Flashback (Name) Kembali ke tahun 2014
_______________
Happy reading everyone
Don't forget vote and comment
'Peringatan buat para readers, cerita yg author tunjukan akan sedikit berbeda dengan filmnya meski author masih akan mengikuti cerita asli filmnya nya tapi sedikit aku harap kalian mengerti akan itu, author hanya menghibur kalian yg sedang gabut di rumah... dengan cerita ini semoga kalian suka :) '
Baik sebelum kita membahas cerita Avengers Age of Ultron...
(Name) akan menceritakan perjalanan hidupnya yang dibawa oleh kekuatan musuh aneh kembali ke waktu dimana Avengers masih ada.
Ya kan kalian tahu Part One ini dibuat oleh author khusus untuk cerita solo lu dulu sebelum bertemu dengan tim terkenal seantero dunia dan galaxy nantinya.
Baiklah biar (name) mengingatkan kalian pada chapter sebelum nya.
Dimana aku terbangun di dalam laut tanpa busana... Benarkan readers tentu saja benar.
Lalu saat berjalan dipantai Untung nya keadaan sudah malam dan sepi dan dengan cepat aku membuat jaring laba-laba ku untuk menutupi badan telanjangku.
Ya kenapa aku telanjang ? Aku juga tidak tahu so... Jangan banyak tanya ya! Mungkin itu efek dari kekuatan hijau dari musuh aneh di tahun 3125.
Ekhm! Baiklah selepas aku pergi dari pantai jujur, aku tidak memiliki tujuan makannya aku mendarat di gang sempit nan hitam apalagi pakaianku seperti mumi versi jaring laba-laba meski sexy maaf tidak ada fotonya.
Aku tidak memiliki ponsel, ponselku hancur di tahun dimana aku melawan musuh aneh itu.
Baiklah aku pikir aku akan beristirahat sebentar di gang kecil , gelap , dan sepi.
Namun ya... Perutku tidak bisa menjaga situasi, aku butuh makan tapi masalahnya aku tidak memiliki uang dan aku yakin mata uang di masa depan dan di tahun ini pastilah berbeda versi mata uang.
"Ah~ sekarang aku harus bagaimana ini, hidup di masa lalu, tidak memiliki apa-apa dan lagi aku butuh informasi ini tahun berapa dan ini masa kemunculan pahlawan siapa?" Gumamku sambil aku memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja bisa menjadi asumsi benar.
Namun aku sudah lelah dan ditambah aku masih memikirkan perkataan penjahat dimasa depan itu.
"Dia membawaku dengan tujuan aku membantu pahlawan lain dimana mereka akan bertemu penjahat yang sangat berbahaya dari perang di kota New York melawan alien tahun 2012 , terus melawan robot bikinan Tony Stark, terus perang saudara Civil War , terus melawan penjahat punya IQ gila yang bersayap, maaf lupa nama musuhnya apa dan itu adalah pertarungan terberat bagi Spider-Man, lalu melawan penjahat di luar angkasa berwarna ungu dan katanya spiesnya Titan tapi menurutku dia bukan Titan ya.
Karena Titan yang aku lihat itu adalah raksasa pemakan manusia bukan pencari batu-batu ajaib lalu melawan penjahat lebih dari ini...
Ah... Banyak lah list nya untuk aku beritahukan pada kalian , mendingan kalian nonton saja film Marvel studionya ya! 😉" Jelas ku.
Sampai aku tidak menyadari bahwa seseorang berjalan ke gang sini.
"Anda tidak apa?"
Tentu saja aku kaget mendengar suara diarah belakang dan mulai melirik pria memakai baju mantel coklat dan celana hitam rapih dengan memakai sepatu kantoran gitu.
"Hmm... Permisi , apa anda tidak apa-apa" pria itu memandang keadaanku seakan kacau apalagi baju yang aku pakai seperti habis diperkosa oleh orang-orang tak bermoral.
