Can You Find Me ? [COMPLETED]

By farahpm_

65.6K 3.1K 45

[COMPLETED] *** Bercerita tentang seorang psikopat yang telah membunuh banyak orang dan menjadikan pembunuhan... More

a t t e n t i o n !
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX (end)
bonus chapter (01)

XIV

1.7K 84 0
By farahpm_

Dax menyamar menjadi David dan masuk ke Ethan College adalah untuk mengawasi seseorang. Ia sedang mengincar seorang perempuan.

Elena. Perempuan yang diawasinya.

Karena sibuk dengan 'mahakarya'nya, ia sampai melupakan rencananya mendekati gadis itu. Kali ini, ia harus membuat gadis itu mengenalnya. Elena mungkin sudah mengenalnya, tapi sebagai David. Ia mau Elena mengenalnya sebagai Dax.

Dax telah menyuruh kaki tangannya untuk mengawasi rumah Elena dan melaporkan kepadanya ketika Elena keluar dari rumah.

Di sekolah, Dax sudah memasang aplikasi penyadap suara ke ponsel Elena dan Elena tak tau bahwa ponselnya sedang disadap. Kalian ingin tau bagaimana caranya menyadap ponsel Elena? Tentu saja dengan caranya, meretas ponsel Elena ketika tak ada satu pun orang di kelas. Saat ini, Dax bisa mendengar perbincangannya dengan jelas.

Hari ini, Elena akan pergi ke toko kue langganannya. Sebuah toko kue kecil di pinggir kota. Toko itu kecil tapi rasa kuenya sangat enak dan tak begitu mahal, bagi seseorang seperti Elena. Sayangnya, tak banyak orang yang tau tentang toko itu. Hal itu justru membuat Elena senang. Karena bisa lebih leluasa memilih kuenya.

Elena pergi ke sana menaiki taksi. Karena jaraknya yang tak terlalu jauh dengan rumahnya, sekaligus ia ingin sekali-kali pergi ke luar rumah tanpa harus diawasi oleh bodyguard utusan Papanya.

Sesampainya di toko itu, Elena segera masuk dan tak lupa meletakkan payung di tempat yang telah tersedia. Karena perkiraan cuaca hari ini akan turun hujan dengan deras.

Elena lalu, memilih dan mencicipi kue-kue yang tertata rapi di sana. Semuanya dihias dengan indah. Halsey, penjual kue itu sudah sangat hafal dengan Elena. Wanita paruh baya itu sampai mengenal Elena karena seringnya dia mengunjungi tokonya.

"Selamat datang!" Teriak Halsey ketika lonceng yang terletak di depan pintu berbunyi, tanda ada seseorang yang masuk alias.. pelanggan.

Elena tak menoleh ke arah manapun, ia hanya fokus melihat-lihat kue mana yang akan ia bawa pulang.

Halsey melayani pelanggan baru itu. Pelanggan yang baru pertama kali ia lihat wajahnya. Sangat tampan dan terlihat sangat kaya. Selain itu, wangi laki-laki itu, terdengar jelas di hidung Halsey. Perpaduan aroma lavender, lemon, dan jeruk yang terdengar segar sekaligus maskulin membuat wanita manapun pasti akan terpikat. Halsey bahkan tak sadar bahwa dirinya sudah di usia kepala 4, terpikat dengan laki-laki yang terlihat begitu muda? Halsey segera menepis angan-angan itu.

Laki-laki itu adalah siapa lagi kalau bukan Dax. Ia juga sedang memilih kue-kue yang ada di sekitarnya dan sesekali melirik Elena yang sedang fokus dengan aktivitasnya.

Setelah hampir 30 menit, Elena memanggil Halsey yang masih saja berada di dekat Dax, membuat Dax mengumpatinya sedari tadi.

Apa kubunuh saja wanita tua ini? Gumam Dax yang kesal karena Halsey tak kunjung pergi dari hadapannya.

Ia sangat bersyukur ketika Elena memanggil wanita itu.

Dax lalu mengambil kue apa pun yang ada di dekatnya dan segera berdiri di samping Elena yang sedang berada di kasir. Untuk apa lagi kalau bukan membayar kuenya.

