Sudah jangan menangis. Maafkan aku" seumur hidupnya baru kali ini Jungkook meminta maaf dengan lembut.

Ia ingin mendekat ke Taehyung tapi simanis menghindar,

"Kau pergilah dari sini! Seharusnya dari kemarin aku membunuhmu saja" kata Taehyung menatap Jungkook.

Jungkook menggeleng dan malah menarik Taehyung kedalam pelukannya meski Taehyung sempat memberontak, "Membunuhku tidak semudah yg kau bayangkan Taehyung. Maafkan aku"

Taehyung masih sedikit terisak dipelukan Jungkook, matanya sembab dan nafasnya masih tersengal-sengal,

"Aku mencintaimu Taehyung" kata Jungkook sembari menciumi pucuk rambut Taehyung "Aku ingin kau menjadi milikku selamanya"

Perasaan marah Taehyung berubah menjadi debaran yg membuat ia merona saat mendengar perkataan Jungkook barusan,

Tetapi simanis kembali menangis kali ini lebih keras "Aku tidak mau! Hiks..kau pria yg kasar"

Jungkook mengelus-elus pungung Taehyung untuk menenangkan nya "Maafkan aku. Aku janji tidak akan kasar lagi padamu."

Ia menjauhkan sedikit wajahnya untuk melihat wajah Taehyung, mengusap airmata yg keluar dari mata indah itu dan mengecup singkat dahinya.

Perlakuan manis Jungkook itu membuat Taehyung tenang dan semakin merona,

Jungkook tersenyum dan kembali mencium bibir Taehyung untuk kedua kalinya. Kali ini simanis menikmatinya meski Jungkook yg mendominasi ciuman.

Jungkook melepaskan ciumannya "Ini first kiss mu?"

Taehyung mengangguk,

Jungkook tersenyum bangga "Beruntung aku yg pertama kali mendapatkannya."

Ia kembali melumat bibir Taehyung, menghisap bibir atas dan bibir bawah simanis.

"Buka mulutmu,"

Taehyung menurut dan dengan ragu membuka sedikit mulutnya. Langsung saja Jungkook memasukkan lidahnya, membelit lidah Taehyung dan menghisapnya juga mengajak perang lidah.

Simanis merasa aneh dan geli. Ini pertama kalinya ia merasakan ciuman dan ia tak bodoh kalau ini menuju kearah sex. Ingin menolak tapi tubuhnya berkata lain. Jantungnya berdebar tak karuan.

Jungkook menggendong Taehyung ala koala menuju kamarnya, membaringkan simanis dengan hati-hati diranjang dan tak lupa mengunci pintu kamar Taehyung.

Ia melumat lagi bibir Taehyung dengan penuh nafsu lalu merambat pangkal leher simanis,

"K-kau mau apa?" Taehyung menghentikan Jungkook saat tangannya ingin melepas celana dalam Taehyung

Jungkook tersenyum miring "Memasukimu tentu saja"

Taehyung menggeleng takut "J-jangan sekarang.. Aku belum siap"

Jungkook tertawa pelan "Lihatlah, punyamu bahkan sudah menegang dan punyaku juga begitu, kita selesaikan sayang.."

Taehyung melihat gundukan dibalik celana dalamnya dan benar kalau itu sudah menegang sempurna. Ia memerah malu.

Tanpa persetujuan Taehyung, Jungkook langsung melepas celana dalam simanis juga kaosnya dan seketika tubuh indah itu terekspos. Taehyung terkejut dan segera menutupi area privasinya itu. Kini ia sudah telanjang bulat.

"S-sialan.. Kau mafia menyebalkan!" gerutu Taehyung namun wajahnya sudah seperti kepiting rebus,

Jungkook yg mendengarnya pun terkekeh. Tak disangka ada pembunuh bayaran seimut dan semanis pemuda dibawahnya ini.

"Aku ingin bertanya sesuatu," celetuk Taehyung tiba-tiba, membuat Jungkook menatapnya dengan tatapan bertanya,

"Bukankah kau straight? Lalu kenapa kau bisa menyukai pemuda sepertiku?" tanya Taehyung yg tidak ragu lagi mengalungkan kedua tangannya dileher Jungkook.

Jungkook tersenyum "Awalnya aku straight, tapi setelah bertemu denganmu hatiku merasakan perasaan aneh yg tidak pernah kurasakan selama 26 tahun ini."

