You Always Mine. (END)

By Arafianiii

9K 3.4K 1.6K

Judul sebelumnya➜My Friend Childhood. First Book. {25 Part + 3 Special Part} Hanya satu masalah membuat Ice... More

Pengenalan tokoh
1. Awal pertemuan
2. Menghabiskan waktu bersama
3. Hari pertama sekolah
4. Don't disturb me!
5. Pesan ancaman
6. You're mine
7.2 Behind the scene
8. Don't touch him or you will die?
9. Are you murderer?
10. Upacara yg membosankan
11. Dikenalin ke orangtua
12. Aku lelah, Kak!
13. Please, don't leave me
14. Why, I'm still alive?
15. Bitch, you jerk!
16. Hey, I hate You!
17. Ditinggalkan atau meninggalkan?
18. You must be mine!
19. Kencan tak diinginkan
20. You must die!
21. Takdir yang direncanakan
22. Memory Loss
23. Date with you
24. I'm tired
25. I'm forgive you(END)
[Extra part 1]Masa kecil, Alia.
[Extra part 2]Satu hatiku untukmu, Alia.
penutupan
[Extra part 3]Memilihmu adalah keputusanku.

7. I'm jealous!

376 142 140
By Arafianiii

Sebelum baca jgn lupa vote!!🔪☺️

Happy reading 🧘

~~~~


06.00 JT.
“Hei, Taufan!”

“Taufan, anak pungut bangun woi!”

“Lu tidur apa mati sih.” Hali mengumpat pasalnya Taufan dibangunin berbagai macam cara dengan disiram air, ditendang, diguncang, ditabok sampai telinga di jewer pun tetap ngga bangun-bangun.

“Apa lu pingsan?”

“Gue khawa- bukannya khawatir tapi...” Matanya melirik jam tangan. ”Yaudah lah mending gue berangkat dulu.”

Hali berjalan keluar kamar Taufan membiarkannya tertidur di lantai. Sebelum berangkat, ia membuat sarapan sambil memperhatikan tutorial membuat makanan Jepang di youtube.

Biasanya Taufan yang memasak karna sedang pingsan terpaksa Hali yang memasak.

Setelah selesai memasak, ia menyantap makanan buatan sendiri dengan tenang tanpa ocehan Taufan.

2 menit berlalu Taufan terbangun dari pingsannya. Ia berjalan sempoyongan menuju kamar mandi dengan keadaan seluruh tubuhnya basah.

Ia pikir atap kamar bocor namun ia tidak mempedulikannya. Setelah semuanya selesai Taufan bergegas menuruni tangga.

Ia berjalan menuju dapur melihat Hali sedang sarapan. Ia pun menaikkan kedua alisnya memperhatikan makanan tertata rapi di meja. Taufan merasa heran sejak kapan Hali mau memasak.

“おはようお兄さん!” sapa Taufan duduk disebelahnya. Artinya: selamat pagi kak

“Astagfirullah anak monyet nyapa gue." Hali terperanjat kaget melihat Taufan duduk disampingnya.

Ucapan Hali membuat Taufan cemberut, seperti biasa ia menatap nya datar. “Ganteng gini dibilang anak monyet terus kakaknya apa?”

“Makanya ngga usah ngagetin gue,” kesal Hali menampol kepala Taufan menggunakan sendok.

“Shh nyeri, Ya mangap. Kak Hali serius banget sarapannya kayak memikirkan sesuatu?”

“Perasaan lu aja kali, buru makan atau gue tinggal,” ujar Hali membereskan peralatan makan, dan bergegas pergi ke sekolah meninggalkan Taufan.

Taufan buru-buru menyantap makanannya setelah selesai ia meletakkannya dan bergegas mengejar Hali menggunakan kuasanya.

06.40 JST.

Sesampainya disekolah Hali segera memasuki kelas dan langsung duduk, tangannya mengambil buku novel di ranselnya untuk melanjutkan membaca novel kesukaannya.

Ia tak mempedulikan Taufan tertinggal di jalan. Semua murid telah hadir termasuk adiknya dan yang lain kecuali Ice, Edrea dan Thorn.

