"Saat mataku tanpa sengaja melihatmu hatiku berkata 'fabiayyi ala irobbikuma tukadziban.' Tetapi dilain itu aku selalu mengingatkan hatiku agar tidak mengeluarkan sama sekali kata selain 'Maa Fii Qalbi Ghairullah.' ." _Afifah Sheila Mashel
🌿🌿🌿
Afifah telah sampai di rumahnya, ia memarkirkan motornya lalu memasuki rumahnya dengan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Afifah
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Umi yang baru saja datang dari arah dapur untuk menghampiri Afifah lalu Afifah mencium tangan uminya.
"Bagaimana pekerjaan kamu hari ini nak." Tanya Umi
"Alhamdulillah lancar Umi." Ucap Afifah tersenyum
"Sudah shalat Ashar?." Tanya Umi
"Sudah Umi." Ucap Afifah
"Alhamdulillah,,, sekarang kamu bersih-bersih terlebih dahulu sebentar lagi Abi pulang setelah itu kita shalat magrib berjamaah bareng Abi." Ucap Umi
"Baik Umi, kalo gitu Afifah izin ke kamar ya Umi." Ucap Afifah
"Iyaa nak." Ucap Umi
Afifah berjalan ke arah kamarnya lalu memasuki kamarnya. Seperti yang di bilang Umi tadi, Afifah langsung membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk menunaikan shalat magrib bersama Abi dan Umi.
Setelah selesai Afifah pergi ke ruangan khusus untuk sholat di rumahnya disana sudah ada Abi dan Umi, Afifah duduk di sebelah Umi.
Adzan mulai berkumandang Abi, Umi dan Afifah mendengarkan nya lalu setelah selesai Mereka Membaca doa sesudah Adzan.
Mereka mulai melaksanakan kewajiban nya menunaikan shalat magrib dengan berjamaah Bersama Abi.
Setelah selesai Umi dan Afifah Mencium tangan Abi, lalu membereskan sajadah dan mukena mereka.
Umi dan Afifah berjalan menuju meja makan untuk makan malam bersama.
Abi, Umi dan Afifah pun makan malam bersama.
🌿🌿🌿
Pagi hari
Pukul 07 : 00
Afifah mendapatkan chat dari kak Aisyah
___________________________________________
(Kak Aisyah)
_____________
Assalamualaikum
Kamu ke rumah kakak ya ikut pengajian pukul 8 .
Wa'alaikumussalam
Insya Allah kak, Afifah
Usahakan untuk datang
Terimakasih Afifah, Kakak tunggu ya kedatangannya. Kamu ajak Umi sama Abi kamu juga sekalian.
Insya Allah kak, Nanti Afifah
Sampaikan kepada Umi dan Abi
Baiklah kalo begitu kakak tunggu ya Afifah .
Iya kak.
___________________________________________
Setelah itu Afifah berjalan ke ruang televisi untuk memberitahukan pesan kak Aisyah kepada Umi dan Abi.
Afifah duduk di kursi dekat Umi dan Abi.
"Abi, Umi tadi Afifah dapat pesan dari kak Aisyah, kak Aisyah mengundang Abi ,Umi dan Aku ke Acara Pengajian kak Aisyah Jam 8." Ucap Afifah
"Baiklah Nak,,, Sekarang Abi dan Umi siap-siap." Ucap Abi
Afifah mengangguk lalu tersenyum.
Abi dan Umi memang sudah mengenal kak Aisyah, Karena dulu kak Aisyah pernah main ke rumah Afifah untuk bersilaturahmi dengan keluarga Afifah.
Afifah sedari tadi sudah siap, Afifah mengenakan gamis berwarna pink dan juga jilbab yang panjang berwarna putih serta tas berwarna putih.
Setelah menunggu beberapa saat Abi dan Umi sudah siap dan menghampiri Afifah.
"Ayo nak." Ucap Abi
Afifah mengangguk, mereka pun keluar dari rumah. Abi mengeluarkan Mobilnya lalu mereka pergi dari halaman rumah Afifah.
Setibanya di rumah kediaman milik Aisyah dan Ustadz Imran suami Aisyah. Keluarga Afifah turun dari mobil dan di sambut oleh Kak Aisyah dan Ustadz Imran.
