Rain || NCT dream [PRE ORDER...

By bshskosufhf

2.1M 258K 77.1K

[SEQUEL Dear Jisung] Musuh tetaplah musuh, meski dia adalah saudara kembarmu sendiri. Prinsip hidup itu yang... More

Casting
Prolog
1. My Life
2. The Real Me
3. Lee Jeno
4. Hatred
5. He's Back
6. Lee Jaemin
7. Old Friend
8. Huang Renjun
9. Old Wounds
10. Lee Haechan
11. Alone
12. Fake Smile
13. He Changes
14. I Can't Do This Anymore
15. You Don't Know
16. Help Me
17. A Plan?
18. Sorry
19. I'm Sad
20. About Secret
21. The Truth
22. Uri Dongaseng, Hyuck
23. Big Truth
24. The Big Liar
25. It's Okay
27. The Silence Birthday
28. My Brother, Jisung
29. My Best Friend
30. Farewell
31. Goodbye
32. For My Mom
33. I Miss Him
34. Enough
35. Our Youngest Brother
36. The Step Father
37. About The Twin
38. Back To The time
39. Depression
40. J&J
41. Mark Lee
42. I'm Tired
43. Forgive Me
44. Rain
45. Disaster
46. Last Goodbye
47. The Worst Nightmare
48. When This Rain Stops
49. Epilog
GOOD NEWS!!!
PRE ORDER!!!!

26. Park Leeteuk

33.7K 4.5K 1.7K
By bshskosufhf

"Tanggal berapa sekarang?"

"12 Agustus. Kenapa?"

"Besok Jeno dan Jaemin ulang tahun, kan?"

"Astaga, aku lupa!!!!"

Haechan berdecak pelan.
"Bagaimana aku bisa lupa?! Aish, bodohnya aku."

Renjun menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Wajar saja, kau sudah tua."

"Lalu bagimu denganmu?! Kau beberapa bulan lebih tua daripada aku!!!" Bantah Haechan.

"Terserah, yang penting aku tampan."

"Demi Bongshik yang selalu buang air di kamar Jeno, kau juga sama pikunnya!"

"Bongshik?!!! Kau samakan aku dengan kucing jelek itu?!!"

"SIAPA YANG BILANG BONGSHIK JELEK?!!"

Haechan dan Renjun terlonjak kaget ketika melihat sosok Jeno berdiri di pintu cafe Haechan sambil berteriak.

Untung saja, cafenya belum buka.

Kalau saja ada pengunjung di cafe itu, maka repitasi CEO L.JN Group itu akan hancur.

Tidak lucu kalau akan ada berita "CEO L.JN Group diketahui marah besar di cafe sahabat nya karena seekor kucing."

"Kau menjelek jelekkan anakku?!!!"

Renjun dan Haechan menatap Jeno dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Istrimu kucing?" Tanya Renjun.

"Bukan!!! Aku mengadopsinya!!!" Bantah Jeno.

"Haha, lucu sekali." Ucap Haechan datar lalu melenggang pergi begitu saja untuk membuat kopi.

"Besok kau ulang tahun, kan? Yang keberapa?" Tanya Renjun.

"30. Kau lupa umur sahabatmu sendiri?"

"Lihat, kau memang tua." Potong Haechan cepat sambil menghampiri keduanya.

"Kau akan memberikan apa pada Jaemin?" Tanya Renjun.

Jeno tersenyum sumringah sambil mengeluarkan sebuah kotak.

"Apa itu?" Tanya Haechan.

"Buka saja."

Haechan lalu menerima kotak itu dan membukanya.

"Kalung?"

"Kekanak kanakan sekali." Gumam Haechan remeh.

"Tapi sepertinya mahal." Sambung Haechan.

"Aku bahkan bisa membeli cafe mu dengan kalung itu." Balas Jeno.

"Wow, berapa harganya?" Tanya Haechan lagi.

"Aku tidak tahu. Aku hanya memberikan kartuku."

Haechan ingin melongo, tapi dia tahu kalau Jeno memang kaya raya. Membeli seribu kalung seperti ini pun adalah hal yang mudah untuknya.

Tak lama, Jaemin datang membuat Jeno sontak refleks menyembunyikan kotak itu di saku jasnya.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Tanya Jaemin menghampiri ketiganya.

"Tidak, kami hanya membicarakan Bongshik. Jeno bilang dia akan menitipkan anaknya itu di kebun binatang." Balas Renjun asal.

"Benarkah? Bagus kalau begitu..." Ucap Jaemin.

Sementara Jeno hanya menggerutu kesal.

Haechan lalu menoleh pada salah atau karyawannya yang baru saja datang.

