Bond and Less 🔞『 Jake Harem...

By allbindiesss

99K 2.3K 772

『✉』⤿ 1st Story ╭──╯ . . . . . . . . . ╰──╮ 🗒 Pair. : Jake Harem Status 🖊 : On-Going W... More

heeseung x jake
heeseung x jake
jaehyun x jake

sky x jake

17.6K 470 198
By allbindiesss







Cerita ini diambil dari imajinasi sang penulis. Semua kejadian, tempat, latar belakang, dan lainnya, murni dari pikiran dan imajinasi dari penulis. Tidak ada maksud untuk menjelekkan, menghina, atau menyebarkan kebencian terhadap tokoh yang digunakan. Setiap kejadian murni hanya untuk kepentingan cerita.

Larangan keras melakukan plagarisme terhadap tulisan ini.

Terima Kasih.

Selamat Membaca!





























Shim Jake




Park Chanyeol




Kim Jongin



Oh Sehun















WARNING SENSITIVE CONTENT ⛔️!

tw, cw // age gap, baby-ish, 4some ( four people involved )





















"Bunda serius mau pergi?"

Suasana di kediaman keluarga Shim nampak sedang murung. Well, setidaknya untuk pemuda manis bernama Shim Jake, yang hendak ditinggal sang bunda pergi ke luar negeri.

Bundanya harus pergi mengejar mimpinya sebagai seorang Designer baju, dan harus segera mengemasi barang-barangnya untuk pergi ke Paris. Jake yang kesannya 'disayang bunda' sekali itu tentu saja murung, kan dirinya tidak bisa berjauhan dengan sang induk. Kemana-mana saja selalu nyariin bunda, bahkan saat tidur pun, ia tidak akan bisa terlelap jika tidak ada bunda-nya mengusap-usap kepalanya. Kalau kata Bunda Jake, 'bayi besar banget'.

Tapi Jake selalu marah kalau dibilangin begitu, katanya,

"Aku tuh cuman sayang bunda banget, bukan bayi!"

Iya-iya, sayang bunda banget, sampai-sampai kalau kesenggol dikit aja nangis. Teriaknya, 'Bundaaaa!' Yang penting Jake senang aja, udah cukup.

Dan lagi, kini Jake malah tergeletak di lantai sambil selonjoran di depan kaki Bundanya. Ia gerak-gerakin acak kakinya, sambil mem-pout-in bibir. Gimana orang ga bilang bayi? Tingkahnya aja segemesin ini. Orang-orang kan jadi pengen culik lalu dientot sampe si bayi ini terkapar pingsan. Maaf.

"Bundaa ishh—ajak Jake sih! Jake gamau sendirian disini  aaaa!!" Jake masih terus mohon-mohon yang pastinya tidak akan pernah digubris sama si nyonya muda pengejar mimpi itu.

Ya gila aja dia mau bawa bayi gede yang ukurannya kayak Jake ke Paris. Bukannya ngejar mimpi, malah pariwisata. Belum lagi Jake kan banyak maunya.

Ada satu kali mereka pernah ke Mall dekat rumah, awalnya ya jalan-jalan biasa. Liat sana, liat sini. Tipikal banyak orang saat ke Mall. Tapi makhluk dewasa yang salah jiwa itu malah mampir ke tempat bayi. Lebih parahnya,

"Bundaaaa, Jake mau dot!" ucap Jake waktu itu sambil nunjuk botol susu atau dot yang biasa dipakai anak dan bayi-bayi kecil. Okay, ini agaknya sudah sedikit tidak normal untuk ukuran manusia dewasa seperti Jake. Barulah waktu itu si Bunda nasehatin Jake untuk bilang,

"Jake sayang, ga semuanya bisa kamu dapetin di umur kamu yang segini. Ingat, kamu udah gede, udah bisa buat anak 10 tau!"

Memang agak tidak berbobot. Tapi ya ampuh-ampuh saja, apalagi Jake juga gampang banget dibodohin. Oh, itu juga salah satu alasan kenapa Bunda-nya Jake ga berani bawa Jake ke Paris. Takut diculik. Mana mukanya Jake mendukung banget buat dijadiin bahan sanderaan.