Abi berjabat tangan dengan Ustadz Imran sedangkan Afifah dan Umi hanya menyatukan kedua tangannya di depan dada.
Begitu pun kak Aisyah kepada Abi, Namun Kepada Umi Kak Aisyah Mencium tangan nya lalu bersalaman dengan Afifah.
"Silahkan Masuk, kita bicara di dalam." Ucap Ustadz Imran sopan
Keluarga kak Aisyah dan Keluarga Afifah pun Masuk ke dalam rumah kak Aisyah.
Di sana kebetulan belum ada siapapun, keluarga Afifah yang pertama datang.
Keluarga Afifah di persilahkan duduk di ruang tamu dan di temani oleh kak Aisyah dan Ustadz Imran.
Afifah hanya menundukkan pandangannya.
Tiba-tiba ada suara anak kecil
"Umii,,,," Ucap Anak itu yang tak lain adalah putranya kak Aisyah
"Iya Kenapa sayang." Ucap kak Aisyah
"Liatt Zidan di beliin Mobil-mobil lan sama bang idar." Ucap Zidan tersenyum kepada Uminya.
"Wahhh iya, sekarang Dimana bang Haidar nya?." Ucap Umi
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap seorang laki-laki yang baru saja memasuki rumah
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Ucap semua orang yang berada disana.
"Haidar sini duduk bang." Ucap Ustadz Imran
Haidar duduk di samping ustadz Imran.
"Pak Ali Perkenalkan Ini Keponakan Saya Muhamad Haidar Al-Ghifari." Ucap Ustadz Imran
DEG
Jantung Afifah berdegup dengan kencang. Apakah Afifah salah dengar? Tidak mungkin kan dia Gus Ghifari yang terkenal itu?.
Afifah sedikit menaikkan wajahnya untuk memastikan bahwa dia bukanlah orang yang sama yang di cintai Afifah dalam diam.
Dan ternyata benar, dia adalah Gus Ghifari orang yang selama ini Afifah cintai dalam diam, Afifah kembali menundukkan kepalanya.
Hati Afifah terus mengucap 'Maa Fii Qalbi Ghairullah' Afifah Meremas Jari-jari nya, sungguh Afifah sangat gugup dan sedikit tidak Percaya bahwa Gus Ghifari sekarang berada satu ruangan dengannya.
"Bang Idar Perkenalkan Ini Pak Ali, Ini Istrinya Umi Ainun dan Ini Afifah Sheila Mashel putri nya pak Ali." Ucap Ustadz Imran
Gus Ghifari Mencium tangan Pak Ali Lalu setelah itu Menangkup kedua telapak tangannya di depan dada sambil tersenyum.
Afifah dan Umi pun Melakukan hal yang sama dengan menundukkan pandangan.
🌿🌿🌿
Setelah perkenalan tadi hati Afifah masih deg-degan, Sekarang Afifah sedang duduk bersama Umi dan Kak Aisyah di barisan Para Akhwat untuk mendengarkan Ceramah Gus Ghifari.
Gus Ghifari sedang Membahas tentang Kemuliaan dari seorang perempuan, sedari tadi Afifah hanya mendengarkan ceramah Gus Ghifari.
Sampai pada penutupan Gus Ghifari Berucap "Perempuan itu sama seperti bunga mereka harus di perlakukan dengan lembut, baik dan penuh kasih sayang. Karena Perempuan di ciptakan dari tulang rusuk dan sesungguhnya bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah atasnya, jika kalian memaksanya dengan keras maka dia akan patah, hatinya seperti kaca yang mudah pecah, jika sudah pecah sulit untuk di Perbaikinya, Karena wanita begitu istimewa. Maka, Perlakukan lah seorang wanita dengan lembut, baik dan penuh kasih sayang." Ucap Gus Ghifari
Hati Afifah tersanjung mendengarkan ceramah dari Gus Ghifari namun disisi lain Afifah tiba-tiba merasakan kesedihan.
Entahlah Afifah merasa kalo ia tidak pantas di sandingkan dengan Gus Ghifari, Afifah hanya seorang wanita yang mempunyai banyak kekurangan.
