DESTROYED

By ZEZE_COMEL

191K 27.3K 14.2K

|SPIN OFF 'Mafia Insyaf'| FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Arrabella Beatrix, sosok wanita yatim piatu yang be... More

{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}

{D&B}

5.3K 924 860
By ZEZE_COMEL

"Sini berenang sama om Daniel."

_____D&B_____

HAIK KEMBALI LAGI DENGAN ZEE.

TANG SELALU NUNGGUIN ZEE UP, ANGKAT KAKI DULU🤸‍♂

GIMANA KABARA KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT YA.

AAMIIN.

SEMOGA SUKA PART INI.

SKUY💣

_________

[DANIEL POV]

    Deg.

    Aku terdiam ditempat, entah kenapa saat Bella mengatakan itu rasanya ada sesuatu yang menghangat, aku pun berdehem menetralkan keterpakuan diriku.

     "Ehm, tenang saja lain kali akan ku ajari." balas ku dengan senyum termanis yang kumiliki.

    Bella mengangguk senang, kulihat dia pun menyantap kembali makanan nya begitu pula dengan ku. Lalu selang beberapa menit dilanda keheningan, kini aku dan wanita iblis itu telah selesai menghabiskan makanan tersebut.

    "Terimah kasih atas semua nya Daniel." kata Bella padaku.

    Aku mengangguk. "Sudah kubilang, tidak perlu berterimah kasih Bella ku. Kau istriku sudah sepantasnya aku memperlakukan mu seperti itu." aku sangat benci mengatakan hal menjijikan pada wanita pembunuh itu.

    Tiba-tiba Bella melangkah mendekat kearah ku. Aku mengangkat sebelah alis ku bingung saat dia dengan ragu duduk dipangkuan ku.

   "Sifat jalang nya, akhirnya keluar juga." batin ku jijik.

_____

[AUTHOR POV]

    Bella perlahan duduk diatas pangkuan Daniel. Wajah Bella memerah menahan malu atas kelakuan nya yang seakan sangat agresif. "D-daniel." panggil Bella lirih.

    Daniel membelai wajah Bella, dia meniup pelan pipi Bella yang memerah. "Ya Bella ku?"

    Tangan Bella meremas dress nya, dia terlihat sangat gugup dan ketakutan. Bella memejamkan matanya sejenak. "A-aku men-"

    Bella tak melanjutkan ucapanya, dia terlalu gugup. Sedangkan Daniel, dia tersenyum smirk, seakan paham apa yang akan Bella katakan.

    "Ya Bella ku, kau ingin mengatakan apa hmm?"

    Bella menunduk malu, Daniel mengangkat wajah Bella hingga menatapanya. "Katakan Bella, kau men- apa hmm?"

    Bella menarik nafas sedalam-dalam nya. "A-aku menci-"

    Tok Tok Tok

    "Shit! Hampir saja!" batin Daniel.

    Bella kelagapan, kemudian dengan segera berdiri dari pangkuan Daniel. "B-biar aku buka pintunya." kata Bella gugup.

    "Baiklah." jawab Daniel datar.

    Bella berlari kecil menjauhi Daniel, dia mengatur detakan jantung nya yang menggila. Hampir saja ia kelepasan mengungkapkan perasaanya, sungguh Bella sangat malu saat ini. Dia merasa seperti seorang wanita penggoda.

   Bella membuka pintu mansion, mata nya melebar tak percaya melihat seorang laki-laki yang sangat berjasa dihidupnya berada tepat dihadapan nya.

    "ERVAN!" teriak Bella terkejut bahagia.

    Ervan tersenyum. "Aku datang Bella. Aku datang menjemputmu dan Bee." balas Ervan lirih tak terdengar oleh Bella.

    Saat Ervan ingin memeluk Bella, dengan sigap Daniel yang baru saja datang, mendorong Ervan menggunakan tangan nya hingga Ervan jatuh tersungkur.

    "Kuingatkan sekali lagi, dia adalah istriku dokter Ervan yang terhormat." kata Daniel datar.

    Tampak raut wajah senang Bella berubah menjadi ketakutan melihat Daniel dan Ervan dipengaruhi amarah. Bella mencoba menolong Ervan yang terjatuh, tapi Daniel mencekal tangan Bella.

    "Jangan pernah menyentuh lelaki lain selain diriku Bella."

    "T-tapi Daniel, dia-"

    Daniel menatap tajam Bella. "Aku tidak peduli, kau berani menyentuhnya. Akan ku patahkan tangan mu saat ini juga."

    Bella menunduk kepalanya ketakutan,  padahal apa salah nya dirinya membantu Ervan berdiri. Menyadari iti, Daniel merubah tatapan tajam nya menjadi melembut.

    "Kemarilah, jangan takut. I'm Sorry. Aku tidak suka lelaki lain menyentuh milik ku." Daniel merentangkan kedua tangan nya, Bella dengan ragu berhambur kepelukan Daniel.

     Daniel melirik sinis kearah Ervan yang memandang nya dan Bella sedang berpelukan. Daniel paham bahwa Ervan kini tengah menahan amarah nya, sangat kentara terlihat dari wajah nya. Dan Daniel sangat suka wajah ketidak sukaan Ervan.