Ya kalau ga minta tebusan, paling-paling anaknya diewein sama orang sana. Mana mau Bundanya. Sekarang balik ke masa kini. Bahkan dengan kondisi lebih parah. Kalian tau saat orang-orang membuat malaikat salju saat musim dingin? Posisi itulah yang sedang Jake lakukan. Tak lupa dengan kepakan tangannya seperti ikan kehabisan air.

"Bundaaa!! Mau ikutt!! Bu bu bu bu—BUNDAAAA!! JAKEY MAU IKUT!!"

"Jakey! No please, okay? Jangan ikut Bunda, sekali ini saja! Ya?? Lagipula kasihan om-om kamu yang udah Bunda panggil kesini buat jagain kamu"

Perkataan Bundanya memberhentikan pergerakan Jake yang terlalu rusuh. Bersyukur Bundanya Jake masih tetap cantik. Soalnya Jake kalo udah agresif, bisa-bisa Bundanya tinggal kulit sama rambut yang dipakai, alias BUGIL. Ya gimana ya, Jake kalo udah ngambeknya agresif, benda-benda sekitarnya ditarik-tarik sampe copot, bahkan bisa hilang dari muka bumi.

Jake terdiam diri, malah bikin Bundanya bingung. Takut anaknya kesurupan. Si Jake ini selain gampang diculik sama manusia, sama setan pun lebih gampang. Entah kenapa alasannya. Mungkin karena setan juga gemes pengen ngerasain punya badan kayak Jake, jadinya dimasukkin deh. Peni—eh bukan maksudnya rohnya dimasukkin.

Untuk sekedar informasi, Jake nih bisa lihat hantu. Waktu kecil dia pernah sekali lihat hantu dan bilang ke Bundanya juga. Keadaan saat itu Jake masih berumur 3 tahun. Ia sedang berjalan ke dapur yang gelap, terus tiba-tiba manggil Bundanya sambil nunjuk-nunjuk ke pojokan. Bundanya yang datang langsung takut, lha! Jadi dia tanya waktu itu ke Jake,

"Kamu lihat apa, sayang?"

"Itwuu maaa—Ada pwelempuan teteknya becall!!"

Terkejut? Oh jelas Bundanya Jake terkejut. Bukan sama hantunya, ya tapi sama TETEK. Gila aja umur 3 tahun tiba-tiba ngomong tetek. Waraskah begitu? No. Bundanya langsung misuh-misuh sama setannya,

"Lu bugil-bugil depan anak gua, jancok!"

Yaudah deh.











"HUWEEEEE!! BUNDA TEGA BANGET SAMA JAKE!"

Teriakan kencang terdengar dari seberang telepon antara Jake dan Bundanya. Dengan pikiran yang licik, si Bunda beralaskan tidak jadi pergi dan mengajak Jake untuk tidur siang.

Beruntung penerbangannya pada jam sore. Jadi rencana dia bisa berjalan lancar. Saat sesudah Jake tertidur, tidak lupa dengan berbagai elusan dan usapan di kepala Jake, membuat si bayi itu bobo, Bunda langsung cepet-cepet telepon para omnya Jake buat lebih cepat datang ke rumahnya. Beruntung pas di telepon mereka udah sampai di depan gerbang, langsung disuruh masuk saja mereka.

Terlihat 3 orang yang jangkungnya sudah tidak dapat ditoleransi, bahkan Bunda Jake sudah kayak kerdil di samping mereka. 3 omnya Jake itu masuk ke perkarangan rumah Jake, mendapati Bunda Jake yang terlihat kesulitan membawa koper dan barang-barang lainnya.

Sebagai gentleman, tentu saja mereka membantu. Punya otot kalo ga dipake buat ngegenjot lubang, ya buat ngebantuin orang. Mereka masing-masing membantu Bunda Jake memasukkan semua barang bawaan ke taksi yang sudah dipesan. Sebelum masuk, Bunda berpesan,

"Jagain anak gua ya, kalau ada masalah telepon gua aja. Dan please, jangan apa-apain anak gua!"

Mereka yang mendengar nasehat dari Bundanya Jake terbingung-bingung. Memangnya mereka bakalan ngapain di pikirannya? Lagipula mereka juga bukan om-om bejat mesum yang nemu di pinggir jalan sambil nabrak tiang-tiang lampu. Mereka elite, udah ganteng, seksi, ngewenya mantep pula.

"Ga bakalan! Udah sana lu pergi, biar cepet balik!" usir Chanyeol.

