"Sayang..." Panggil Jungkook yang baru keluar kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Badan pria itu topless dan hanya mengenakan boxer.
"Iyaa~" Lisa masuk ke dalam kamar sembari membawa baju koko yang masih tergantung di hanger. Lisa meletakkan baju tersebut di atas ranjang lalu menuju lemari untuk mengambil sarung Jungkook.
Jungkook hendak memakai baju kokonya, namun suara Lisa lebih dulu mengintrupsi.
"Pakai singletnya dulu sayang." Lisa memperingati sambil memberikan singlet putih pada suaminya.
"Makasih, sayang." Jungkook mengusap pipi gembil istrinya. Lisa balas tersenyum, namun tak lama Jungkook malah melotot---
"Astagfirullah!"
"Kenapa yang?" Tanya Lisa panik.
"Aku kan sudah punya wudhu." Jungkook tepok jidat dengan wajah berubah pias.
Lisa menahan tawa, "Udah si yang, tinggal wudhu aja lagi."
Mau tak mau, Jungkook meletakkan lagi singletnya di atas ranjang dan berbalik masuk ke kamar mandi lagi. Namun sebelum itu dia melirik Lisa yang berdiri membelakanginya sedang membuka kancing-kancing baju koko yang akan dia kenakan nanti. Dia tarik saja tangan Lisa hingga sang istri berbalik dan menubruk dada bidangnya.
"Jungk---hmmph"
"Astagfirullah daddy, tobat dadd kita mau jum'atan!"
Dengan cepat Lisa mendorong dada Jungkook saat mendengar pekikan Soobin dari arah pintu. "Wudhu sana cepet!" Titah Lisa dengan wajah merah padam antara malu atau marah.
Jungkook pun melengos masuk ke kamar mandi setelah melempar dead glare pada Soobin yang sekarang menyengir di ambang pintu.
"Kenapa, sayang?" tanya Lisa sambil melanjutkan membuka kancing terakhir baju Jungkook. Ini gunanya supaya nanti Jungkook tinggal langsung pakai.
"Sarung aku di mana, mom?"
"Di lemari nomor dua sayang."
"Thankyou, mom." Soobin pun kembali ke kamarnya lagi.
Seperginya Soobin, sekarang kembarannya yang malah muncul di ambang pintu. "Mommy dicari aunty Loje di bawah." Ucap Karina
"Suruh tunggu dulu, sayang."
"Okay, mom."
Setelah meletakkan sarung dan kopiah Jungkook di atas kasur, Lisa pun bergegas turun ke bawah untuk menemui Rose. Dia lupa kalau hari ini dia ada janji menemaninya belanja untuk acara syukuran di rumah Rose besok.
Di tengah anak tangga, langkah Lisa terhenti oleh suara Haruto.
"Mommy, baju koko aku belum disetrikaaa huhuhu~" Haruto berdiri di pinggir teralis sambil menggoyang-goyangkan bajunya ke bawah. Dikit lagi jatuh tuh baju. Di kepalanya sudah terpasang peci sementara bagian bawahnya masih boxeran karna sarungnya dilingkarin di lehernya.
"Minta kak Somi setrikain sebentar! Mommy ada perlu sama aunty Roje."
Haruto langsung lari menuju kamar Somi. Takut telat jumatan dia, soalnya Somi kalau nyetrika rada lelet.
Brak
"Kak setrikain buruan, ntar gue telat!" Haruto melempar baju takwanya tepat ke atas wajah Somi yang lagi tiduran di kasurnya.
"Anjim! Udah nyuruh gak sopan banget lo!!" Dumel Somi tapi tetap jalan menuju ruang setrikaan yang ada di sebrang kamarnya---karna itu juga Somi sering kali jadi tukang setrika di sana. Meski kesel dan males, kalau berkaitan sama ibadah dia pasti mau.
Haruto menunggu sambil bersandar di pintu, dia mengeluarkan ponsel dari saku boxernya dan membuka aplikasi youtub. "Sial, udah jamnya tapi belum rilis juga!" Dumel Haruto sambil mengotak-atik ponselnya.