Taehyung terdiam mendengarnya namun pipinya semakin memerah,

"Dan.."

"Aku tidak ingin sekedar menyetubuhimu. Aku ingin memiliki hatimu, menjagamu selamanya dan menjadikanmu kekasihku." lanjutnya sambil mengusap lembut poni Taehyung.

Simanis terharu mendengarnya. Tak disangka mafia sadis dan kejam ternyata bisa seromantis ini pada orang yg dicintainya.

Jungkook kembali mencium bibir Taehyung kali ini lembut sekali dan penuh perasaan. Tangannya menjelajahi tubuh atas Taehyung mulai leher hingga kedua putingnya, ia mencubit pelan sesekali memainkannya dengan dengan jari. Desahan demi desahan pun lolos dari mulut simanis.

Perlahan ciuman Jungkook merambat ke tubuh bagian bawah Taehyung yaitu penis mungilnya yg menegang. Ia kecup ujungnya dan memainkannya dengan jari.

"Ouuhhh sshhh.."

Jungkook memasukkan nya kedalam mulut dan mengulumnya dengan lembut

"Asshhhh jungkook aahhh.." Taehyung meremas rambut Jungkook guna menyalurkan rasa nikmat,

"J-jangannhhh.."

Jungkook mengemut kedua bola kembarnya yg itu membuat Taehyung semakin gelisah bergerak kesana-kemari merasakan nikmat.

"Ah aku tidak tahan lagi" Jungkook melepas pakaiannya yg masih melekat ditubuhnya. Kini ia telanjang seperti Taehyung.

Simanis kagum dan merona melihat tubuh atletis Jungkook, apalagi perut kotak-kotaknya yg terbentuk sempurna.

"Suka dengan apa yg kau lihat, sayang?" tanya Jungkook dengan menggoda. Taehyung membuang muka karna malu.

Jungkook kembali bermain dengan tubuh Taehyung, tangannya mengocok penis mungil Taehyung yg sudah mengeluarkan precum,

"Ahhhh t-teruskan jungkook ssshhhh.."

Jungkook menyeringai "Keluarkan untukku baby" dan semakin mempercepat kocokannya

"J-jungkook a-aku AAHHHH!!!" cairan Taehyung keluar membasahi tangan Jungkook dan perut Taehyung.

Jungkook mengambil sisa cairan itu dengan jari-jarinya dan mengemutnya "Sangat manis, seperti dirimu"

Taehyung semakin memerah malu.

Jungkook melebarkan paha Taehyung dan lubang berkedut itu pun terekspos. Kedua jarinya ia masukkan dan membuat gerakan menggunting,

"Rileks sayang.." ucap Jungkook saat melihat Taehyung merintih dan sedikit terisak. Ia tahu kalau ini pertama kalinya bagi Taehyung, maka ia harus selembut mungkin.

"Annhhh.."

Jungkook menyeringai, rupanya ia berhasil menemukan titik manis itu, maka ia pun semakin cepat memaju-mundurkan kedua jarinya

"L-lebih cepat Jungkookhh.."

Sang dominan malah mengeluarkan jarinya, itu membuat Taehyung merengut protes karena kenikmatan nya hilang.

Jungkook menyeringai "Puaskan dulu punyaku"

Taehyung terdiam sejenak menatap Jungkook "A-aku tidak tahu caranya"

"Kulum lah seperti apa yg aku lakukan tadi"

Taehyung dengan ragu duduk didepan Jungkook yg sudah berdiri sambil menyodorkan kejantanan nya ke wajah Taehyung. Perlahan jari-jari lentik itu memegang penis Jungkook, mengurut pelan namun efeknya begitu nikmat bagi Jungkook.

"Kulum Tae!" pintah Jungkook

Taehyung menurut dan memasukkan benda pusaka itu kedalam mulutnya,

Jungkook mendongak merasakan hangatnya mulut Taehyung yg begitu lembut dan basah.

Taehyung memaju-mundurkan kepalanya sesekali memainkan ujung penis itu dengan lidahnya. Jungkook menggeram nikmat dibuatnya

"Cukup Tae,"

Taehyung menghentikan kegiatannya dan menatap heran Jungkook "Apa aku melakukan hal yg salah?"

