Putri Legendaris Klan Ave

By nyaon_

37 20 18

Pembantaian 80% klan Ave, terjadi 7 tahun yang lalu, menyisakan sedikit anggota klan legendaris itu. Mer sala... More

2. Abu-abu
3. Orange
4. Ungu

1. Hitam dan Putih

15 7 10
By nyaon_

Klan Ave memiliki ciri khusus, yaitu warna mata mereka sering berubah-ubah sesuai emosi mereka. Klan Ave memiliki kapasitas sihir yang tidak biasa, menjadi klan terkuat selama 5 dekade berturut-turut. Namun akibat peristiwa tragis yang menewaskan hampir 80% klan tersebut, mereka jadi melemah dan berpencar keseluruh wilayah negri sebagai orang biasa. 

Peristiwa tragis apa yang mampu menghancurkan klan terkuat itu? Bukankah ini menarik? Tapi sayangnya tidak ada yang mengetahui kenapa, dan siapa yang menyebabkan semua itu.

~~~

   Akademi sihir kerajaan Varelen, Vermond Academy, merupakan akademi terbesar di Varelen. Siswa disini tidak hanya dari kalangan atas, namun juga dari masyarakat biasa dan murid beasiswa.

   "Tolong cek dokumen dan proposal yang ini Mer." Ujar laki-laki tampan dengan rambut pirang mengkilau. Semua orang di akademi mengenalnya. Dia adalah Alvin, ketua OSIS Vermond. Orangnya berwibawa, dikenal sebagai sosok yang jenius, tampan, dan berasal dari bangsawan kelas atas.

    Gadis  bersurai putih lembut itu menerima dokumen dan menaruhnya diatas meja. "Nanti saya periksa." Ucapnya dengan eksperesi datar. Dia adalah Merolika Ave, salah satu dari sedikit anggota klan Ave yang selamat dan masih menjadi penyihir. Di akademi, Mer adalah sekretaris OSIS dan dekat dengan semua member OSIS walaupun ia jarang berbicara dan menampakkan eksperesi.  Berada didekatnya membuat kita menjadi nyaman, ditambah lagi Mer sangat sosialitas. Dia tidak segan-segan mendatangi desa terpencil untuk mengulurkan tangan, membantu mereka yang tertimpa musibah.

     Saat ini hanya mereka berdua di ruang OSIS, sebenarnya masih ada anggota yang lain, namun akan diperkenalkan lain kali.

      "Saya izin kembali ke kelas, ketua."

~~~

"Wah itu kak Mer!"

"Bagaimana kalau kita menyapanya?"

"Aku tidak berani, kau saja yang menyapa."

"Ish, kau saja sana."

"Aku juga malu jika harus menyapa."

    Mer yang mendengar bisikan dua murid di koridor berhenti berjalan. Dia menatap mereka. "Kalian ada perlu denganku?" Tanya Mer.

   Mereka berdua lansung terkejut. "T-tidak kak." Ucap mereka sama-sama gugup.

    "Crien dan Fran dari Kelas 1D bukan? Pelajaran Sejarah dikelas kalian akan segera dimulai. Apa kalian mendapat informasi jadwalnya dimajukan? Segeralah bergegas." Ujar Mer.

     Perempuan bernama Crien lansung mengecek kartu kesiswaannya, dia menekan tombol putih disana, hologram muncul. Ia kemudian mencari-cari pengunguman yang dikatakan Mer. Dan ternyata benar. "Benar, jadwal dimajukan." Gumam Crien, menatap Fran.

     Saat mereka menoleh kembali, Mer sudah menghilang tanpa jejak.

     Mer memiliki kemampuan untuk berpindah secara praktis ke tempat yang telah dia pasang simbol sihir khusus. Sekarang dia lansung tiba di kelasnya,5A.

     Vermond membagi kelas menjadi 5 tingkatan sesuai dengan tingkat kekuatannya. Kelas 5 adalah kelas terakhir, dimana penyihir dengan level diatas 50 ditempatkan disini.  Sistem kelulusannya ditentukan oleh akademi, bukan berdasarkan sudah berapa lama belajar. 

    "Hai Mer." Sapa Olin, teman sebangku Mer. Dia adalah anak pernadana menteri dan memiliki sihir air dingin, salah satu sihir langka di kerajaan. 

    Mer mengangguk. "Hai."