Saat ini, Ice sedang dikerumuni para Fangirl karna penampilan Ice tanpa memakai topi dan melepas hoodie membiarkan rambutnya terlihat.

Para Fangirl berebutan mendekati nya ada yang mengajaknya foto ada juga yang memegang tangannya dan memeluk pinggangnya. (Author note: penampilannya seperti ini👇)

“Kyaa!! Ice- kun tampan sekali.”

Marry me, Ice!”

“Ya ampun pacar gue lewat aaaa.”

“Dia senyum ke gue woi.”

“Jadilah suamiku.”

Teriakan para Fangirl mengganggu murid-murid yang lain terutama para boel. Edrea bersama Thorn melewati kerumunan Fangirl.

Mata nya melihat Ice sedang dipeluk oleh Fangirl membuatnya marah ia bergegas menerobos kerumunan para Fangirl. Thorn melihat kakaknya meninggalkannya lalu mengikuti masuk kedalam kerumunan Fangirl.

“Permisi bisa ngga kalian jangan deketin Ice seenaknya!” Edrea membentak dengan keras membuat para Fangirl menatapnya kesal.

“Eh lu siapa? berani nya melarang kami,” ujar Fangirl berambut pirang.

“Dia milik kita, lu ngga ada hak melarang untuk ngga mendekatinya,” ujar Fangirl berbibir tebal menggunakan lipstik merah.

“Kita-kita mah cantik ya ngga girls,” ujar Fangirl berambut keriting memakai make up menor mirip tante-tante diskotik.

“Iya dong.” Jawab keduanya serentak.

“Gue pacarnya ngapa hah!” teriak Edrea dengan suara pelan. ‘Semoga temen-temen gue ngga ada yang denger.’

What kalian cantik? Kelakuan kek cabe bangga banget lu,” ujar Edrea berkacak pinggang.

“Ngga usah ngarep deh muka kek kingkong ngaku-ngaku cantik, kekeyi aja kalah cantik ama lu pada.”

Fangirl berambut pirang sengaja mendorong Edrea membuatnya terjatuh dengan cepat Ice menangkap tubuhnya. “Oops ngga sengaja,” ujarnya menertawakan sambil menutupi mulutnya menggunakan tangan.

Edrea terbawa emosi, ia menampar wajah Fangirl berambut pirang dengan keras lalu menjambak rambutnya kasar membuat Fangirl berambut pirang merintih kesakitan. Semua murid berada diluar kelas menyaksikan kehebohan di lapangan sekolah kecuali Hali dan Gempa.

“Berani lu nyakitin gue!”

“Sekali lagi lu deketin dia nyawa lu taruhannya!”

“Inget jangan pernah mendekatinya, 彼は私のもの!” Edrea menendang perutnya juga menginjak kaki dan tangan Fangirl berambut pirang. Artinya: dia milikku

Thorn hanya menonton, ia tak mau ikut campur urusan kakaknya. Ice yang tak tahan langsung menarik tangan Edrea membawanya pergi dari lapangan menuju rooftop sekolah. Para fangirl beserta semua murid kembali ke kelas.

Tinggal lah Ice bersama Edrea berada di rooftop sekolah. Ice ingin membuat Edrea tenang namun yang ia dapatkan omelan darinya.

“Apa-apaan mereka itu dasar jalang beraninya ngedeketin cowo gue!”

“Lu juga Ice udah tau mereka genit bukannya kabur.”

“Malah ngebiarin mereka megang tangan dan memeluk lu.”

“Mereka caper tau ngga.”

“Kalau gue ngga ada disana mereka pasti makin nempel-nempel ke lu.”

“Bikin kes-Hmph.” Ice lelah mendengarnya, ia pun melumat bibir mungil Edrea membuatnya berhenti bicara.

Edrea masih ingin mengoceh namun terhenti oleh tindakannya. Ia melepaskan ciumannya, dan tangannya membawa tubuhnya ke dalam dekapan membuat emosi Edrea menurun.