"Anjing! Yaudah, byeee ya! Kalau anak gua nangis nyari gua, telepon aja!"

Setelah kalimat itu terlepas dari mulut Bunda Jake, mobil taksi yang membawanya pergi menjauhi rumah dan menuju bandara. Ketiga orang itu berbalik menghadap rumah sang kakak, lalu berjalan pelan beriringan.

Sebelum datang, mereka sudah agak berbincang-bincang bagaimana bentuk anak dari kakak mereka itu. Mereka memang belum pernah bertemu sama Jake, hanya sekedar melihat foto saja, itupun foto waktu Jake masih kecil banget. Masih unyu, dan masih bisa buat diremes. Kalau sekarang entah masih bisa apa tidak. Chanyeol, Sehun, dan Jongin adalah om Jake yang sekaligus adik dari Bundanya Jake.

Mereka bertiga sudah memiliki pasangan masing-masing. Chanyeol yang sudah memiliki istri, Begitupula Jongin, sedangkan Sehun masih sebatas kekasih. Sesuai dengan umur mereka yang sudah dewasa, perilaku seksual mereka tentu saja monster. Sehari mereka bisa bercinta dan bersetubuh dengan pasangan mereka masing-masing sebanyak 5 kali penuh. Hormon dengan birahi yang tinggi sangat terpancar bahkan hanya sekedar melihat figure mereka bertiga.

Kembali ke masa kini dimana Jake sedang terdiam sambil menatap tajam ketiga manusia yang sedang bersandar pada tembok kamarnya dengan tangan berpose macam-macam. Bibir Jake mengerucut dengan imutnya sambil menggembungkan pipi. Tatapan tajam yang dikira Jake menakutkan, malah jadi menggemaskan.

'COK! Gemes banget anjing'

"Kalian siapa?!"

Ketiga orang tersebut saling menatap, lalu memberi kode untuk menjawab. Chanyeol yang akhirnya maju ke arah Jake, membuat si manis sedikit berangsur mundur. Chanyeol mengernyitkan dahinya merespon ketakutan dari Jake. Jongin dan Sehun tertawa melihat reaksi Jake yang seperti ketakutan hendak dimangsa oleh Chanyeol.

"Tenang saja, Jake. Om-mu yang satu itu bukan monster, kok" ucap Sehun dan hanya dibalas dengan tawaan dari mulut Jongin. Chanyeol mendelik ke arah Sehun sedangkan Jake malah semakin takut. Jake merasa asing dengan mereka bertiga, jelas. Bahkan ini pertama kali Jake melihat sosok paman atau om nya dia ini. Mana figurenya besar-besar kayak monster.

Kan Jake yang notabenya bayi kecil merasa tersaingi. Badannya pada bagus-bagus dan atletis, kok dia malah gembul. Marahlah si Jake, dirinya tidak terima karena masalah badan yang tidak sesuai umur. Dia bertekad tidak ingin dipanggil gemes lagi sama orang-orang, semuanya harus bilang dia seksi dan manly.

"Jake, kenalin. Saya om Chanyeol, dan yang kulitnya putih itu om Sehun, sedangkan yang lebih gelap itu om Jongin." jelas Chanyeol pada Jake mengenai ketiga om tersebut. Jongin yang mendengar dirinya dengan sebutan 'yang lebih gelap' tidak terima,

"Heh! Apa maksudnya gua lebih gelap?"

"Ya elu kan emang kulitnya coklat njir"

"KATA SIAPA, BANGSAT!?"

"Ssttt, ada bocah disini, goblok"

Jake sedikit bingung dengan perilaku ketiga pria tua awet muda di depannya ini. Seumur-umur dia hidup, ia rasa ketiga omnya ini terlalu tidak waras. Apa keturunan keluarganya memang agak sedikit tidak waras semua yah? Daripada ia pusing mendengar ocehan tidak jelas dari mereka, Jake memutuskan untuk berbaring. Ini pertama kali dalam sejarahnya Jake bisa tertidur hanya dengan mendengar ocehan om-om brutalnya itu.

"Yaudah sih gitu doang dipermasalahin njing"

"YA TAPI KAN—"

"Bentar-bentar, nih bocah tidur" bisik Chanyeol yang pertama kali sadar Jake sudah terlelap. Sehun dan Jongin dengan reflek mendekat, dengan Sehun yang naik ke atas kasur dan menatap wajah manis Jake yang terlelap di sampingnya, dan Jongin yang berjongkok tepat di depan wajah Jake.

