LIVIA ✔

By wildahdnt

573K 26.5K 525

Di hari pertama MOS, Livia harus dihadapi dengan berbagai macam peraturan yang mempertemukannya kepada seoran... More

Information from Author
Prolog
1
2
3 - (Perkenalan)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Epilog
Thankyou Livia Readers
30 - Special Chapter
Last Information
Q & A : About Livia
Question from Author
TRAILER LIVIA

29

12.2K 577 13
By wildahdnt

LIVIA POV


Hari ini, gue disuruh ka Davin buat pergi ke restaurant chinese yang biasa gue kunjungin dulu. Gue gak tahu ada hal apa yang menghantui ka Davin buat menyuruh gue pergi kesana. Yang jelas ka Davin mengancam gue kalau saja gue tidak pergi. Gue juga disuruh memakai dress pemberian ka Davin kemarin.

Hari ini gue juga hari dimana gue harus berpakian feminal dengan make up diwajah. Meski ini risih, akan tetapi gue harus menahannya demi orang yang gue sayang. Apa sih yang gak dilakuin sama seseorang jika orang itu sayang kepada orang yang disayanginya? (Duh kok ngelantur gini aku buatnya haha).

Gue segera menaiki busway yang akan membawa gue ke restaurant itu. Ka Davin sengaja tak menjemput gue karena dia bilang sedang mengajak adiknya jalan jalan. Neisya.

.

Setelah sampai di restaurant yang disuruh ka Davin, gue langsung memasuki restaurant itu. Gue melihat sedikit ada yang berbeda dari restaurant ini. Ya beda. Beda karena restaurant yang cukup terkenal ini tiba tiba saja sepi.

Dan dekorasinya juga sangat beda dengan apa yang dulunya yang pernah gue kunjungi. Ini seperti dekorasi untuk orang yang special. Ya meski gue gak tahu dekorasi ini untuk apa, yang jelas gue langsung duduk di meja dimana tempat yang dulunya sering gue duduki. Bisa dibilang meja favorite gue disini.

Pelayan restaurant itu pun datang menghampiri gue dengan membawa beberapa makanan. Gue sedikit bingung, karena gue sama sekali belum memesan makanan tetapi pelayan itu sudah memberikan gue makanan yang mahal bagi gue untuk sekarang ini.

"Mba saya kan belum memesan".sahut gue begitu pelayan itu meletakkan makanan yang berada di nampan yang dibawanya.

"Maaf mba, saya mengantkan ini atas perintah dari pemilik restaurant".sahutnya secara sopan.

Pemilik restaurant?

"Mba, kalau boleh tau pemilik restaurant ini siapa ya? Kenapa bisa dia memberi makanan ini kepada saya".tanya gue.

"Nanti mba tau sendiri".jawabnya sambil tersenyum lalu berbalik pergi meninggalkan gue.

Fix! Gue bingung banget ini semua ada apa. Apa mungkin ini rencananya ka Davin? Ah tapi mana mungkin, kan ka Davin saat ini sedang mengajak Neisya jalan jalan dan ka Davin menyuruh gue kesini untuk mengambil makanan bukan memakan makanan.

Tiba tiba saja gue terkejut karena lampu restaurant mati. Tapi ini kan masih siang kenapa restaurant ini jadi gelap gulita seperti malam? Aduh gue takut banget!!!!

"Aduhh siapa sih yang iseng matiin lampunya? Mbaa!!".teriak gue memanggil pelayan yang tadi.

"HAPPY BIRTHDAY LIVIAA!!!".tiba tiba saja gue dikagetin dengan teriakan dari sahabat sahabat gue dan lampu restaurant pun di hidupkan.

Pantas saja yang tadinya restaurant ini begitu gelap gulita, ternyata di beberapa dindingnya diletakkan sebuah kain hitam. Huh ide siapa sih ini semua?

Gue juga baru mengingat bahwa hari ini adalah hari dimana gue berulang tahun. Aduh liv, kenapa sih lo bisa lupa sama ulang tahun sendiri? Gak biasanya deh.

Gue semakin kaget ternyata orang yang gue sayangi datang menghampiri gue dengan membawa sebuah kue yang dekorasinya berupa wajah gue. Omg! Sekarang gue tau ini ide lo ka!

"Happy birthday".sahutnya seraya tersenyum.

"Thankyouu!".kata gue.

"TIUP LILINNYA. TIUP LILINNYA...".kemudian mereka semua menyanyikan sebuah lagu 'tiup lilin' untuk gue. Gue pun dengan perasaan bahagia meniup lilin tersebut.

Kue yang dibawa ka Davin diletakannya di atas meja yang berada di restaurant itu. Kemudian dia datang memeluk gue kali ini, gue pun ikut membalasnya. Gue memeluk ka Davin dengan sangat erat.

"Thankyou banget vin".sahut gue begitu berada di dalam pelukannya.

"Sama sama. Happy birthday ya honey".sahutnya.

Gue melepas pelukan ka Davin. "Honey? Vin kita belum pacaran jadi jangan panggil gue Honey".jelas gue.

Ka Davin tertawa. "Yaelah liv, gitu aja masih ragu".sahut Katya dan alhasil gue ditertawain sama semua yang berada di restaurant itu.

"Makanya aku mau kita pacaran".ujar ka Davin.

"..ma-maksudnya?".tanya gue ragu.

Ka Davin meminta Katya sebuah bunga yang tadi dipegang oleh Katya. Kemudian dia menyerahkannya ke gue dengan posisi berlutut.