Acara Pengajian pun selesai mereka semua membaca doa dan Menutupnya dengan Melantunkan sholawat nabi.
Afifah membantu Kak Aisyah untuk membagikan makanan kepada semua orang.
Setelah selesai dengan semua itu Aisyah dan Afifah duduk di kursi karena lelah.
"Terimakasih ya Afifah sudah membantu kakak." Ucap Aisyah
"Afifah senang bisa membantu kak aish..." Ucap Afifah
"Masya Allah Udah cantik baik lagi." Ucap Aisyah memuji Afifah
"Ishhh,,, kak Aisyah mah bisa aja." Ucap Afifah
Aisyah hanya terkekeh melihat pipi Afifah yang memerah.
"Umiiii...." Ucap Zidan berlari lalu memeluk kak Aisyah
"Kenapa Sayang?." Tanya Aisyah
"Engga Jadi Umi... Kak Fafa ayo main sama Zidan." Ucap Zidan kepada Afifah
"Zidan,,, Zidan main sama Abi dulu ya, kasian kak Afifah nya capek habis bantuin Umii." Ucap Aisyah kepada Zidan sembari mengusap kepalanya dengan pelan
"Yahh Umii." Ucap Zidan Merengek
"Gapapa kak,,, Zidan mau main? Ayoo...." Ucap Afifah tersenyum ke arah Zidan
"Yesss ayo kak." Ucap Zidan
Zidan menarik tangan Afifah menuju permainan nya, disana banyak mainan yang tergeletak di lantai.
Afifah mulai duduk dan bermain bersama Zidan mulai dari menyusun rel kereta api juga memasang kereta apinya supaya berjalan, Lalu setelah itu membangun rumah-rumah han dan sebagainya.
Zidan dan Afifah tertawa lepas saat rumah-rumah yang mereka bangun ambruk Alhasil mereka harus membangun nya kembali.
Di sisi lain Gus Ghifari Memperhatikan interaksi keduanya sampai tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Matanya di jaga jangan sampai Zina mata, dosa." Ucap Ustadz Imran Mengingat kan
Gus Ghifari memalingkan wajahnya lalu menatap Ustadz Imran.
"Saya Cuman Liatin Zidan yang sedang bermain kak." Ucap Gus Ghifari
"Saya Juga pernah muda kayak kamu, saya tau." Ucap Ustadz Imran
Gus Ghifari hanya tersenyum menanggapi perkataan Ustadz Imran.
Hari sudah mulai siang keluarga Afifah berpamitan untuk kembali pulang. Afifah memeluk kak Aisyah.
"Terimakasih ya Afifah sudah banyak membantu kakak." Ucap Asiyah
"Sama-sama kak, itu sudah menjadi kewajiban Afifah." Ucap Afifah
Setelah itu lalu Afifah berjongkok dan melihat wajah Zidan.
"Hai Zidan kakak pulang ya." Ucap Afifah
"Yahh padahal kan Zidan masih mau main sama kak Fafa." Ucap Zidan
"Lain kali kakak kesini lagi, Main lagi sama Zidan."Ucap Afifah
"Janji." Ucap Zidan sambil menunjukkan jari kelingkingnya
"Janji." Ucap Afifah menautkan jari kelingkingnya kepada jari kelingking Zidan.
"Zidan jangan nakal ya dengerin apa kata Umi sama Abi." Ucap Afifah
"Siap Laksanakan Komandan." Ucap Zidan
Afifah terkekeh lalu mengusap kepala Zidan dengan lembut.
Keluarga Afifah pun berjalan ke arah mobil setelah mengucapkan salam.
Lalu mereka pun pergi meninggalkan kediaman rumah milik Aisyah.
🌿🌿🌿
Annyeong!!!!
Gimana ceritanya kali ini seru ga?
Ada pesan untuk
Afifah?
Gus Ghifari ?
Umi?
Abi?
Aisyah?
Ustadz imran?
Zidan?
Atau Author nya?
Semoga kalian suka sama ceritaku
Jangan lupa vote sama komen ya...
Aku harap komenan kalian, komenan yang berupa positif :) Terimakasih kalian semua