I'm sorry, babe. Don't be angry again, ok.” artinya: Maafkan aku, sayang. Jangan marah lagi, oke.

I'm so afraid to see you angry more than a lion.” artinya:Aku sangat takut melihatmu marah lebih dari seekor singa.

“Kamu ngeselin gue belum selesai ngomong,” kesal Edrea memukul dada bidang Ice.

“Ngapain sih lu ngebiarin mereka megang- megang tangan dan meluk lu kesal ngeliatnya.”

Ice terkekeh mendengar omelan darinya membuatnya ingin menggodanya. “Jadi My sweetie  cemburu nih ciee.”

“Ngga lu nyebelin,” gerutu Edrea memonyongkan bibirnya kedepan.

“Aih, makin gemesin. Bibir lu ngga usah di monyongin gitu nanti gue cium lagi mau?” Ice melepaskan pelukannya lalu tangannya mencubit pipinya dengan sangat gemas.

“Sakit ih, tau ah gue mau ke kelas lu nyebelin banget huh.”

07.00 JT.
Suasana kelas 11 beserta kelas lain masih terlihat ramai semua murid membicarakan kejadian di lapangan. Hali yang sedang fokus membaca novel kesukaannya mulai terganggu.

Kepalanya menoleh ke samping dan matanya melihat Gempa untuk bertanya. Gempa tau maksud Hali, ia lantas mengendikkan bahu sebagai jawaban bahwa dia tak tau apa yang terjadi.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka, Edrea berjalan dengan cepat menuju bangku diikuti Ice di belakang mengejar langkahnya.

Semua siswa di kelas kecuali Hali, Gempa, dan Frostfire menghampiri keduanya ingin menanyakan apa yang terjadi.

“Rea apa yang sebenarnya terjadi ayo ceritakan,” desak Alia membuat yang lain mengangguk.

“Eum tidak ada kok gue hanya merasa kesal saja.”

“Kalau begitu kenapa kamu memuk--”

Terdengar bel masuk berbunyi membuat semua siswa duduk di bangkunya masing-masing. Papa zola selaku guru matematika memasuki kelas, pelajaran pun di mulai.

Ohayou, murid-murid sensei kebenaran.”

Ohayou sensei kebenaran.”

“Hari ini kita belajar matematika menghitung anak domba.”

“Apalah sensei ini macam tadika.”

“Kami bukan bocah botak kembar.”

“Kalau gitu mari kita belajar tidur.”


Kelas 10.
Thorn duduk memandangi jendela memikirkan kelakuan kakaknya di lapangan. Ia terlalu khawatir kalau Edrea lepas kendali jika itu terjadi maka semua akan mengetahui identitas keluarganya. Thorn bersyukur karna Ice cepat membawanya pergi dari lapangan.

Solar selaku teman sebangku memperhatikan Thorn sedari tadi. Ia menepuk bahu nya membuat si empu membuyarkan lamunannya. Thorn menoleh melihat Solar menatapnya bingung.

“Thornie なぜ?何か考えていることはありますか?” artinya: thorn kenapa? Apa yang lu pikirkan?

“なに も、 Solar ワタシ 和 元気です.” artinya: tidak ada Solar aku baik-baik saja.

“わかった、 問題 が ある 場合 は 教えてください。” artinya: baiklah, tolong ceritakan ke gue kalau lu ada masalah.

Thorn mengangguk menanggapi permintaan Solar. Tak lama guru memasuki kelas pelajaran pertama dimulai, murid-murid memperhatikan dengan seksama. 2 jam kemudian bel istirahat berbunyi pelajaran selesai semua murid dipersilahkan keluar.

09.00 JST.
Suasana di kantin begitu ramai Edrea beserta teman-temannya ke kantin. Gempa menyuruh Blaze untuk memesan makanan dengan malas ia ke tempat antrian.

Edrea yang masih kesal dengan sikap Ice, ia memilih duduk disamping Alia. Taufan melirik Hali sekilas kakinya menginjak kaki Hali membuatnya kesakitan.

Jika bukan disekolah sekarang juga Hali ingin menyetrum Taufan tapi ia urungkan setelah melihat ekspresi nya, ia akhirnya menghela nafas lelah dan bangkit menghampiri Edrea yang sedang mengobrol dengan Alia.

“Hm permisi Rea.” panggil Hali dengan canggung.

“Ada apa Hali?”

“Gue ingin mi-e-etto, mi-minta ma-maaf hari itu gue membuat ka-ki lu te-terluka,” ucap Hali terbata-bata membuat seluruh siswa dikantin memperhatikannya.

“Hmm? Gimana maksud lu.”

“I-itu ah sudahlah lupakan.” Hali kembali duduk sambil menahan malu membuat Taufan ingin tertawa.

“Memangnya kenapa kak Rea?” Frostfire yang penasaran pun ikut bertanya.

“Oh aku ingat hari pertama sekolah aku liat lutut kaki Rea diperban.” Alia yang menjawab.

“Oh yang itu lagipun kaki gue udah sembuh. Gue yang salah sih hehe.” kekeh Edrea mengangkat 2 jari membentuk huruf V.

Seluruh siswa dikantin kembali melanjutkan kegiatan makannya, tak lama Blaze datang membawa makanan.

Ice yang sedari tadi diam ia langsung mengambil makanannya dengan cepat dalam hati ia sangat kesal bisa-bisanya Hali menyakiti kekasihnya.

Setelah Blaze membagi makanan, mereka segera memakannya dengan tenang tidak ada satupun yang berbicara hingga bel masuk berbunyi.

Mereka lantas bergegas ke kelas masing-masing. Ketika Hali memasuki kelas, dengan cepat Solar menarik tangannya dan membawanya ke samping pintu.

“Lu ngapa narik-narik tangan gue sih.”

“Kak masih inget ngga yang gue nantangin lu berantem.”

“Iya inget kenapa?”

“Kalau lu berani pulang sekolah kita gelut gue tunggu di lapangan samping sekolah.”

“Oke gue terima tantangan lu,” ujar Hali memasuki kelas, lalu Solar kembali ke kelas.

√√√√

12.00 JT.
Bel pulang berbunyi semua murid membereskan peralatan sekolah setelahnya bergegas pulang.

Gempa menyuruh yang lain pulang dulu karna dia bersama Thorn dan Ice akan berkumpul di ruang OSIS.

Namun tidak dengan Solar, ia bergegas ke lapangan samping sekolah menunggu kedatangan Hali.

Taufan menghampiri kelas kakaknya terlihat kelas sangat sepi. Taufan langsung mencari keberadaan kakaknya disekitar sekolah. Ia mencari kemana-mana tapi tak kunjung ketemu. Taufan yang sangat kesal bergegas mengejar yang lain.

Hali tiba di lapangan samping sekolah dengan nafas terengah-engah. Ia sengaja menghindari Taufan jika sampai tau bisa-bisa boneka pikachu atau novel miliknya di buang.

Jarak lapangan dari sekolah agak jauh Hali berlari tanpa menggunakan kuasanya membuat ia kehabisan nafas sembari duduk di tepi lapangan untuk mengatur nafasnya sejenak.

Solar sedang bermain ponselnya matanya melirik melihat seseorang duduk ditepi lapangan. Ia menaruh kembali ponselnya di saku seragam, dan Solar langsung menghampirinya.

“Dateng juga lu Hali, gue kira kabur,” ujar Solar menepuk bahunya.

“Ck lu ngagetin tiba-tiba dateng tanpa diundang kek jalangkung,” ujar Hali berdiri sambil membersihkan celana seragamnya.

“Bisa kita mulai Hali?”

“Tentu.”

“Lihatlah gue yang akan menang karna gue lebih populer dari lu.”

“Lu yakin? Follower aja punya gue lebih banyak dari lu.”

“Eleh follower  gue yang paling banyak 521K dong.”

"Apaan masih kalah sama gue yang 10Juta follower instakilo.” Hali tertawa membuat Solar langsung menendang kakinya.