"Liv, gue merasa gue pengen cepet cepet buat ngisi hati lo yang kosong. Gue pengen jadi orang yang special buat lo, gue merasa kalau hubungan kita yang tanpa status begini jadi hubungan pake status. Jadi.. lo mau gak nerima cinta gue?".tanyanya.

Gue terharu. Terharu karena saat ini ka Davin begitu romantis mengucapkan kata kata seperti itu. Gue bahagiaaa banget.. mendengar apa yang selama ini gue impikan kini terucap di bibir ka Davin.

"Gue mau!".jawab gue sambil loncat loncat memeluk ka Davin.

Ka Davin hanya bisa tertawa melihat gue yang meloncat loncat sambil memeluknya. Setelah itu gue pun melepas pelukan gue dari tubuh bidang ka Davin itu.

"Aku ada hadiah buat kamu..".sahutnya sambil tersenyum.

"Apa?".tanya gue.

Davin menunjuk ke arah orang yang selama ini jarang gue lihat. Mama, papa, ka Anya dan ka Adri.

Gue cengo melihat mereka berempat yang sedang tersenyum ke arah gue dengan pakaian menengah ke atas itu. Lah kok mama papa ka Anya ka Adri bisa pakai pakaian yang mahal begitu? Bukannya harta mama dan papa udah gak ada lagi? Dan papa? Kenapa bisa papa keluar dari penjara? Ada apa ini semua..

Gue pun berlari memeluk mama dan papa yang selama ini gue rindukan. Orang yang selama ini jarang bertemu dengan gue. Gue pun menangis di pelukan mereka semua.

Sahabat sahabat serta ka Davin yang melihat gue memasang tampang terharu. Tak sedikitpun dari mereka semua mengeluarkan air mata.

"Ma, pa kakak kakak Via. Via kangen bangettt!!".sahut gue dibalik isak tangis gue ini.

"Iya sayang mama papa dan kakak kakak kamu juga kangen banget sama Via".sahut mama. Mama juga mengeluarkan air matanya sama seperti gue.

"Maafin mama dan papa ya sayang udah ngebohongin kamu..".sahut mama.

Hah? Ngebohongin gue?.

"Bohong? Bohongin Livia? Emang mama dan papa ngebohongin Via soal apa?".tanya gue polos.

"Soal kemarin kalau kita semua tiba tiba bangkrut".jawab mama.

Gue masih belum mengerti. "Ma-maksudnya apaan sih ma? Via gak ngerti".kata gue.

"Sebenarnya kita semua gak bangkrut sama sekali kok sayang. Mama, papa, ka Anya dan ka Adri ngerencanain ini semua supaya kami semua tau gimana kalau kamu ngerasa jadi orang susah. Kamu masih manja atau bisa bangun diri sendiri".jelas mama.

"Papa juga, sebenarnya papa bukan dipenjara kok vi. Papa dan mama serta kakak kakak kamu tinggal di apartment selama ini. Dan ternyata dugaan kami semua salah, kalau ternyata kamu itu gak manja selama ini".kali ini papa yang berbicara.

"Ja-jadi ini semua cuma menguji kemandirian Livia?".tanya gue tak percaya.

"Iya sayang. Maafin kami semua ya vi udah bikin kamu susah. Semua anak anak sekolah bukan ngejauhin kamu kok hanya saja mereka papa dan mama yang suruh. Dan soal Tarisya yang membully kamu itu bukan papa yang menyuruh tetapi itu emang Tarisyanya sendiri yang gak suka melihat kehadiran kamu di sekolah itu. Papa dan mama tau ini semua dari Davin. Davin yang pernah papa ceritakan untuk papa jodohin ke kamu".

Omongan papa langsung mengingatkan gue, kalau dulu papa pernah ingin menjodohkan gue kepada anak seorang pemilik perusahaan terkenal. Dan ternyata itu adalah Davin.

"Terus.. mereka semua tau tentang ini pa?".tanya gue ke papa.

Papa mengangguk. "Semuanya tau kebangkrutan kamu. Tapi itu hanya kebohongan, masalah berita dan spanduk kebangkrutan kita itu semua bohongan. Sebenarnya sahabat sahabat kamu serta Davin tau soal kebangkrutan bohongan ini. Hanya saja papa menyuruh mereka semua untuk tutup mulut".sahut papa lagi.

"Jadi, kamu jangan salahin mereka semua ya vi. Karena ini semua bukan salah mereka, tapi salah mama dan papa karena kami yang merencanakan. Maafin kami semua ya vi, mungkin berat bagi kamu buat maafin mama dan papa, tetapi maafin mama dan papa ya sayang".sahut mama.

Gue mengangguk. "Livia maafin kalian semua kok ma, Via tau ini demi kebaikan Via juga".sahut gue.

Kemudian gue memeluk mereka semua erat erat. Ternyata gue baru tau kalau kebangkrutan gue hanyalah sebuah kebohongan belaka.

*

Continue Reading

You'll Also Like

9.7M 1.2M 58
[SUDAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU] Peristeria Elata berada diambang kematian karena diam-diam mengikuti les musik tanpa sepengetahuan orang...
715K 2.2K 1
Teenfiction-Romance 15+ "I can't help it anymore." - Dirga. Setelah ucapan Dirga yang membuat Prisa mengalami mimpi indah dan mimpi buruk setiap hari...
3.1M 260K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
3.7M 295K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...