Ainaya ( End )

By nurhmanis

1.6K 395 13

[ TAHAP REVISI ] "Berdamai dengan diri sendiri, adalah puncak kebahagiaan yang abadi." -nurhmanis in Aina... More

🌻00. Prologue + Cast Utama
🌻001. Ainaya Putri Adinda
🌻002. Brian Putra Adeon
🌻003. Kulkas Dua Pintu
🌻004. Pembelaan Sahabat
🌻005. Bak Malaikat
🌻006. Kejadian Di Kantin
🌻 007. Perasaan Yang Sama
🌻008. Retak
🌻009. Pertengkaran Hebat
🌻010 . Semotor Berdua
🌻011. Something in My Heart
🌻012. Di Hari Cerah
🌻013. Luapan Emosi
🌻014. Luapan Emosi (2)
🌻 015. Salah Tingkah
🌻016. Sebuah Awal
🌻017. UKS
🌻018. Pertikaian Di Lapangan
🌻020. PUTUS!
🌻021. Dijemput?
🌻022. What Is Toxic Relationship?
🌻023. Hukuman
🌻024. Sensasi
🌻025. Tentang Sejuk
🌻026. Dua Pasangan
🌻027. Semakin Jatuh Rasa
🌻028. Diganggu Preman
🌻029. Bukti?
🌻030 . Flashback
🌻031. Twitter & Hoax
🌻032. Ketegasan
🌻033. Are You Okay?
🌻034. Dalangnya
🌻035. Mentari Yang Bersinar
🌻036. Fall In Love?
🌻037. Pergantian Tahun
🌻038. Pergantian Tahun (2)
🌻039. Sweety!
🌻040. Muncul Kembali
🌻041. Awal
🌻042. Kisah Lain
🌻043. Redupnya Cahaya
🌻044. Tolakan
🌻045. Kembali
🌻046. Killer Azka?
🌻047. Diancam
🌻048. Tepati Janji
🌻049. Retak (2)
🌻050. Dijodohin?
🌻051. Lucu
🌻052. Jarak
🌻053. Adik Manis Naya (2)
🌻054. Rest In Peace
🌻055. Punya Nyali?
🌻056. Still In Drama
🌻057. Detik Penyelesaian
🌻058. Baikan?
🌻059. Bukti? (2)
🌻060. Leoyra Quenzza
🌻061. Kelulusan
🌻062. Alzaska Arya Alfanza
🌻063. Menuju Epilog
🌻064. Epilog
🌻065. Tamat

🌻019. Adik Manis Naya

15 6 0
By nurhmanis


OSISsman1Jakarta


❤ 💬 📎

124.240 suka

OSISman1Jakarta : BEGINI MUKA SI PENGECUT alzska0

priska99: jinjyaaa!!!!! Ini yang tadi di dipukulin si cwek di lapangan kan itu kan?

lalaa55: HU BANCII BERANINYA SAM CEWEK Doang!!

Farhan_atmaja: Nyuk, lihat ini, dah, foto lo di post di ig OSIS @alzska0

Le9rara: BY, NGGAK BISA DIBIARIN NIH! @alzska0

Rsendusejuk: Apaam sih lo? Caper amat @le9rara

Le9rara: BILANGIN SAMA TEMEN LO THALETHA, BERANI BANGET DIA MALU-MALUIN AZKA KAYAK GINI! BERENGSEK @lethaagemoy

Kanifyaa_mlikmu: Cowoknya ganteng sih🥰 tapi sayang letoy.

Leylalelah: OH MAY GOD, MUKA BERLIAN HATI SAMPAH @alzska0

Ferenc177: mukanya pengen gue tabok, shit!

lethaagemoy: Ada apa gerangan si kawan, bawa santai aja, napa!

Rsendusejuk: Habis ini, lo berdua kena masalah sama Azka & Rara, gue nggak ikut campur, ya @lethaagemoy @ainaya7

Alzska0: Diem!

KOMENTAR DINONAKTIFKAN


......

19:45

Dilema, hal itu yang sedang dirasakan Ainaya, dia merasakan seperti warna kelabu saat ini, entahlah, semua perkataan Azka serta yang tadi dilakukan Azka kepadanya teringat jelas di memorinya. Bukan nya sakit, Ainaya merasa seperti terketuk hatinya. Untuk memutuskan hubungannya dengan Azka.

"Nay, makan dulu." suara lirih bundanya yang terdengar jelas dari depan pintu kamarnya itu mampu membuat Ainaya terbangun dari lamunan nya.

"Nanti, Bun." sahutnya dari dalam kamar.

Merasa sesuatu yang tidak beres pada anak gadisnya itu. Riris mengetuk pintu kamr itu.