   Olin mulai membuka pembicaraan. "Aku dengar akan ada pertandingan di akademi Crystela?" Tanya Olin.

     Mer terdiam sejenak. "Seharusnya belum ada yang tahu soal ini. Tapi kenapa?" Tanya Mer curiga.

    Olin yang ditatap seperti itu hanya cengengesan tanpa merasa bersalah. "Ya aku tidak sengaja mendengarnya. Tidak sengaja ya... saat aku ingin memberikan laporan pengeluaran kelas kita. Hahaha."

    "Oh begitu. Sebaiknya kau tidak mengatakannya pada orang lain dulu, ini masih rencana." Ujar Mer memperingatkan.

     "Oke-oke. Jadi, siapa saja yang akan diutus? Apa Alvin dan Rey?" Tanya Olin sangat antusias.

     "Sudah kubilang ini masih rencana. Pengurus OSIS Crystela baru akan mengkonfirmasinya tiga hari lagi." Jelas Mer lalu menghela nafas panjang.

     "Ketua sudah sangat lelah untuk saat ini. Jika memang harus mengutus orang, setidaknya butuh lima. Aku akan mengajukanmu Olin. Kau tidak keberatankan?" Tanya Mer.

     Mata Olin lansung berkaca-kaca mendengar tawaran itu. "Tentu yang mulia." Ucapnya entah kenapa lansung menghormati Mer.

    Mer maju kedepan kelas. "Dengarkan aku sebentar!" Semuanya mendengarkan, tidak ada yang berani mengacuhkan gadis itu. Karna mereka sudah tau akibatnya akan seperti apa.

     "Hari ini Mr.Leam tidak hadir. Aku di suruh untuk memberi tahu kalian bahwa minggu depan kita akan latih tarung dengan kelas 5B. Jadi persiapkan diri kalian." Ucap Mer.

     Suasana kelas menjadi ricuh. Mereka semua sangat antusias mendengar pengunguman itu. Latih tarung itu sangatlah mereka idam-idamkan.

      "Diam." Ucap Mer. Seketika ruangan itu benar-benar hening.

      Mer kembali berbicara. " Olin sudah berusaha melakukan yang terbaik. Aku dapat memantau anggaran kelas, dan yang paling bijaksana dalam pemakaiannya adalah kelas kita. Kita patut memberikan tepuk tangan untuk Olin." Ujar Mer, tersenyum sangat tipis. Seluruh kelas kini dipenuhi suara tepuk tangan. Mer mengangkat tangannya, dan suara tepuk tanganpun lenyap. "Untuk saat ini hanya itu informasi yang aku punya. Silahkan bagi siapapun yang memiliki info berguna agar bisa maju kedepan." Ucap Mer, lalu kembali kemejanya.

    Seorang laki-laki maju kedepan kelas. Dia berambut merah gelap dan masuk ke kategori laki-laki tampan di Vermond academy. Namanya Veno, dia adalah ketua kelas itu dan anak tailor kerajaan.

     "Aku juga punya informasi." Ucapnya. "Nanti sore ada acara di kantin. Para Alumni akan datang." Ujarnya, lansung mendapat respon negatif dari siswa di kelas.

    "Siapa yang akan datang ke acara membosankan itu?" Celoteh Olin terang-terangan. Diikuti anggukan murid lain. "Ya, palingan mereka akan memberi motivasi-motivasi." Jawab Veno yang sebenarnya juga tidak akan hadir nanti sore. "Jika ada yang ingin ikut nanti di kantin jam 5 sore." Kata Veno diakhiri senyuman manisnya.

***

   Mer membuka pintu asramanya, didalam sudah ada dua teman sekamarnya yang sedang tertawa sambil menonton film. 

    Mereka berhenti tertawa ketika melihat kehadiran Mer. "Mer selamat datang." Ujar mereka kompak.

     Mereka kembar, dalam segala hal mereka begitu kompak. Mulai dari makanan kesukaan, kebiasaan berlama-lama di toilet, sampai menyukai laki-laki yang sama. Ria dan Roa. Ria berambut pink lembut sedangkan Roa berambut ungu muda. Namun satu hal yang bertentangan adalah sihir mereka. Ria memiliki sihir air sedangkan Roa memiliki sihir api.

    Mer menuju kasurnya, dan lansung merebahkan diri disana. Beberapa saat kemudian dia berniat bercerita pada si kembar."Ria, Roa."

