CLAYXZANDER

By tantan1813

2.5K 2.2K 383

[DIMOHON UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Awalnya persahabatan mereka ngga ada masalah sedikitpu... More

Prolog
Visualisasi
CLAYXZANDER - 01
CLAYXZANDER - 02
Visualisasi Tambahan
CLAYXZANDER - 03
CLAYXZANDER - 04
CLAYXZANDER - 05
Claura Elena Doralyn
Clayxzander Charemon
Arbella Zhevan Stephanie
Reyzhan&Sofya
Flay&Annetha
Bonus Part Visual
CLAYXZANDER - 06
CLAYXZANDER - 07
CLAYXZANDER - 08
CLAYXZANDER - 09
CLAYXZANDER - 11

CLAYXZANDER - 10

49 28 9
By tantan1813

***

Budayakan vote ya!

Warning! Typo bertebaran!


***

Hari Minggu telah terganti dengan Senin. Seperti biasa murid berdatangan lebih awal agar tidak telat mengikuti upacara.

Pov XII IPA 1

"WOY ADA YANG BAWA TOPI DUA?" Tanya Junar, salah satu murid XII IPA 1

"NGOMONGNYA GA USAH DI DEKET KUPING GUE BANGKE!" Seru Pradhika, teman Junar.

"ELO JUGA BANGS*T GA USAH DEKET DEKET KUPING GUE!! BUDEG ANJIR!!"

"LO DULUAN!!"

Sofya yg mendengar suara itu geram sendiri, tak lama dirinya menghampiri kedua teman kelasnya lalu menonyor kepala mereka.

"BANGS----" umpatan mereka terhenti ketika mengetahui siapa yg telah menonyor kepala mereka dengan sembarangan.

"Eh Sofya," mereka menyengir lebar.

"Ngomong pelan-pelan bisa? Suara kalian bikin kuping gue sakit."

"Junar duluan"

"Heh kok gue?!" Protes Junar.

"Ssst!" Seru Sofya.

"Ada apa nih ribut-ribut?" Tanya Clara yg baru saja memasuki kelas diikuti Zhevan di belakangnya.

Perhatian mereka teralihkan.

"Junar brisik kaya bebek"

Sebagian dari mereka tertawa kecil, sedangkan Junar mendelik tak terima.

"Kenapa?" Tanya Clara seraya mendekat.

"Gue ga bawa topi"

"Ck. Kebiasaan," Clara berdecak sebal.

"Pake punya gue noh di laci," ucap Zhevan di tempatnya.

"Boleh?"

"Hmm," Zhevan berdeham pelan lalu bergegas keluar entah kemana.

Sebelum benar-benar keluar.

"Van mau kemana?" Tanya Flay dengan sedikit menaikkan volume suaranya.

Zhevan berbalik menatap Flay dari depan pintu kelas. "Perpus"

"NGAPAIN?"

Zhevan merotasikan bola matanyanya dengan malas. "BOKER!"

Yakali ke perpus gue boker.ck, batin Zhevan kesal.

Sedangkan Flay terkekeh di tempat begitupun lainnya yg mendengar obrolan mereka berdua.

Tak mau menunggu lama Zhevan bergegas keluar.

Sambil menunggu upacara dilaksanakan, warga XII IPA 1 sibuk berceloteh ria. Seperti halnya Clara dan kawan kawannya.

"Perasaan dari tadi lo diem mulu deh, sariawan?" Tanya Sofya kepada Clay.

Ya, sejak Clay memasuki kelas dirinya memang terlihat lebih dingin dari biasanya.

Clay tak menjawab.

Sofya tak habis akal, dirinya mencoba menjaili Clay. Merasa emosi sendiri karena diabaikan Sofya memilih keluar kelas menuju lapangan diikuti dengan Clara, Zhevan? Entahlah mungkin dia sudah berada di lapangan terlebih dulu.

BRAKK

Clay menggebrak meja dengan tatapan datarnya. Bertepatan dengan itu intruksi pembina memenuhi antero SMA Rajawali. Rey yg akan menanyakan alasan pun mengurungkan niatnya.

skip

Selepas upacara murid-murid berpencar ada yg memilih masuk kelas, ada yg singgah sebentar di kantin maupun ditoilet.

Clay, Rey, dan Flay memilih masuk kelas diikuti murid yg lain.

Pov XII IPA 1

"Untung yg ceramah Bu Siti, coba kalo Pak Basri," celetuk Rey di sela-sela mengipasi dirinya menggunakan buku tulis.

"Ngabad bro," timpal Flay.

"Gan?" Panggil Clay kepada kedua sahabatnya.

"Napa bro?" Tanya Rey diikuti Flay.

"Tukeran tempat duduk bisa?" Pinta Clay.

"Tukeran?" Tanya Rey.

Clay mengangguk.

"Gue pindah duduk sama Sofya gitu? Mon maap bro gue ga bisa," ucapnya seraya menyengir.

Clay menghela nafas gusar, "Lo mau?" Tanyanya mengarah ke Flay.