Hal itulah menambah rasa simpati dan kasihan di wajah pria tersebut.
Ditambah lagi suara perutku yang tidak bisa diatur membuatku malu.
KRUUU~
"Anda pasti lapar!" Tebaknya.
"..hmm...tidak perlu repot-repot, ma-maaf mengganggu kegiatan anda" ujarku ingin pergi karena malu.
"Tu-tunggu, aku bisa membantumu, aku melihat dirimu mengalami hal yang pastinya berat, biar aku bantu... Ah! Kamu pasti takut karna saya orang asing!" Ujar pria tersebut "nama saya Ben Benjamin Parker, saya bisa me.bantu anda, saya yakin kau tidak memiliki apapun , apalagi keadaanmu yang buruk seperti itu" jelasnya yang membuatku menoleh ke pria yang bernama Ben Benjamin Parker.
Satu hal setelah aku mendengar namanya, aku sangat-sangat shock.
Pertemuan pertamaku dengan paman Peter yang hidupnya tidak akan bertahan lama itu ada di depan mataku.
Dan dia ingin menolongku, betapa baiknya ini pria.
"Hmm~" aku sangat gugup sekarang.
"Jangan takut , aku janji tidak akan melakukan apapun, aku ingin membantumu" ujar Ben yg menenangkan membuatku berjalan mengikutinya dan dia melepaskan mantel coklatnya dan mengarahkan mantelnya pada diriku membuatku sedikit terkejut dan aku masuk ke mobilnya.
Dan kemudian dia membeli pakaian kasual buat diriku meski harganya murah tapi aku bersyukur lah masih ada orang baik pengertian seperti ini.
Dan sepanjang kota Ben berbicara padaku menanyakan namaku, tempat tinggal dan sebagainya.
"Aku tidak tahu dimana aku tinggal , aku hanya tahu , aku bangun dipantai dan hanya berpakaian barusan" kelasku meski setengah bohong dan jujur.
Ben yang mendengar itu kasihan "jika begitu, aku akan membawamu kerumah ku".
"Apa itu tidak merepotkan Anda dan keluarga anda , sa-saya tidak ingin merepotkan kalian, Anda memang memiliki hati yg baik" ujarku sambil menundukkan wajah.
"Tidak kok, aku yakin mereka akan senang melihatmu"
. . .
PLAK!
BRAK!
"Mereka tidak senang melihatku" ejek ku setelah sampai dikediaman Parker.
"SIAPA GADIS ITU, SELINGKUHANMU... BERANINYA KAU BEN!"
"MAY! kau salah paham, tenangkan dirimu"
"Apa kau bilang tenang, pulang kerja bawa cewek cantik terus... Pakaiannya ya biasa tapi... APA KAU MELAKUKANNYA AH!"
"tentu saja tidak May"
Ben dan May terus beradu argumen tentang kau selingkuh atau tidak sedang Peter yang kaget melihat diriku karena mungkin wajah Asiaku yang berbentu Barbie ini membuat dia tersipu atau apa aku tidak tahu.
Aku tidak ingin kegeeran apa lagi melihat orangnya langsung memang dia nerd dan pakai kacamata namun menurutku dia Hot kan Tom Holland gitu loh....
Hahahaha just kidding.
Setelah beradu argumen selesai Ben menjelaskan situasi menyedihkan diriku kepada May dan Peter.
Yang membuat mereka berdua salah menilai ku sebagai pelacur, pelakor atau apalah dan May mulai berjalan kearah diriku yg masih berdiri di depan pintu.
"Maafkan atas kesalahanku mengira kau adalah wanitanya yg dibawa dari kantor dan meminta cerai padaku, sungguh perbuatan tak terpuji" ujar May terlihat menyindir Ben suaminya.
"Jadi namamu (Your name) (Last name) kan"
Aku mengangguk pada May.