Tok!

Tok!

"Buka sebentar, Naya." pinta Riris.

Yang langsung disahuti Ainaya dari dalam, kamarnya. "Bun, maaf ya, Ainaya nggak bisa bukain dulu. Nanti Naya keluar kamar kok, janji." Ainaya berucap.

Dia tahu, bundanya itu hanya khawatir padanya, tetapi dia benar-benar ingin menjadi teman sepi saat ini. Riris bisa apa? Selain tidak memaksa anaknya itu untuk membuka pintu tersebut. Riris pun beranjak pergi dari sana.

Didalam kamar Ainaya, gadis ini menghela nafasnya, sebelum akhirnya ada suara notifikasi yang memecahkan kegundahan nya itu.

Ting!

Ainaya membuka layar ponsel handphonenya seraya membuka aplikasi whatsApp untuk mengecek, siapa yang mengiriminya pesan.

+628 8xxxxxxxxx


Lo udah sehat?
20:00

Lo siapa?
20:01

Brian.
20:05


"SIALAN." umpatnya kesal, ketika membaca pesan terakhir dari si pengirim pesan itu.

"YANG NGASIH NOMOR GUE KE BRIAN, GUE SUMPAHIN, DIA CEGUKAN NGGAK HILANG-HILANG!" sumpah serapahnya didetik ini, sebelum akhirnya jarinya mengetik beberapa kata dari keyboard nya.

Udah.
20:15

Besok pagi, gue yang anter lo sekolah
20:20

Nggak usah.
20:21

Nggak butuh, persetujuan lo.
20:33

Read

Ainaya mengambil tindakan untuk tidak membalas pesan dari Brian, mengalihkan room chatnya kepercakapan grup.

nak bego🖕

Siapa yang ngasih nomor gue, ke Brian?
21:00

Thaletha

Walaikumsalam dulu.
21:05

Thaletha

Bukan gue.
21:05

Walaikumsalam
21.07

TIPU LO.
21:07

Thaletha

Stres lo?
21:08


Kok Brian bisa tahu nomor gue?
21:10

Kalau bukan dari lo, darimana lagi?
21:10

@Sejuk LO?
21:11

read by Sejuk

Thaletha

Mampus dikacangin lo sama dia.
21:15

BANGKE!
21:17


Sejuk

Nay, drpd lo sibuk sama Brian, noh urusin tuan lo si Azka.
21:20

Sejuk

Siapin aj mntl lo brdua besok, kalau seandainya dia ngebalas lo berdua.
21:24

Thaletha

SEJUK I LOVE U❤
21:27

Thaletha

Gue sayang sama, lo mwahh🥰
21:28

Thaletha

Gue pasti besok, bisa, bujuk lo kok, biar lo maafin kita berduaaa.
21:28

Thaletha

Salam sayang Sejuk 😍 mwahh cium online dulu, sini baby
21:30

Sejuk

Jjk.
21:32

Terus, kalau bukan lo berdua, siapa yang kasih nomor gue?
21:33

Anjing.
21:33

Read by 2

Persetan dengan Brian, juga kedua teman biadapnya itu. Saking kesalnya, Ainaya membanting kasar benda kotak kecil yang biasa disebut handphone itu ke spring bednya.

"BRIAN KETEK MONYET SIALAN." ucapnya menggerus.

Setelah selesai dengan emosinya, Ainaya beranjak dari kasur nya untuk membuka pintu kamar itu. dia baru saja merasa lapar sejak daritadi, jadi, apalagi tujuan nya sekarang, kalau bukan ke dapur.

Dia menutup pintu nya dengan pelan karena takut bokap dan nyokap nya sudah tidur walaupun masih setengah sepuluh malam

Tepat sekali, Ainaya menuju ke arah dapur disana, Ainaya menangkap sosok adiknya Galang yang sedang menuang air didalam gelas yang digenggamnya.

"Lo ngapain, disini?"

"Pertanyaan lo, nggak masuk akal, udah tahu gue lagi minum disini. Pake nanya, lagi." cibir Galang diapun kembali meneguk minuman itu.

"Yaelah, lo sensian banget, kayak lagi datang tamu, aja." Ainaya bergurau.

Gadis itu melanjuti langkahnya untuk mengambil piring yang tersusun rapi di rak piring sana, siapa lagi yang ngerapihin semua ini dan mencucinya dengan bersih. Itu pasti kerjaan Ainaya.

"Lauknya udah gue, abisin. Hehehe.." kata Galang dengan cengiran nya seakan tidak punya dosa hidup.

