DELUSIONS

By tanindamey

5.4K 1.5K 1.5K

Bagaimana rasanya memiliki suatu cela dalam hidup? Diasingkan, diacuhkan, ditindas, serbuan kalimat pedas. Ta... More

Chapter 1- Pembendung
Chapter 2- Lilin lebah mencekam
Chapter 3 - Diluar terkaan
Chapter 4 - Menikam dipenghujung
Chapter 5 - Bunga tidur
Chapter 6 - Teror malam
Chapter 7- Goresan Luka
Chapter 8 - Kepelikan seseorang
Chapter 9-Tuturan Menyayat Hati
Chapter 10-Tumpahan Air Mata
Chapter 11 - Terjebak dalam Gulita
Chapter 12 - Ancaman
Chapter 13 - Gamang
Chapter 14 - Dekapan
Chapter 15 - Sebuah Amaran
Chapter 16 - Tak Kuasa
Chapter 17 - Terungkap
Chapter 18 - Cela
Chapter 19 - Kelam
Chapter 20 - Sukar
Chapter 21 - Langka
Chapter 22 - Terjaga
Chapter 23 - Berbeda
Chapter 24 - Cendala
Chapter 25 - Berdebar
Chapter 26 - Jengah
Chapter 27 - Terlambat
Chapter 28 - Mulai Meragu
Chapter 29 - Terbelenggu
Chapter 30 - Bertekad
Chapter 31 - Pasrah
Chapter 32 - Kegetiran
Chapter 33 - Pengakuan
Chapter 34 - Jawaban
Chapter 35 - Telah Padu
Chapter 36 - Meradang
Chapter 37 - Kembali Melukai
Chapter 38 - Memerangi
Chapter 39 - Terdesak
Chapter 40 - Suatu Cela
Chapter 41 - Telah Renggang
Chapter 42 - Delusi
Chapter 43 - Kilah
Chapter 44 - Kalut
Chapter 45 - Berlaga [Ending]
Epilog

Prolog

215 24 0
By tanindamey

2018

Laki-laki itu membuka matanya setelah lama menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan di atas tempat tidur. Tidak ingin melakukan hal apa pun selain tidur. Tidur membuatnya merasa jauh lebih baik-lebih tepatnya tidak ingin menghadapi kepelikan hidupnya. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. Matanya memandang jauh pada jendela kamarnya. Kekosongan di matanya menyiratkan kegelapan. Hanya dirinya yang mengetahui seberapa pekat kegelapan itu. Setelah kehadiran seseorang yang sedikit demi sedikit mengikis kepekatannya. Gairah untuk hidup menambun harapan yang teramat besar.

Selama tiga tahun ini, lo mengalihkan jalan hidup gue yang mengerikan, pikirnya seraya tersenyum. Binar di matanya perlahan berganti penuh harapan. Senejak melupakan hal-hal mengerikan yang telah terjadi dalam hidupnya.

Ia melirik kalender yang menempel pada dinding. Menurunkan kakinya dari tempat tidur, lalu berjalan mendekati kalender itu. Ada lingkaran merah di tanggal dua puluh dua bulan juni. Hari yang pada awalnya adalah hari paling mengerikan kini menjadi hari yang ia tunggu-mingkin sebentar lagi akan tiba.

Ponselnya bergetar di atas nakas mengalihkan laki-laki itu. Ia mendekati nakas untuk meraih ponselnya. Spam chat dari salah satu teman perempuannya-dia yang cukup dekat sebagai teman. Matanya menjadi malas ketika membaca isi pesannya: Bangun! Jemput terus traktir gue. Cuma berdua, janji.

Laki-laki itu tidak menanggapinya-meskipun pesan itu yang masih terus masuk-memilih untuk kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

***

Thanks for reading!

Aku udah mulai revisinya yash, aku tambah prolog ew. Bacanya nggak perlu buru-buru. Cukup nikmatin pelan-pelan aja. Menerka-nerka gitu.

Makasih buat yang udah vote, buat yang belum jangan lupa, oke? Share juga ke temen-temen kalian.
Ada krisar, silakan.

I'll do my best!

Tanindamey
Revisi: Jum'at, 13 Agustus 2021

Continue Reading

You'll Also Like

870K 75.9K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
1.2M 88.2K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
240K 343 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
329K 858 9
konten dewasa 🔞🔞🔞