[BL] Pacar Pura-Pura

By rezer234

18.8K 2.1K 348

Ketika Yuuta akhirnya tidak tahan lagi dengan adiknya yang selalu menjodohkannya, dia meminta adik kelasnya y... More

Author's note
1. I am gay and i have a boyfriend
3.Hapus SMSnya, bodoh
4. Seduction
5. Pose
6. Gojo
7. Pangeran Yuuta
8. Megumi and cat
9. Blowjob ?
10. Yuuta tidak suka blowjob ?
11. Megumi, kenapa kau lepas baju disini ?!
12. Hadiah yang cantik untuk dirimu yang cantik
13. Adopsi

2. One kiss

1.5K 198 43
By rezer234


Megumi sedang dicium.

Oleh kakak kelasnya yang bernama Okkotsu Yuuta, jika dia tidak salah ingat nama.

Megumi membeku, tidak yakin apa yang harus dilakukan. Dia tidak menyadari suara napas terengah-engah keluar dari tenggorokannya, yang agak terdengar seperti suara desahan.

Suara itu membuat keduanya tersadar. Ketika Yuuta akhirnya menarik diri, wajah pria itu dipenuhi kepanikan dan Megumi baru akan marah-marah sebelum dia melihat rasa bersalah di wajah kakak kelasnya.

Dia tahu ekspresi wajah tidak selalu berkorelasi dengan sifat seseorang. Gojo selalu memberitahunya bahwa pria yang berwajah baik juga bisa menjadi pemerkosa dan penipu sehingga selalu menyarankan Megumi untuk menghindar saat didekati orang asing. Padahal orang-orang itu hanya bertanya arah padanya.

Megumi suka berpikir bahwa dia sudah tidak mempan dengan pandangan meminta maaf, tapi saat berhadapan dengan mata biru Yuuta, dia merasakan seluruh kemarahannya memudar.

Dia harus berbicara sesuatu untuk menenangkan kepanikan kakak kelasnya, tapi mulutnya hanya bisa ternganga, masih pegal karena ciuman Yuuta.

"Ap-" dia berhasil bersuara, matanya berkedip saat dia mencoba memulihkan tenggorokannya yang serak. Dia terkejut saat merasakan Yuuta mencengkeram lengan atas dan pinggangnya dengan lembut dan bersandar padanya, napasnya berseru hangat di pelipis Megumi ketika dia berbicara.

"Maafkan aku Fushiguro karena ketidaksengajaan tadi, tapi aku perlu meminjammu sebagai pacarku selama 15 menit."

Megumi mengerjap lagi. Saat akhirnya dia bisa menutup mulutnya, dia mengerutkan alisnya dengan bingung. Kakak kelasnya baru saja mengucapkan kata-kata yang sangat tidak masuk akal.

"Okkotsu senpai -?"

"Tolong panggil Yuuta saja setelah ini."

Sebelum Megumi bisa membalas, Yuuta melingkarkan lengannya di bahunya, kepalanya menunduk untuk berbicara dengannya, terlihat intim bagi orang lain yang memandang.

"Aku benar-benar meminta tolong untukmu berpura-pura menjadi pacarku, Megumi. Adikku selalu menjodohkanku walau aku tidak tertarik sehingga aku bilang aku sudah berpacaran denganmu"

"Ap-"

Yuuta menyela. "Maafkan aku karena memaksa tapi kita harus kembali ke kafe jika tidak ingin adikku curiga. Untuk garis besarnya, kita bisa bilang kita sudah berkencan beberapa bulan."

Megumi merasa seperti sedang di-prank, tapi dia perlahan mengangguk. Jika hanya selama 15 menit, dia rasa tidak akan ada masalah.

Bebarapa saat kemudian, dia mendapati seorang Okkotsu Hina menatap tubuhnya secara keseluruhan, mulai dari rambut, terus ke wajah, turun lagi dan berhenti ke pinggulnya dan terus sampai ujung kakinya. Berulang kali dia mendengar ucapan gadis itu tentang rambutnya yang tampak lembut, bulu matanya yang  lentik dan wajahnya yang manis. Dia bahkan mendengar gumaman "Hm, pinggang kakak ramping dan pinggul kakak lebar".

