[BL] Pacar Pura-Pura

By rezer234

17.9K 2K 340

Ketika Yuuta akhirnya tidak tahan lagi dengan adiknya yang selalu menjodohkannya, dia meminta adik kelasnya y... More

Author's note
1. I am gay and i have a boyfriend
2. One kiss
3.Hapus SMSnya, bodoh
4. Seduction
5. Pose
6. Gojo
7. Pangeran Yuuta
9. Blowjob ?
10. Yuuta tidak suka blowjob ?
11. Megumi, kenapa kau lepas baju disini ?!
12. Hadiah yang cantik untuk dirimu yang cantik
13. Adopsi

8. Megumi and cat

988 131 16
By rezer234


Saat merasakan napas Yuuta di telinganya, Megumi terdiam, tapi kepalanya langsung mendongak ketika kakak kelasnya bertanya lagi, matanya bertemu dengan tatapan khawatir Yuuta.

"Kau tidak apa, Megumi ?

"Apa?" Megumi membalas, emosi membuncah di dadanya dan sesak terasa di tenggorokannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya tapi ini sangat melelahkan. "Maaf aku terdiam sesaat tadi, senpai. Itu tidak akan terjadi lagi."

Jari-jari Yuuta mengerat di lengannya dan menariknya lebih dekat sehingga jarak mereka hanya tersisia beberapa senti.

Detak jantung Megumi meningkat. Apa lagi ini ?

"Megumi............" Yuuta menatapnya lama, ekspresi pria itu berubah menjadi sesuatu yang tidak dikenali Megumi.

Megumi bisa merasakan rona merah yang mulai menjalari wajahnya karena kedekatan mereka. Lengannya terasa terbakar di tempat Yuuta menyentuhnya. Dia semakin menyadari seberapa dekat kakak kelasnya berdiri dari panas yang bertambah disekitarnya

Mungkin jarak mereka saat ini hanya tersisa dua inci dan berada sedekat ini dengan kakak kelasnya membuat Megumi menyadari perbedaan ukuran tubuh dan tinggi mereka. Dia merasa kecil, sama seperti saat dipeluk oleh pria itu di pertemuan pertama mereka.

"Ah maaf ......aku mencengkrammu," Yuuta berkata tiba-tiba dan melepaskannya sebelum mengalihkan pandangan ke luar. "Kau tidak apa-apa, Megumi ?"

'Maaf'. Itu kata-kata yang walau sudah didengar Megumi dari kakak kelasnya berulang-ulang, dia tetap bisa mendengar kesungguhan didalamnya. 

"Tidak apa, senpai," katanya, berusaha menghilangkan emosi yang bergejolak di hatinya. "Aku tidak apa-apa."

"Bagus-" Yuuta menarik napas dalam-dalam, satu lengannya terlipat di depan dadnya, tindakan yang mulai dikenali Megumi sebagai sikap khas pria itu ketika sedang panik. Tapi panik tentang apa ?

Megumi menatap tajam ke pepohonan diluar sebentar untuk menenangkan diri sebelum melemparkan senyuman untuk menenangkan kakak kelasnya. "Aku benar-benar tidak apa, senpai. Jadi jangan khawatir."

Yuuta menghela napas lega. Dia memberikan senyuman khasnya yang biasa. "Maaf, maaf. Aku membuatmu khawatir ya?"

Megumi memutar matanya, melangkah mundur untuk menjauhkan jarak diatara mereka. "Kenapa Yuuta berpikiran aku tidak ? Senpai kan kakak kelasku."

Yuuta memasang muka bersalah lagi. "Maaf, karena membuatmu khwatir dan memberimu masalah terus. Tentang memaksamu menjadi pacar pura-puraku juga."

Megumi menghela napas panjang.

"Kenapa memaksa ? Yuuta sudah meminta izin " Dia berkata dengan senyum terlembutnya, ingin tertawa saat melihat muka kakak kelasnya yang cengo melihat itu. "Lagipula aku tidak menolak kan ?"

Yuuta melihat adik kelasnya berbalik dan berjalan ke kasir setelah itu. Dia hanya diam membeku, melihat Megumi yang menjauh darinya.

Dia baru melihat adik kelasnya tersenyum beneran kan ?

Dia tidak bisa menghentikan matanya untuk melihat tubuh Megumi yang menjauh. Dari rambut hitamnya, punggung mungilnya dan turun terus sampai pantatnya yang semok, membuatnya mengingat saat pantat itu berada di pangkuannya.

Sial.

"Oh, Yuuta!"

Matanya terangkat untuk menemukan Megumi melihat dari balik bahunya. Dia benar-benar berharap bahwa adik kelasnya tidak tahu apa yang sedang dilakukan olehnya.

Untungnya doanya kali ini didengar oleh tuhan

"Terimakasih sudah menemaniku berbelanja!" Megumi berkata lagi sambil memberikan senyumannya. Senyuman manis yang tadi.

Pipi Yuuta memanas. Dengan sedikit tergagap dia membalas, "Sama-sama, Megumi!"

Senyuman itu tidak baik untuk tubuhnya.