"Yakk, Kim Wooseok! Kenapa kau datang terlambat?"

Karyawan yang Haechan panggil Wooseok itu hanya tersenyum tipis, sambil meminta maaf.
"Maafkan aku, tadi aku hari mengantar pacarku ke stasiun dulu. Dia ingin pergi ke Busan."

"Wahh, menyenangkan sekali punya pacar. Yasudah, kembali bekerja." Ucap Haechan.

Wooseok lalu membungkuk sopan dan pergi.

"Kau mau punya pacar?" Tanya Renjun.

"Entahlah..."

"Tampangmu saja masih seperti anak jalanan." Bals Renjun.

Haechan menatap Renjun kesal.
"Diam, pendek!"

Renjun berdecak pelan.

"Tapi pasti akan menyenangkan juga jika salah satu dari kita punya kekasih." Gumam Jeno.

"Wahh, kau mau saat salah satu dari kita menikah nanti, kita akan tampil mencolok?" tanya Jaemin.

"Ide bagus." Balas Jeno.

"Kalau begitu, jika salah satu diantara kita menikah, maka yang lain harus datang ke pernikahannya dengan setelan mencolok. Bagaimana menurut kalian?" Usul Haechan.

"Maksudmu, tidak boleh pakai setelan yang wajar dikenakan saat acara pernikahan?" Tanya Renjun.

"Tidak boleh memakai setelah hitam atau putih, atau warna yang sama dengan mempelai. Pakai saja jas warna kuning atau hijau terang." Ucap Haechan puas.

"Ada ada saja. Anak ini otaknya memang sudah menyusut!" Balas Jaemin.

Haechan mengedikkan bahunya.
"Terserah, aku anggap ini perjanjian."

"Terserah, aku mau pergi saja." Ucap Jaemin lalu bangkit dari duduknya.

"Kau mau kemana?!!" Tanya Renjun.

Bukannya menjawab, Jaemin hanya terus berjalan sambil melambaikan tangannya tanpa menoleh pada mereka.

"Jisung~ah, Hyung datang..."

Jaemin tersenyum lirik di depan nisan yang sudah lama tidak dia datangi semenjak terakhir kali.

이 지성
Lee Jisung

"Maaf karena Hyung baru datang sekarang..."

"Hyung juga sangat merindukanmu."

Jaemin mengusap foto Jisung yang ada disana. Lalu meletakkan sebuket bunga lily putih diatas nisan adiknya itu.

"Jisung~ah..."

"Besok Hyung ulang tahun..."

"Kau ingat, kan?"

"Terakhir kali, kau memberikan Hyung sebuah jam tangan. Tapi kau hanya menaruhnya di atas meja belajar Hyung..."

"Besok, Jeno juga akan ulang tahun."

"Setelah sekian lama, akhirnya Hyung bisa merayakan ulang tahun lagi bersama Jeno..."

"Kau senang, kan?"

"Hyung juga sudah tidak membencinya lagi..."

Jaemin tersenyum tipis.
"Nanti kalau sudah waktunya, Hyung pasti akan menemuimu."

"Hyung janji."

Keesokan paginya, Jaemin datang ke kantornya. Sesekali dia membalas sapaan para karyawan yang membungkuk sopan ketika dia lewat.

Saat Jaemin hendak memasuki ruangannya, sekretarisnya memanggil Jaemin.

"Ada apa?"

"Daepyo~nim, ada seseorang yang menunggu anda di ruangan anda."

"Siapa?"

"Saya tidak tahu, kami sudah mengatakan padanya untuk menunggu di luar sampai anda datang. Tapi dia bersikeras menunggu di ruangan anda."

Jaemin mengerutkan keningnya. Apa dia melupakan sesuatu? Atau orang ini sudah membuat janji untuk bertemu.

"Baiklah kalau begitu, kembali bekerja."

Jaemin lantas memasuki ruangannya, tatapannya berubah menjadi datar melihat sosok yang dengan santainya duduk di meja kerjanya sambil melihat lihat foto fotonya dan Jisung yang dia taruh disana.

"Jauhkan tangan kotormu dari benda itu." Ucap Jaemin ketika melihat lelaki yang berada di ruangannya itu dengan santainya mengambil salah satu fotonya bersama Jisung.

Lelaki itu menoleh, lalu tertawa melihat sosok Jaemin.

"Lama tak bertemu, Lee Jaemin."

Jaemin menunjukkan smirknya.
"Bahkan seharusnya kita tidak bertemu."

"Tuan Park Leeteuk."

Leeteuk terkekeh pelan, lalu bangkit dari meja kerja Jaemin.

"Mau apa kau kemari?" Tanya Jaemin.