Hali menghentikan tawanya, ia segera membalas pukulan Solar dengan melempar pedang halilintar dengan sigap Solar langsung menghindarinya. Halilintar tak tinggal diam ia berlari Gerakan Kilat menghampiri Solar.

Pedang ditangannya langsung menggores pipi kiri Solar menimbulkan sedikit cairan merah keluar.

Ia tersenyum melihat pipi kiri nya terluka, lalu tangan kirinya mengeluarkan pedang mega halilintar. Ia melempar nya ke atas membuat langit menimbulkan suara petir.

Solar tau maksud Hali ia menghilang menggunakan Gerakan Cahaya untuk menghindari hujan halilintar buatan nya.

Tanpa ia sadari Solar langsung mengeluarkan Tembakan Solar dari belakang tak lupa juga menembak hujan halilintar buatannya. Tanpa persiapan Hali langsung terpental jauh, tubuhnya mendarat menabrak tiang gawang.

“Sekarang terbukti kan gue yang menang.”

“Kemana ilmu beladiri lu, kok lemah gitu sih kayak bukan lu.”

“Hali kok lu diem doang.” Solar panik dia langsung menghampiri Hali tubuhnya lemas melihat rivalnya tak sadarkan diri.

“Hali, kak Hali! Bangun elah jangan mati disini gue ngga mau ini tempat jadi angker gegara lu,” ujar Solar berusaha membangunkannya.

Diam-diam Hali tersenyum puas melihat Solar masuk jebakan yang ia buat. Dengan segera tangannya menyetrum kaki Solar membuatnya kaget sekaligus tersetrum. Hali bangkit dari pura-pura pingsannya dan membantu Solar berdiri.

Stupid, lu percaya aja gue pingsan.”

“Drama lu kayak beneran anj- bikin panik doang.”

“Kita seri, sekarang pulang gue males nanggepin ocehan Taufan.”

“Derita lu.”

√√√√

13.15 JT.
Hari telah siang Edrea duduk sendirian di luar ruangan OSIS selama 1 jam lewat 15 menit dia sedang menunggu adiknya dan kekasihnya selesai rapat OSIS.

Tidak ada siswa disekolah selain anggota OSIS juga dirinya. Sebelum rapat OSIS Ice menyuruh nya untuk pulang bersama Alia.

Namun ia menolaknya dengan alasan ingin menemani adiknya. Ice tak tau harus berbuat apa, dan akhirnya membiarkan Edrea menunggunya di depan ruang OSIS.

Edrea sedang fokus membaca novel lewat ponselnya. Ice yang khawatir melihat Edrea sendirian membuatnya tak berhenti memperhatikannya.

Gempa selaku ketua OSIS sekaligus ketua kelas memanggilnya namun yang dipanggil tidak menyahut. Lalu Gempa menyuruh Thorn menegurnya. Pelan-pelan tangannya menepuk bahu nya membuat Ice menoleh.

“Ada apa Thornie?”

“Thorn disuruh kak Gem buat menegur kak Ice karna kakak tidak memperhatikan dari tadi.”

“Maaf gue terlalu mengkhawatirkan Edrea di luar apa sebaiknya dia masuk saja?”

Baru Thorn ingin menjawab ponselnya berbunyi. Tangannya merogoh saku jaketnya melihat 1 notifikasi WhatsApp dari Edrea.

Setelah Thorn membaca pesan dari kakaknya ia menaruh kembali Hp iphone 11 ke dalam saku jaketnya. “Kak Ice jangan terlalu dikhawatirkan kakakku baik-baik aja kok dia lagi di kamar mandi.”

“Syukur lah tapi kenapa firasat gue mendadak ngga enak begini.”

“なぜ お兄さん?” artinya: kenapa kak?

“Ngga tau gue merasa akan terjadi sesuatu pada Edrea.”

Be patient, kak sebentar lagi rapat OSIS ini akan selesai,” ujar Thorn berusaha menenangkannya.

“Thorn Leaf Shi, Ice Freeze tolong perhatikan!” perintah Gempa meninggikan suaranya

“Ba-baik ketua,” jawab keduanya secara bersamaan.