May kemudian tersenyum "(name) kau tidak perlu khawatir, kami sama sekali tidak merasa kerepotan atas kehadiranmu kok, kalau begitu aku akan siapkan tempat tidur mu , Peter bawa dia ke ruang makan, aku yakin dia lapar" May menunjukan senyumnya padaku sebelum dia pergi.
"Hmm... Ka-kalau begitu... Biar aku tunjukan ruang makannya" ujar Peter terlihat gugup didepanku.
Aku berjalan mengikuti dimana kakinya melangkah, aku tidak menyangka bisa bertemu Peter Parker secara langsung apalagi dia adalah superhero spider pertama muncul di NYC.
Kyaaa... Aku nggak sabat melihat cara dia bertarung, tapi jika dia masih memakai kacamata berarti dia belum digigit laba-laba radioaktif itu.
Ah~ sepertinya aku harus menunggu, oh ya... Jika dia menjadi Spider-Man berarti paman Ben sudah wafat dong ya.
. . .
Peter pov
Aku tidak tahu apa yang terjadi pertama kali aku melihat cewek yang dibawa paman Ben membuatku kaget dan shock, sampai aku tidak sengaja melepaskan genggamanku pada mangkok sereal yang aku pegang jatuh dan pecah berhamburan kemana-mana.
Ben menjelaskan pada kami tentang situasi perempuan baby face like doll itu kepada kami setelah perdebatan panjang dilakukan pasutri di depanku.
Aku hanya mengangguk mengerti dan juga menatap sendu pada gadis tersebut, sembunyi di gang kecil sehabis digituin oleh orang-orang kurang ajar.
Jika saja aku ada ditempat itu bersama paman aku ingin sekali memukul orang-orang sampah itu , ya tapi itu hanya pemikiran ku.
Dan sekarang aku mengantarkan dia ke ruang makan dan menyuruhnya makan sedangkan aku membersihkan apa yang aku lakukan barusan.
"Paman, sampai kapan gadis itu ada disini, bukan maksudku aku tidak menyukainya... Tapi apa itu tidak apa-apa bagi kita... Kita kurang tahu asal usulnya siapa, apalagi dia lupa ingatan" ujarku.
Ben mulai duduk di sofa sambil memperhatikan TV.
"Ah~ itulah yang aku pikirkan... Apalagi usianya seumuran denganmu , mana tega aku lantarkan dia begitu saja, kalau dia kenapa-napa bagaimana? Wajah seperti pasti banyak yg mau kau tahu" jelas Ben.
Aku mengangguk mengiyakan, memang benar sih apa yg dikatakan paman, aku yakin (name) akan menjadi gadis populer di sekolah.
"Apalagi dia lupa ingatan, dia hanya tahu namanya saja... Kan kasihan dia... Aku dan May akan mengobrol soal ini dan mungkin aku akan memasuki dia ke sekolahmu... Peter, jaga dia dari orang-orang tak tahu diri, mengerti" serius Ben mulai melanjutkan istirahatnya.
Aku mengangguk mengiyakan sampai aku melihat (name) sedang mencuci piring dan mulai datang ke ruang keluar dengan mata yang masih melirik kesana kemari.
"Hmm... Aku tahu pasti kau bingung, perkenalkan namaku Peter Benjamin Parker" tanganku mulai ku ulurkan membuat dia melirik tanganku dan wajahku dan kemudian dia membalasnya.
"(Your name) (Last name), panggil saja (name)" (name) mulai tersenyum manis dengan wajah Asianya yang seperti boneka itu membuatku tiba-tiba gugup dan mulai berdehem mengurangi kecanggungan kita.
Dia hanya menatap bingung "ne Peter apa kau tahu sekarang tahun berapa?" Ujarnya membuat mengernyitkan alis.
"2014"
"Oh... Thanks.. ya" serunya dan mulai meninggalkan tempat ini dan berjalan kearah bibi May dan mulai mengobrol sesama perempuan.
__________________ __________________ ___
Ending
. . .
(Your name) (Last name)
Aka
Spider-girl
Peter Benjamin Parker
Aka
Spider-man