Fyi, Haruto adalah NCTZen garis keras. Tapi ini rahasia, cuma Haruto dan Tuhan yang tau karna dia gak mau diledek Kpopers sama Yuna. Dan hari ini NCT comeback, makanya Haruto sudah misuh-misuh dari kemarin karna pasti nonton MV nya ketunda Jumatan. Maunya dia sih sekarang gak jumatan--- sekali-sekali, tapi kemarin langsung kena lempar sendal Jungkook pas bilang gitu.
Bruk
"Nih!" Somi melempar baju koko Haruto tepat di mukanya. Ceritanya balas dendam.
"Imbalannya, nanti doain gue berjodoh sama Jeno ensiti."
"Dih pamrih, nanti gua doain jodoh sama Bang Jeno sebelah rumah ae!"
Ctak
"Argh----Sakit tau kak!!" Haruto mengusap-usap kepalanya yang kena jitak.
"Pokoknya gue maunya Jeno ensiti awas aja lo kalo salah orang!" Ancam Somi seraya berlalu keluar kamarnya sambil nunjuk-nunjuk mata Haruto.
"Jeno ensiti tau lo idup juga kagak!" Dumel Haruto lalu kembali fokus ke ponselnya.
"HARUTO BURUAN TURUN!" Soobin menjerit dari bawah.
"IYA!!"
Dengan cepat jari Haruto mengetik sesuatu di kolom komentar MV NCT yang seharusnya sudah rilis karna sudah jamnya.
Gak usah salfok sama unamenya. Kan sudah dibilang kalau ini rahasia. Jadi tiap fanboying Haruto pakai fake account supaya aman.
"HARUTO!!!"
"IYA DADD!"
Cepat-cepat Haruto memasukkan ponselnya ke dalam saku boxer lalu memakai baju kokonya sambil berlari ke lantai bawah.
"Ngerem lo di atas?" Sungut Soobin saat Haruto sudah berdiri di sebelahnya. Haruto mendelik kesal saat lihat Jungkook malah masih asik ngobrol sama Jaehyun di depan gerbang sedangkan dia dan Soobin di teras. Tadi aja semuanya manggil dia nyuruh cepetan tapi sampai bawah malah gak langsung jalan.
"Lo kata gue ayam!" Haruto jelas ngegas dong.
"Halah palingan juga nungguin MVnya ensiti rilis."
Haruto menoleh cepat pada Karina yang baru lewat sambil bawa banyak chiki di kedua tangannya.
"Sembarangan aja lo kak!" Haruto langsung pasang wajah sok garang. Padahal mah aslinya ketar-ketir dan komat-kamit dalam hati biar gak ada yang percaya ucapan Karina.
"KYAAAAA~ MV NYA RILIS JUGAA~"
Mata Haruto membelalak dengar suara Yuna dari arah ruang tamu.
"F*ck, giliran gue udah siap otw gini baru rilis." Batin Haruto tak terima.
Dia menoleh ke arah kakaknya yang sekarang lagi jingkrak-jingkrak sambil muter keras lagu Sticker-NCT. Haruto kan jadi pengen masuk dan ikutan nonton juga. Mana Karina dan Somi juga ikut jejeritan di dalam.
Haruto menoleh ke arah Jungkook sambil menimbang-nimbang dalam hati.
"Bang, kayanya daddy masih lama yak ngajak jalannya?"
Soobin yang lagi balesin chat cewenya menoleh dengan sebelah alis naik, nunggu ucapan utama Haruto.
"Gue ke toilet bentar yak?" Haruto nyengir.
Soobin melirik Jungkook sejenak lalu tak lama dia ngangguk.
"Yes!" Haruto bersorak dalam hati dan siap balik kanan masuk rumah, tapi---
"Soobin Haruto ayo jalan sekarang!"
"FUUUCCCKKK GINI AMAT NASIB FANBOY!!!"
Haruto berteriak dalam hati.