    "Akan ku beri tahu siapa pemilik dari Bella!" batin Daniel

    Sedangkan Ervan, dia terdiam tak percaya dengan pemandangan didepan nya, dimana Bella dengan nyaman nya berada dipelukan Daniel.

    "Apa yang terjadi selama Bella dibawa Daniel? Apa Daniel telah berubah? Atau itu hanya tipu muslihat Daniel? Aku tidak rela Bella berbaikan dengan Daniel." batin Ervan.

    Ervan tidak akan semudah itu percaya Daniel telah berubah menjelma menjadi suami yang baik. Dia bertekat mencari cara agar bisa mengajak Bella dan Bee pergi bersamanya.

    "Ehm, maaf saya disini untuk memeriksa keadaan anda Tuan Daniel." kata Ervan sopan, dia menahan rasa cemburu melihat kemesraan Daniel dan Bella.

    Bella dengan cepat melepas pelukan Daniel, pipi nya bersemu merah tak kala menyadari bahwa ada Ervan yang melihat nya berpelukan dengan Daniel.

     "Ah ya Ervan, mari masuk." kata Bella mempersilahkan. Sebenarnya dia masih merasa bersalah dengan Ervan, tapi melihat raut wajah tak mengenakan Daniel. Bella merasa ketakutan. Daniel diam tidak ingin bicara, dia hanya menatap sengit Ervan.

     Ervan masuk menuju kamar Daniel dengan menenteng tas nya, diikuti Bella dan Daniel. Mata Ervan melirik keseluruh ruangan mansion Daniel, dia sedang mencari keberadaan Bee, dan mencoba mencari celah membawa Bella kabur.

     Saat sampai dikamar, Bella memapah Daniel berjalan menuju keatas ranjang untuk diperiksa Ervan. Ervan lagi-lagi merasa terbakar api cemburu melihat kedekatan Daniel dan Bella.

     Selesai memapah Daniel, tangisan Bee terdengar keras. "Aku akan menenangkan Bee." kata Bella. Daniel mengangguk sambil tersenyum.

     Bella pun pergi, hingga tinggal ada Ervan dan Daniel berada didalam kamr. Sedari tadi Daniel tetap menatap tajam Ervan yang sibuk mempersiapkan alat untuk pemeriksaan kaki Daniel.

    "Apa maumu?" tanya Daniel datar.

     Ervan menatap Daniel tak kalah datar. "Aku hanya ingin memeriksa keadaan kaki mu." jawab Ervan.

    Daniel terkekeh sinis. "Cih, aku tau tujuan mu setuju menggantikan dokter itu karena kau ingin membawa Bella kabur dari ku, right?"

     Ervan terdiam seperdetik, kemudian dia berdehem melanjutkan mempersiapkan alat untuk memeriksa kaki Daniel.

     "Kenapa kau diam, benar bukan? Kau ingin membawa Bella dan Bee kabur dariku? Kemudian kau ingin menikahi Bella dan membahagiakan nya?"

     Ervan tetap diam tak ingin menggubris perkataan Daniel, meskipun perkataan Daniel memang benar adanya. Ervan hanya tidak ingin meladeni Daniel.

     Dia pun mulai memegang kaki Daniel,  memeriksa nya. Melihat Ervan tak terpengaruh dengan ucapan nya, dalam hati Daniel menggeram marah.

    Beberapa menit kemudian Ervan selesai memeriksa keadaan kaki Daniel. "Kaki mu sudah mulai membaik, kau boleh mulai berlatih jalan agar otot mu tidak kaku." kata Ervan. Daniel berdecih tak peduli.

    "Aku haus, dimana aku bisa dapat minun?" tanya Ervan tiba-tiba.

    Daniel mengangkat alis nya. "Kau sangat tidak sopan." jawab Daniel remeh.

    Ervan berdecak kesal. "Aku hanya haus. Jarak mansion mu sangat jauh dari kota, aku tidak sempat minum. Kenapa kau memilih tempat sangat jauh dari kota?" tanya Ervan seperti menyindir.

    Daniel menatap tajam Ervan, Daniel paham Ervan sedang menyindirnya. "Aku pemilik mansion, jadi terserah aku ingin memilih dimana." jawab Ervan sinis.

    Ervan berdecih, sejurus kemudian dia keluar meninggalkan Daniel sendirian dikamar. Ervan akan memanfaatkan kesempatan untuk mencari keberadaan Bella.

    Dan Ervan menemukan Bella berada di ruang tamu sedang menimang Bee. Ervan terpaku, menyadari Bella sangat cantik mengenakan gaun merah yang begitu pas ditubuh Bella.

    "Bella." panggil Ervan. Bella menoleh menyadari Ervan memanggil namanya.

    Alis Bella berkerut heran. "Ervan kenapa kamu disini? Bagaimana keadaan kaki suamiku?" tanya Bella lembut.

    Hati Ervan teriris mendengar Bella menyebut Daniel sebagai suami, terdengat Bella sepertinya mulai mencintai Daniel. Tapi Ervan tak akan gentar akan niatnya membawa kabur Bella dan Bee.

