WHY?

Da nisasmngt

436 59 23

**Sinopsis** "Jika dia kembali, apakah Ayah akan menerimanya?" Pria dengan pakaian lusuh itu tersenyum tipis... Altro

01 ♨ Sisi yang berbeda ♨

02 ♨ Iri ♨

97 16 2
Da nisasmngt

Bxb

Yaoi

Chanbaek and other cast

Happy reading

ooOooOoo

"Sudah kukatakan untuk tidak berdiam diri diatas atap Sehun."

"Ck diamlah Luhan, kau membuat kepalaku semakin sakit, bisakah bawa pantat sekalmu menjauh dari sini?"

Pria bernama lengkap Xi Luhan itu mendengus kasar, sedikit kesal dengan nada bicara Sehun, seandainya pria pucat itu sadar bahwa selama ini ada harga yang harus ia bayar agar Sehun mau berkencan dengannya. Singkat kata Sehun menjadi pria bayaran, jika kau bisa mengeluarkan uang untuknya, tubuh dan waktu seorang Park Sehun akan menjadi milikmu.

"Seperti itu kau berbicara pada kekasihmu hari ini, aku sudah membayarmu ingat! Aku merindukan milikmu didalam tubuhku Sehun, kau kan sudah berjanji akan berkencan denganku semalam."

Sehun menghela nafas lelah, sebenarnya ia malas berkencan dengan Luhan, bukannya apa, permintaan anak ini terlalu kekanak-kanakan. Walaupun didalam permainan seks mereka akan melibatkan hal berbau kekerasan.

"Aku tau Luhan, maafkan aku, malam nanti tubuhku sepenuhnya milikmu."

"Baiklah, sepulang sekolah aku akan mentraktirmu direstoran Kyungsoo, pasti menyenangkan hehehehe."

Sehun mengangguk pasrah, lagipula ia bisa mengatakan pada Jongin jika Luhan adalah teman satu kelompoknya. Mengenai perkerjaannya saat ini, tidak ada yang tau. Terkadang beberapa Guru akan menyewa Sehun untuk melakukan hubungan satu malam, ia juga tidak mempermasalahkan gender, asalkan kau bisa tutup mulut,hanya menikmati waktu dan tubuh Sehun, semuanya akan berjalan dengan lancar.

"Sampai kapan kau akan menjual tubuhmu Sehun?"

Luhan berjalan santai, mengambil posisi berbaring disamping Sehun, menatap bagaimana langit biru terlihat cantik pagi ini. Luhan akui Sehun itu cerdas, bahkan saat ia membolos kelas saja, ia masih bisa mengerjakan ulangan dengan lancar.

"Sampai Ibuku memutuskan untuk kembali, aku menunggunya setiap hari, setidaknya datang untuk mengatakan apa kabarmu, aku akan berhenti dari perkerjaan ini."

Luhan tersenyum tipis, ia sudah tahu mengenai kehidupan Sehun, pria pucat ini sudah menceritakan segalanya. Luhan tidak masalah jika harus menyimpan luka dan rahasia Sehun, ia bahagia dan merasa bahwa pria disampingnya ini sudah terlalu lelah.

"Dia pasti kembali Sehun, kau sosok yang sulit dilupakan, ingat saja ucapanku ini."

Sehun tersenyum tipis, hanya Luhan yang mengerti, jika semua orang bisa memiliki tubuhnya, berbeda dengan Luhan yang memiliki tempat lain didalam diri Sehun.

"Setelah dari restoran Kyungsoo, kita harus membeli bubble tea! Kau sudah berjanji padaku kemarin."

"Tentu, kau tenang saja. Semua waktuku hari ini hanya untukmu Luhan."

ooOooOoo

"Yuan!!!! Tunggu aku, kau berjanji kalau kita akan pulang bersama! Ish kau ini berjalan terlalu cepat!"

Sosok mungil berbalut pakaian sekolah langsung menoleh kearah belakang, disana ia bisa melihat sahabatnya tengah mendengus kasar, lengkap dengan keringat yang mengalir dari area leher.

"Kookie ada apa?"

"Ada apa katamu? Ish Yuan berjanji akan pulang denganku tadi, kenapa Yuan pulang duluan."

"Aah maaf, tadi Yuan berbicara dengan Guru, maafkan Yuan ya Kookie."

