I Love Gus Cuek! [End]

By _Bintangg

6.6M 573K 11.1K

|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terp... More

01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
End
Info
ABEL S2
ABEL TERBIT?

19.

81.3K 7.2K 51
By _Bintangg

❃ Happy Reading! ❃

Abel sedang bersiap menuju ke sekolah, menatap cermin yang memantulkan dirinya yang kini kepalanya di baluti oleh khimar, sudah beberapa hari dia memakainya dan merasa nyaman.

Awalnya memang merasa aneh memakai hijab ke sekolah, namun kini Abel terbiasa memakainya. Yah walapun kosakata nya masih lo-gue, Abel juga sering menambah ilmu entah mencari dari buku, internet maupun bertanya.

Tapi dia tetap merasa sangat bosan jika ada yang mendenger penjelasan panjang lebar, kadang kala Abel juga merasa lelah dengan kesehariannya itu.

Dari sepertiga malam sampai jam 10 malam baru mengistirahatkan tubuhnya, walau setiap hari memiliki jadwal yang berbeda, ada waktunya untuk ngaji, baca kitab, hafalan, setoran, kelas sore, kajian dan ada waktu luang juga jadi tidak terlalu menfoksirkan itu-itu saja.

Setelah selesai bersiap Abel segera beranjak dari kamar asrama menuju ke mobilnya dengan meminum susu serta roti di tangannya.

"Assalamualaikum calon imam." Ucap Abel saat melihat Gus Zayn yang sedang mengobrol dengan ustad Fahri.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab mereka. Abel yang mendengar jawaban mereka tersenyum sumringah.

"Widih calon Abel ada dua nih." Ucapnya sambil terikikik.

Ustad Fahri hanya menggeleng dan Gus Zayn hanya diam saja.

"Ada-ada aja kamu." Jawab Ustad Fahri.

"Kalo ustad fahri suka sama Abel mending mundur aja deh." Canda Abel.

"Emangnya kenapa?." Tanya Ustad Fahri.

"Nanti bisa kemusuhan sama keponakannya sendiri." Jawab Abel sambil terkekeh.

"Kalo jodoh gak akan kemana." Ujar Ustad Fahri santai. Tanpa tau ada orang yang mendengar, sedang menahan kesal.

"Ustad bisa aja, yaudah kalo gitu Abel berangkat dulu Assalamualaikum." Ucapnya tanpa mendengar jawaban langsung melenggang darisana.

oOo

Setelah sholat asar Abel segera bergegas menuju asramanya untuk berganti baju lalu segera menuju kelasnya.

"Eh-Assalamualaikum calon suami." Ujar Abel saat tak sengaja melihat Gus Zayn dan segera menghampirinya, Gus Zayn tersentak mendengar suara yang tiba-tiba itu sambil mengusap dadanya.

"Waalaikumsalam." Jawabnya sambil berjalan selesai dari keterkejutannya, Abel tetap mengikuti dari belakang. Dia kebal dengan muka tanpa ekspresi serta sikap cueki lelaki.

"Gus–Eh Abel manggilnya Ustad aja deh biar beda." Ucapnya sambil tersenyum. Zayn tetap berjalan tanpa menghiraukan Abel.

"Tad kenapa sih suka diem aja kalo Abel ajak ngomong?." Tanyanya namun tetap tak mendapat respon. Entah kenapa Abel merasa perjalanannya ke kelasnya terasa sangat lama walau begitu Abel tetap menyukai perjalanannya ini apalagi bersama Ustad Zayn.

"Emm, apa Ustad ke ganggu sama keberadaan Abel?." Tanyanya was-was. Zayn terpaku karena lontaran Abel.

"Tidak." Jawabnya tetap berjalan. Abel tersenyum senang mendengar jawabannya.

"Harusnya kamu tetap menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram." Jawabnya datar. Abel melunturkan senyumnya lalu menghela nafas.

"Tapi giliran sama Ustazah Zahra di jawab aja tuh." Cibir Abel kesal.

Saat Ustazah Zahra mengajak Gus Zayn mengobrol sambil tersenyum, walau Gus Zayn menjawab dengan datar namun tetap di jawab tak seperti jika Abel bertanya hanya diam saja.

Abel tau disini ada beberapa Ustazah idaman karena selain cantik mereka juga shalehah dan bertutur kata baik, tidak sepertinya. Ah dia tidak suka di bedakan.