"Gak dulu," balasnya seraya meringis merasa tak enak.

Clay terdiam sejenak seraya memandang kedua tas milik Clara dan Zhevan.

Selang beberapa saat, dirinya mengangguk mantap diikuti gerakan menukar tas miliknya dengan milik Zhevan. Hal ini pun tak luput dari pandangan penghuni kelas. Banyak dari mereka berbisik menggoda namun, Clay tak menanggapi.

"Awas Zhevan marah," ucap Rey.

"Gak akan," Clay menanggapi dengan santai.

Ck. Ujian lagi ujian lagi, batin Flay memanas melihat tingkah Clay.

Flay beranjak bangun lalu bergegas keluar menuju toilet guna mencuci muka.

"WOY MAU KEMANA??"

"TOILET!"

"Ikut dah, ikut ga bro?" Ajak Rey.

"Gak," tolaknya.

"Kalo ada guru izinin gue sama Flay," pinta Rey lalu dirinya menyusul Flay.

Clay mengangguk mengiyakan.

"Kok lo disini?" Tanya Sofya dengan ekspresi bingung.

"Males gue duduk sama lo," balas Clay dengan raut malas.

"Kenapa sih? Lo marah karena tadi gue gangguin?"

Clay melirik sinis Sofya. "Menurut lo?"

"Ya ya maaf. Gue ngelakuin itu biar lo mau ngomong sama gue," jelasnya.

"Hm."

"Pindah sama gue lagi ya?" Pinta Sofya dengan raut memelas.

"Gue janji ga bakal ganggu lo lagi. Suerr," ucapnya seraya memasang jari membentuk V.

"Gak. Gue pengin duduk sama Clara," tolak Clay membuat Sofya murung.

"Lagian lo seneng kan bisa duduk sama Zhevan," sambungnya.

"Seneng sih, tapi---" ucapan Sofya terpotong.

"Udah sana mending lo duduk," titah Clay.

"Ta--" ucapannya kembali terpotong.

"Duduk, Sof!"

Harus banget ya pindahnya sama Clara? Batin Sofya tersenyum miris.

Sofya memutuskan menuju tempat duduknya dengan raut wajah teramat datar.

Dia ga marah kan? Batin Clay saat manik matanya memperhatikan perubahan raut wajah Sofya.

Setelah beberapa saat banyak penghuni kelas XII IPA 1 berhamburan masuk kelas. Tiba saatnya Clara dan Zhevan masuk mereka terdiam sejenak melihat Clay berada di bangku mereka.

"Minggir gue mau duduk," ucap Zhevan saat sudah berada dimejanya.

"Lo duduk sama Sofya."

Zhevan maupun Clara mengernyit heran.

"Van, sini!" Sofya memanggil Zhevan dari tempat duduknya yg letaknya tak jauh dari lokasi Zhevan berdiri.

Zhevan menoleh ke arah suara.

"Buruan!"

Zhevan ragu, akan tetapi dia tetap melangkah mendekat.

Sofya menepuk bangku di sebelahnya, "Duduk sini!" Titahnya.

Mau tak mau Zhevan menurutinya.

Begitupun dengan Clara, terpaksa sekali dia harus duduk bersama Clay.

Kenapa harus pindah sih? Ga enak banget suasananya canggung gini, batin Clara.

Tidak lama setelahnya, dari arah pintu muncul dua orang dengan celotehannya. Ya, siapa lagi kalo buka Rey dan Flay.

"Kenapa lo tanya-tanya?"

"Mau lo gebet?"

"Gak, penasaran aja gue."

Entah apa yg mereka bincangkan, tapi cukup terdengar di telinga penghuni kelas.

Hening, saat Rey dan Flay tiba di meja mereka.

"Beneran pindah? Anjay speechles gue," ucap Rey terkagum begitupun dengan Flay.

"Clay mah gercep," celetuk Kevan.

"Saya mencium aroma-aroma pdkt," timpal salah seorang dari penghuni XII IPA 1. Hal ini membuat kedua orang diantara mereka terdiam dengan hati memanas.

"Ekhem"

"Ekhemm gue keselek sepatu"

"Hahaha lawak!"

"Sepatu lo muat masuk mulut?"

"Bercanda bambang!"

"Bapak gue gausah di panggil panggil Asep!"

"Bapak gue gausah ikutan di sebutin markonah!"

"Brisik heh!"

"Ciee ciee Clara sama Clay makin dekett, bau bau pj semakin deket nih"

"Ahaayy"

Clara maupun Clay terdiam, bedanya Clara tersenyum canggung sedangkan Clay hanya berekspresi datar.

Keadaan kelas yg semula brisik menjadi hening saat wanita cantik datang dengan sapaannya. Tidak lama pelajaran pun dimulai.

Pov Sofya Zhevan

"Lo..buat masalah sama Clay?" Tanyanya di sela-sela mengerjakan soal.

Sofya sibuk membolak balikkan LKS. "Gak," balasnya berbohong.