Anak laki-laki dengan panggilan Kookie itu tersenyum manis, menampilkan gigi kelinci miliknya. Yah semenjak pindah ke desa ini, hanya Yuan yang mau berteman dengannya, banyak anak-anak yang menjauhinya karena tempramen buruk sang Ibu. Tak jarang ia bersekolah dengan berbagai lebam biru diarea tubuhnya.

"Kookie, mau main kerumahku hari ini? Kakak akan memasakkan pie apel untukmu."

"Eng! Aku mau~ kalau bisa aku tidur dirumahmu malam ini ya Yuan, Mama akan pulang terlambat malam ini, tidak apakan?"

"Tidak masalah, aku akan menemanimu mengambil baju untuk acara menginap kita."

"Yey! Aku sayang Yuan."

Yuan tersenyum, perlahan mengambil tangan kanan Jungkook, lalu menggenggamnya, menarik sahabat manisnya untuk berjalan menuju rumah. Jarak rumah Yuan dan Jungkook tidak terlalu jauh, sekitar 10 menit jika berjalan kaki.

"Yuan, terimakasih."

"Tidak, aku yang harus berterimakasih, karena Kookie sudah mau menjadi temanku, kebanyakan anak dikelas sudah berteman dari kecil, terkadang mereka meninggalkanku sendirian, tapi semenjak Kookie datang, aku bahagia."

Jungkook tersenyum lembut, Yuan adalah sosok yang sangat baik. Mengenal Yuan adalah kado terindah baginya, seandainya ia dan Yuan bisa tinggal bersama setiap hari, pasti menyenangkan.

"Kookie kita sudah sampai, ambil bajumu dan buku sekolah, aku akan menunggumu disini. Jangan lama-lama ya, Ayah berjanji akan membuatkanku kue hari ini."

Jungkook mengangguk, ia berlari masuk kedalam rumah, mengambil dua helai pakaian, dan menyiapkan buku pelajaran besok. Sedikit tersenyum menatap foto sang Ibu yang tengah tersenyum tergantung di sudut kamar.

"Yuan! Aku sudah siap, ayo kita kerumahmu, aku tidak sabar bertemu Ayah."

"Ayo! Kurasa Ayah akan sangat senang melihatmu menginap, dia sangat suka anak-anak."

Mereka berdua berjalan dengan tawa kecil, sedikit tertawa saat melihat hal-hal lucu. Terkadang langkah mereka diiringi nyanyian kanak-kanak yang keluar dari bibir Jungkook. Yuan tersenyum simpul saat berpapasan dengan Chanyeol didepan pintu rumah.

"Ayah!"

"Kamu sudah pulang Yuan? Wah ada Jungkook disini, silahkan masuk, maaf jika Ayah terlihat berantakan, hari ini Ayah sibuk mengurus sapi."

"Tidak apa, Ayah bahkan terlihat tampan dengan noda lumpur diwajah Ayah, terimakasih karena sudah berkerja keras."

Chanyeol tersenyum, jika pernikahannya gagal, ia mencoba tidak gagal menjadi tulang punggung keluarga dan menjadi seorang Ayah.

"Ayah juga berterimakasih pada Yuan karena sudah belajar dengan rajin! Dan kamu juga Jungkook, terimakasih sudah menjadi teman Yuan, kamu anak yang sangat baik."

Jungkook tersenyum manis, ia mengepalkan tangannya, mencoba menahan air matanya saat ini, baru kali ini ia mendapatkan pujian seperti itu.

"Em terimakasih Paman."

"Kau bisa memanggil Paman dengan sebutan Ayah."

Chanyeol tersenyum lembut, ia sudah tau bagaimana kondisi teman dari anak bungsunya itu. Ia menyadari jika Jungkook tumbuh dengan didikan yang kasar. Entahlah akhir-akhir ini Chanyeol lebih senang melihat anak-anak disekitarnya, bukan berarti ia ingin menikah kembali.

Ia sadar jika dirinya sudah cukup berumur untuk kembali membina keluarga baru, lagipula ia masih belum bercerai secara sah bersama suaminya. Apa masih pantas Chanyeol menganggapnya sebagai pasangan hidup?

Chanyeol sudah tau jika dia menikah dengan seorang aktor ternama, ia tidak buta teknologi, mengingat dulu ia menjabat sebagai seorang CEO. Awalnya ia hanya berniat menonton acara kesukaannya, sampai berita pernikahan muncul dilayar televisi. Bahkan Chanyeol melihat seluruh jalannya acara pernikahan.

Byun Baekhyun dan Kim Hee Young.

