Bagaimana Jika...

By KEVINZCR

18.5K 1.3K 1.6K

2020, Mew - Gulf adalah jodoh. 2019, Gulf tidak mengenal Mew. Mew 2020, berada di masa lalu di tahun 2019. Ta... More

Dua Dimensi Waktu
Demi Penggemar
Dihukum
Terjatuh ke Masa Lalu
Bertemu
Gulf Tanpa Mew
Tidak Mudah
Harapan
(Pesan dari penulis)
Tak Akan Meninggalkan Mu
Merelakan (2)
(Pesan dari penulis)
3 Will Be Free
Tolong...
(Pesan dari penulis)
Seorang Penggemar
Awal Kenal
Sahabat
Psikopat
Secret Of Gulf
Angst
Gulf Tanpa Mew (2)
Berdua
Tergoda
Thanos
Secret of Max / Merelakan (3)
Dua Wajah Gulf
Pria Manis
Siapa Pria Itu?
Save Me(w)!
Let Me Go!
Hurts
Pergi
CERITA PENDEK MEWGULF
Kontes
Kontes (2)
Kontes (3)
Kontes (4)
Kontes (6)
Kontes (7)
Kontes (8)
Kontes (9)
(Pesan dari penulis)
(Pesan dari penulis)

Kontes (5)

150 22 76
By KEVINZCR

.
.
.
.

Gulf : "Mungkin kau benar, Mew. Ketika semua cowok di Thailand memperebutkan diriku dengan mengikuti kontes itu, adalah hal yang tidak pantas aku lakukan. Karena menunjukkan kalau aku sok berkuasa..."

"...lagipula, kontes itu adalah kesalahan."

Mew heran. "Salah gimana?"

Gulf menatap dalam kepada Mew. "Ada seorang pria sempurna yang memikat hatiku. Sayangnya, dia bukan peserta kontes."

Mew : "Siapa?"

Haruskah Gulf menjawabnya? Disaat tatapan mata Gulf yang tajam dan penuh rasa suka, mengarah ke mata Mew? Dan senyum termanis di bibir Gulf juga mengarah pada pria itu? Mew tersipu saat Gulf menatapnya seperti itu. Mew yakin, dirinya lah orang yang disukai Gulf.

Mew : "Tapi bukankah kau sudah punya calon suami? Yang merupakan peserta kontes? Itu kan tujuanmu mengadakan acara itu? Kenapa malah suka dengan oranglain?"

Gulf tertunduk dan menghela napas. "Entahlah. Aku hanya mencari yang sempurna. Itulah alasan ku mengadakan kontes. Tapi ternyata, ada pria lain yang lebih sempurna. Meski dia bukan peserta kontes."

Mew : "Berhentilah mencari yang sempurna, Gulf!"

Gulf tercengang mendengar ucapan tegas dari Mew.

Mew : "Itulah dirimu. Terlalu sombong! Cari suami aja harus yang sempurna! Padahal siapa dirimu, Gulf? Meski kau anak orang kaya, kau cuma manusia biasa yang punya kekurangan. Jadi berhentilah mencari jodoh yang sempurna!"

Usai menasehati Gulf, Mew pun pamit. Meninggalkan Gulf yang termenung karena nasehat Mew.


*****


Keesokan paginya.

Ponsel Mew berdering dan ia pun menjawab panggilan. Dari panggilan itu, Mew mendapat kabar bahwa dirinya lolos casting untuk mini series yang akan tayang.

Mew tersenyum senang. "Benarkah?" tanya Mew pada seseorang yang menelponnya. "Jadi... besok mulai rehearsal?... baiklah, phi. Saya akan datang sesuai jadwal... terima kasih, phi..."

Senyum manis menghiasi wajah Mew. Impiannya untuk menjadi aktor terkenal rasanya akan terwujud.

Beberapa hari kemudian.

Syuting untuk mini series pun dimulai. Dimana Mew menjadi peran utama untuk series bergenre romantic - comedy tersebut.