"Saya hanya membicarakan tentang kajian atau pembelajaran saja." Zayn mencoba menjelaskan dengan datar. Abel mengulum bibir, menahan senyum yang ingin mengembang karena penuturan Zayn.

Zayn jadi seperti kepergok selingkuh.

"Tapi tetap saja." Jawab Abel tak terima lalu segera melenggang dari sana tanpa mengucapkan salam. Zayn melihat itu mengerinyit binggung, namun tanpa mengindahkan dia segera pergi ke kelas yang ingin dia ajar.

"Assalamualaikum." Salam seseorang menghalihkan perhatian mereka. Abel tersentak mendengar suara itu, dia lupa jika hari ini ada kelas Ustad Zayn.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab mereka serempak.

"Silahkan kumpulkan tugas kalian minggu kemarin." Ucapnya datar seperti biasa.

Abel mendengar kata tugas melotot tak percaya menatap Tia yang berada di sampingnya. "Lah emang ada tugas?." Tanya Abel berbisik pada Tia yang sedang mencari buku di tasnya.

Tia mengangguk. "Iya ada tugas, minggu kemarin yang Gus absen itu loh." Jawab Tia.

Abel menghela nafas lesu apalagi melihat teman-temannya yang mengumpulkan tugas ke depan.

"Kenapa hanya ada 22 buku, 3 lagi mana?." Tanya Gus Zayn setelah menghitung.

Kedua orang yang tidak ikut mengumpulkan hanya menunduk dan Abel hanya diam.

"Siapa yang tidak mengumpulkan angkat tangannya." Mereka langsung mengangkat tangan saat mendengar suara datar yang kini terdengar tegas itu.

"Kenapa kalian tidak mengumpulkan?." Tanyanya pada ketiga wanita yang mengangkat tangan itu.

"Lupa." Celetuk Abel asal.

"Kamu fikir karena saya tidak ada saat pelajaran kalian bisa seenaknya? Jika tidak ingin mengikuti pelajaran saya kalian bisa keluar." Tegas Gus Zayn. Abel hanya diam dengan tatapan biasa.

"Silahkan kalian keluar dan berdiri di lapangan sambil beristighfar, renungi juga kesalahan kalian." Suara tegas lagi keluar, Abel yang mendengar itu berdiri dari duduknya tanpa ekspresi dan melenggang dari sana tanpa keluar sepatah kata.

Mereka berdua ikut berdiri mengikuti Abel, namun pamit terlebih dahulu.

"Afwan Gus, permisi Assalamualaikum." Ucap mereka lalu keluar dari sana seperti yang di perintahkan.

Mereka melanjutkan pelajaran yang tertunda itu.

"Namanya juga lupa ya kali harus di renungi sih." Ucap Abel sewot saat berdiri di lapangan dengan menatap bendera.

"Di maklumi saja, karena guru di sini tidak mentoleransi mereka yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai murid." Ucap wanita yang ikut di hukum itu.

Abel mendengus malas, lalu ikut beristighfar.

oOo

Rasanya sejak tadi mulutnya lelah berkomat-kamit beristighfar dan kakinya pun lelah sedari tadi berdiri. Padahal sekarang sudah waktunya pulang, bel juga sudah berbunyi sedari tadi dan banyak orang yang berlalu-lalang menatap mereka dengan pandangan heran.

Tadi saat Abel mendengar bel dan ingin segera bergegas pergi namun di urungkan oleh teman sekelasnya itu katanya jika belum di izinkan kembali berarti tidak boleh pergi meninggalkan hukuman.

Abel haya bisa menuruti, dia sedang malas berdebat. Tugas di sekolahnya pun sudah menumpuk karena dia sudah semester dua, jadi dia sangat lelah karena terlalu memfotsir kegiatannya tanpa memperdulikan tubuhnya.

🔹🔹🔹

Bersambung...

Posisi kelas sore.

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 419K 96
GA FOLLOW, GA USAH BACA ! "Pakai malam pertama ngga nih ?" ucap Saras enteng. "Kan kamu sendiri yang bilang kalau anak sekolah belum boleh gituan" ba...
64.9K 4.3K 17
[Seo Family : Johnny, Jaehyun, Mark and Haechan] Keseharian Keluarga Seo yang penuh dengan kejutan.
258K 14.8K 36
Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi orang banyak,namun...
157K 15K 50
Spin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan...