HOMOPHOBIC - JAEMJEN

By jokkey00

132K 13.9K 1.3K

Boleh tolong follow dulu sebelum baca? "Aku benci gay. Sebaiknya kau pindah kamar, karena aku tidak suka seka... More

1. Teman sekamar.
2. Lucas Dan Jungwoo.
3. Pertempuran.
4. Kenyataan menyakitkan.
5. Ide gila.
6. Bertengkar.
7. Jeno sakit.
8. Bekal Renjun.
9. Renjun & Felix.
10. Penasaran.
11. Tentang egois.
12. Dan maaf.
WooCas special parts ⛔
13. Alasan?
14. Open old wounds.
15. Menerima?
16. Pergi.
17. Goodbye.
18. Can m<3?
19. Making love [ promosion ]
19. Yes, you can❗
Spesial mini dairy jaemjen📜
20. Visit Jaemin's house.
SUDAH DIPUBLISH!
21. Sper mama.
23. Lee Haechan.
24. Sasageyo, Yowaimou!
25. Runtuh.
26-1. Happy ending?
26-2. Kebenaran ( END ).
Homophobic Extra-Chapter.

22. CMSS❗

4.7K 422 46
By jokkey00

UNTUK SILENT READERS SAYA TERCINTA, MOHON DIVOTE YA HEHE

( Contains male sex scenes ! )
Berisi adegan seks pria !

Bijaklah dalam membaca sesuatu karena ini berisi adegan dewasa berbasis tulisan dan berisi gambar-gambar vulgar sebagai pelengkap sebuah penggambaran agar pembaca puas dan senang.

Saya yakin seratus persen, kalian bakal tetap baca itu meski ada peringatan mengenai umur batas untuk membacanya. So, selamat membaca. Maaf untuk kesalahan pengetikkan. Don't blaspheme me because nc is not good!

Pagi-pagi seperti ini Jeno sudah dibuat sesak nafas karena Jaemin menindih tidurnya yang posisi tengkurap. Pria memang sangat susat menahan hormon seks ketika sudah memiliki pasangan.

“Jaemin, menyingkirlah!”

“Hm, aku tidak mau.”

Jika saja milik Jaemin yang tidak berdempetan dengan pantatnya, ia akan segera menendang laki-laki itu. Jaemin sangat menyebalkan soal seks, tetapi aku malah terus mencintainya. Pikir Jeno.

“Aku kesusahan bernafas, kau mau aku mati?”

“Tentu saja tidak. Tapi, morning seks tidak buruk bukan?”

“Jaemin, sesusah itu kau menahan hasrat seks?” bukannya menjawab kedua tangan nakal Jaemin mulai menggerayangi tubuh Jeno. Dimulai meremas bongkahan pantat Jeno, lalu memainkan puting kekasihnya itu.

“Heunghh, berhenti..”

“Kau meminta berhenti, tapi tubuhmu itu tidak sayang.”

“I will give you a very healthy breakfast.” sambung Jaemin.

“Apa itu?” tanya Jeno.

“Spermaku.” setelah menjawab pertanyaan singkat dari Jeno kekasihnya, tanpa berlama-lama menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Jaemin mengunci pergerakan Jeno dengan memegang tangan Jeno yang terkepal disanggahi oleh siku tangan milik Jeno.

Jaemin mengecup, menggigit, menjilat gemas daun telinga Jeno dikiri dan kanan. Tidak sampai disitu, pantat Jeno yang berdempetan dengan milik Jaemin. Ia gunakan sebagai sebuah rangsangan untuk Jeno dengan menggerakkan pinggulnya menggesek penis kerasnya yang masih terbungkus pada belahan pantat Jeno.

Jeno menggigit bibir menahan desah, tidak ia tidak akan tergoda lagi. Jaemin memiliki berbagai cara untuk membuatnya luluh, namun kali ini ia tidak akan luluh meski yang dibawah sana terus berkedut meminta dimasukkin benda tumpul nan keras. Ah sial, setelah pindah ke apartment. Ia bukannya mendapatkan ketenangan, ia akan selalu berakhir mengangkang dan mendesah keras saat lubang senggamanya dimasukki dua jari panjang milik Jaemin.