Chanyeol terluka? Tentu saja, mereka bahkan baru berpisah rumah dua bulan yang lalu, bahkan ia mendengar kabar jika saat itu Baekhyun, tengah hamil. Chanyeol bahkan tidak bisa menangis hari itu, mengingat tanggung jawab yang harus ia jalani cukup berat.

Ia seolah menjadi mayat hidup, menyadari jika janji suci yang pernah ia ucapkan dihadapan Tuhan hanya candaan belaka. Chanyeol malu, hampir seluruh warga desa tahu mengenai kemalangannya.

Chanyeol sengaja tidak membuang kemeja Baekhyun, alasannya karena Yuan. Anak itu begitu mencintai Ibunya, Chanyeol tidak tega menanamkan kebencian pada anak bungsunya itu. Lambat laun Yuan akan mengerti keadaan mereka saat ini.

"Benarkah? Aku boleh memanggil Paman dengan sebutan Ayah?"

"Tentu saja, kalian berdua bergegas mandi okey. Ayah akan membuatkan pie apel dan sup ayam malam ini."

Yuan dan Jungkook mengangguk semangat, mereka berdua berlari kearah kamar mandi dengan suara tawa khas anak-anak, meninggalkan Chanyeol yang tersenyum tipis.

ooOooOoo

"Kak Xiu, aku pulang dulu."

"Hati-hati di jalan Jongin, apa Sehun sudah menjemputmu?"

Xiumin menatap dengan tatapan heran, wajar saja ia khawatir dengan pria yang lebih muda darinya ini, terlebih tadi restoran mereka kedatangan tamu yang sama sekali tidak ingin Xiumin lihat wajahnya.

"Kurasa dia tidak datang, itu lebih baik daripada ia melihat kejadian tadi, kak Xiu tau saja bagaimana dia di mata Sehun."

Xiumin mengangguk, ia cukup kenal dengan tabiat Sehun, dibalik wajah datarnya, menyimpan berbagai luka dan dendam. Entahlah Xiumin hanya merasa jika Sehun itu menakutkan.

"Jongin apa perlu aku masukkan racun tikus kedalam makanannya? Sial melihat wajahnya tadi membuatku ingin mencekiknya."

"Hei, kau bahkan tidak mengenalnya."

"Ck si Byun Baekhyun sialan yang menjadi Ibumu, tentu saja aku mengenalnya. Menipu suaminya sendiri, lalu kabur bersama selingkuhannya. Aku bahkan ingin menebak jika anak pertamanya dengan sialan itu adalah milik Ayahmu."

Jongin berdecak pelan, Kyungsoo ini terlalu terbuka, bahkan ia tidak malu saat beberapa orang menatap kearah mereka. Kyungsoo lebih memilih abai, yang ia ucapkan adalah fakta.

"Kau ingin marah Kai? Aku mengatakan fakta disini, jika Paman Chanyeol berniat kembali padanya, aku yang pertama kali melayangkan pukulan pada kepalanya. Setelah apa yang dia perbuat, Ayahmu masih merindukannya, yang benar saja!"

Xiumin mengusap bahu Kyungsoo, berusaha meredakan amarah sang adik, beberapa jam yang lalu, seorang staf acara televisi masuk kedalam restoran, mereka berniat menyewa tempat ini untuk syuting acara khusus milik Baekhyun dan suaminya.

Jongin menatap dari kejauhan, bagaimana pria yang bahkan Jongin tidak ingin menyebutkan namanya, tengah mencium pipi pria yang lebih tinggi darinya.

Jongin tentu belum pernah melihat mereka secara langsung, biasanya hanya melalui layar televisi. Lihat bagaimana senyum mereka berdua, seolah-olah tanpa dosa. Padahal ia baru saja mengabaikan empat anak kandungnya.

"Aku juga tidak ingin dia kembali Kyungsoo, bagaimana dengan obat pencuci perut? Aku berniat memberinya pelajaran sedikit."

"Aku setuju! Hahahahaha idemu luar biasa Jongin!"

Jongin dan Kyungsoo menatap penuh harap kearah Xiumin, merasa jika pria manis itu mengangguk, mereka berdua tersenyum, seolah-olah merasakan penderitaan yang akan mereka berikan nanti.

ooOooOooOooOooOooOooOoo

Tbc

9 Desember 2021

Bertemu di chap selanjutnya ❤❤ pye2


Continua a leggere

Ti piacerà anche

470K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
67K 5K 24
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
48.4K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...