"Manis euy.." ucap Jongin dengan suara pelan, dan diangguki oleh Sehun serta Chanyeol. Memang benar Jake manis menurut mereka. Saat pertama kali masuk kamar dan mendengar Jake menangis memanggil Bundanya, ketiga manusia itu benar-benar dibuat terpaku oleh visual menggemaskan dari Jake, layaknya seekor puppy.

"Sange njing" tetiba Sehun berujar dengan suara kecilnya sambil mengelus-elus penisnya yang mengeras di balik celana. Chanyeol melirik kejantanan Sehun yang terasa sesak itu terlihat jelas, dengan air wajah yang terlihat gelisah. Chanyeol menoleh ke arah Jongin yang sekarang sedang mengusap rambut Jake dengan lembut.

"Gua gayakin bakal nurutin ucapan kakak" ujar Jongin.

Chanyeol mengernyitkan dahinya, "Maksudnya..?"

"Ga janji buat ga ngapa-ngapain" Jongin terkekeh kecil masih menatap lurus pada paras manis milik Jake tanpa berkedip. Jongin dengan perlahan memajukan wajahnya ke muka Jake, mempertemukan bibir mereka berdua.

Melumat dengan pelan bilah bibir Jake yang tebal, yang sangat pas untuk dihisap oleh bibir Jongin. Ia menangkup pipi Jake dengan tangan kekarnya, memperdalam lumatan dari ciuman sepihak yang dilakukan Jongin secara paksa. Terlihat Jake tidak merespon karena masih terlelap dalam tidurnya.

Sehun yang melihat Jongin bertindak pun tidak mau kalah, tangannya meraba-raba pinggang Jake yang ramping, menyingkap baju atasan Jake hingga perutnya terpampang jelas dan bersentuhan dengan kulit tangan Sehun.

Tangan Sehun terus mengelus hingga naik ke dada Jake yang bidang, memelintir dan bermain dengan puting merah muda Jake yang keras dan enak dicubit. Sensasi yang bisa Sehun rasakan pada kerasnya puting Jake membuatnya semakin keras, dan dengan mudah ia meloloskan kejantanannya yang besar mengeras itu keluar dari celananya yang menjepit miliknya sampai sesak. Ia menggesek penisnya pada buntalan lunak milik Jake yang masih tertutup apik dalam celana.

Mata Sehun merem-melek merasakan sensasi menggesek dari penisnya dengan bongkahan pantat montok Jake yang membuatnya makin terangsang,

"Arghhh.. anjrit, nih bocah—pantatnya gede banget bangsath ahhh" desah Sehun masih terus menggesekkan penisnya, dan sekarang makin dalam dan sedikit dipercepat.

Chanyeol yang melihat pergerakan kedua saudaranya itu pun ikut-ikut terangsang. Melihat bagaimana lihainya kedua saudaranya yang memiliki birahi tinggi itu hendak memperkosa keponakan mereka sendiri.

Dengan berpacu adrenalin dan rasa birahi yang tinggi membuat jantungnya berpacu sangat cepat dan menghasilkan buliran keringat di seluruh badannya. Ia bangkit lalu mengunci pintu kamar Jake dengan cekatan, selepas itu ia membuka kemeja nya yang sudah sangat terasa sesak di badannya itu, memperlihatkan otot tubuh yang berbentuk dengan badan yang atletis serta bahu tegap yang ditemani keringat basah mengalir dari atas tubuh.

"Sialan lu berdua, gua jadi ikutan sange.."

Sehun dan Jongin hanya bisa terkekeh di situasi panas seperti ini. Chanyeol mendekati perut Jake yang tersingkap bebas karena ulah tangan bejat Sehun yang masih bersarang betah di putting Jake.

Chanyeol menggunakan bibirnya untuk membasahi area perut Jake, sesekali menjilatnya dengan ganas hingga lumuran air liur sangat membasahi perut mulus Jake. Sang empu yang sedang diperlakukan sebagai mainan itu sedikit terganggu, dan melenguh dalam tidurnya. Ketiga orang yang menjadi pelaku tidak memperdulikan hal tersebut, dan semakin lebih liar lagi menikmati tubuh keponakan mereka.