Lidah beserta bibir Jaemin semakin menjadi, laki-laki itu kini sudah membuka separuh dari kancing piyama Jeno tanpa sipemilik sadari. Jaemin membuka piyama itu namun tidak sampai tuntas. Setidaknya ia dapat membuat tanda kepemilikan dibahu itu. Jaemin menyukai tatto dari karya bibirnya.

Jaemin berhenti menggerakkan pinggulnya, bersamaan kegiatannya pada bahu Jeno juga.
“Sampai berapa lama kau akan menahan itu, Jeno-ya?” tanyanya meledek. Ia sangat tahu jika milik Jeno dan sesuatu dibawah sana sudah sangat gatal.

Jeno tidak menjawab, ia hanya menggeleng sebagai sebuah isyarat 'Tidak tahu, entahlah.'

Jaemin tertawa singkat, tanpa adanya aba-aba atau hitungan mundur. Dengan gerakan yang tiba-tiba Jaemin membalikkan tubuh Jeno yang tengkurap tadi menjadi terlentang. Jaemin mulai mengukung tubuh kekasih nya itu. Jaemin menarik kedua tangan Jeno untuk ditahan diatas kepala si manis.

Jaemin mencium bibir Jeno dengan nafsu membara. Jeno lumayan kewalahan dengan ciuman laki-laki yang berstatus sebagai kekasih pertamanya itu. Saliva dari bibir kedua anak adam itu mengalir dari sela-sela bibir milik Jeno. Mata indah Jeno terpejam, begitu menikmati ciuman Jaemin meskipun dipenuhi nafsu.

Tidak dengan Jaemin, ditengah aksinya. Ia masih menyempatkan diri untuk menatap wajah kekasihnya yang berada dibawah kukungan dirinya. Jaemin sangat suka wajah itu saat berada dibawah kukungannya. Ekspresi lucu nya yang menolak untuk dicumbu, padahal tubuhnya menerima baik. Munafik sekali bukan?

Jeno menyudahi dengan bergerak tidak nyaman. Nafasnya habis, Jaemin sungguh jago dalam mengontrol oksigen saat sedang beradu bibir.

Ciuman telah selesai, namun bukan berarti permainan berhenti sampai disitu saja. Jaemin kembali melanjutkan aksinya dengan kembali membuat tanda kepemilikan diseluruh perut Jeno. Jaemin benar-benar sangat susah menahan hormon seks ketika sudah memiliki pasangan.

Ingat bukan, sebuah godaan setan itu sangat kuat. Terbukti bahwa Jeno menikmati setiap sentuhan yang dilakukan Jaemin pada diri dan tubuhnya. Memabukkan, membuat candu, itulah yang selalu Jeno katakan. Sekarang kalimat itu menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.

Perut putih Jeno penuh dengan tanda kepemilikan buatan Jaemin.

[ Hanya sebuah gambaran. ]
Cr. Twitter

Jaemin melepaskan tangannya kirinya yang menahan kedua tangan Jeno diatas kepala tadi. Ia membuka celana piyama Jeno beserta dalamannya dengan tidak santai. Nafsu memang selalu menang melawan manusia.

Mengelus paha dalam Jeno, lalu mengecup sembari memberi gigitan kecil yang kemudian menjelma menjadi kissmark.

“Hngg Na ahh..” tekad Jeno yang tidak ingin tergoda luluh lantah. Persetanan, percuma saja jika ia menolak semua itu. Ia akui jika ia munafik atas semua yang terjadi sekarang.

Desahan yang keluar dari bibir Jeno menjadi sebuah penyemangat dirinya untuk menjelajah semakin dalam. Tiba dirinya didepan lubang merah muda yang berkedut seperti sedang menantang Jaemin. Tanpa rasa jijik, laki-laki bermarga Na itu menjilat, menusuk-nusuk lubang itu dengan lidahnya.

Kepala Jeno pening, Jaemin benar-benar membuatnya terbang ke angkasa. Tangan Jeno yang terbebas hanya mampu meremat seprai.
“Mmhh Jaeminhh, ahh yeahh~”

Puas bermain dengan lidah dan bibirnya pada lubang Jeno. Kini dua jari panjang Jaemin bergantian masuk. Meskipun mereka sudah dua kali melakukan hubungan badan, lubang Jeno masih terasa seperti lubang perjaka.

Untuk yang kedua kali itu mereka melakukannya dirumah Jaemin pada saat perayaan pesta ulangnya.

