"Hallo"
"Iya Hyung?"
"Jim, kau siang tadi sudah menjemput Yesung kan?"
"Sudah hyung"
"Ahh ne, aku mau mengabari aku malam ini tak pulang, karena ada pekerjaan yang harus ku selesaikan"
"Hyung Yesung ingin berbicara"
"Appa malam ini tak pulang ya?" tanya Yesung
"Ne, miane Yesung-ah, appa janji besok waktu appa pulang, appa bawa hadiah yang sangat istimewa untuk kalian"
"Janji ne appa?"
"Janji"
"Gomawoo appa"
Tuttt...
Malam hari, seokjin berada di dalam kamar. Seokjin baru saja menelfon Jimin karena hari ini dia akan menginap dirumah jisoo. Setelah lama menunggu jisoo menidurkan Jina dan Jino akhirnya jisoo masuk ke kamar.
"Kau benar akan menginap disini oppa?" tanya jisoo dan dibalas anggukan seokjin
"Kau berhutang penjelasan denganku" ucap seokjin
"Ahh tadi, iya sebenarnya aku membohongi mereka, aku mengatakan kau pergi ke London untuk bekerja mencari uang, miane oppa"
"Tak apa, oh iya aku butuh penjelasan juga masalah Jina dan Jino" ucap seokjin
"Ahh itu baiklah aku akan menceritakan padamu oppa"
Flashback on
Setelah 3 Minggu jisoo pergi dari rumah, dia merawat Woojin dibantu orangtua nya dan 3 dongsaeng nya. Ya, orangtua nya sudah mengetahui masalah Jisoo karena Jihoon sudah memberitahukan nya.
Jisoo, Jihoon dan Jungkook duduk sambil menghibur Woojin.
"Aigooo ponakan paman sangat tampan" ucap Jihoon
"Ponakanku juga ini" sambung Jungkook
"Ne ne ponakan kalian berdua, tapi ini anakku" ucap jisoo tak mau kalah
"Hoekk hoekk.."
"Noona kau kenapa?"
Jisoo berlari ke kamar mandi disusul oleh Jihoon
"Kita pergi ke dokter ya Noona"
Akhirnya mereka memutuskan pergi ke dokter. Bukan mereka, tetapi Jihoon dan Jisoo saja. Jungkook dirumah menjaga Woojin
Sesampainya di rumah sakit, jisoo diperiksa dokter
"Selamat Nyonya, anda hamil kurang lebih 3 Minggu usianya" ucap dokter itu
"Apa?? Dokter, saya berhubungan dengan suami saya juga 3 Minggu yang lalu, tapi kenapa saya bisa hamil, padahal kami cuma sekali waktu itu"
"Ehh bukan sekali, maksudnya hanya semalam" ralat jisoo
"Benar nyonya, anda hamil. Sebenarnya kasus seperti itu pernah saya temui. Ini karena rahim nyonya sangat subur, ditambah dengan benih dari suami anda yang berkualitas" ucap dokter itu
"Astaga!!" ucap jisoo
"Jadi saya sarankan, jika nyonya ingin berhubungan tetapi tidak berencana punya anak lagi, lebih baik pakai pengaman" ucap dokter itu sambil terkekeh melihat jisoo kebingungan
"Ne baiklah dok khamsamida" ucap jisoo lalu pergi keluar dari ruangan
"Bagaimana Noona?"
"Aku hamil Hoon"
"Astaga!! Woojin belum besar Noona sudah hamil lagi" ucap Jihoon yang rasanya ingin menangis
"Tapi tak pa, kami akan merawatmu Noona" ucap Jihoon memeluk Jisoo.
Flashback off
"Kita harus berhati-hati sooya kalau begitu"
"Wae?"
"Kalau aku setiap hari melakukan nya padamu lagi, sungguh kembar berapa nanti anak kita. Bisa panen anak kalau aku tak pakai pengaman" ucap seokjin
"Ishh oppa" ucap Jisoo memukul lengan seokjin
"Aku ingin melakukan denganmu lagi, sudah 5 tahun berlalu, aku rindu denganmu. Boleh kan?" tanya seokjin
"Tapi pakai pengaman" jawab jisoo dan seokjin Segera pergi ke kamar mandi
Seokjin menahan hasrat nya selama 5 tahun, demi menunggu jisoo nya kembali. Malam ini dia akan melampiaskan rasa rindu nya pada Jisoo.
