Bangsaku & Bank Saku {Wattys...

Por prastiwara

137K 18.5K 1.6K

[Kumpulan Cerita] Yang culas sembunyi di fana ujaran; Yang bernas berbunyi di kekal tulisan. Bangsaku dan Ba... Más

[ ]
Alibi
Bingkisan
Ceban
Damai
Ekstravaganza
Fiasko
Genderuwo
Hiper-
Ijazah
Jemawa
Ke(me)nangan
Lingkaran
Melodrama
Nir-
Oi
Pembunuhan
QWERTY
Rp.
Sambalewa
Trap
U(l)ang
Visi
Wanprestasi
XOXO
Yth.
Zilioner
[.]
Eksel dan Worda
Hidup dan Penjara
Ponsel dan Pintar
Kereta dan Mereka
Sapi dan Gila
Buaya dan Bualan
Hantu dan Ketakutan
Miskin dan Bahagia
Beruang (Part 1)
Beruang (Part 2)
Beruang (Part 3)
Beruang (Part 4)
Beruang (Part 5)
Mengeluh dan Obatnya

Senja dan Televisi

266 59 5
Por prastiwara

Kapei tak punya apa-apa lagi untuk dibanggakan. Tua, miskin, pun tak lagi menarik dalam hal rupa. Tapi, yang menarik, Kapei tak bosan untuk tetap hidup. Di hari tuanya, tanpa keluarga, Kapei tinggal sendirian, tapi tak pernah merasa kesepian. Sebab, Kapei punya teman: sebuah TV tabung peninggalan zaman kolonial.

Herannya, tak seperti relasi manusia dan benda yang mana bila klop keduanya bakal betah bersama sepanjang waktu, Kapei dan TV tabungnya tak begitu. Kapei memperlakukan temannya itu ibarat pohon natal, difungsikan hanya saat tiba waktunya. Dari 24 jam jatah bernapas setiap hari, Kapei hanya butuh 5 menit untuk TV tabungnya, dan itu cukup. Dan betapa yang sebentar itu selalu dinanti-nantikannya, melebihi apapun.

Kapei bekerja di rumah produksi sinetron bermutu rendah tapi berprofit tinggi sebagai tukang gulung kabel. Tak masalah, pikirnya, lagian sudah tua mau mengharap pekerjaan apa memangnya. Dulu semasa muda, Kapei pernah berkantor di lembaga sensor pertelevisian, gajinya besar, tapi setelah 5 tahun di sana Kapei bosan, memutuskan keluar. Sejak saat itu, Kapei bekerja serabutan, macam-macam, dan justru lebih bahagia, hingga hari ini masih mampu makan berkat upah menggulung kabel tersebut. Pun Kapei bisa bertemu langsung dengan artis-artis sinetron, yang tentu menarik dalam hal rupa.

Sore ini, sepulang kerja, Kapei mandi, kemudian menghidangkan secangkir teh hangat untuk dirinya sendiri. Dari jendela rumah petak kecilnya, langit tampak megah kejinggaan, menuangkan sehampar melankolia di horizon yang merontokkan lelah dari punggung para pekerja. Kapei bersiap. Duduk di sudut favoritnya, Kapei menghitung mundur menit pada jam dinding. Di hadapannya, TV tabungnya seakan mengangguk.

Waktunya tiba. Kapei menyalakan TV tabungnya. Ah, ternyata belum mulai. Di layar masih menampilkan sinetron tempat Kapei bekerja. Tak apa, Kapei bisa menunggu sebentar. Ketika sinetron berakhir menerakan tulisan bersambung, barulah, Kapei duduk tegak. Ya, ini dia.

Kapei memandang takjub, mata berkaca-kaca, pada layar kaca yang menayangkan azan magrib, tayangan yang dinanti-nantikannya.

Seguir leyendo

También te gustarán

111K 7.1K 34
Tersedia versi ebook di Google play. Link? Cek bio! Ladit Panji Susena. Anak tanpa ibu, pria berdarah Sunda, lahir di tanah Dewata dan sekarang berdo...
886K 58.1K 37
SLOW UPDATE Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata lentik...
209K 2.8K 16
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga
59K 5.8K 33
No Deskripsi. Langsung baca aja Taekook Vkook Bxb 🔞🔞 *** Start : 15 Januari 2024 End : -