Jungkook menggeleng dan kembali membaringkan Taehyung "Aku ingin keluar didalam mu"

Ia menaruh kedua kaki Taehyung dibahunya setelah itu memposisikan kejantanannya di lubang Taehyung,

"Mungkin akan sedikit sakit, jadi bertahanlah untukku" ucap Jungkook lembut, dan Taehyung mengangguk pelan.

JLEB!

"Akhhh s-sakitt.." Taehyung meringis dan meremas bantal yg ia pakai, demi apapun rasanya sakit seakan terbelah menjadi dua.

Jungkook menggeram pelan merasakan lubang Taehyung begitu sempit, lembut, hangat dan basah.

"Aku akan bergerak jika kau sudah siap" ucap Jungkook mengelus poni Taehyung yg sedikit lepek karna keringat.

"Akhhh..b-bergerak saja Jungkook"

"Tapi kau masih kesakitan,"

"Sudahlah bergerak saja, makin lama makin sakit"

Jungkook mengangguk dan mulai menggerakkan pinggulnya dengan perlahan,

"Asshhh..kookhhh.." badan Taehyung bergetar karna benda tumpul itu terus menerus mengenai prostatnya

"Enak huh?"

Taehyung mengangguk "E-enaakkk ssshhhh..lebih cepat lagi"

Jungkook tersenyum miring dan semakin cepat menggerakkan pinggulnya. Suara becek dan tamparan kedua kulit pun terdengar jelas dari kamar itu.

Plok!

Plok!

Plok!

"Tae kau membuatku gila sshhh.." Jungkook bergerak brutal yg itu membuat Taehyung semakin mendesah keras merasakan nikmat yg belum pernah ia rasakan seumur hidupnya,

Maklum saja, selama hidupnya Taehyung belum pernah merasakan cinta, pacaran, ciuman maupun sex. Hidupnya monoton.

"AAKKHHH!!!" tubuh Taehyung mengejang bersamaan dengan keluarnya cairan kental dari penis mungilnya, begitupun dengan Jungkook yg keluar banyak didalam Taehyung.

"Jangan kira ini akan selesai sayang" kata Jungkook sembari menyeringai

Taehyung masih menetralkan nafasnya "Aku lelah"

Jungkook tidak mendengarkan dan malah membalikkan badan Taehyung menjadi menungging, ia memasukkan lagi kejantanannya dan bergerak brutal

"Aahhh sshhh..ouuhhh hiks.." desahan Taehyung teredam karena ia membenamkan wajahnya dibantal

Plak!

Plak!

"Akkhhh.." Taehyung memekik saat pantatnya ditampar gemas, sedangkan Jungkook hanya tersenyum melihat pantat Taehyung yg memerah akibat ulahnya.

Jungkook membungkukkan tubuhnya hingga dadanya dan punggung Taehyung bersentuhan. Ia mencium lembut bahu itu lalu merambat mengulum daun telinga Taehyung. Simanis meremang.

"Kau mencintaiku kan?"

Taehyung berdecak kesal mendengar itu "S-setelah asshhh.. melakukan semua ini kau masih aahhh..perlu bertanya?!"

"Oh ayolah, aku ingin mendengar langsung dari mulutmu sayang" Jungkook berbisik setelah itu mencium gemas pipi Taehyung

"Atau kau ingin--"

"Akkhhh.." Taehyung tersentak saat Jungkook menghentak keras dan begitu dalam

"Kau ingin lagi huh? Baiklah" lalu menghentak lagi lebih dalam

"J-janganhh.." Taehyung terkejut karena ia langsung keluar hanya karna satu hentakan saja. Badannya mengejang dan sangat sensitive.

Jungkook semakin kuat menekan kejantanannya agar terbenam semakin dalam dilubang Taehyung, itu membuat penis mungil simanis keluar air kencing dan bukan sperma.

Jungkook menyadarinya dan hanya tersenyum puas, ia malah mengocok penis Taehyung dengan cepat dan benar saja keluar lagi air kencingnya.

"Aahhh s-sudah.. Baiklah aku mencintaimu" Taehyung sudah lemas membenamkan lagi wajahnya dibantal. Tubuhnya sensitive pasca orgasme kering.