•
•
Sejak 5 tahun yang lalu, ini pertama kali nya lagi mereka berdua melakukan nya. Jisoo bangun lebih dulu, lalu bersiap untuk memasak. Dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah dia keluar dari mandi, dia terkejut melihat ketiga anaknya tidur disamping seokjin dengan posisi memeluk seokjin. Jina ada di samping kiri seokjin, Woojin di samping kanan, sedangkan jinoo diatas perut seokjin. Sungguh jisoo hanya bisa tertawa melihat itu. Lebih nya lagi, seokjin tak terganggu dengan itu.
Jisoo rasa anaknya merindukan sosok appa. Hingga saat seokjin ada di sini mereka selalu ingin bersama seokjin. Bermain, tertawa, jisoo merasa sangat bahagia.
"Eohh oppa kau sudah bangun ternyata" ucap jisoo yang melihat seokjin sudah membuka mata, namun tak bisa bergerak
Akhirnya jisoo turun tangan membangun kan ketiga nya.
"Woojin-ah, jina-ya, Jino-ya, bangun sayang, kasihan appa tak bisa bergerak" ucap jisoo lembut
"Emm.. eomma macih mengantuk" ucap Woojin yang sudah duduk mengucek mata.
Jina juga sudah duduk. Sedangkan Jino masih setia tidur di atas tubuh seokjin
"Sudah kalian mandi dulu bersama paman ne, eomma bangunkan Jino dulu" ucap Jisoo
Lalu Woojin menggandeng tangan adik perempuannya Jina, berjalan menuju kamar Jihoon dan JungKook
"Sooya, lihat lah putramu ini apa dia sangat sulit dibangunkan?" tanya seokjin
"Itulah, sama seperti dirimu, kalau sudah di tempat nyaman, sulit dibangunkan" balas jisoo
"Tapi sooya, kalau dilihat wajah Jina dan Jino seperti sedikit berbeda dari kita"
"Memang kau merasa tak mirip denganmu? Kau pikir lah sendiri"
"Apa maksudmu??"
"Oppa... Kau tidak sadar Jino punya aura mirip seperti mu, apa kau mau nya Jino mirip dengan Cha Eunwo pemain drama itu ha??" ucap Jisoo
"Anii.. Benihku benar-benar tak diragukan lagi. Awwww.. sakit!!" ucap seokjin mendapat pukulan dikepala nya.
"Sudah kita harus bersiap-siap ke rumahku" ucap seokjin
Lalu seokjin menggendong Jino yang masih tertidur di atasnya, dan pergi ke kamar mandi. Mungkin ingin memandikan Jino.
•
•
Mereka berkumpul di meja makan, ketiga anak manis itu, seokjin jisoo, dan kedua Dongsaeng nya.
"Hyung kau tau, aku dan Jihoon harus menunda pernikahan kami karena menunggu Noona bertemu denganmu kalau memang takdir" ucap Jungkook
"Miane, kalian bisa menikah Sekarang"
"Tentu, lagi pula kami sudah ada persiapan, iya kan kook, tinggal jalannya saja" ucap Jihoon
"Paman, bisa diam sebental, telingaku sakit" ucap Woojin
"Kau lihat Hyung, putramu ini sangat mirip dengan putramu yang cerewet satunya itu"
Jisoo dan seokjin hanya tertawa mendengar penuturan dongsaeng nya.
Ya dibading dengan Woojin, Jino dan Jina lebih pendiam. Jadi jarang sekali berbicara.
"Tapi aku sangat merindukan mereka berdua Hyung" ucap Jungkook
"Kau tau kook, mereka selalu bertanya, keadaan kalian 'bagaimana kabar eomma, paman J, paman jihoon, lalu adik bayi?' setiap hari selalu begitu"
Mereka bertiga tertunduk sedih mendengar ucapan seokjin
Jisoo tanpa sadar meneteskan air mata, mengingat masa-masa dia meninggal kan kedua putra Kim.