"Hun, terlentangin badannya!" perintah Chanyeol pada Sehun yang dibalas dengan anggukan. Jongin melepaskan ciumannya pada bibir Jake.

Ia menjilat kecil area bibirnya guna menikmati sisa bekas dari mulut Jake yang menempel pada bibirnya. Masih terasa sangat manis. Sehun menelentangkan badan Jake perlahan-lahan tanpa mengganggunya hingga terbangun. Sekarang terlihat perawakan Jake yang sudah berantakan. Dengan baju tersingkap hingga dada menampilkan dada besarnya serta pentil yang mengacung.

Air liur Chanyeol serta Jongin yang menyatu di kulit-kulit Jake, membasahi perut serta bibir. Ketiga orang tersebut menggigit bibir masing-masing, menikmati penampakan seksi dari Jake yang tidak bisa dilewatkan. Kini giliran Sehun dan Jongin yang melepas atasan mereka, sekali lagi menunjukkan badan mereka yang benar-benar atletis dan dipenuhi keringat karena hawa seksual yang memeluk mereka bertiga sangat panas saat ini.

Tanpa diaba-aba, Chanyeol menurunkan celana Jake beserta celana dalamnya hingga bawahannya sekarang bertelanjang. Sehun mengambil gunting yang berada di laci kamar Jake lalu memberinya pada Jongin.

Ia menggunting baju Jake hingga terbelah dua, memaksa Jake untuk tidak memakai pakaian atas lagi. Seluruhnya sudah lepas, dan sekarang Jake benar-benar bertelanjang bulat. Penis kecilnya yang melemas serta tonjolan merah muda yang menggoda itu seakan mengundang kebirahian bagi ketiga iblis dalam ruangan.

Chanyeol bergerak pertama, ia mengangkat kaki Jake hingga mengangkang secara perlahan. Memposisikan mulutnya pada lubang anal Jake yang bersih dan merona. Menyaksikan bagaimana lubang tersebut berkedut-kedut menatapnya, Chanyeol merasa tertantang, dan menjilat bibirnya sendiri. Setelah puas menatap, ia menggunakan lidahnya untuk menjilati dinding pintu lubang anal Jake dengan perlahan.

Menikmati sensasi bagaimana lubang berkedut itu merespon lidah Chanyeol yang basah dan panjang. Chanyeol menggerakkan lidahnya turun naik di sekitaran lubang Jake dengan cepat, sesekali meraup habis dan menggit analnya hingga benar-benar basah akan liur Chanyeol. Membenamkan wajahnya pada bongkahan kenyal montok milik Jake, mengacak wajahnya diantara dua pipi gemuk itu dengan gemas.

"Mmhnnh—anjingh.. fuckh mantep banget nih lobangnya—SLRPPPP"

Sehun melepaskan celananya sendiri, dan membiarkan penis tegaknya mengacung ke depan. Ia meraih tangan Jake dan menuntun jari-jari lentik dan mulus itu untuk menggenggam kejantanan besar milik Sehun. Menggerakkan tangan Jake perlahan-lahan, menyusuri batang penisnya. Sehun menutup mata, menikmati sensasi sengatan listrik yang mengalir setelah tangan mulus Jake mengelus penisnya yang semakin menegang.

"Ahhhhh.. ungh tangannyah lentik bangethh—sshh ngentothh enak bangett fuckhh!"

Sedangkan Jongin kembali mendekat pada wajah Jake. Juga melepaskan celananya dengan cekatan, mengeluarkan miliknya yang coklat dan berurat keras menampar pipi Jake. Bau penisnya menguar hingga ke indera penciuman Jake, membuat lelaki tersebut sedikit terganggu. Jongin tidak memperdulikan, ia memposisikan kejantanan perkasanya di depan mulut Jake yang sedikit terbuka.

Sedikit menggesekkan miliknya di bilah bibir tebal milik Jake dengan sengaja. Tanpa diduga, Jake membuka mulutnya dan mengulum penisnya secara tiba-tiba, yang membuat Jongin mendesah sampai mendongakkan wajahnya ke atas sambil memejamkan matanya.