Jungkook menyeringai dan bergerak cepat menjemput kepuasannya,

"Arrgghhh fuck!" Jungkook membenamkan kejantanannya supaya cairannya ditelan habis oleh lubang Taehyung meskipun ada sedikit yg meluber mengenai sprei ranjang.

Jungkook mencabut kejantanannya dan melebarkan sedikit pantat Taehyung, terlihatlah lubang berkedut itu yg penuh dengan sperma nya.

"A-apa yg kau l-lakukanhhh--"

Jungkook menjilat lubang Taehyung dan menghisap semua sperma nya hingga tak ada yg tersisa.

"K-kumohon c-cukup jungkookhhh"

"Sshhh..ouuhhh"

Jungkook menyudahi kegiatannya dan tersenyum puas. Ia membaringkan Taehyung dan memeluknya lembut, membenamkan wajah Taehyung di dada bidangnya.

Sesaat kemudian Taehyung melupakan sesuatu,

"Seokjin hyung" gumam nya,

Jungkook yg mendengar itu terkekeh pelan "Kenapa dengan hyungmu itu?"

Taehyung mendongak menatap Jungkook "Sampai saat ini dia belum kembali dari supermarket"

Jungkook tersenyum miring "Tenanglah dia aman"

Taehyung memicingkan mata memdengar itu "Apa kau merencanakan sesuatu? Aku akan membencimu kalau kau sampai melukai hyungku satu-satunya!"

Jungkook menggeleng kemudian tersenyum "Aku tidak akan melukainya, tetapi tangan kananku yg akan melakukan sesuatu kepadanya"

Flashback!

Seokjin baru saja keluar dari supermarket dengan membawa barang belanjaan,

"Hah kurasa aku sudah membeli semuanya. Eskrim nya Taehyung juga sudah. Anak itu tidak pernah lupa soal eskrim" Seokjin bergumam kecil sambil menaruh barang belanjaan di bagasi mobilnya.

Ia tidak mengetahui jika sedari tadi disebrang sana ada 2 pria yg memantau nya,

"Hyung apa kau yakin ingin bertemu dengannya?" ucap salah satu pria itu, dia Jungkook.

"Aku sangat merindukannya, Jungkook. Aku harus menyelesaikan kesalahpahaman ini." ucap pria disebelah Jungkook. Yap, dia Namjoon.

"Kau temui dia, hyung. Aku akan menunggu disini" kata Jungkook. Namjoon mengangguk dan berjalan menghampiri Seokjin.

"Hei," Seokjin menoleh saat ada yg menepuk pundaknya,

Seketika wajahnya berubah manjadi datar dan terlihat marah,

"Mau apalagi kau menemuiku?!" tanya Seokjin menatap datar Namjoon,

"Seokjin kumohon dengarkan aku sekali saja.." ucap Namjoon dengan sendu

Kebetulan area supermarket ini sedikit sepi, jadi lebih leluasa untuk pasangan ini meluruskan masalah mereka.

Seokjin berdecih "Setelah aku memergokimu tidur dengan jalang, kau masih berani menemuiku?! Berani sekali!"

Namjoon menggeleng "Kau salah paham jinnie, saat itu aku mabuk dan tidak sadar"

Wajah Seokjin merah padam dan matanya terlihat akan mengeluarkan airmata "Sudahlah, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi"

Saat ingin membuka pintu mobil, tangannya dicekal Namjoon "Tolong dengarkan penjelasanku sayang.. Aku tau kau sangat marah dan kecewa, tapi aku jujur tidak sadar saat melakukan itu"

Seokjin menatap Namjoon dengan mata berkaca-kaca "Apa kau tau bagaimana perasaanku saat melihatmu bercinta dengan jalang itu? SAKIT SEKALI BRENGSEK! Aku bodoh karena sudah mencintai pria bajingan sepertimu hiks..!" lalu menangis keras. Hatinya berdenyut nyeri mengingat kejadian itu yg sudah setahun berlalu.

Sebenarnya Seokjin bisa saja memukuli Namjoon atau bahkan menusuknya saat ini juga karna dimobilnya tersedia beberapa benda tajam, tapi entah mengapa ia lemas dan hatinya sakit sekali, tidak bertenaga untuk melawan Namjoon.