Memangnya apa fungsinya pinggang dan pinggul seperti itu ?

Megumi menelan ludah sebelum merasakan Yuuta mendekat, lengan pria itu sekali lagi melingkari bahunya. Dia ingin tertawa karena sandiwara gila yang dia lakukan, tetapi dari cara detak jantungnya mulai berdebar, sepertinya ia lebih dekat dengan kepanikan.

Hina sedang menatapnya. Yuuta juga sama. Megumi tidak tahu harus apa. Dia tidak pernah benar-benar berkencan selama 15 tahun hidupnya, apalagi berkencan dengan orang lain cukup lama untuk mengetahui bagaimana bersikap wajar di sekitar pacar yang benar. Ditambah lagi sifat aslinya pendiam.

"Ini pacarku, namanya Megumi" kata Yuuta dengan senyuman. Dia mengeratkan pelukannya di bahu Megumi, membuat tubuh mereka beberapa inci lebih dekat. "Kita saling jatuh cinta."

Megumi membeku tidak tahu harus berkata apa sebelum melihat tatapan tidak percaya Hina yang ditujukan padanya.

"Maaf," dia berkata, pipinya memanas entah kenapa. "Aku uh...Megumi.... senang akhirnya bisa bertemu denganmu."

"Aku juga sama, kak Gumi," jawab Hina dengan tersenyum sebelum menatap Yuuta dengan tatapan tajam. "Kak Gumi tahu engga ? Kak Yuuta tidak pernah menceritakanmu sama sekali sebelumnya."

Megumi mengerjap cepat, salah satu kebiasaan kecilnya disaat kecemasannya meningkat.

"Em ... yah ... kau tahu bagaiman tertutupnya Yuuta-" Dia membalas pelan, berharap asumsinya tentang kakak kelasnya yang bersifat tertutup itu benar.

Bibir Hina mengerucut.

Sial. Megumi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan gadis itu .

"Tetapi" Dia memilih untuk melanjutkan perkataannya saja. "Kami benar-benar berpacaran!..."

Yuuta mengangguk mengiyakan sebelum mengangkat tangan Megumi ke bibirnya dan mengecupnya. Dia berharap tindakan itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa mereka memang berpacaran asli. "Itu benar, Hina. Aku dan Megumi saling mencintai."

Rona merah menjalar di pipi Megumi dengan gestur itu. Ah, Tuhan. Bisakah dia mati saja ?

Hina tersenyum melihat pemandangan manis didepannya. "Hm, apakah kak Gumi soccerer?"

Megumi mengangguk cepat. Bahunya sedikit pegal karena pelukan erat Yuuta tapi perasaanya langsung lega saat mendengar pertanyaan itu. Paling tidak, jika tentang kutukan, dia tidak akan bingung.

"Aku murid SMA Jujutsu tahun pertama," katanya pelan sambil menjilati bibirnya yang kering dan meraih segelas air di depannya. Setelah rasa tegangnya hilang, dia kehausan.

Yuuta sendiri tersenyum lega. Hina suka dengan segala hal berbau soccerer. Belum apa-apa dia sudah tahu adiknya akan puas dengan jawaban itu.

Atau paling tidak, itu yang dipikirkannya.

"Jadi kak Gumi adik kelas kakak ..." Hina menggangguk ceria sambil menatap bolak-balik di antara Yuuta dan Megumi. Sebuah senyuman jahil muncul di wajahnya. "Kak Yuuta sangat pendiam dan bahkan jarang sekali meninggalkan apartemennya selain untuk misi, jadi bagaimana kak Gumi bisa suka ? Apa itu karena wajahnya yang tampan ? tubuhnya yang sixpack ? ciumannya ?"

"Hina !" Yuuta menatap tajam mata adiknya.

Megumi ingin sekali membenamkan kepalanya di tangannya. Dia sadar bahwa wajahnya mungkin sudah semerah tomat. Tetapi sebaliknya, dia hanya duduk di sana, mencoba menghilangkan rona di pipinya dengan menarik napas panjang.

Yuuta menatap Megumi khawatir. Dia mendekatakan tubuhnya dan berbicara di samping telinga pria itu. "Tidak usah dijawab tidak apa, Megumi."