"Ahhhhh—sialhh.. mulutnya anget sshh"

Jake menghisap kejantanan milik Jongin sangat kuat, layaknya bayi yang kehausan akan susu. Jongin menatap wajah damai Jake yang sepertinya tanpa sadar sedang mengulum penisnya dengan kuat. Desahan dan lenguhan dikeluarkan dari mulut mereka bertiga karena benar-benar sudah terangsang hebat akibat sentuhan-sentuhan kecil yang Jake berikan tanpa sadar dalam tidurnya. Jake mengernyit merasakkan sedotannya pada benda yang ia anggap botol susu itu berbeda rasa.

Perlahan-lahan ia mulai merasakan bagian bawahnya serasa sangat basah dan menggelikan, serta tangannya yang mengambang. Ia pun dengan pelan membuka dan mengerjapkan matanya, memfokuskan netranya pada satu objek di depannya saat ini. Perawakan pamannya yang bernama Jongin sedang bertelanjan di depannya, menampilkan otot-otot yang menghiasi badannya itu membuat Jake terkejut.

"Mnnhhnghh...."

Jake tersadar akan benda yang ia sedot dan kulum sedari tadi bukanlah sebotol berisi susu, melainkan penis tegak milik Jongin yang melesak masuk ke dalam mulutnya. Matanya melotot dan hendak melepas kulumannya dengan memundurkan wajah, namun Jongin terburu menjambak rambut Jake dan menarik kembali wajah Jake untuk semakin mengulum penisnya hingga Jake tersedak. Masuknya penis Jongin ke dalam membuat dirinya bergejolak kecil, sedikit merontakan badannya, dan disadari oleh kedua orang lainnya.

"Sudah bangun, hm?"

Jake mendengar suara lain dari arah lain, ia menoleh dan makin terkejut saat melihat kakinya sudah diangkat mengangkang serta tangannya yang menggengggam penis milik Sehun yang masih mengacung ereksi. Jake menggelinjang merasakan jilatan basah di bagian analnya. Meronta-rontakan badan hingga kakinya, tapi tenaga Chanyeol yang kuat itu berhasil menahan pergerakan Jake dengan cepat.

"Hm.. we're sorry, baby... tapi badanmu terlalu bagus untuk dibiarkan" ucap Chanyeol yang lalu berdiri dan melepaskan celananya. Membiarkan kejantanan miliknya yang ikut ereksi keluar dan mengacung keras.

Ia memposisikan miliknya yang besar itu tepat di depan lubang anal Jake yang sudah basah akan liurnya sendiri. Sekilas melirik wajah Jake yang menggeleng keras, masih memaksa untuk merontakan tubuhnya, berusaha menolak apa yang hendak dilakukan oleh mereka. Jongin yang peka akan tindakan Jake pun berangsur naik ke atas badan Jake dan menindihnya, duduk di atas dada Jake tanpa melepaskan kejantanan miliknya dari mulut Jake.

"Diem! Fokusin mulut kamu buat muasin kontol gua!" Jongin kembali mendorong penisnya lebih dalam ke tenggorokkan Jake hingga Jake kini berurai air mata dengan wajah memerah menatap Jongin dengan tatap memohon sayu sambil menggeleng kecil. Jongin mengigit bibirnya, ia tidak kasihan, melainkan makin terangsang akan wajah Jake yang kelihatan sangat tersiksa. Ia menjambak rambut Jake dan menarik wajahnya hingga wajah Jake terbenam penuh di antara bulu kemaluan Jongin.

Chanyeol yang melihat Jongin mengurus Jake pun tersenyum kecil. Sehun yang melihat Chanyeol yang hendak melesakkan penisnya masuk ke lubang Jake pun langsung melangkah untuk berdiri di samping Chanyeol, juga memposisikan penisnya di depan lubang Jake.

"Double penetration gabakal bikin dia kesiksa, kan?" tanya Sehun sambil memandang Chanyeol dengan senyum seringai.

Chanyeol terkekeh, "Lihat aja nanti"

Setelah itu Chanyeol perlahan-lahan memaksa masuk penisnya yang besar ke dalam rektum Jake yang sempit itu. Jake merespon dengan pekikan selagi mengulum milik Jongin, badannya terlonjak kaget saat kejantanan milik Chanyeol memaksa masuk ke liang sempitnya itu. Kakinya menghentak-hentak di udara karena rasa sakit yang tak kuat ia tahan. Air mata keluar dari pelupuk matanya perlahan-lahan, masih menatap Jongin dengan memohon.