    Ria dan Roa kompak menatap Mer. "Hm?" Tanya mereka. 

    "Menurut kalian aku itu seperti apa?" Tanya Mer, duduk diatas kasurnya.

      Ria mematikan televisi, lalu mereka berdua menghampiri Mer di tempat tidur. "Ada apa denganmu? Kenapa bertanya seperti itu?" Tanya Roa, duduk diatas tempat tidur yang lumayan luas itu. "Jarang-jarang kau berbicara seperti ini." Sambung Ria.

     Mer terkekeh pelan, iris matanya berubah warna menjadi putih ke biru-biruan. "Aneh ya, bila aku yang menanyakan itu?" Ucapnya, lalu dari ujung matanya jatuh setetes air bening. "Sejak aku kehilangan semuanya, aku jadi tidak pandai menampakkan eksperesi. Aku kadang berfikir apakah mereka membenciku bila aku seperti ini? Apa mereka terpaksa menerimaku? Apa kalian sebenarnya tidak menyukaiku? Pertanyaan itu terus berdengung dibenakku." Jelas Mer, menatap langit-langit kamar asrama.

     Ria dan Roa saling berpandangan dengan raut sedih. Mereka lalu memeluk Mer bersamaan. "Tidak! Jangan berfikiran seperti itu Mer!" Ucap Roa. "Kau itu sangat kamu cintai!" Sambung Ria.

     Mer tersenyum kecil. "Terimakasih banyak."

     Ria dan Roa melepaskan pelukan mereka. "Kami sering kali mencemaskanmu loh Mer." Ujar Ria, disusul anggukan oleh Roa.
   
     "Mencemaskanku?" Tanya Mer.

      "Kau selalu melakukan semuanya sendirian dengan baik, seperti tuan putri penyendiri." Ucap Ria. "Benar, kami khawatir kau selalu memendam semua masalahmu dan menjadi frustasi sendiri." Sambung Roa.

     Mer menatap mereka bergantian. "Kalian tau masalah klanku?" Tanya Mer.

    Mereka serempak mengangguk. "Walau tidak banyak, kami tau klanmu dibantai. Dan hanya menyisakan sedikit orang saja." Jawab Roa.

    Mer mengangguk. "Aku kehilangan ingatanku setelah itu. Yang aku ingat hanyalah lautan api dan pemandangan keji disaat ayah dan ibuku dibunuh oleh seseorang." Ucap Mer.

     Iris mata yang tadi berwarna putih berubah menjadi hitam, warna iris mata normal Mer. "Aku lega setelah mendengar jawaban kalian." 

    Ria dan Roa tersenyum lalu mencubit pipi Mer. "Cobalah untuk tersenyum, oke?" Ucap Roa. 

     "Jangan memaksaku Roa, Ria." Ucap Mer menepis tangan mereka yang mencubit pipinya. "Tapi aku bingung kenapa teman sekelasku tampak takut padaku." Ucap Mer lalu menatap mereka berdua. "Kalian tau penyebabnya?"

     Si kembar itu saling bertatapan, lalu tertawa terbahak-bahak. Bagaimana gadis di depan mereka ini tidak mengetahui alasan dirinya ditakuti?

     "Karna, kau itu menakutkan sekali saat sedang marah." Jawab Ria disela tawanya. Sedangkan Roa menirukan eksperesi Mer saat sedang emosi. "Ditambah lagi warna matamu berubah merah saat marah." Sambung Ria.

     Mer terdiam, berfikir sejenak. "Memangnya semenakutkan itu?" Tanya Mer.

~TO BE CONTINUED~

[('×')]
,
,
,
,
.

Hola! Selamat datang di cerita absurd ini. Jangan lupa tinggalkan jejak supaya Onya semakin semangat nulisnya>-<
Plis komen kalau ada typo, ehe😅 Dah itu aja, semoga kalian ngerti dengan ceritanya😂

    

     

    

  

  

   

Continue Reading

You'll Also Like

76.4K 8.1K 16
Bagaimana jika seorang gadis pekerja keras meninggal saat ia tertidur, hal itu terjadi karena kebakaran di rumahnya akibat kosleting listrik dan buka...
226K 17.3K 18
[SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR!!] Jiwanya berpindah memasuki raga permaisuri didalam novel? Bukankah terdengar aneh dan gila? Tentu saja, t...
1.1M 74.3K 47
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"
2.9M 226K 44
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...