Sebuah senyum muncul lagi di wajah Hina saat melihat itu. "Aku melihat preferensimu dalam memilih pacar tidak berubah, kakak, meskipun ada perubahan jenis kelamin." Benar-benar mirip kak Rika.

Begitu perkataan itu terlontar dari mulut sang adik, Megumi merasakan tangan Yuuta mengepal di bahunya dan energi kutukan mulai muncul dari pria itu. Tanpa perlu melihat kakak kelasnya itu, dia tahu pria itu sedang marah.

Megumi tidak bisa menahan rasa merinding ditubuhnya saat merasakan Yuuta memeluknya lebih erat, paha mereka saling menempel. Untuk pertama kalinya dalam hidup, dia merasa tubuhnya kecil dan tidak berdaya di pelukan seseorang.

"Maaf kak." Hina meminta maaf. Tapi bukannya diam, gadis itu melanjutkan dengan bertanya tentang Megumi lebih lanjut ke Yuuta.

Mereka berdua ngobrol bersama lama, hampir mengabaikan kehadiran Megumi sama sekali, yang sangat melegakan untuk dirinya. Sebenarnya itu tidak bisa disebut obrolan karena hanya berisi Hina yang mengajukan pertanyaan tentangnya dan Yuuta yang hanya menjawab dengan singkat.

Setelah beberapa menit, Hina akhirnya kesal dan mengalihkan padangannya pada Megumi. "Jadi biar aku luruskan, kalian bertemu saat kak Yuuta menolong kak Gumi dalam misi, hm ..." Dia tersenyum dan mencondongkan tubuhnya ke arah Megumi. "Kakakku tampan sekali ya, kak ?"

Megumi menahan ekspresi datarnya agar tidak muncul. "Ya". Tidak.

"Sifatnya baik sekali ya, kak ?"

"Ya." Aku baru pernah berbicara lama dengannya hari ini.

"Apakah kalian sudah pernah berciuman ?"

"Ya." Tadi yang pertama.

"Terus katanya kalian jatuh cinta pada pandangan pertama ya ?"

"Ya." Okkotsu-senpai, buatlah cerita sandiwara yang lebih baik, tolong.

Megumi hanya mengangguk-ngganggukan kepalanya, berusaha terlihat sesantai mungkin sambil menahan diri untuk tidak memperlihatkan ekspresi dinginnya yang biasa.

"Hina, pertanyaanmu itu memalukan." Yuuta menyela cepat dengan tatapan tidak terkesan, membuat Megumi tergoda untuk melakukan hal yang sama. Astaga, sikapnya di pertemuan ini lebih manis dari semua sikap manisnya sepanjang hidup, dia nyaris tidak tahan lagi.

"Hehe," Hina terkekeh.

Yuuta menghela napas lelah. "Aku hanya memperkenalkan Megumi karena kau memaksa menjodohkanku, dan sekarang kau malah memojokkan pacarku."

Hina memasang wajah bersalah. "Maaf, maaf. Ini yang terakhir. Karena aku masih belum percaya sepenuhnya....mau tidak kakak dan kak Megumi berciuman ?"

"Eh ?" Megumi tidak bisa menahan ekspresi terkejutnya kali ini.

"Hanya satu ciuman, kak Gumi. Plis."

"Hey, Hina. Jangan memaksa Megumi."

"Kakak kan sudah pernah berciuman dengan kak Gumi. Apa susahnya satu ciuman ?"

"Nah. Untuk apa aku berciuman dengan Megumi didepan- ?"

Sebelum Yuuta bisa menyelasaikan perkataannya, sebuah kecupan mendarat di pipinya. Matanya melebar dipenuhi keterkejutan.

Holyshit. Fushiguro Megumi sedang menciumnya, dan kali ini bukan ketidaksengajaan.


TBC or not ?

Silahkan Vote jika ingin dilanjut


Ada tim pro Hina disini ?

Megumi sudah capek dengan tingkah Hina haha, padahal baru hari pertama


Continue Reading

You'll Also Like

206K 4.8K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"
302K 26.6K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
YES, DADDY! By

Fanfiction

308K 1.8K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
155K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...