Selain para aktor dan kru, beberapa warga sekitar yang penasaran pun ikut melihat proses syuting. Dan diantara warga, ternyata Gulf berada ditengah mereka dan ikut menonton.

Sutradara mulai memberi aba-aba. "Camera!!... Roll!! ACTION!!"

Mew yang berada didepan kamera, tanpa sengaja melihat Gulf yang berada ditengah para warga yang menonton. Dari kejauhan, Mew dan Gulf saling memandang. Mew terpikat melihat mata indah Gulf, senyumnya, juga wajah Gulf yang sangat tampan.

Melihat Mew hanya bengong memandangi seseorang, sutradara pun bingung. Lalu ia berteriak, "CUT!!!"

Mew terkejut mendengarnya.

Sutradara : "Mew, kenapa kamu bengong?! Tadi aku bilang 'action'!! Denger, gak?!"

Gulf diam-diam menertawakan Mew yang sampai bengong karena memandangi dirinya.

Mew : "Mm... maaf, phi. Bisa kita ulang lagi?"

Sutradara geleng-geleng kepala. Lalu mengulang aba-aba, "Camera!!... Roll!! ACTION!!"

Kali ini, Mew harus memainkan adegan perkelahian. Diceritakan, Mew menolong seorang remaja yang dirampok oleh preman.

Adegan perkelahian dimulai. Mew bekerjasama dengan dua aktor yang berperan sebagai preman, untuk berpura-pura melakukan pukulan dan tendangan untuk adegan tersebut.

Sutradara : "CUT!!"

Mew dan dua aktor lainnya menghentikan adegan. Sedangkan sutradara terlihat bingung, "gimana ya? Adegan perkelahian terlihat kurang real."

Mew berpikir sejenak. Lalu berbicara pada dua aktor di depannya. "Hei, kalian berdua pukul aku beneran aja."

"Jangan, Mew! Bahaya! Ini kan cuma syuting, ngapain mukul beneran?" tanya salah satu aktor.

Mew : "Enggak apa-apa. Ketika kalian memukul, aku akan menjauhkan tubuhku seolah kena pukul. Begitupun sebaliknya. Supaya adegan terlihat lebih real."

"Oke, ide bagus."

Kemudian, adegan dimulai kembali usai mendapat aba-aba dari sutradara. Sesuai skenario, Mew dan dua aktor itu mengucapkan dialog. Adegan dilanjutkan dengan Mew yang menyerang dua aktor itu. Mew meninju wajah salah satu aktor, lalu aktor itu membalas dengan meninju perut Mew.

Adegannya terlihat nyata. Hingga membuat Gulf yang menonton, jadi khawatir dengan keadaan Mew.

Peran yang dimainkan Mew berlanjut. Sesuai skenario, meski Mew kesakitan usai dipukul, tapi ia berhasil bangkit dan kembali melawan penjahat.

Adegan perkelahian semakin tegang. Sayangnya didalam skenario, jagoannya kalah. Terlihat tubuh Mew ditendang oleh penjahat hingga Mew kesakitan.

Gulf jadi khawatir melihatnya. "Aku harap Mew baik-baik saja."

Sutradara : "CUT!!"

Mendengar perintah sutradara, adegan pun dihentikan dan syuting untuk hari ini selesai. Sayangnya, Mew masih meringkuk di tanah karena kesakitan. Dua aktor lawan main Mew pun panik, begitu juga dengan sutradara dan seorang kru yang kemudian menghampirinya.

"Mew, kamu nggak apa-apa?"

"Maaf, Mew. Tadi aku kelepasan saat menendang mu."

Mew terbatuk sambil memegangi perutnya yang kesakitan. "Tidak apa-apa, aku mengerti."

"Ayo kita bawa Mew ke Rumah Sakit!"

Mew : "Enggak usah. Aku..."

"Ayolah, Mew!" paksa sutradara yang langsung membopong Mew karena khawatir akan kondisinya. Tiba-tiba Gulf menghampiri mereka.

Gulf : "Sawadikhap. Aku temannya Mew, boleh aku saja yang membawanya ke Rumah Sakit?"

Sutradara : "Mew, benar dia temanmu?"

Mew memandang Gulf. Mereka belum lama kenal, apa bisa disebut teman? Tapi biar nggak ribet, Mew hanya mengangguk.

Sutradara memandang Gulf. "Baguslah kalau kau teman Mew. Terima kasih, kau bersedia mengantar Mew ke Rumah Sakit. Sebagai sutradara, aku minta maaf atas cedera yang dialami Mew akibat syuting."

Gulf mengangguk, lalu membopong Mew menuju mobil Gulf yang terparkir didekat situ. Sekarang, Mew sudah berada didalam mobil bersama Gulf.

Mew : "Kenapa kau bisa ada disini? Kau mengikuti ku?"

Gulf tersenyum. "Sejujurnya iya. Aku mencari tau tentang kegiatan mu, dan kemana kau pergi. Lalu, aku berusaha mengikuti mu."

Mew : "Untuk apa?"

Haruskah Gulf bilang kalau dirinya menyukai Mew? Padahal mereka belum lama kenal.

Mew : "Ingat, Gulf. Kau sudah punya calon suami. Dia adalah orang yang kau pilih sendiri untuk kau nikahi nanti. Kenapa malah mengikuti aku yang bukan siapa-siapa?"

"Aku sudah putus dengan Bright!" jawab Gulf yang berbohong.

Mew heran. "Kenapa putus?"

Gulf meneruskan kebohongannya. "Kami sudah tidak ada kecocokan. Jadi, kami terpaksa putus."

Mew menyembunyikan perasaan senangnya saat mengetahui Gulf sudah putus dengan Bright. Begitu juga dengan Gulf. Ia merasa, setelah membohongi Mew dengan bilang bahwa dirinya sudah jomblo lagi, Gulf merasa ada kesempatan untuk mendekati Mew.

"Oiya, aku harus mengantarmu ke Rumah Sakit," ujar Gulf sambil menyalakan mesin mobil dan mulai mengemudi.

Mew : "Enggak usah. Aku nggak apa-apa..."

Gulf : "Jangan ngeyel!"


*****


Di sebuah Rumah Sakit, Mew telah selesai diperiksa karena cedera yang ia alami saat syuting. Hasilnya tidak terlalu buruk, dan Mew diberi beberapa obat oleh dokter.

Mew menghampiri Gulf yang telah mengantarnya ke tempat itu. "Gulf, terima kasih telah mengantarku."

Gulf nampak khawatir. "Gimana? Apa cederanya parah?"

Mew : "Seperti yang tadi kubilang, aku baik-baik aja."

"Syukurlah," Gulf merasa lega. Lalu, Gulf hendak mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Tapi benda yang akan Gulf keluarkan mendadak hilang. Gulf bingung, tangannya pun meraba-raba saku pada baju dan celananya, tapi tidak ketemu.

Mew heran. "Gulf, kau kehilangan sesuatu? Dompet? Ponsel? Kunci mobil? Atau apa?"

Gulf : "Kartu namaku hilang."

Mew : "Untuk apa kartu nama?"

Gulf : "Untuk aku berikan ke kamu. Agar lain waktu, kamu bisa hubungi nomer WA ku yang tertera disitu."

Mew tersenyum. Gulf ingin dihubungi oleh Mew agar tetap bisa saling kontak. Sementara Gulf masih bingung karena kartu namanya hilang, Mew justru mengeluarkan kartu nama miliknya sendiri dan memberikannya pada Gulf.

Mew : "Kalo gitu, kamu aja yang hubungi aku duluan. Di nomer WA yang tertera di kartu namaku."

Mew berjalan meninggalkan Gulf sambil tersenyum. Lalu, Mew berbalik sejenak kearah Gulf dan berkata, "CALL ME!"

Gulf tersenyum. Mew memberi kesempatan padanya untuk pedekate.




(Bersambung)

Continue Reading

You'll Also Like

56.3K 5.2K 31
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
874K 38.6K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
947K 77.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
216K 20.2K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...