Namjoon memeluk Seokjin, meski harus mendapat pukulan keras karna Seokjin memberontak

"Kau bajingan hiks.. Kenapa kau muncul disaat aku sudah mulai melupakanmu.." tangisan Seokjin teredam dada bidang Namjoon, sedangkan Namjoon menenangkan Seokjin dengan mengelus lembut rambutnya. Namjoon tahu kalau Seokjin mudah sekali emosi dan menangis.

"Kita ke apartemenku nee? Aku yg menyetir." bisik Namjoon setelah itu mereka masuk ke mobil dengan Namjoon yg menyetir.

Saat mobil Seokjin sudah pergi dari tempat itu, Jungkook tersenyum melihat dari sebrang sana "Baiklah, sekarang aku akan ke apartement Taehyung. Kau tidak bisa lari dariku manis.."

Flashback off!

"Jadi, jin hyung kekasihnya nya Namjoon hyung?" tanya Taehyung sekedar memastikan,

Jungkook mengangguk "Sudah 3 tahun menjalin hubungan"

"Tunggu, berarti Namjoon hyung tahu kalau jin hyung adalah hyungku?" tanya Taehyung,

"Dia dan aku baru tahu setelah kemarin mencari tahu tentangmu dan ya, dia senang kalau ternyata kau adiknya Seokjin hyung"

"Dan Namjoon hyung juga tidak masalah kalau Jin hyung itu pembunuh bayaran sama sepertimu" lanjutnya.

Taehyung mengangguk paham setelah itu tak sadar mengingat sesuatu,

"Yaakkk eskrimku! Jin hyung tadi membelikanku eskrim. Pasti sudah cair" Taehyung merengut kesal.

Jungkook tertawa gemas dan menciumi seluruh wajah Taehyung "Apa kau lupa jika sekarang punya kekasih kaya raya? Aku akan memberikan apapun yg kau mau"

Taehyung berdecih tetapi rona merah terpancar di pipinya "S-sombong sekali kau"

-oOo-

Sejak saat itu Taehyung dan Jungkook resmi menjadi sepasang kekasih. Sedangkan Seokjin dan Namjoon sudah berbaikan dan menjalani kehidupan seperti pasangan pada umumnya.

Anggota assassin yg lainnya tidak mengetahui kalau kedua anggota mereka adalah kekasih dari mafia yg sangat berbahaya itu. Singkatnya kedua anggota assassin yg manis itu tutup mulut menjaga rahasia mereka.

Jungkook dan Namjoon tidak masalah jika kekasih mereka itu pembunuh bayaran. Malah sebaliknya, mereka sangat terbantu dengan adanya kekasih² mereka yg cerdas itu. Karena kedua pasangan beda profesi ini sama² sadis dan kejam bak psychopath.

Seperti saat ini, Taehyung sedang menemani Jungkook untuk menyiksa para penghianat di gudang tempat Jungkook menyiksa 10 namja kemarin.

"Hyung apa aku boleh membantu, Tanganku sudah gatal" Taehyung mendekati Jungkook dan mengecup singkat bibir sang kekasih.

Jungkook menyeringai "Tentu boleh sayang. Aku sudah pegal dan saatnya kau menggantikanku"

Ia memeluk Taehyung dari belakang sedangkan simanis sudah fokus menempelkan besi panas itu ke dada korban.

Para anak buah Jungkook bergidik ngeri melihat interaksi keduanya yg terlihat begitu cocok, sama² berparas rupawan, sadis, kejam dan suka sekali menyiksa.

"Bagaimana anak mereka nanti jika orangtua nya saja begitu sadis dan mengerikan" batin para anak buah Jungkook.

"Sayang ayo lakukan lagi, kau sangat berbakat" ucap Jungkook lalu mencium gemas pipi Taehyung. Simanis menyeringai dan semakin dalam menempelkan besi panas itu ke dada korban nya Jungkook.

"Aku mencintaimu" bisik Jungkook lalu mengecup singkat leher Taehyung, sedangkan simanis hanya mengangguk dan asik dengan kegiatannya.

END!

_____________________________________________________

Btw, ini part terpanjang wkwk

Semoga suka 💜

Voment nya pwiisss..

See you~

Continue Reading

You'll Also Like

5.9M 309K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
478K 51K 23
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
1.8M 27.1K 44
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
258K 20.3K 34
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini βš οΈβ›” Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. πŸ”žβš οΈ. ...