Gadis berambut cokelat sebut saja Edrea berjalan dengan santainya menuju kamar mandi sekolah. Edrea berjalan mendekati wastafel untuk membasuh muka.

Ia memasuki wc untuk buang air kecil setelah selesai ia segera keluar ketika membuka pintu seseorang dari luar menerobos masuk.

Tangannya langsung menarik rambutnya membuat Edrea menengadah kepalanya menatap orang itu. Ia terkejut melihat orang di hadapannya sangat familiar.

“Kau!”

TBC..

JT: japan time
JST: japan standar time

(Onii-san adlh panggilan kakak laki² bkn kandung)

_______________________________
Digantung dulu:v kayak perasaan dia ke aku🤣 gimana chapter ini? Makin gjls y?(。ŏ﹏ŏ)

Behind the scene in studio.
Setelah pertarungan Hali dan Solar keadaan studio sangat memprihatin kan yaps studio roboh gegara kuasa Solar.

Author: hiks my studio *nangis melihat studio langsung roboh*
Sori: yah nanti sori g bisa liat kakak² syuting *ikut nangis*
Supra: *kelelahan menjaga sori*
Glacier: *ngadem di kulkas bareng ice*
Blaze: kandang ayamkuಥ_ಥ *nangis guling²*
Thorn: mama gem kebun milik thorn rusak huaa *nangis imut*
Gempa: *nenangin my son*
Frostfire: *ngopi bareng giga*
Rico: *masih cosplay jadi-- bletak!*
Author: hiks sroot🤧lo g guna bgt dsni gtu mulu ajg *sensi*
Rico: lo yg nyuruh thor
Author: cot mending lo balik lo dah hbs kontrak bego *jitak palanya dua kali*
Lian: *kabur bareng felix*
Rico: tungguin gua anying *kabur lgsg lari*
Taufan: kak hali solar tanggung jawab nnti kita mau syuting dmna studio rsk.
Edrea: *ngemil smbil ngeteh bareng lia*
Author: lo brdua disuruh jgn pke kuasa msh aja ngeyel skrg betulin studio smpe utuh! *Ngamuk*
Hali: *pura² nelfon*
Solar: *pura² ngevlog*
Author: ☺️ *Lempar kaos kaki g dicuci setahun ke halisol*
Halisol: *pingsan*

Dikarenakan studio roboh terpaksa para member mfc alias Yame beserta juru kamera mengungsi ke arid apartment. halisol dihukum membetulkan studio sampe utuh.
Hali: yg salah solar gua yg kena-_- *bangun dri pingsan*

Disisi lain.
Lian: ini kita gimana lari nya *lelah duduk selonjoran*
Felix: gua gatau mau sampai kapan kita dibungkus gini *ikut rebahan*
Rico: disuruh nungguin gua main pergi aja lo! *dateng² ekspresi sewot*
Anlix: huwargh mama tolong ada titisan titan *kaget berjamaah*
Rico: anying anak buah gak ada akhlak *menyundul pke kepala*
Author: woi kalian jangan lari gua gantung lo! *lari ala ninja konoha*
Felix: run emak² kos²an datang *panik langsung loncat nabrak tiang listrik*
Lian: skrg kita lari bos *loncat² slow mo*
Rico: gimana mau lari ajg kita di bungkus gini lelah hayati loncat²*rebahan guling²*


Tegal
Rabu, 25 Agustus 2021

Continue Reading

You'll Also Like

10K 2K 29
[Budayakan follow sebelum membaca ceritanya] Jika kalian pikir kisah anak remaja merupakan kisah yang sederhana, kalian salah. Kisah Ankaa, Aludra, d...
23.8K 4.1K 96
Semesta punya skenarionya sendiri. Ia mempertemukan kita, lalu menyatukan kamu dengan dia.
74.4K 7K 21
Kalem sayang jangan ngegas :) Jangan kebakaran jenggot pas baca judul :) Mending baca dulu isinya nggokey
574 130 17
"Lo masih suka sama kak Sunghoon??" "Bisa dibilang sih masih suka, cuman aku udah ngga mau berharap lagi sama dia" Start : 29 - 12 - 2022 Finish : - ...