Dada Jeno membusung, rematannya pada seprai semakin kuat.
“Aanghh m-move fasterhh, heungh.” Jaemin bersmirk, ia menuruti perintah Jeno. Menuruti dalam artian memperlambat gerakan jari itu didalam lubang Jeno.

Jeno sendiri merasa tidak puas, ia mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Smirk Jaemin semakin menjadi melihat betapa binalnya Jeno. Ia membiarkan Jeno bergerak mencari kenikmatannya sendiri, sementara tangan kirinya yang menganggur ia gunakan untuk mengocok penis milik Lee Jeno yang mengacung tegak bak tiang bendera yang sudah mengeluarkan precum.

Pria berzodiak Taurus itu berjengit kaget saat tangan besar Jaemin mengocok miliknya. Kepala Jeno terpental kebelakang, ia benar-benar tidak kuat dengan ini semua.
“Haahh, Nghh can you kiss eunghh mee?” Jeno memohon, ia bahkan lupa bagaimana cara berbicara dengan benar.

“Then, who will shake your dick and poke your hole?” goda Jaemin, kocokkannya pada penis Jeno berangsur dibuat melambat. Tangan jahilnya itu mengorek lubang kencing Jeno.

“Anghh Fuckhh, kiss me fast!” Jeno kepalang kesal. Bahkan sangat, ia meminta disertai umpatan.

Jaemin tentu saja tidak akan menolak itu. Rezeki tidak boleh ditolak. Ia mencium Jeno dengan penuh kelembutan berbeda dengan sebelumnya yang cenderung diselimuti nafsu. Tetapi sama saja, ia ingin segera bercocok tanam.

Ciuman tidak berlangsung lama, Jaemin menyudahinya. Laki-laki itu beranjak untuk mengambil sesuatu dari laci nakas. Setelah mendapatkannya, ia menarik tubuh Jeno agar duduk. Dahi Jeno tertaut bingung,
“Benda apa yang memiliki seperti kalung anjing itu?”

“Benda ini? Benda ini akan menahan desahanmu. Bukannya tadi kamu mau nahan desah?” jelas Jaemin, Jeno menatapnya dengan tatapan mata seperti anak anjing. Ah, ia lupa Jeno sangat polos untuk mengetahui benda-benda seperti ini. Eh, tapi bukannya mereka pernah menonton film porno? Jaemin jadi tidak yakin untuk menjelaskan secara detail.

“Tidak, aku tidak jadi..”

“Aku tidak yakin kalau kamu polos. Kamu pasti tahu benda ini, Jeno-ya.” Jeno menatap tepat pada kornea mata Jaemin. Memohon supaya tidak memakai benda itu dengan puppy eyesnya.

“Tidak akan sakit, aku berjanji.” kekeuh Jaemin.

“Hu’um, baiklah. Tapi pakaikan ya!” Jaemin menganggukkan kepalanya.

“Buka mulutmu agak besar.” titah Jaemin. Jeno membuka mulutnya selebar mungkin, supaya bola itu bisa ia gigit nantinya.

Gags ball itu sudah terpasang sempurna dimulut Jeno. Jaemin menjilat bibirnya, Jeno benar-benar tampak semakin seksi. Jaemin membuka seluruh pakaiannya dan Jeno hingga tanpa benang sehelaipun.
“Nah sekarang, kocokkan penisku. Maka aku akan mengocokkan penismu juga.”

Jeno mengangguk setuju, Jaemin kembali merebahkan tubuhnya. Satu tangan ia gunakan sebagai bantalan, satunya lagi untuk mengocok penis Jeno kekasihnya. Jeno mulai menggenggam milik Jaemin yang panjang, besar, dan berurat. Rasanya seperti pertama kali memegangnya. Jantung berdetak kencang.

Jari-jari Jeno benar-benar memijit penis Jaemin, laki-laki kelahiran agustus itu sesekali mengerang nikmat saat jari-jari Jeno memainkan bola kembarnya. Lalu jari telunjuk itu menari lincah menggelitik lubang kencingnya. Kenikmatan yang tiada tara, sampai tiba ia ingin menembakkan laharnya.

Nafas Jeno dan Jaemin berhembus tidak teratur. Keduanya saling tatap satu sama lain.

“Uke on top?” tanya Jaemin.

Jeno mengangguk, dengan cepat naik keatas perut Jaemin. Tangan kanannya sedang berusaha memasukkan milik Jaemin yang ukurannya tidak main-main itu.