================

Sebagai seorang siswa SMP yang populer sekaligus peringat satu angkatan, waktu luang Hina sangat sedikit dan jarang. Oleh karena itu, dia dan kakaknya biasa menghabiskan "brother-sister time" setiap minggu. Itu menyenangkan. Dia menikmati kesempatan untuk menjodohkan kakaknya dengan calon belahan jiwanya, yang sekarang tidak perlu karena sudah ada Fushiguro Megumi.

Ah, dia masih kesal karena kakaknya baru memberitahunya tentang pacarnya minggu lalu.

"Jadi, bagaimana kabar kak Gumi?" dia bertanya di pertemuan mingguannya dengan kakaknya, kali ini disebuah kafe roti dan kopi.

Yuuta melirik ke luar jendela, mengamati gedung-gedung yang ada.

"Megumi?" dia bertanya, menjaga suaranya tetap datar dan memaksakan perasaan aneh yang dirasakannya dari minggu lalu terkubur. "Dia baik-baik saja."

"Apa-apaan jawaban itu ? Kak Yuuta tidak putus dengannya kan ?" Hina bertanya, nadanya masih santai tapi matanya melotot.

Haha. Pergaulan anak SMP sekarang pasti sangat keras sampai adiknya menjadi sangat barbar dan vulgar.

"Ya," katanya, langsung teringat saat Megumi tersenyum padanya minggu lalu, tampak indah dan natural. Dia bergeser di kursinya, jari-jarinya menelusuri tonjolan telepon di saku celananya. Dia dan Megumi beberapa kali bertukar pesan sejak pertemuan kebetulan mereka di supermarket, walau hanya untuk memberi kabar dan mengirim foto tidak penting seperti foto kucing.

Yuuta agak sedikit tidak percaya awalnya saat adik kelasnya yang dingin membalas fotonya dengan mengatakan bahwa dia juga suka kucing. Tapi mengingat kepribadian Megumi yang tidak berbeda jauh dengan kucing, seharusnya dia tidak kaget.

"Megumi baik-baik saja."

Hina tampak senang mendengarnya. Setelah lega tidak ada hal buruk yang terjadi, dia mulai mengoceh tentang gosip-gosip di sekolahnya.

Yuuta tidak begitu senang mendengarnya, tetapi saudara perempuannya belajar lebih keras daripada kebanyakan orang dan mungkin membutuhkan sedikit penyegaran jadi dia membiarkan. Adiknya itu masih berbicara ketika mereka keluar dari kafe dan berjalan di jalanan luar. Dia hanya mengangguk-ngangguk ketika Hina berbicara, topik terbaru tentang betapa menyebalkannya sistem ajaran barunya.

Tanpa disadari, mereka sudah berada didepan toko perhiasan. Yuuta menatap etalase didepannya, memandang lama gelang emas putih dengan hiasan kucing.

Salah satu karyawan diluar mendekat dan bertanya padanya apakah dia membutuhkan bantuan. Yuuta baru akan menyangkalnya ketika Hina menyela ceria.

"Wah, gelangnya lucu-lucu sekali !" Gadis itu tidak menatapnya tapi Yuuta bisa menebak apa yang ada di pikirkan adiknya. "Sepertinya cocok untuk kak Gumi."

Nah kan.

Yuuta mengerutkan bibirnya, sepersekian detik berlalu dalam keragu-raguan sebelum dia mengangkat bahunya dan mengangguk. "Aku memang berencana beli untuk Megumi."

Hina tersenyum lebar.

"Oh ya?" dia bertanya, sedikit terlalu gembira. "Kakak benar-benar memanjakan kak Gumi ya ? Seperti pangeran saja."

"Diam," Yuuta membalas, merasa sedikit rona merah di wajahnya. Dia mengamati harga gelangnya. Tidak mahal.

"Yang ini, mba" dia berkata, kepalanya menoleh ke arah pelayan tadi.

Hina mengernyit, mempertimbangkan pilihannya. "Apakah tidak terlalu biasa saja?"

Yuuta mengangkat bahu. "Megumi tidak akan senang jika diberi yang penuh mutiara." Dia laki-laki bukan perempuan sepertimu.

Hina membuat ekspresi 'wow' ketika mendengarnya, jeritan yang tidak tertahankan keluar dari mulutnya.

"Saudara laki-lakiku sedang jatuh cinta!" katanya sambil merangkul leher Yuuta.

Yuuta hanya memutar matanya. Iya, iya. Terserahmu, Hina.

Dia membiarkan pelukan itu selama beberapa detik sebelum akhirnya melepasnya. Setelah itu, dia membayar gelangnya dan kemali kerumah.

Sisa hari dihabiskannya dengan berpikir bagaimana reaksi Megumi saat menerima hadiahnya. Bahkan saat menjelang tidur, dia masih memikirkannya.

Dia hanya berharap hadiahnya menyenangkan.


TBC or not ?

Silahkan Vote jika ingin dilanjut


Chapter depan akhirnya ketemu Yuuji dll :)

Continue Reading

You'll Also Like

49.1K 3.5K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
54.1K 11K 13
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
330K 27.4K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
479K 47.9K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...