     Membawa kabur Bella dan Bee saat ini sangat mudah bagi Ervan karena Daniel yang masih lumpuh dan juga keadaan malam hari sangat cocok untuk membawa Bella kabur.

    Satu yang belum Ervan sadari, Ervan belum tahu siapa sebenarnya sosok Daniel.

     Ervan perlahan mendekati Bella. Dia memegang kedua pundak Bella dan menuntun Bella duduk diatas sofa.

    "Bella?"

    Bella masih kebingungan. "Ya Ervan,  ada apa? Apa kau merasa kesakitan karena dorongan Daniel tadi?" kata Bella merasa bersalah.

    Ervan menggeleng cepat, dia menggenggam lembut tangan Bella.  Ervan tak ingin memperpanjang waktu lagi. "Bella ayo kita pergi dari sini. Disini sangat bahaya Bella."

    "Apa maksutmu? Bahaya kenapa?"

    "Daniel tidak benar-benar telah berubah Bella. Dia masih Daniel yang sangat kejam padamu Bella. " kata Ervan tanpa ragu. Entah kenapa, hati kecil Ervan, dia sangat yakin Daniel masih saja seorang bajingan yang selalu menyiksa Bella.

     Dengan cepat Bella melepas genggaman tangan Ervan. Dia menatap Ervan datar. "Apa sebenarnya maksutmu Ervan? Jadi benar ucapan Daniel, kau berbaik padaku karena ingin memisahkan aku dengan Daniel."

   Beberapa hari yang lalu, Daniel mengatakan pada Bella jika Ervan berbuat baik pada Bella karena ingin membuat nya berpisah dengan Daniel. Saat itu hingga tadi Bella sama sekali tidak percaya akan hal itu. Tapi saat ini Bella percaya dengan ucapan Daniel setelah Ervan ingin memaksa nya pergi.

   Ervan pun terkejut, dia tidak mengerti apa maksud Bella. "Apa maksutmu Bella? Aku hanya ingin menyelamatkan mu dari Daniel. Dia sangat jahat."

   "Dari mana kau tau? Apa kau punya bukti kalau suamiku masih seseorang yang jahat?"

    Ervan terdiam seketika, dia lupa tidak punya bukti kuat jika Daniel masih saja seorang bajingan. Melihat keterdiaman Ervan, Bella menghembuskan nafasnya kasar. Dia masih sadar bahwa Ervan adalah orang yang telah sangat membantu nya saat dirinya susah.

     "Aku tidak tahu apa yang difikiran mu Ervan. Tapi aku tahu, kamu pasti tidak akan tega memisahkan aku dengan Daniel. Asal kamu tahu Ervan, meskipun dia dulu jahat padaku, tapi sekarang dia benar-benar telah berubah."

     Hati Ervan benar-benar hancur seketika. Mendengar ucapan Bella Ervan terdiam kaku, harapan nya akan membawa Bella dan Bee untuk hidup bahagia bersama nya sirna seketika.

     Ervan memejamkan mata nya mencoba menghalau rasa sakit hatinya. Mungkin Bella benar, Daniel telah berubah. Tapi sungguh, sebenarnya Ervan masih saja tidak percaya sedikitpun.

    Disela keheningan antara Bella dan Ervan, datang lah Daniel dengan kursi rodanya menatap tajam kearah Bella dan Ervan.

    "Kini apa kau sudah percaya padaku jika Ervan memang ingin memisahkan dirimu dariku, Bella?" tanya Daniel sinis.

     Bella dan Ervan sontak beralih menatap Daniel terkejut. "D-daniel?" seru Bella gugup.

     Daniel tersenyum smirk, kini tinggal sejengkal lagi rencana nya akan selesai.

     "Aku tahu, telah banyak berbuat dosa padamu. Tapi aku sungguh telah berubah, aku mencoba menjadi suami bagimu dan Bee."

    "Sekarang semua kuserahkan padamu Bella. Kau akan memilih mana Bella. Aku atau Ervan." Daniel mengatakan nya dengan raut wajah yang sangat tidak kentara jika dia sedang berakting.

    Bella menatap bergantian antara Ervan dan Daniel. Sedikit ada keraguan melihat Daniel, tapi entah kenapa Daniel seperti sebuah magnet untuk nya.

    Sedangkan Ervan memandaang sendu kearah Bella. Ervan sangat berharap Bella memilih dengan nya, meskipun itu sangat tidak mungkin. Sungguh,  Ervan tidak rela jika Bella memilih bersama Daniel.

    Bella menarik nafas sedalam nya. "A-aku memilih..."

    "Aku memilih bersama mu Daniel. Maafkan aku Ervan, tapi Daniel adalah suamiku."

Tbc.

SPAM NEXT IN HERE🤸‍♂

HAI MAAF GUYS LAMA BANGET UP NYA, KARENA ZEE ADA KESIBUKAN DI RL YA❤

SO SIBUK BANGET GUE ANJIM 😭

Gimana part ini? Gereget nya dapet gak?

Yang pengen disampein ke:

Daniel?

Ervan?

Bella?

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 56.2K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
480K 52.7K 23
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...