"Hanya ingin menemui rival perusahaan ku. Sepertinya perusahaan ini berkembang sangat pesat. Aku jadi tidak sabar untuk merebutnya." Ucap Leeteuk santai.

"Kau pikir itu akan terjadi?" Tanya Jaemin remeh.

"Kurasa kali ini akan terjadi." Ucap Leeteuk.

"Benarkah begitu?" Balas Jaemin.

Leeteuk tertawa kencang.

"Kudengar hari ini kau ulang tahun."

"Kalau begitu, aku punya sesuatu untukmu."

"Aku tidak perlu apapun darimu." Balas Jaemin dingin.

Leeteuk tertawa keras, lalu menyentuh pundak Jaemin.

"Setidaknya kau harus sedikit ramah padaku. Bagaimanapun juga..."

"Aku adalah ayah tirimu."

Deg!

Jaemin terdiam mematung mendengar ucapan Leeteuk.

"A—apa maksudmu?"

"Wahh, kurasa anak itu tidak memberitahumu, ya?" Ucap Leeteuk remeh

"Pasti dia mengkhianati sahabatnya sendiri." Sambung Leeteuk

"Aku ayah kandung Jisung."

"Dan ayah Haechan, sahabatmu itu."

"Bukankah ini bagus?"

"Ya, ini juga tidak terlalu berlebihan."

Jeno, Renjun, dan Haechan kini berada di rumah Jeno dan Jaemin.

Ketiganay tengah menunggu Jaemin yang katanya hari ini pulang agak terlambat.

Malam itu, Jeno, Renjun, dan Haechan berniat membuat pesta kecil untuk merayakan ulang tahun si kembar.

Tak ada dekorasi atau balon. Jeno bilang itu terlalu kekanak kanakan untuk mereka.

Jadilah hanya ada kue, itu saja.

Tampak menyedihkan.

Cek lek!

Jaemin pulang dengan tampak dingin. Dia tak menoleh pada 3 orang yang tengah menatapnya sambil tersenyum itu.

Menyadari ada sesuatu yang aneh, senyum Haechan, Renjun, dan Jeno perlahan luntur.

"Jaemin~ah, gwaenchana?"

Jaemin menoleh pada ketiganya, lalu menatap Haechan dengan tatapan marah. Membuat Haechan mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada yang salah?" Tanya Haechan.

"Salah?" Ucap Jaemin.

Jaemin menunjukkan smirk nya.

Lalu menunjukan Jeno dan Haechan dengan tangan kanannya.

"Kalian berdua..."

"Benar benar penipu."

Tatapan Jaemin kini beralih pada Haechan, lalu mendekatinya dan memandangnya marah.

"Terutama kau, Lee Haechan."

Haechan kebingungan. Begitu pula dengan Jeno dan Renjun.

"Yakk, kau kenapa?" Tanya Haechan tak mengerti.

BUGH!

Renjun memekik kakaget melihat Jaemin melayangkan tinjunya begitu saja sampai membuat Haechan tersungkur di lantai.

"Lee Jaemin, apa yang kau lakukan?!!!" Ucap Jeno.

"DIAM KAU!!!" Bentak Jaemin keras.

"Kau dan si berengsek ini menyembunyikan sesuatu dariku, kan?!!!" Ucap Jaemin menatap Jeno tajam sambil menunjuk Haechan yang tengah meringis kesakitan.

"Kalian berdua..."

"Tahu siapa ayah kandung Jisung..."

______

Sebenarnya udh telat😌

Tapi karena hari ultah Nana memberikan author inspirasi, jadi yasudah lah. Anggap aja dia lagi ultah. Padahal udh lewat_-

Tadi author bangun jam setengah 7,trus buka HP.

Lihat kabar Soojin keluar dari (G)i-dle.

Jujur, dia bias author_-

Dan author pastinya kecewa.

Author merasa 2021 ini tahun terburuk dunia per kpop an 👊

Tapi entahlah...

Banyak banget yg udh terjadi di dunia kpop tahun ini.

Voment, Danee 💐

Lop u all 💚💚💚💚💚

Continue Reading

You'll Also Like

313K 51.7K 54
Ini tentang Jisung, pemuda yang namanya selalu dikenang oleh Kim Ara sampai kapanpun itu. Start: 6 Mei 2020 End: 27 Oktober 2020 ©stxyy_ #1 in Skizo...
826K 39.6K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.6K 135 12
🎶Tuhan memang satu Kita yang tak sama Haruskah aku lantas pergi Walau cinta takkan bisa pergi🎶
11.7K 542 11
#1 cerita ini untuk Na Jaemin. Serial pertama untuk project #forNCTDream ♡