"Ck. Gak salah?"

Sofya menyengir. "Gue cuma gangguin biar dia mau ngomong sama gue. Salah ya?" Tanyanya.

Zhevan menghela nafas pelan. "Cara lo yg salah," balasnya.

"Ya habis mau gimana lagi kalo bukan pake cara itu."

"Ajak ngobrol baik-baik kek atau apa."

"Tau lah gue kesel!" Sofya melipat tangannya di dada.

"Gue kesel sama Clara. Kenapa sih dia mau aja duduk sama Clay?" Tanyanya dengan nada ketus.

"Dia terpaksa Sof"

Sofya tertawa miris. "Gak percaya gue"

"Atau jangan-jangan Clara suka sama Clay?" Tanya Sofya curiga.

Zhevan terdiam, mulutnya seakan susah mengeluarkan suara.

Lo bener Sof, tapi gak mungkin kan gue bilang sama lo yg notebannya sama-sama suka Clay? Batin Zhevan.

"Van? Kok lo diem sih?"

"Pikiran lo terlalu jauh," sangkal Zhevan menutupi kebohongannya.

"Ya bisa jadi kan. Sekarang mana ada sih sahabat yg ga ngembat doi sahabat sendiri?"

"Jaga mulut lo!" Seru Zhevan tak suka.

"Mikir yg positif bisa kan? Negatif mulu sukanya."

Sofya menggerutu pelan, "Tingkah Clara yg bikin gue berfikiran kaya gini."

"Hapus fikiran negatif lo," pinta Zhevan.

Gak bisaa, batin Sofya.

"Liat aja nanti di kantin," ucap Sofya seraya menatap Clara dengan tatapan yg berbeda dari biasanya.

"Gausah macem-macem," peringat Zhevan.

Sofya terkekeh. "Satu macem aja Van," ucapnya tak terlihat bercanda.

"Sof," peringat Zhevan penuh penekanan.

"Cuma sekali, habis itu ngga."

"Ck.serah," balas Zhevan pasrah.

Skip

Tiba saatnya jam istirahat, Clara dan Clay dkk sedang berada di kantin. Entah kenapa mereka merasa suasana sedikit berbeda dari biasanya.

Pov Kantin

"Sof, lo marah ya sama gue?" Tanya Clara.

Pasalnya sejak tadi jika Clara mengajak Sofya berbicara Sofya selalu mengabaikan.

Sofya melirik Clara tak minat. "Gak," balasnya singkat sambil asik memakan siomay pesanannya.

"Gak marah tapi kok dari tadi gue dikacangin"

"Menurut lo gimana?" Tanya Sofya dengan wajah sinis tersembunyi.

"Gue ada salah ya?" Tanya Clara.

Sofya terkekeh. "Bahkan lo sama sekali ga ngerasa bersalah."

"Liat Van sahabat lo" ucapnya seraya menekan kata sahabat lo.

"Ga boleh gitu, sahabat lo juga kan?" Zhevan menengahi.

"Hahaha gue mana punya sahabat yg ngerebut doi sahabat sendiri. Cih najis!" Sindir Sofya.

"Lo ngomong apasih? Gue ga ngerti," balas Clara dengan raut bingung.

"Ck. Gak usah pura pura bego lo anj!" Umpat Sofya dengan sedikit emosi.

Clara tertegun.

"SOFYA!" Seru Zhevan.

"Eetdah mak lampir! Lo kenapa sih? Sehat kan lo?" Tanya Rey heran.

"Gue sehat walafiat," balas Sofya ketus.

"Gak usah nyindir doi gue" peringat Flay saat memahami ucapan Sofya tadi.

"Nyenyenye" cibir Sofya.

"Nyinyinyi," cibir Flay balik.

"Gue ganteng gue nyimak," celetuk Rey.

"Gue cantik gue diem," timpal Zhevan seraya menyeruput minumnya.

Rey terkekeh.

"Serius kek jangan bercanda, gue masih ga paham sama ucapan lo tadi. Bisa jelasin?" Pinta Clara frustasi, tapi tentu saja diabaikan oleh Sofya.

"Ck. Kalo ngomong to the point bisa? Gue ga paham kode-kode bro," timpal Clay kesal ketika tidak bisa menangkap pembahasan yg dibahas sahabatnya.

"Gue aja ga paham mereka ngomong apa," balas Rey seraya bertopang dagu.

"Ntar kan paham," timpal Flay sok misterius.

"HALAH MONYET!" Umpat Sofya lalu tanpa berfikir lama dirinya bergegas meninggalkan kantin mengabaikan panggilan serta tatapan dari penghuni kantin.

***

Haii ketemu lagii

Gimana nih sama part ini?

Spam komenn yukk

Tinggalkan jejak bintang di pojok bawah yaa

Thanks banget yg udah mau bantuu😊

Penasaran sama part selanjutnya? Nantikan terus yaa

See youu!!

Continue Reading

You'll Also Like

432K 33.2K 42
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
752K 69.1K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.2M 249K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...