"Cup cup... it's okay, sayang. Oh fuck.. Jake, kenapa kamu bikin sange, sih? Hm?" Jongin berucap dan perlahan-lahan menggerakkan pinggulnya untuk bergerak maju mundur, menghentakkan penisnya untuk keluar masuk dalam mulut Jake. Yang beberapa kali membuat Jake tersedak dan mengeluarkan liurnya, membasahi dan melumuri penis milik Jongin. Erangan nikmat dapat didengar dengan merdu dari mulut Jongin, sangat menikmati hangatnya mulut Jake.

Chanyeol mendorong masuk kejantanan miliknya dengan dalam. Dirinya menggeram tertahan merasakan penisnya yang besar itu terjepit akan dinding rektum milik Jake.

"Arghhhh.. shhh fuckh—sempith banget, sialhh—" Chanyeol menampar pipi bokong Jake dengan keras hingga memerah, dan sang empu terhentak kecil. Sehun sedikit mengelus-elus pantat Jake yang mulus seperti punya bayi sebelum berposisi memposisikan penisnya di depan anal Jake yang sudah terlihat penuh akan kejantanan milik Chanyeol yang ukurannya bisa dibilang tidak main-main besarnya.

Sehun tanpa memerdulikan rasa sakit langsung saja menghentakkan masuk miliknya yang panjang berurat ke dalam milik Jake yang sudah sangat terasa sempit.

Chanyeol dan Sehun mendesah merasakan pergesekan penis mereka berdua ditambah kesempitan lubang Jake yang memijat masing-masing batang kejantanan milik mereka, "GRhhhAkhhh.. enakhh banget, jinganhh!" Jake merasakan perih amat luar biasa, bahkan setetes cairan merah bisa ia rasakan mengalir dari lubang analnya yang berisi dua penis besar.

Badannya mulai terhentak tak beraturan sesaat Chanyeol dan Sehun menggenjot lubangnya dengan irama yang tidak sesuai.

Tangannya mencengkeram kasur dengan kuat, tak sengaja menggigit kecil penis Jongin yang bersarang di mulutnya, membuat yang diatas badannya itu menggeram dan menjambak rambut Jake lebih kasar, "Ssshhh—anjingh.. jangan digigit arghh!"

"FUCKH—lobang istri gua ga seenak ini anjinghh!" ujar Chanyeol sambil terus menghujamkan penisnya keluar masuk sedikit dengan keras dan dalam di lubang Jake. Genjotan penis milik Chanyeol yang tak beraturan menggesek kuat penis Sehun yang juga tertanam di hole Jake. Dirinya merasakan lubang sempit tersebut menggesek dan menjepit penisnya dan Chanyeol dengan sangat erat. Sehun meraih kaki Jake yang putih mulus, menciumi kulitnya yang lembut, menambah rangsangan.

Jongin di atas sana menyodokkan penisnya berkali-kali, begerak maju mundur di dalam mulut Jake yang sudah keram dan basah akan liurnya sendiri.

Tersedak berulang kali oleh penis besar milik Jongin yang menghujam tenggorokannya dengan kasar, "Shhh arghhh—ummhh.. good boy hm" Jongin menggeram dan mendesah sembari tangannya mengelus surai lembut milik Jake, sesekali mengacaknya dengan kasar. Keringat dari tubuhnya menetes jatuh ke wajah Jake yang sudah memerah.

Jongin merasakan dirinya hendak melepaskan orgasme, segera ia mengeluarkan penisnya yang sudah berlumuran saliva milik Jake. Menamparkan daging tak bertulang itu di pipi Jake, menghiasi wajah lelah Jake hingga semakin erotis.

"Nghh—stop.. akhhh AHHH!" Jake menjerit dikala penis kedua orang yang tidak tahu diri di bawah sana semakin masuk lebih dalam. Prostat Jake beberapa kali terhentak bergantian oleh penis Sehun dan Chanyeol. Mulutnya yang sudah tidak terbungkam oleh penis Jongin, bebas leluasa mengeluarkan desahan dan rintihan sakit dan responsif terhadap hentakkan yang dialami holenya. Rektum analnya yang bergesekkan dengan kasar, menjepit kedua penis tersebut hingga terdorong masuk lebih dalam, menyetuh prostat lembut milik Jake.