Jina yang melihat sang eomma menangis pun lalu menghampiri sang eomma
"Eomma, jangan menangis" ucap Jina sambil mengelus pipi Jisoo menghapus air mata Jisoo
"Appa, jangan buat eomma nangis" ucap Woojin yang ikut menghampiri Jisoo, dan Jino mengikuti apa yang dilakukan Hyung dan noonanya itu.
"Sudah eomma tak apa, apa kalian sudah siap?" Tanya Jisoo
"Cudah, Eomma kita mau kemana?" tanya Woojin
"Emm.. kita akan kerumah keluarga appa" balas jisoo
"Halmeoni?" ucap Jino
"Hal-abeoji?" sambung Jina
Yang dibalas anggukan oleh Jisoo.
•
•
Mereka bertujuh dalam perjalan menuju kediaman keluarga Kim.
Disisi lain, di kediaman keluarga Kim, Jaeyoon sedang duduk manis bersama kedua keponakan kecilnya
"Paman, ti channel" ucap jiwoon
"Babie"
"Barbie naeri bukan babie" ucap Jaeyoon
"Bot"
"Robot, coba ulangi 'robot'"
"Bot"
"Terserah lah" kesal Jaeyoon
"Cak, cak"
"Apa itu cak cak aku tak tau, bahasa bayi memang menyulitkan huwaa" ucap Jaeyoon
"Dor dor"
"Sudah-sudah lebih baik tidak jadi nonton. Astaga Hyung, lihatlah dohyun dan Yesung membesar sekarang ada 2 bocah ini" ucap Jaeyoon
"Apa kau bilang jae? Kau mengatai anak tampan dan cantik ku ini bocah?" Ucap Taehyung yang datang dari atas
"Memang benar Hyung usianya saja masih 3 tahun"
Lalu kedua putra Kim, turun kebawah melihat apa yang terjadi
"Apa yang terjadi paman?" tanya dohyun
"Paman lelah dohyun-ah" balas Jaeyoon
"Menikah lah paman" ucap Yesung tiba-tiba
"Astaga Yesung-ah, kau kira menikah itu mudah ha?" Balas Jaeyoon, dan dibalas tawa kedua putra Kim itu
"Oh iya dimana seokjin Hyung, dari semalam ku tak melihat nya" ucap Taehyung
"Appa tidak pulang paman, dia ada pekerjaan yang harus diselesaikan" balas Yesung
"Dan appa bilang akan memberikan ku hadiah istimewa" sambung Yesung lagi
"Men"
"Kat"
"Nyem nyem"
Jiwoon dan Naeri mendengar kalimat hadiah itu langsung menyaut membalas yesung
"Aku tidak tau apa itu permen atau coklat tapi yang pasti hadiah istimewa" sambung Yesung
"Kenapa kau bisa tau apa yang mereka katakan Yesung-ah?" tanya Jaeyoon
"Itu sudah biasa paman" balas Yesung membagakan diri
Kedua bocah kecil itu hanya tersenyum memperlihatkan giginya. Dohyun yang merasa gemas itu pun langsung mencium pipinya
"Ada apa ramai sekali ini?" ucap Jimin yang baru saja turun dari atas
"Biasa si jae cari masalah" ucap Taehyung
"Astaga Hyung, kau menuduh ku, lebih baik aku pergi" ucap Jaeyoon yang hampir menangis
Yang ada disana pun hanya bisa tertawa melihat tingkah Jaeyoon
Tok.. tok..tok...
"Siapa bertamu pagi ini" ucap Jaeyoon
"Mungkin itu appa paman, biar aku yang buka kan" ucap dohyun berjalan menuju pintu meninggal paman dan dongsaeng nya
"Appa, sudah pulang? Pasti apa belum sarapan ya" ucap dohyun Melihat seokjin di depannya
"Eomma..."
Next
•
•
Huhu extra part satu lagi besok lalu end😭
Maafkan aku meninggalkan I'm always with you😭 bakal up double deh habis cerita ini selesai
Maaf apabila ada salah penulisan, ada beberapa kata yang mungkin aku typo setelah ku baca ulang cerita ini
Jangan lupa vote ya!! Terimakasih