Baru kepala penis itu saja yang masuk Jeno sudah mendesah kenikmatan tertahan oleh gags ball.
“Aangghh fwuckhh..”

Penis itu sudah tertanam sempurna didalam lubang Jeno. Penis Jaemin mendapat pijatan nikmat dari rapatnya lubang Jeno, sedangkan bagi Jeno penis Jaemin menyentuh titik nikmatnya sangat dalam.
“Sshh bergerakhh lah, Jeno.” perintah Jaemin.

Jeno bergerak dengan tempo yang lambat, gags ball itu dibanjiri oleh saliva Jeno yang kini menetes saking banyaknya saliva yang keluar dari sisi bibirnya. Jaemin menghentakkan pinggulnya, refleks Jeno memeluk Jaemin. Hentakkan itu membuat penis Jaemin menyentuk titik manisnya.

“Apa aku mendapatkannya?”

Jeno mengangguk sebagai jawaban 'Iya. Jaemin semakin gencar untuk menghentakkan pinggulnya. Jeno mendesah keras tertahan, Jaemin yang memasang benda itupun menjadi kesal. Ia ingin mendengar desahan merdu kekasihnya di pagi hari ini. Sebagai senandung candu yang baru.

Jaemin melepaskan gags ball itu lalu melemparnya kesembarang arah. Jaemin mencium singkat bibir Jeno, kemudian tersenyum.

“Bergerak sendiri, kau menyetujuinya tadi.”

Jeno bergerak, namun kali ini dengan gerakkan yang lumayan cepat. Kedua tangan Jaemin yang menganggur bermain pada tubuh milik Jeno yang menganggur. Memainkan puting dada, meremas bongkahan pantat Jeno, mengocok penis Jeno. Permainan yang menyenangkan.

“Hnggg fuckhh, eunghhh yeahh.” desah Jeno nikmat. Matanya terpejam, tetapi tubuhnya bergerak sangat lincah diatas perut Jaemin.

Jaemin pun sama, saat penisnya diapit erat didalam sana ia akan mengeram. Dinding rektum itu sungguh membuat penisnya merasakan pijatan yang tiada tara.

“Ouhh babeee, your sway is really sexyhh..” geram Jaemin. Ia menepuk bongkahan kenyal laki-laki bermarga Lee itu dengan gemas.

Jeno yang merasakan penis Jaemin membesar didalam lubangnya memberitahu pada Jaemin untuk berpindah posisi. “Hhnghh aku sudah tidak kuat, gantian.”

Dengan sekali banting Jeno berada dibawah tindihan Jaemin tanpa memutuskan penyatuan mereka. Jeno merapatkan lubangnya saat mendekati pelepasan, Jaemin menggempur Jeno seperti orang kesetanan. Sedikit lagi.. dan..

“Ahhh...” desah keduanya menikmati pelepasan. Jaemin ambruk disisi kanan Jeno. Keduanya sama-sama masih menetralisirkan nafasnya.

“Terimakasih sayang, kamu yang terbaik.”

Jeno mengangguk dengan senyuman manisnya.

“Bagaimana kalau kita mandi?” tanya Jaemin.

“Tapi tidak melakukan apa-apa ya? Hanya mandi saja.”

“No, we will continue.”

[ Bersambung... ]

Maaf ya saya lambat bgt upnya. Seharusnya udh dari dua hari yang lalu di up, tpi tbtb bab draftnya ilang gatau knpa. Yaudah saya tulis ulang, smoga ga aneh ya hhe.

Ada yang kangen mas topeng?

Lama ga ngasih bonpict. Jangan lupa tinggalkan jejak, kalian semangat bgt ngevote kalau ada ngewe. Eh tpi chap 19 bnyk sider wkwk. See u di chap 23 dua tahun kemudian

Continue Reading

You'll Also Like

678K 14.6K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...
32.1K 2.9K 23
The Black Swan story of Markno Slight Markmin. Kapan terakhir kali jeevans tersenyum selebar ini? mungkin sudah sangat lama. Ketukan sepatu ber hak 3...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.3M 252K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
12.1K 409 13
hal yang tidak terduga dari seorang Mark lee yang awalnya Benci jadi cinta terhadap Rivalnya yaitu SEO Jeno.... penasaran langsung saja Mark:dom Jen...