Tangan Jake menggapai tak mampu, mencoba meraih kedua manusia yang menjamah lubangnya tanpa ampun, "H-Hiks.. nghh udaah.. hheungg—Jake mohonnhh ssshh—"

Chanyeol dan Sehun tidak memperdulikan rintihan memohon yang dikeluarkan Jake dengan pelannya, kedua orang itu malah semakin gencar menghujam brutal analnya dengan kedua penis mereka yang semakin membesar keras. Menabrakkan kejantanan mereka bergantian ke prostat Jake tanpa jeda sedikitpun.

"Ssshhh—cepetan cokk, gua mau crot! Unghhh..." Jongin mengocok penisnya perlahan-lahan dan menahan orgasmenya agar tidak keluar, namun melihat tubuh Jake yang terhentak-hentak tanpa busana itu membuatnya malah semakin keras.

Desahan demi desahan saling menyahut di ruangan itu. Keringat kedua jantan yang masih asik menyodokkan penis mereka kini semakin bercucuran, serta memasang wajah yang keenakan melahap hole Jake.

"Arghhh, ssnghhh... keluarhh dimana, Chan??"

"D—sshhh... argh di luar ajahh!"

Sehun mengangguk cepat lalu mengeluarkan penisnya, disusul Chanyeol yang ikut mengocok penisnya bersama dengan Sehun Jongin, tepat di atas badan Jake yang terlentang. Sedangkan Jake meraup nafas sangat kasar dengan wajah kelelahan, merasakan lubangnya tidak tertutup rapat dan berkedut-kedut basah, membuat dirinya tak nyaman,

"H-hhaann... ummhh kalian mau apaah?"

Pertanyaan Jake diabaikan oleh ketiga orang itu yang asik mengocok penis mereka makin cepat, hendak menjemput pelepasan. Mencapai ujungnya, mereka mengarahkan semburan sperma yang keluar ke seluruh badan Jake hingga ke wajahnya dengan berantakan,

"ARGHHH FUCKHH! SSHH—ohhh... baby"

Jake terperanjat dengan mulut terbuka, mendapatkan semburan sperma di seluruh badannya hingga ada yang masuk ke dalam mulutnya. Ia mengernyit aneh, merasakan rasa tersebut yang tidak biasa. Jongin menamparkan penisnya yang basah dan lengket akan sperma ke pipi Jake, dan mengoleskan sisa-sisa cairan ke arahnya.

Chanyeol menggunakan tangannya yang bebas, mengolesi tubuh Jake dengan sperma milik mereka bertiga layaknya sabun mandi. Menggunakan dua jarinya yang berlumuran sperma untuk masuk ke mulut Jake. Yang submissive hanya bisa menerima jari tersebut dengan mudahnya, ditambah dengan hisapan dan jilatan di dalamnya.

"Hnghh mhphhn.."

"Taste good, sweetheart?"

Sehun yang merasa dirinya tidak ada kerjaan selepas orgasme, mulai kembali mengarah lubang Jake yang masih menganga lebar dan kedutan. Ia melebarkan paha Jake, membuka akses kembali ke anusnya. Tanpa rasa ragu menggunakan llidahnya kembali meraup hole milik Jake dengan agresif. Permainan lidah yang lincah tidak lupa ia gunakan, serta kecupan-kecupan manis dari bibirnya yang merah seksi itu.

Jake menggelinjang nikmat merasakan segala sensasi yang diberikan, matanya menatap Chanyeol dengan sayu, mengeluarkan jarii Chanyeol yang sudah berlumuran salivanya, lalu berbisik pelan,

"Om.."

"Hm? Kenapa, adek?"

Chanyeol mendekatkan telinganya ke mulut Jake yang berbicara bisik-bisik, memfokuskan pendengarannya,

"Mau apa hm?"

Jake menjawab,






































"Mau om lagi"







Jujurly ngga pede buat up yang ini... tapi lack of content banget ini book! Jadi publish... feedbacknya ya kawan! <3


Any requests again?
[ edit : oh ya lupa, kalau bisa sekalian alurnya sesuai ide kalian boleh dicurahin ya! ]


Anyways— love y'all!!

Continue Reading

You'll Also Like

98.4K 16.8K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
325K 26.9K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
173K 14.8K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
102K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...