Menyebalkan, benar saja, semua piring terlihat kosong tanpa sedikitpun menyisakan potongan lauk. Bahkan dikulkas mereka, tidak ada apa-apa. Jadi? Harus makan apa, dia?

"CK. Gue, laper."

"Salah lo tadi pas kita lagi pada makan, lo malah ngurung dikamar." ucap Galang.

"Mendingan, lo beliin gue martabrak, Dek." nada dari suara Ainaya terdengar sangat memaksa.

Galang tidak membalas ucapan kakaknya itu. Ogah! Sejujurnya... Galang juga malas untuk bicara lagi. Karena, dia sedang mengalami yang namanya cegukan. Suaranya terdengar jelas sampai ketelinga Ainaya.

"Dek, lo cegukan?"

"Iya, sialan, kayak ada yang nyumpahin gue." Galang berdumal.

Sebentar! Ainaya bukan nya yang tadi menyumpahi orang yang memberi Brian nomor nya itu supaya cegukan. Berarti! Sedetik kemudian, Ainaya mencubit pinggang adiknya itu dengan keras dia memelintirnya.

"Lo kan, yang ngasih nomor gue ke Brian? Ngaku lo." jengkel Ainaya, dia semakin Memperkeras cubitan nya.

Yang membuat Galang merintih kesakitan. "Shhh... sakit anak dakjal!"

"NGAKU GAK LO!" seru Ainaya yang terpancing emosi.

"Nggak usah teriak, bego!" timpal Galang. Karena geram, dirinya menyumpal mulut Ainaya sebentar menggunakan tangan nya, beberapa detik setelahnya, ia melepasnya. Membiarkan Ainaya berbicara lagi.

"Jujur sama gue! Lo yang ngasih nomor gue, kedia, kan?!" Ainaya kini Meletotinya. Kemudian melepaskan cubitan nya itu pada pinggang adikmya. Dia sudah sedikit kasihan pada Galang.

"Iyaa! Gue! Puas, lo?"

"Di sogok pake apaan lo, sama dia? Anak siluman lo, iblis, setan, bangsat, babi, ketek mony-----"

"Tuh kan, jadi ketek monyet"- Bentaknya pada dirinya sendiri, mungkin saat ini Ainaya sangat mirip dengan orang yang kehilangan akal sehat.

"Dengan gue kasih nomor lonkw Brian, gue dapat hal, yang gue mau." ungkap Galang terang-terangan.

'Kebahagiaan lo Kak, gue ingin lo bahagia bersama Brian.' batin Galang.

Ainaya mengepal tangan nya itu dengan raut wajah seram nya, lalu dia tampilkan kepalan tangan nya di mulut nya seakan bergumam "hah."

"Mau ngapain, lo?" tanya Galang sedikit nervous.

"Nonjok muka lo, yang kayak kera." Ainaya menjawab.

Gadis yang menjadi kakaknya Galang itupun memajukan beberapa kali langkahnya. Agar dia bisa menghapus jarak antaranya dan juga Galang.

"Nggak usah deketin gue! Awas lo, kalau sampe berani mukulin gue." kata Galang seraya memundurkan badan nya beberapa langkah dari Ainaya.

Ainaya menertawakan raut wajah Galang yang seakan penuh tekanan. "SIALAN, GUE NGAKAK SAMA MUKA LO YANG MELAS BANGET, KAYAK BANCI JALANAN." ejek Ainaya disela tertawanya. Ia sangat amat puas.

Kemudian dia segera lari untuk menuju kamarnya dan mengunci pintunya, sebelum Galang membalasnya. "SIALAN LO, KAK NAYA." umpatnya, dengan segenap emosi.

Dari dalam kamar, Ainaya tertawa secara terbahak-bahak mendengar Galang sedang meneriaki nya. Walaupun sebenarnya Ainaya masih sedikit jengkel akibat tindakan Galang yang memberikan Brian tentang nomornya, namun bagi Ainaya, Galang tetaplah adik laki-laki terbaiknya. Ainaya bisa Memaafkan nya.

Ah, tetaplah seperti ini. Dear Galang, adik manis Naya.

Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

A TIME By Elgaruty

Teen Fiction

1.1K 410 32
Makhluk apa yang paling berkuasa di dunia ini? Bagiku, ia adalah waktu. Ia kadang memberi luka dengan rindu tanpa sua, mengundang asa, menjanjikan ci...
4.9K 766 29
[MAIN BOOK] [SUDAH DIREVISI] "Kamu dan aku itu ibaratkan 1+1=2. Selalu berdua dan selalu bersama. " -KDN "Kita itu ibaratkan sebuah lingkaran. Hubun...
983K 36.4K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.3M 74.4K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...