Setelah Halsey menyebutkan nominanya, Elena pun segera membayarnya. Namun, saat melihat dompetnya, ia tak menemukan kartu kreditnya di sana. Ia juga tak membawa uang cash. Padahal, ia sudah yakin telah memasukkan kartu kreditnya di sana. Elena hanya membawa satu kartu, karena dia rasa tak akan belanja sebanyak itu. Jadi, dia memutuskan meninggalkan kartu lainnya di rumah. Ia mulai menyesali perbuatannya dan mengumpati dirinya sendiri.

Dax yang melihat Elena kebingungan, segera mengeluarkan kartu kreditnya dan mengulurkannya pada Halsey. Halsey dan Elena terkejut. Tidak. Bukan karena Dax yang tiba-tiba menyelatnya membayar. Tapi, karena Amex Black Card miliknya. Kartu yang sangat limited edition yang bahkan Elena pun tak memilikinya.

Halsey dan Elena saling beradu pandang dan melirik Dax sekilas.

"Bayarkan juga kuenya." Ucap Dax sambil menunjuk Elena dengan gerakan kepalanya.

Elena hanya tersipu malu. Bisa-bisanya ia tak membawa kartunya. Padahal, harga kuenya pun terbilang cukup mahal. Elena merasa berhutang budi padanya.

Setelah kuenya dibayar, Elena melangkah pergi lebih dulu dari Dax. Ia mencari-cari payungnya. Namun, nihil. Payungnya yang jelas-jelas ia bawa tadi, juga ikut lenyap, hilang entah kemana. Pasrah. Akhirnya, Elena pergi keluar dari toko itu.

Di luar, Elena kebingungan harus pulang bagaimana. Karena ramalan cuaca hari ini, benar. Hujan deras mengguyur kotanya hari ini. Saat sibuk memeluki dirinya sendiri, Dax mengulurkan sebuah payung kepadanya. Membuat Elena menatapnya kebingungan.

Karena Elena tak kunjung mengambil payunh di tangannya, Dax pun memegang tangan Elena dan meletakkannya di atas payung itu. Akhirnya, Elena pun mengambil payung itu dengan canggungnya.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Elena lirih.

"Tak apa, untukmu saja." Jawab Dax sambil menatap Elena. Elena hanya bisa tersipu. Perempuan mana yang tidak salah tingkah diperlakukan seperti ini oleh laki-laki setampan Dax?

Dax kemudian, melangkahkan kakinya menerobos derasnya hujan. Langkahnya terhenti, ketika Elena memanggilnya.

"Tunggu!" Teriak Elena, takut takut Dax tak mendengarnya di tengah derasnya hujan. Dax menoleh ke arahnya.

"Terimakasih sudah membantuku hari ini. Ku harap kita bertemu lagi." Lanjut Elena sambil memperlihatkan wajahnya yang terlihat senang. Dax menatapnya dan... tersenyum ketika mendengar ucapannya.

Kita pasti akan bertemu lagi. Batin Dax sembari berlalu pergi meninggalkan Elena. Elena hanya bisa melihat punggung Dax yang semakin menjauh pergi.

Saat hendak melangkahkan kakinya pergi, Halsey menahan Elena. Ia menyuruh Elena untuk masuk lagi ke tokonya dan mengulurkan sebuah kue kepadanya.

"Untuk apa?" Tanya Elena.

"Dari pemuda tadi." Jawab Halsey yang mampu membuat Elena terkejut.

Ia lalu, membuka box kue itu dan melihat sepucuk surat di sana.

Untuk Mrs. Wilson,
Jika kau ingin membayar hutangmu, temuilah aku di Aquavit esok malam.

Sebuah surat dengan tulisan yang sangat rapi untuk ukuran seorang laki-laki. Elena menangkap bahwa Dax ingin bertemu dengannya lagi lewat pesan itu. Ia hanya bisa tersenyum tipis dan juga kebingungan.

Bagaimana dia bisa tau namaku?

Elena tak tau bahwa hilangnya dompet dan kartu kreditnya.. adalah bagian dari rencana Dax.

-

Penampilan Elena dan Dax sore itu.

Continue Reading

You'll Also Like

117K 2.6K 52
when alaric and jo were getting married, jos evil brother kai parker came and killed her with her babies. then magicly the babies survive and start g...
56.6K 1.9K 25
"They slipped briskly into an intimacy from which they never recovered." [F. Scott Fitzgerald] "Do you hate him? For what he did?" Despite wanting t...
9.4K 233 12
Norm gave his daughter a Na'vi sounding name, because even though she is born a human in Pandora, he would raise her amongst the Omaticaya, the clan...